Lost Love In Bloom Again
Malam itu di salah satu pub terkenal di ibu kota. Dengan pengunjung dari berbagai usia maupun profesi berkumpul menjadi satu dalam ruangan tersebut, mengikuti irama dari sang disjoki terkenal yang menyentak dan menggetarkan.
Dari sekian banyaknya pengunjung terlihat satu gadis yang berpenampilan sedikit santai namun masih terkesan seksi. Setiap pria yang melihatnya pasti akan merasa enggan untuk berpaling.
Namun tidak ada yang tahu bahwa gadis itu sebenarnya adalah nona sulung dari keluarga kaya yang berprofesi sebagai dokter.
"Ren.. Rena !!"
Gadis yang sedari tadi asik menggoyangkan tubuhnya berbalik menatap ke arah gadis yang memanggilnya.
"Ada apa ?"
"Seseorang menelfonmu, sepertinya itu sangat penting."
Gadis itu mengambil ponselnya dan berjalan menjauh dari kebisingan"Halo."
"dr.Rena,kami perlu bantuan,ada pasien yang harus segera di operasi !"
"Dimana dr.Arka ?"
"dr.Arka mendadak juga harus melakukan operasi pada salah satu pasiennya yang tiba-tiba mengalami drop pasca operasi pertama. Beliau meminta saya untuk menghubungi anda."
Rena mengerutkan alisnya."Jelaskan padaku bagaimana kondisi pasien saat ini ?"
Di ujung telfon perawat menjelaskan beberapa rincian kasus pasien.
"dr.Arka sudah mengirimnya ke ruang operasi saat ini, sisanya kami akan menunggu dokter untuk memulai."
Rena mengerucutkan bibirnya, lelaki yang bernama Arka selalu saja merusak suasana hatinya.
"Baiklah aku akan bergegas ke sana."
Setelah menutup telfon,Rena berjalan menghampiri beberapa temannya dan berpamitan.
•
Memasuki gedung rumah sakit, beberapa dokter yang berpapasan dengannya sedikit terkejut melihat penampilan Rena yang sangat berbeda dari biasanya.
Rena hanya bisa menggertakkan giginya dengan senyum paksa,menganggukkan kepalanya kepada beberapa senior yang berpapasan dengannya dan berlalu dengan cepat.
'Dasar Arka sialan. Kau membuatku dalam masalah kali ini.'Umpatnya.
Di ujung koridor, salah satu perawat menghampirinya dengan cemas.
"Dokter_"
Sebelum perawat tersebut mengatakan sesuatu Rena mengangkat tangannya."Stop.jangan katakan apapun,aku akan mengganti baju terlebih dahulu."
Perawat hanya bisa menciut dan hanya bisa mengangguk patuh. Dia tidak bisa menjawabnya, semua orang tahu bahwa Rena memiliki hubungan khusus dengan pewaris Rumah Sakit Anutapura, tidak ada yang boleh membuatnya kesal.
•
Ruang Operasi.
Semua mata tertuju pada Rena yang kini berdiri siap melakukan tugasnya.
"Jelaskan padaku kembali kasus pasien !"
"Lukanya tidak terlalu serius, namun mengakibatkan terjadinya gumpalan darah di sekitar area tempurung kepala bagian belakang !" Jawab salah satu dokter dengan cepat.
Rena terlihat fokus mendengarkan dan menatap setiap orang yang ada di ruangan tersebut "Baik. Operasi kali ini mungkin memakan banyak waktu, saya berharap pada kalian semua."
Setelah mengucapkan beberapa kata dan mendapat respon dari timnya, Rena akhirnya mengangguk "Mari kita mulai !"
Satu jam telah berlalu setelah Rena akhirnya bisa menghela nafasnya lega.
"Anda memang dokter yang hebat !" Ucap salah seorang dokter sambil mengacungkan jempolnya ke arah Rena.
Rena tersenyum, dia sudah sangat sering mendengar pujian seperti itu."Kalian juga hebat !"
"Biar saya yang menyelesaikannya dokter, anda terlihat sangat lelah !"Dokter yang berada tepat di sampingnya berkata.
