Tiga hari kemudian, Liam sudah membuka kafe nya sejak pagi hari karena tidak ada kuliah, seorang pria tua berambut botak dan berjanggut menoleh melihat Liam yang berdiri di belakang bar, pria itu bernama Johan, pelanggan setia kafe sejak nenek Liam masih hidup dan menjalankan kafe nya dan salah satu orang yang di undang Liam ke pernikahan nya.
“Bagaimana keadaan mu Liam ?” tanyanya.
“Aku baik baik saja kek,” jawab Liam.
“Bagus, aku melihat kamu jauh lebih baik dan lebih santai dari sebelumnya,” balas Johan tersenyum.
“Aku baru sadar selama ini aku membawa beban berat haha,” balas Liam.
“Hahaha nenek mu pasti senang melihat perubahan mu,” balas Johan.
“Aku tahu kek, terima kasih dukungannya,” balas Liam sambil meletakkan secangkir kopi hitam tanpa gula dan sepotong croissant di depan Johan.
“Cklung,” pintu kafe pun di buka, “selamat datang,” Liam menoleh melihat ke pintu, ternyata yang datang adalah Laura, dia langsung mengangguk dan berjalan masuk ke ruang staff. Di belakang Laura, ada seorang pria paruh baya berambut silver, memakai long coat hitam, topi bundar, sarung tangan hitam dan membawa sebuah amplop manila, dia menoleh melihat Laura yang masuk ke dalam ruang staff.
Liam pamit kepada Johan kemudian dia berjalan menghampiri pria paruh baya yang berdiri diam di depan pintu sambil mengamati Laura,
“Om Kyle datang bareng Laura ?” tanya Liam.
“Hoo nama dia Laura ya, aku tidak datang bersamanya, kita kebetulan bertemu di depan pintu,” jawab Kyle.
“Oh gitu, ku kira om Kyle kenal dengan Laura, ayo duduk di dalam om,” ajak Liam.
Liam mengajak Kyle masuk ke dalam dan duduk di ujung kafe, tempat yang private dan sepi karena Liam tahu kalau Kyle datang bukan hanya sekedar ingin minum kopi. Kyle duduk berseberangan dengan Liam, dia membuka kedua sarung tangannya dan long coat nya, dia juga melepas topinya dan menaruhnya semuanya di meja. Kemudian, tanpa basa basi lagi, tangannya mendorong amplop manila di meja ke arah Liam.
“Ini hasilnya om ?” tanya Liam.
Kyle tidak menjawab, namun dia mengangguk dengan ekspresi wajah yang sulit di terka oleh Liam,
“Silahkan di lihat, tapi tolong kuatkan hatimu dan lakukan apa yang harus kamu lakukan,” balas Kyle.
Liam mengangguk, tangannya naik meraih amplop manila yang cukup tebal itu, dia membukanya dan mengeluarkan isinya. Ternyata isi nya adalah hasil print screenshot percakapan antara Grace dan James, selama enam bulan. Bagian awalnya, mereka hanya percakapan formal karena mereka satu kelas, namun lama lama mulai ada rayuan dan akhirnya mulai saling menggoda. Berikutnya mereka mulai membuat janji janji seperti makan malam di restoran mewah, berjalan jalan di pusat belanja dan akhirnya menjurus ke hotel.
“Kressk,” tangan Liam mulai meremas kertasnya namun dia meneruskan membacanya, ternyata James mengetahui keberadaan Liam dan Grace juga mengetahui keberadaan Luna tunangan James, percakapan mereka selanjutnya penuh dengan ejekan terhadap dirinya dan Laura, seperti Grace mengatakan kalau Liam orang yang sangat kaku, tidak punya ambisi, membosankan di ranjang dan tidak mungkin melepas dirinya karena Liam sangat mencintai dirinya sehingga menjadi buta. Begitu juga James yang menjelek jelekan Luna, seperti pasif di ranjang, sederhana dan lurus.
Wajah Liam memerah karena marah, Kyle yang melihat raut wajah Liam berubah langsung berdiri tangannya terjulur ke depan memegang kepala Liam,
“Hei, tenang, jangan terpancing emosi,” ujar Kyle.
“I..iya, maaf om,” balas Kyle gemetar.
Kyle kembali duduk, Liam meneruskan membaca print out chat nya, setelah itu, James dan Grace berencana memanfaatkan Liam dan mengeruk seluruh penghasilan kafenya, Grace mengatakan kalau Liam memiliki tabungan yang cukup besar dan memiliki pekerjaan diam diam karena penghasilan kafenya tidak cukup besar. Dia berencana mengambil tabungannya karena dia merasa di bohongi oleh Liam dan untuk memberi Liam pelajaran.
Sementara itu, James juga mengatakan kalau dia akan membatu Grace dan memberikan sarana tempat Grace bisa menstranfer uangnya tanpa di curigai. James membeberkan kalau ayahnya memiliki perusahaan fiktif yang berada di kota lain dan di sebuah gedung tinggi yang khusus mereka sewa untuk menyamarkannya. Gedung itu mereka sewakan lagi kepada kantor kantor kecil yang mengisi setiap lantai nya sehingga keberadaan perusahaan fiktif mereka sebagai pengelola tidak di ketahui.
James juga minta kepada Grace agar Grace sabar selama satu tahun sebelum menikah, dia harus berpura pura menjadi tunangan Luna dan menikahi nya, setelah itu dia berencana mengambil seluruh bisnis ayah Laura diam diam kemudian setelah semua nya berpindah tangan, dia akan menceraikan Luna. Liam yang sekarang sudah tenang, kembali membolak balik lembar lembar chat nya. Liam menatap Kyle di depannya,
“Om, Luna itu siapa ?” tanya Liam.
