Lost Love In Bloom Again

Lost Love In Bloom Again

Pertemuan

Malam itu di salah satu pub terkenal di ibu kota. Dengan pengunjung dari berbagai usia maupun profesi berkumpul menjadi satu dalam ruangan tersebut, mengikuti irama dari sang disjoki terkenal yang menyentak dan menggetarkan.

Dari sekian banyaknya pengunjung terlihat satu gadis yang berpenampilan sedikit santai namun masih terkesan seksi. Setiap pria yang melihatnya pasti akan merasa enggan untuk berpaling.

Namun tidak ada yang tahu bahwa gadis itu sebenarnya adalah nona sulung dari keluarga kaya yang berprofesi sebagai dokter.

"Ren.. Rena !!"

Gadis yang sedari tadi asik menggoyangkan tubuhnya berbalik menatap ke arah gadis yang memanggilnya.

"Ada apa ?"

"Seseorang menelfonmu, sepertinya itu sangat penting."

Gadis itu mengambil ponselnya dan berjalan menjauh dari kebisingan"Halo."

"dr.Rena,kami perlu bantuan,ada pasien yang harus segera di operasi !"

"Dimana dr.Arka ?"

"dr.Arka mendadak juga harus melakukan operasi pada salah satu pasiennya yang tiba-tiba mengalami drop pasca operasi pertama. Beliau meminta saya untuk menghubungi anda."

Rena mengerutkan alisnya."Jelaskan padaku bagaimana kondisi pasien saat ini ?"

Di ujung telfon perawat menjelaskan beberapa rincian kasus pasien.

"dr.Arka sudah mengirimnya ke ruang operasi saat ini, sisanya kami akan menunggu dokter untuk memulai."

Rena mengerucutkan bibirnya, lelaki yang bernama Arka selalu saja merusak suasana hatinya.

"Baiklah aku akan bergegas ke sana."

Setelah menutup telfon,Rena berjalan menghampiri beberapa temannya dan berpamitan.

Memasuki gedung rumah sakit, beberapa dokter yang berpapasan dengannya sedikit terkejut melihat penampilan Rena yang sangat berbeda dari biasanya.

Rena hanya bisa menggertakkan giginya dengan senyum paksa,menganggukkan kepalanya kepada beberapa senior yang berpapasan dengannya dan berlalu dengan cepat.

'Dasar Arka sialan. Kau membuatku dalam masalah kali ini.'Umpatnya.

Di ujung koridor, salah satu perawat menghampirinya dengan cemas.

"Dokter_"

Sebelum perawat tersebut mengatakan sesuatu Rena mengangkat tangannya."Stop.jangan katakan apapun,aku akan mengganti baju terlebih dahulu."

Perawat hanya bisa menciut dan hanya bisa mengangguk patuh. Dia tidak bisa menjawabnya, semua orang tahu bahwa Rena memiliki hubungan khusus dengan pewaris Rumah Sakit Anutapura, tidak ada yang boleh membuatnya kesal.

Ruang Operasi.

Semua mata tertuju pada Rena yang kini berdiri siap melakukan tugasnya.

"Jelaskan padaku kembali kasus pasien !"

"Lukanya tidak terlalu serius, namun mengakibatkan terjadinya gumpalan darah di sekitar area tempurung kepala bagian belakang !" Jawab salah satu dokter dengan cepat.

Rena terlihat fokus mendengarkan dan menatap setiap orang yang ada di ruangan tersebut "Baik. Operasi kali ini mungkin memakan banyak waktu, saya berharap pada kalian semua."

Setelah mengucapkan beberapa kata dan mendapat respon dari timnya, Rena akhirnya mengangguk "Mari kita mulai !"

Satu jam telah berlalu setelah Rena akhirnya bisa menghela nafasnya lega.

"Anda memang dokter yang hebat !" Ucap salah seorang dokter sambil mengacungkan jempolnya ke arah Rena.

Rena tersenyum, dia sudah sangat sering mendengar pujian seperti itu."Kalian juga hebat !"