"Hmm, baiklah aku akan istirahat sebentar. Sisanya ku serahkan padamu !"Rena tersenyum dan berbalik meninggalkan ruangan tersebut.
Namun satu hal yang tidak ia sadari adalah pasien yang baru saja ia selamatkan sebenarnya adalah orang dari masa lalunya.
•
Ruang peristirahatan khusus dokter,Rena baru saja memejamkan matanya ketika suara ketukan pintu mengganggunya.
"apa aku mengganggumu ?"
Rena mendengus kasar kemudian duduk dengan sorot mata berkilat marah "tentu saja kau menggangguku !"
Namun lelaki yang baru saja masuk hanya memberikan senyum hangatnya"Kau terlihat sangat kelelahan !" Katanya sambil menarik sebuah kursi dan duduk menghadap Rena.
"Kalau begitu biarkan aku beristirahat !" Rena menjawabnya dengan ketus.
"Tapi aku masih butuh bantuanmu !" Lelaki itu berkata dengan serius"Masih ada yang harus kau tangani."
Rena memicingkan matanya curiga."Apa ?"
"Ini."Sambil menepuk pelan dadanya dengan wajah frustasi.
"Arkana Wijaya."
Haha
Gelak tawa lelaki itu membuat Rena semakin kesal.
Melihat kekesalan Rena semakin bertambah Arka akhirnya meminta maaf."Baiklah, maafkan aku sudah mengganggu kesenanganmu,aku akan membayarmu mahal kali ini."
"Bagaimana kau akan membayarku ?"
Arka dengan cepat mendaratkan ciuman di pipi Rena, membuat Rena linglung untuk beberapa saat.
"Aku tahu aku tidak akan bisa membayarmu dengan uang, tapi aku bisa menggantinya dengan hatiku." Setelah Arka mengatakannya, dia kemudian membantu Rena berbaring dan menyelimutinya sebelum akhirnya keluar dari ruangan tersebut dan menutup pintu.
Sorot matanya yang tenang berangsur-angsur berubah suram,hanya dia yang tahu apa yang sedang ia pikirkan.
•
Keesokan harinya, Rena yang sedang membaca beberapa kasus pasien di ruangannya harus berhenti saat seorang perawat mengatakan bahwa wali pasien yang semalam di tanganinya ingin bertemu dengannya.
Raut wajahnya seketika berangsur berubah pucat saat melihat nama yang tertera di atas kertas, terlihat jelas ada ketidak percayaan dimatanya.
"Rangga Aberald."
Pikirannya kacau,dengan tatapan kosong. Bagaimana itu bisa terjadi ? Apa mungkin ada sebuah kebetulan seperti itu ? orang yang ia selamatkan semalam adalah orang yang sangat ia benci dalam hidupnya.
Kemudian suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatiannya, Rena mengangkat kepalanya dan menatap seorang wanita yang sangat dikenalnya telah berdiri menatapnya dengan mata sendu.
"Rena."
Rena secara tidak sengaja menjatuhkan berkas yang ada di tangannya begitu saja.
Untuk beberapa alasan, Rena benar-benar tidak berharap akan bertemu dengan Mariah dalam keadaan seperti saat ini.
Tersadar dari keterkejutannya. Rena mengeraskan hatinya, dengan begitu cepat merubah ekspresi di wajahnya."Silahkan duduk !"
"Rena."
Rena mengerutkan alisnya."Maaf, ini Rumah Sakit, seharusnya anda sedikit lebih menghargai profesi seorang dokter !" Katanya datar.
Hening.
Untuk beberapa alasan keduanya terdiam. Hingga akhirnya Mariah meminta maaf dan menanyakan perihal perkembangan kesehatan putranya.
"Apa yang terjadi pada putraku ?"
Rena kembali mengerutkan alisnya, dia ingat dengan jelas,tidak ada pihak keluarga yang menunggu pasien selama proses operasi selesai. Hanya seorang pria paruh baya yang berusia 40 an yang Rena sendiri tidak mengenalnya.
Namun Rena akhirnya mengerti, setelah mendengar penjelasan Mariah yang ternyata baru saja kembali dari perjalanan bisnis bersama suaminya.