“Prang,”
Liam dan Kyle menoleh, mereka melihat Laura yang berdiri di sebelah meja mereka dan berniat menghidangkan kopi untuk keduanya, Laura nampak kaget dan menjatuhkan gelasnya ketika mendengar pertanyaan Liam. Wajahnya mendadak pucat pasi dan tubuhnya gemetar. Liam langsung berdiri dan memegang kedua pundak Laura.
“Ada apa Laura ?” tanya Liam.
“Biar ku jawab, orang yang mengirimkan video dan pesan kepada mu Liam, adalah wanita bernama Laura dan wanita di depan mu itu adalah Luna,” jawab Kyle.
“A..apa ?” tanya Liam kaget dan melepaskan kedua pundak Luna.
“Ma..maaf, Liam...a..aku tidak bermaksud bohong,” jawab Laura yang sebenarnya adalah Luna.
Kyle berdiri dan menarik Luna agar duduk di sebelahnya, Liam kembali duduk di seberang keduanya dengan penuh tanda tanya,
“Apa ini maksudnya ?” tanya Liam kesal.
“A...aku tidak bohong, aku memang benar benar datang dari kota sehari sebelum kita bertemu Liam....”
“Ya, tapi kamu sempat bertukar dulu dengan kakak kembar identik mu dan seharusnya itu cerita Laura,” potong Kyle.
Luna langsung menoleh melihat Kyle, raut wajahnya menunjukkan kalau dia takut namun marah kepada Kyle.
“Om siapa sih (menoleh melihat Liam) aku tidak membohongi mu Liam,” ujar Luna kepada Liam yang tertegun dan mengurut pelipisnya karena pusing.
“Baiklah, aku ceritakan semuanya, Liam kemarin kamu minta aku menyelidiki siapa yang mengirim pesan itu pada mu kan, yang mengirim pesan itu adalah Laura, sekarang dia ada di rumah James berpura pura tidak tahu kalau dia di selingkuhi oleh James, Luna dan Laura, mereka adalah anak kembar identik, Luna bertukar dengan Laura karena dia sedih mengetahui kalau dia di selingkuhi secara terang terangan, Laura datang ke kota ini sejak seminggu yang lalu dan mereka diam diam bertukar peran di rumah James, benar begitu ?” tanya Kyle kepada Luna.
Luna tidak menjawab, dia menunduk dan mengangguk tanda apa yang di katakan Kyle semuanya benar,
“Kenapa kamu tidak mengatakan nya pada ku, Laura...ah bukan Luna ?” tanya Liam.
“A...aku tidak bisa mengatakan nya, karena....aku kenal kamu,” jawab Luna.
“Kamu kenal aku ? bisa ceritakan ?” tanya Liam.
Luna terdiam dan menunduk, namun pada akhirnya dia mengatakan semuanya, Luna sudah tinggal bersama James sejak dia bertunangan dan pindah ke ibukota sejak mulai berkuliah. Enam bulan lalu, dia merasakan sikap James kepada dirinya mulai berubah total, James selalu menghindari dirinya di kampus, selalu beralasan pergi bersama teman temannya dan pulang tengah malam dan hanya berbicara secara singkat tanpa basa basi di rumah.
Ketika dia merasakan ada kerenggangan di hubungannya, Luna mulai memperhatikan perubahan James sampai empat bulan lalu, tanpa sengaja dia melihat pesan dari Grace di smartphone James ketika James sedang mandi. Dia mulai melakukan penyelidikan dan mengetahui tentang Grace, kemudian dia mulai menyelidiki siapa Grace sebenarnya, dia melihat Grace memiliki seorang tunangan dan tinggal bersama tunangannya di sebuah kafe yang berada dekat kampus.
Awalnya dia diam dan takut bertindak, dia bercerita dengan adik kembarnya yang bernama Laura karena takut bercerita pada ayah mereka. Laura langsung minta kepada ayahnya agar dia bisa pindah kuliah ke ibukota. Dia datang seminggu lalu dan menyewa apartemen di dekat kafe karena memang sengaja. Selama dua hari, Laura mengamati gerak gerik Liam sampai pada akhirnya, Luna mengikuti James ke hotel dan merekam kegiatannya di hotel dengan Grace.
Luna memberikan video nya kepada Laura, dia menangis meraung raung dan ingin langsung mengkronfrontasi James, namun Laura mencegahnya dan mengatakan kalau dia akan bertukar tempat dengan Luna, akhirnya mereka bertukar. Malam dua hari kemudian, Laura mengatakan kalau dia akan pergi keluar kota untuk meninjau perusahaan ayahnya. Tapi Laura curiga dan dia mendengar percakapan dengan Grace yang mengatakan dia akan putus dengan Liam untuk bersama James.
Laura memberitahu soal itu kepada Luna dan merancang pesan yang kemudian di kirim kepada Liam keesokan harinya. Luna menyamar menjadi Laura yang mengambil jurusan sama dengan Liam untuk mendekati Liam sebagai Laura,
“Jadi begitu ya,” gumam Liam.
“Ka..kamu tidak marah ?” tanya Luna.
“Tidak, kenapa juga aku harus marah, kamu menolong ku (menoleh melihat Kyle) apa semua berkas ini hanya histori chat saja om ?” tanya Liam.
“Tidak, lihat bagian belakangnya,” jawab Kyle santai.
Liam membalik histori chat nya dan melihat halaman di belakangnya, Liam langsung tersenyum sinis,
“Haha kena kalian,” gumam nya tanpa dia sadari dan membuat Luna menjadi heran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments