Chap. 02

Rangga baru saja tiba dan segera menepikan mobilnya di pinggir jalan dekat dari gedung sekolahnya. Ia bergegas keluar dan berlari mendekati pintu gerbang yang hampir tertutup.

"Pak Jon tunggu.. !" Serunya.

Namun sia-sia, satpam yang biasa di panggil Jonathan tidak memperdulikannya dan menutup pintu gerbang dengan rapat.

"Kamu lagi.. kamu lagi.. tiap hari kamu terus terlambat, apa saja yang kamu lakukan di rumah ?!" Seru Jonathan sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Maaf Pak, tadi ada kecelakaan sedikit di jalan, jadi saya terlambat." Ucap Rangga mencoba menjelaskan.

"Aaah.. kamu itu selalu saja membuat alasan !"

"Ya sudah, kalau aku kasih ini mau tidak ?!" Tanya Rangga sambil mengeluarkan selembar uang kertas merah dari dompetnya.

Jonathan yg memang sudah kenal dekat dengan Rangga segera tersenyum dan berjalan mendekat ke arahnya.

Baru saja ia ingin meraih uang tersebut, namun tiba tiba Ms.Rika yang menjabat sebagai Kepala sekolah datang menghampiri keduanya.

"Ekhemm ekhemm.. apa itu ?!" Tanya Ms.Rika sengaja mengeraskan suaranya.

Jonathan yang mendengarnya sontak kaget dan berbalik menatap Ms.Rika yang sudah berdiri di belakangnya.

"Eh... Bu Rika ! pagi Bu.. ?!" Sapanya dengan tawa yang di paksakan.

"Kamu ya Rangga, tiap hari terlambat dan sekarang sudah pintar main sogok ?!" Ucap Ms.Rika sambil melotot ke arah Rangga.

"Eh tidak Bu, Ibu salah paham, sebenarnya saya cuman mau meminjamkan Pak Jon uang, katanya beliau lagi butuh !" Ucap Rangga berbohong.

"Apa benar begitu Pak Jon ?!" Tanya Ms.Rika menatap tegas ke arah pria yang bertugas sebagai satpam sekolah tersebut.

"Iya Bu ! Saya memang lagi butuh uang." Jawab Pak Jon terpaksa mengikuti alur sandiwara yang dibuat Rangga.

"Ya sudah, tapi awas ya, kalau Rangga sampai di biarkan masuk lagi, saya akan potong gaji Bapak !" Tegas Ms.Rika mengancam.

"Baik Bu !"Ucap Jonathan sembari menunduk patuh.

Akhirnya Ms.Rika pergi meninggalkan mereka berdua.

"Jadi bagaimana Pak Jon ?" Tanya Rangga kembali.

"Maaf ya, kali ini Bapak tidak bisa membantu, Bapak takut sama Bu Kepsek, bagaimana jika gaji Bapak di potong ?!" Jawab Jonathan dengan nada bersalah.

"Yaaah Bapaak.. !"

Jonathan segera kembali ke pos jaganya. Selang beberapa waktu sambil terus memikirkan cara, tiba tiba seorang sales obat dan minuman herbal yang memang sering lewat di depan gedung sekolah tersebut.

Wanita yang usianya sedikit lebih muda dari Jonathan itu telah menjadi idaman Jonathan sejak dulu.

"Jus sayurnya dek ?!" Tanya wanita tersebut seraya mempromosikan jualannya.

Tiba-tiba saja Rangga terpikirkan sebuah ide di kepalanya. Ia tersenyum dan berjalan mendekati wanita tersebut.

"Mba, jual obat kuat tidak ? atau perangsang dan semacamnya lah ?" Tanyanya setengah berbisik.

Mata wanita itu sedikit membola saat menatap remaja yang ada di depannya yang masih memakai seragam sekolah.

"Maaf ya dek, aku tidak menjualnya. lagipula kamu masih sekolah, belum sepantasnya meminum obat yang seperti itu !" Ucap wanita tersebut kemudian menggelengkan kepalanya merasa prihatin.

"Sssst.. jangan keras-keras bicaranya, ini bukan untukku. Begini, sebenarnya pamanku terlalu pemalu dan beliau akhirnya memintaku untuk membelikannya, aku janji lain kali akan order banyak sama mba." Ucap Rangga masih dengan suara setengah berbisik.

Wanita itu tampak berfikir sedikit lama, tawaran yang di berikan remaja di depannya sepertinya akan menguntungkan buatnya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjualnya.

"Ooh.. iya, aku baru ingat, aku tetap jual obat seperti itu, soalnya banyak yang order ! tadi itu aku lupa." Ucap wanita tersebut sembari mencari barang tersebut di keranjang Jualannya.

"Ini, saya kasih yang supernya, lima menit di jamin sudah bereaksi." Imbuh wanita tersebut sedikit berbisik di telinga Rangga.

"Ok, Terima kasih mba !"

Tiba-tiba saja terdengar suara Jonathan yang menyapa dan bersandar di balik pagar dengan segelas kopi yang terpatri di tangannya.

"Eeeh ada Mba clara !"

"Pagi Pak Jon..." Sapa wanita yang biasa di sapa Clara.

"Mba Clara makin cantik saja ya." Ucap Jonathan merayu.

"Aaah.. Pak Jon bisa saja."

Ketika keduanya asik mengobrol, Rangga segera memasukkan obat perangsang yang baru saja di belinya ke dalam kopi milik Jonathan.

Tanpa satpam itu sadari,ia terus menyesap kopinya kemudian membuka pintu untuk lebih dekat dengan Clara.

"Pak Jon jadi mau beli jus sayurnya tidak ?" Tanya Clara.

"Lain kali saja ya, soalnya saya lagi minum kopi." Jawab Jon yang selalu saja membuat alasan ketika Clara sudah mulai mempromosikan dagangannya.

"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu ya Pak."Ucap Clara sembari membungkuk kemudian pergi.

"Iya, hati-hati ya !?" Seru Jonathan dengan senyum sumringahnya menatap kepergian Clara.

Clara hanya melambaikan tangannya tanpa berbalik dan terus melanjutkan perjalanannya. Sedangkan Jonathan setelah kepergian Clara, ia kembali menatap Rangga yang sedari tadi tersenyum menatapnya.

"Hei ! apa yang membuatmu tersenyum seperti itu ?!" Tanya Jonathan yang masih belum menyadari masalah apa yang akan menimpanya nanti.

"Tidak apa-apa Pak, hanya ingin senyum saja." Jawab Rangga.

Pak, Rangga boleh masuk ya ?" Pintanya sekali lagi dengan nada memohon.

Namun Jonathan masih tidak menghiraukan permintaannya. Hingga delapan Menit berlalu, Bu Rika yang melihat Jonathan yang masih berdiri di depan pintu gerbang dengan pintu yang dibiarkan terbuka kembali menghampiri keduanya.

"Pak Jon..!" Seru Ms.Rika.

Jonathan yang mendengar suara lantang dari Ms.Rika segera berbalik, kepalanya yang sudah terasa pusing dengan wajah yg memerah menatap Ms.Rika dengan tatapan memangsa.

Hawa panas yang diciptakan efek dari obat yang di minumnya terlihat mulai bereaksi, hingga tanpa sadar ia membuka kancing seragamnya sambil menatap Ms.Rika dan siap menerkamnya.

Ms.Rika yang tidak tahu apa-apa melihat tatapan tersebut membuatnya sedikit terkejut, matanya seketika membola, ia tahu betul dengan situasinya saat ini.

Jonathan yang sudah lepas kendali perlahan melangkah mencoba mendekati wanita tersebut, namun sebelum ia berhasil menerkamnya, Ms.Rika segera berlari meminta dan berteriak meminta tolong.

"Toloooong... tolong... !!!" Pekiknya dengan wajah ketakutan.

Ms.Rika yang melihat Jonathan berusaha mengejarnya, membuatnya semakin panik dan mempercepat larinya.

Mereka berdua berlarian mengelilingi taman sekolah. Siswa dan para guru yg mendengar kegaduhan tersebut berhamburan keluar menyaksikan kekonyolan antara satpam dan Ibu Kepsek yg membuat mereka semua tertawa.

Rangga yang menyaksikan pertunjukan itu hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal kemudian berjalan dengan santai memasuki gedung sekolah.

Tanpa ia sadari, beberapa menit yang lalu seorang gadis yang baru saja keluar dari ruang guru melihat langsung perbuatan Rangga tersebut.

Gadis itu adalah Rena. Pada awalnya Rena tidak peduli dan melanjutkan langkah kakinya. Namun tiba-tiba saja ia teringat wajah pria yang yang sangat familiar baginya dan teringat pada kecelakaan pagi tadi.

Dengan cepat ia mengambil ponselnya dari dalam tas untuk merekam. Akan tetapi pada menit berikutnya ia mengurungkan niatnya saat tak sengaja melihat kamera pengawas yang tidak jauh dari pintu gerbang tersebut.

•••

Rangga yang baru saja masuk di kelasnya masih menahan tawa karna merasa lucu dengan kejadian yang ada di luar sana.

Sedang diluar sana beberapa guru pria terlihat mencoba menangkap satpam tersebut, alhasil jadilah aksi kejar-kejaran antara guru,satpam dan Kepsek.

Hingga seorang Gadis tiba-tiba saja keluar dari balik pohon. Tepat saat satpam tersebut melewatinya.

Bruuuk

Braaak

Gadis itu dengan kuat memukul punggung Jonathan dengan balok yang sudah disiapkan nya sedari tadi, hingga membuat Jonathan jatuh tersungkur.

Gadis itu adalah Rena. Pengalaman pertamanya yang membuatnya dengan cepat terkenal di sekolah tersebut.

Beberapa guru yang sedari tadi mencoba menangkapnya akhirnya menghela nafas lega. Mereka dengan cepat menghampiri satpam tersebut dan menyeretnya ke ruang introgasi.

Sedangkan Ms.Rika, ia terlihat begitu lelah dengan keringat yang bercucuran di wajahnya. Dengan nafas yang terengah-engah ia berjalan menghampiri siswa yang terlihat asing baginya.

"Kamu siapa ?!" Tanya Ms.Rika mencoba mengatur kembali nafasnya yang masih belum beraturan.

"Emm saya.. Rena Bu ! murid baru pindahan di sekolah ini." Jawab Rena sedikit membungkuk memberi penghormatan pada Ms.Rika.

"Ooh.. iya, saya baru ingat sekarang, kamu putri dari Bapak Atmajaya kan ?!" Ucap Ms.Rika dengan senyum.

Rena hanya mengangguk mengiyakan.

"Sebelumnya saya berterima kasih karna sudah menyelamatkan saya. Kalau begitu mari ikut ke ruangan saya lebih dulu. " Ucap Ms.Rika kemudian mengajak Rena pergi.

Rena mengangguk patuh dengan senyum yang terpatri di bibirnya mengikuti langkah kaki Kepala sekolah tersebut.