"Untuk saat ini kondisi pasien baik baik saja, dan masih dalam tahap perkembangan. Hanya saja untuk kasus seperti ini terkadang kita butuh beberapa waktu untuk menunggunya sampai ia sadar kembali, Ibu hanya perlu menunggu dan bersabar."
"Bagaimana dengan kepalanya ? apa ada kemungkinan hal buruk akan terjadi ?"Tanya Mariah dengan cemas.
"Mari kita lihat perkembangannya saat pasien sudah sadar, Untuk saat ini saya belum berani menjelaskan dan mengambil kesimpulan apapun.Tapi Ibu harus menyiapkan mental yang kuat jika sesuatu yang buruk terjadi ! Ini adalah gambar kepala pasien sesaat sebelum operasi."
Rena Memperlihatkan layar monitor pada Mariah, hingga pada akhirnya hanya keheningan yang tersisa.
Mariah terus menatap wajah Rena yang berusaha mengalihkan perhatiannya pada layar monitor.
"dokter, apa kita bisa bicara di luar sebentar ?" Mariah akhirnya mengumpulkan keberaniannya dan memohon.
Pada awalnya Rena tidak berencana untuk berinteraksi lagi dengan keluarga ini,tapi untuk berapa alasan dia akhirnya menyetujuinya.
•
"Bagaimana kabarmu ?!" Tanya Mariah
"Seperti yang anda lihat, aku baik baik saja !" Jawab Rena sambil menyilangkan kedua tangannya didada, menatap ke arah jendela besar yang ada di sampingnya.
"Apa kau masih membenciku ?!"
Hem..
Rena tersenyum geli mendengar pertanyaan ini.
"Sepertinya begitu !" Mariah bergumam pelan.
"Kau tumbuh menjadi gadis yang cantik,dan sekarang kau terlihat lebih dewasa. Kau bahkan sudah menyandang gelar sebagai seorang dokter terbaik di kota ini. Tante sangat senang mengetahui bahwa kaulah yang mengoperasi Rangga !"
Ungkap Mariah setelah semalaman mencari tahu tentang Rena. Sebenarnya dia sendiri terkejut mengetahui fakta bahwa Rena yang bertanggung jawab atas operasi Rangga semalam.
"Rena, ada sesuatu yang ingin tante cerita denganmu." Ucap Mariah tidak ingin lagi berbasa-basi.
Hening.
Rena tidak ingin menanggapi,ia sangat tahu bahwa cerita itu pasti menyangkut masa lalunya bersama Rangga.
"Maaf, sepertinya aku harus pergi sekarang, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan !" Rena segera berdiri dari tempat duduknya. Namun Mariah segera meraih tangannya.
"Tolong Rena, Lima menit ! beri tante lima menit untuk menjelaskan semuanya !"
"Tapi menurut saya, tidak ada lagi yang perlu di jelaskan !"Rena jelas tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari Mariah, satu-satunya alasan mengapa ia bersedia menemui Mariah hanyalah sebuah penghormatan terakhir. Lagi pula dia tidak benar-benar membenci wanita tua ini.
"Rena, tante tahu, kau sangat membenci keluarga tante, tapi apa kamu yakin kebencianmu itu terarah ?!"
'Apa maksudnya ? Apa dia berfikir bahwa aku salah telah membenci keluarganya ? apa aku salah membenci seseorang yang dengan jelas mengkhianatiku ?' Rena melepas tangannya dengan paksa.Sorot matanya bahkan lebih dingin dari sebelumnya.
Mariah tahu Rena akan marah setelah mendengar penjelasannya. Tapi dia masih bertekad untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Maafkan tante Rena, tapi semua itu adalah kesalahan yang di sengaja oleh Monica, kau tahu persis bagaimana Monica sangat terobsesi pada Rangga ! Jelas Mariah yang kini meneteskan air mata.
Rena mengerutkan alisnya melihat pemandangan ini, namun dia masih mengeraskan hatinya"Itu karena kebodohannya sendiri."
"Rena, kau harus tahu bahwa hanya kau yang ada di dalam hatinya, bukan hanya dirimu yang terluka. Sejak kau memutuskan untuk pergi keluar negri, itu membuat Rangga benar-benar menderita dan frustasi.
Monica memang benar hamil, tapi setelah kelahiran anaknya,kami melakukan tes DNA yang membuktikan bahwa anak itu bukanlah darah daging Rangga." Mariah mencoba yang terbaik, karena dia tahu tidak akan ada kesempatan kedua untuk menjelaskan semuanya pada Rena.
Benar saja,Rena benar-benar terkejut mendengarnya.Tapi apa gunanya semua itu ? nasi telah berubah menjadi bubur, pada akhirnya mereka telah berpisah.
Mariah tidak tahu apa yang salah. Namun melihat senyum Rena yang acuh, dia tahu tidak ada gunanya lagi menjelaskan semuanya.
"Jujur saja, aku terkejut mengetahui fakta bahwa itu bukan anak Rangga. Tapi apa gunanya menjelaskan semua ini ? Pada akhirnya mereka tetap menikah."
"Tidak. Pernikahan mereka hanya sebuah formalitas." Mariah menggelengkan kepalanya dan menyangkalnya dengan cepat."Mereka tidak pernah tinggal bersama.Percayalah Rena, Rangga masih mengharapkanmu kembali."
Saat Rena mendengarkan apa yang di katakan Mariah,dia mengingat berbagai tindakan yang di lakukan Rangga untuk menyenangkannya di masa lalu, wajahnya berubah sangat suram.
Dia merasa bahwa dia telah memperlakukan Rangga dengan tidak adil.
•
Setelah percakapan itu, Rena merasa linglung untuk waktu yang lama, hingga tanpa ia sadari dia telah berdiri di depan bangsal di mana Rangga menerima perawatan.
Dia menatap lekat wajah pria yang tak sadarkan diri itu melalui pembatas kaca.
Yah,ini adalah wajah yang dulu sangat dia rindukan.Membuatnya mengingat kembali bagaimana pertama kali mereka bertemu.
Beberapa Tahun Yang Lalu.
"Non.. bangun non, sudah pagi. Tuan dan nyonya sudah menunggu non di bawah."
Rena merenggangkan tubuhnya"Emm katakan aku akan turun sebentar lagi."
Setelah beberapa saat Rena keluar dari kamarnya dan bergegas menuruni tangga. Namun matanya tiba-tiba menyoroti dua koper besar yang tengah di seret oleh supir pribadi Ayahnya.
"Ayah dan Bunda mau kemana ?"
"Pagi sayang." Sapa Rani, Nyonya keluarga lion.
"Pagi bunda."
"Ayah dan bunda mau ke AS." Jaya berkata.
Rena yang mendengarnya menjatuhkan alat makannya dengan wajah di tekuk.
"Ayah,ini adalah hari pertamaku masuk sekolah, siapa yang akan menemaniku ?"
"Sayang, perjalanan ayah dan bunda kali ini sangat penting bagi perusahaan. Jadi kamu tidak apa-apa kan ke sekolahnya sendiri ? lagipula ayah dan bunda sudah bertemu dan bicara langsung dengan kepala sekolahnya, jadi kamu tidak perlu merasa khawatir."
"Tapi bun, apa perusahaan lebih penting daripada anak sendiri ?"
Rena masih merengek.
"Berhenti merengek,apa kau tidak malu dengan umurmu ? Ayah dan Bunda juga kerja seperti ini untuk kepentinganmu dimasa depan."Kali ini Jaya yang bersuara."Supir Han yang akan mengantarmu."
"Aku ini sebenarnya anak Ayah atau anak supir sih ?"Rena mengumpat pelan mengunyah rotinya dengan murung.
•
Saat itu pertengahan bulan di awal tahun 2015.
Di tengah perjalanan menuju sekolah,Supir yang di tugaskan untuk mengantar Rena ke sekolah tak sengaja menabrak mobil yang mendadak berhenti di depannya.
"Ada apa Pak Han ?"
"Maaf Non,apa nona tidak apa-apa ?" Supir Han terlihat khawatir.
"Tidak apa-apa, apa yang terjadi ?"
"Saya juga tidak tahu,mobil yang ada di depan tiba-tiba berhenti tanpa peringatan, jadi saya tidak sengaja menabraknya".Supir Han berusaha menjelaskan.