Terpopuler

Comments

ALIN SABRINA

ALIN SABRINA

semangat kakak

2021-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Chap. 02
3 Chap. 03
4 Chap. 04
5 Ciuman Pertama
6 Perjodohan
7 Terjebak dan di jebak
8 Arka Vc Rangga
9 Detak Jantung yang sama
10 Jatuh Cinta
11 Cemburu
12 Benci rasa Cinta
13 Obsesi
14 Cukup Dia
15 Tak Tahan
16 Terungkapnya Rahasia
17 Kesempatan
18 Sebuah Strategi
19 Mr D
20 Persiapan UAS
21 Mimpi di dalam mimpi yang Panjang
22 Sya'ir
23 Strategi1
24 Secercah Rahasia
25 Kelulusan
26 Terjebak dan Terpaksa
27 Pesta Topeng
28 Belajar Percaya juga Mencintai
29 Seperti Permen Karet
30 Menjadi Kambing Hitam
31 Yang sebenarnya
32 Penyelesaian yang panjang
33 Sandiwara
34 Murkahnya Nyonya Atmajaya
35 Ancaman untuk keluarga Aberald
36 Sebuah Keputusan
37 Quality Time
38 Kabar Bahagia
39 Salah Terka
40 Hari Patah Hati
41 Hasrat
42 Ketika Ia Memilih Bertindak
43 Berpura
44 Hampir 21+ Mohon bijak dalam membaca.
45 Sahabat Rasa Saudara
46 Sahabat Rasa Saudara 2
47 Sahabat Rasa Saudara 3
48 Amnesia
49 Berperang
50 Hari Pertama Perang Di Mulai
51 Kelemahan
52 Argumen
53 Akhir dan Awal.
54 ...
55 Identitas Rendi Vikra
56 ...
57 Pernikahan
58 Memori Yang Kembali
59 Kalah Telak
60 Kau Akan Bahagia
61 Pemberitahuan (Author)
62 Dilema
63 Moura.
64 Hubungan Yang Rumit.
65 Kesalahan
66 Permainan Takdir.
67 Ceroboh.
68 Permainan Sandiwara.
69 Mencari Kebenaran.
70 Aku Malu.
71 Dua Hati.
72 Moura Putri Rangga.
73 Cinta Yang ke Dua
74 •••
75 Akhir dari sebuah hubungan.
76 Pria Misterius.
77 •••
78 Skandal.
79 Bekerja Sama.
80 Cinta Rangga.
81 Kemarahan Para Tetua.
82 Sebuah Tindakan Sang CEO
83 Peluncuran Artikel.
84 Chap. 84
85 Chap. 85
86 Chap. 86
87 Chap. 87
88 Chap. 88
89 Chap. 89
90 Chap. 90
91 Chap. 91
92 Chap. 92
93 Chap. 93
94 Chap. 94
95 Chap. 95
96 Chap. 96
97 Chap. 97
98 Chap. 98
99 Chap. 99
100 Chap. 100
101 Chap. 101
102 Chap. 102
103 Chap. 103
104 Chap. 104
105 Chap. 105
106 Chap. 106
107 Chap. 107
108 Chap. 108
109 Chap. 109
110 Chap. 110
111 Chap. 111
112 Chap. 112
113 Chap. 113
114 Chap. 114
115 Chap. 115
116 Chap. 116
117 Chap. 117
118 Chap. 118
119 Chap. 119
120 Chap. 120
121 Chap. 121
122 Chap. 122
123 Chap. 123
124 Chap. 124
125 Chap. 124
126 Chap. 125
127 Chap. 126
128 Chap. 127
129 Chap. 128
130 Chap. 129
131 Chap. 130
132 Chap. 131
133 Chap. 132
134 Chap. 133
135 Chap. 134
136 Chap. 135
137 Chap. 136
138 Chap. 137
139 Chap. 138
140 Chap. 139
141 Chap. 140
142 Chap. 141
143 Chap. 142
144 Chap. 143
145 Chap. 144
146 Chap. 145
147 Chap. 146
148 Chap. 147
149 Chap. 148
150 Chap. 149
151 Chap. 150
152 Chap. 151
153 Chap. 152
154 Chap. 153