Mendengar penjelasan supirnya Rena mengerutkan alisnya,namun tiba-tiba matanya teralihkan saat melihat orang yang baru saja keluar dari mobil yang ada di depannya adalah seorang pemuda tampan.
Rambutnya yang di keriting dengan hidung kecil dan bibir yang tipis di tambah sorot matanya yang sipit 'eh, Rena mengangkat alisnya'Merah jambu ? ini pertama kalinya ia melihat seorang pemuda memakai pakaian berwarna cerah namun tidak merusak penampilannya yang tampan.
Namun begitu dia dengan cepat keluar dari mobilnya dan menghampiri pemuda tersebut.
"Maafkan aku, apa kerusakannya sangat parah ?"
Rangga, pemilik mobil tersebut tidak menyangka mobil kesayangannya akan rusak seperti itu. Dia sangat marah, baginya mobil itu adalah separuh nafasnya.
Dengan begitu dia menoleh menatap wanita yang tengah berdiri disampingnya dengan kesal"Apa kau tidak bisa melihatnya ?"
Rangga menunjuk mobilnya tanpa mengalihkan pandangannya terhadap Rena.
"Maaf, tapi sopirku tidak sengaja.Tenang saja, aku akan mengganti rugi dengan kerusakannya." Ucap Rena terlihat cemas.
Mendengarnya, Rangga menyeringai lebar'Heh apa dia tidak tahu kalau mobil ini adalah edisi terbatas ?'
"Maaf ? tidak sengaja ? apa kau tidak tahu kalau ini adalah edisi terbatas ?Katakan padaku bagaimana caranya kau mengganti rugi ?"
Rena mengerutkan alisnya, dia tahu ini adalah salah satu mobil sport edisi terbatas tahun ini, tapi apakah itu lebih penting daripada kesopanan ? Lagipula dia tidak melakukannya dengan sengaja dan terlebih lagi dia sudah meminta maaf.
Melihat Rena yang terdiam dengan kerutan di alisnya, Rangga tahu kalau gadis ini tidak sanggup membayar kompensasi.Tidak mudah baginya mendapatkan uang dari orang tuanya, bagaimana dia akan memperbaiki mobil kesayangannya ? Memikirkannya membuatnya semakin kesal.
Tapi, setelah memperhatikan gadis yang ada di depannya cukup lama, dia memiliki ide liar di dalam kepalanya.
Dengan begitu dia mencoba peruntungannya.
"Melihat ekspresi dari wajahmu,aku tahu kau tidak memiliki uang sebanyak itu, tapi aku bisa membiarkan masalah ini sampai di sini jika kau menerima tawaranku."
"Tawaran apa yang kau berikan ?" Rena tidak ingin terjebak begitu lama dengan pemuda ini, karena dia tahu dia akan terlambat.
"Kau harus menemaniku nanti malam, bagaimana ?"
"Apa kau gila ? Kau pikir kau siapa ?"Kemarahan terpampang jelas di wajah Rena, dia tidak tahu pasti apa yang di pikirkan pemuda ini.
"Aku ? Apa kau tidak tahu aku ?"Rangga mencibir menunjuk dirinya sendiri.
"Yah.. aku tidak tahu kau siapa, dan aku tidak mau tahu."
Dengan begitu Rena kembali ke mobilnya dan menulis beberapa angka di atas lembaran cek.
"Ambillah ! aku pikir itu cukup dengan biaya kerusakannya."Rena melemparkan cek di depan Rangga dengan kesal kemudian kembali ke mobilnya dan dengan begitu meninggalkan area tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Lailiil Fikriyah Maharanny
Mohon maaf sebelumnya hanya sekedar info bagi author dkk untuk penulisan gelar dokter itu dr. bukan Dr. dibaca doktor bukan dokter 🙏🏻
2021-10-21
1
Rigiana Dwi Astuti
gh ci chvhvhchv\dhcKFC g ha shcugz kkb vc jbv UGC CNN j
2021-04-07
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
salam kenal kakak
asisten dadakan hadir😘
semangat terusss💪
2020-11-07
1