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Pertemuan
2
Chap. 02
3
Chap. 03
4
Chap. 04
5
Ciuman Pertama
6
Perjodohan
7
Terjebak dan di jebak
8
Arka Vc Rangga
9
Detak Jantung yang sama
10
Jatuh Cinta
11
Cemburu
12
Benci rasa Cinta
13
Obsesi
14
Cukup Dia
15
Tak Tahan
16
Terungkapnya Rahasia
17
Kesempatan
18
Sebuah Strategi
19
Mr D
20
Persiapan UAS
21
Mimpi di dalam mimpi yang Panjang
22
Sya'ir
23
Strategi1
24
Secercah Rahasia
25
Kelulusan
26
Terjebak dan Terpaksa
27
Pesta Topeng
28
Belajar Percaya juga Mencintai
29
Seperti Permen Karet
30
Menjadi Kambing Hitam
31
Yang sebenarnya
32
Penyelesaian yang panjang
33
Sandiwara
34
Murkahnya Nyonya Atmajaya
35
Ancaman untuk keluarga Aberald
36
Sebuah Keputusan
37
Quality Time
38
Kabar Bahagia
39
Salah Terka
40
Hari Patah Hati
41
Hasrat
42
Ketika Ia Memilih Bertindak
43
Berpura
44
Hampir 21+ Mohon bijak dalam membaca.
45
Sahabat Rasa Saudara
46
Sahabat Rasa Saudara 2
47
Sahabat Rasa Saudara 3
48
Amnesia
49
Berperang
50
Hari Pertama Perang Di Mulai
51
Kelemahan
52
Argumen
53
Akhir dan Awal.
54
...
55
Identitas Rendi Vikra
56
...
57
Pernikahan
58
Memori Yang Kembali
59
Kalah Telak
60
Kau Akan Bahagia
61
Pemberitahuan (Author)
62
Dilema
63
Moura.
64
Hubungan Yang Rumit.
65
Kesalahan
66
Permainan Takdir.
67
Ceroboh.
68
Permainan Sandiwara.
69
Mencari Kebenaran.
70
Aku Malu.
71
Dua Hati.
72
Moura Putri Rangga.
73
Cinta Yang ke Dua
74
•••
75
Akhir dari sebuah hubungan.
76
Pria Misterius.
77
•••
78
Skandal.
79
Bekerja Sama.
80
Cinta Rangga.
81
Kemarahan Para Tetua.
82
Sebuah Tindakan Sang CEO
83
Peluncuran Artikel.
84
Chap. 84
85
Chap. 85
86
Chap. 86
87
Chap. 87
88
Chap. 88
89
Chap. 89
90
Chap. 90
91
Chap. 91
92
Chap. 92
93
Chap. 93
94
Chap. 94
95
Chap. 95
96
Chap. 96
97
Chap. 97
98
Chap. 98
99
Chap. 99
100
Chap. 100
101
Chap. 101
102
Chap. 102
103
Chap. 103
104
Chap. 104
105
Chap. 105
106
Chap. 106
107
Chap. 107
108
Chap. 108
109
Chap. 109
110
Chap. 110
111
Chap. 111
112
Chap. 112
113
Chap. 113
114
Chap. 114
115
Chap. 115
116
Chap. 116
117
Chap. 117
118
Chap. 118
119
Chap. 119
120
Chap. 120
121
Chap. 121
122
Chap. 122
123
Chap. 123
124
Chap. 124
125
Chap. 124
126
Chap. 125
127
Chap. 126
128
Chap. 127
129
Chap. 128
130
Chap. 129
131
Chap. 130
132
Chap. 131
133
Chap. 132
134
Chap. 133
135
Chap. 134
136
Chap. 135
137
Chap. 136
138
Chap. 137
139
Chap. 138
140
Chap. 139
141
Chap. 140
142
Chap. 141
143
Chap. 142
144
Chap. 143
145
Chap. 144
146
Chap. 145
147
Chap. 146
148
Chap. 147
149
Chap. 148
150
Chap. 149
151
Chap. 150
152
Chap. 151
153
Chap. 152
154
Chap. 153

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!