"Biar saya yang menyelesaikannya dokter, anda terlihat sangat lelah !"Dokter yang berada tepat di sampingnya berkata.

"Hmm, baiklah aku akan istirahat sebentar. Sisanya ku serahkan padamu !"Rena tersenyum dan berbalik meninggalkan ruangan tersebut.

Namun satu hal yang tidak ia sadari adalah pasien yang baru saja ia selamatkan sebenarnya adalah orang dari masa lalunya.

Ruang peristirahatan khusus dokter,Rena baru saja memejamkan matanya ketika suara ketukan pintu mengganggunya.

"apa aku mengganggumu ?"

Rena mendengus kasar kemudian duduk dengan sorot mata berkilat marah "tentu saja kau menggangguku !"

Namun lelaki yang baru saja masuk hanya memberikan senyum hangatnya"Kau terlihat sangat kelelahan !" Katanya sambil menarik sebuah kursi dan duduk menghadap Rena.

"Kalau begitu biarkan aku beristirahat !" Rena menjawabnya dengan ketus.

"Tapi aku masih butuh bantuanmu !" Lelaki itu berkata dengan serius"Masih ada yang harus kau tangani."

Rena memicingkan matanya curiga."Apa ?"

"Ini."Sambil menepuk pelan dadanya dengan wajah frustasi.

"Arkana Wijaya."

Haha

Gelak tawa lelaki itu membuat Rena semakin kesal.

Melihat kekesalan Rena semakin bertambah Arka akhirnya meminta maaf."Baiklah, maafkan aku sudah mengganggu kesenanganmu,aku akan membayarmu mahal kali ini."

"Bagaimana kau akan membayarku ?"

Arka dengan cepat mendaratkan ciuman di pipi Rena, membuat Rena linglung untuk beberapa saat.

"Aku tahu aku tidak akan bisa membayarmu dengan uang, tapi aku bisa menggantinya dengan hatiku." Setelah Arka mengatakannya, dia kemudian membantu Rena berbaring dan menyelimutinya sebelum akhirnya keluar dari ruangan tersebut dan menutup pintu.

Sorot matanya yang tenang berangsur-angsur berubah suram,hanya dia yang tahu apa yang sedang ia pikirkan.

Keesokan harinya, Rena yang sedang membaca beberapa kasus pasien di ruangannya harus berhenti saat seorang perawat mengatakan bahwa wali pasien yang semalam di tanganinya ingin bertemu dengannya.

Raut wajahnya seketika berangsur berubah pucat saat melihat nama yang tertera di atas kertas, terlihat jelas ada ketidak percayaan dimatanya.

"Rangga Aberald."

Pikirannya kacau,dengan tatapan kosong. Bagaimana itu bisa terjadi ? Apa mungkin ada sebuah kebetulan seperti itu ? orang yang ia selamatkan semalam adalah orang yang sangat ia benci dalam hidupnya.

Kemudian suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatiannya, Rena mengangkat kepalanya dan menatap seorang wanita yang sangat dikenalnya telah berdiri menatapnya dengan mata sendu.

"Rena."

Rena secara tidak sengaja menjatuhkan berkas yang ada di tangannya begitu saja.

Untuk beberapa alasan, Rena benar-benar tidak berharap akan bertemu dengan Mariah dalam keadaan seperti saat ini.

Tersadar dari keterkejutannya. Rena mengeraskan hatinya, dengan begitu cepat merubah ekspresi di wajahnya."Silahkan duduk !"

"Rena."

Rena mengerutkan alisnya."Maaf, ini Rumah Sakit, seharusnya anda sedikit lebih menghargai profesi seorang dokter !" Katanya datar.

Hening.

Untuk beberapa alasan keduanya terdiam. Hingga akhirnya Mariah meminta maaf dan menanyakan perihal perkembangan kesehatan putranya.

"Apa yang terjadi pada putraku ?"

Rena kembali mengerutkan alisnya, dia ingat dengan jelas,tidak ada pihak keluarga yang menunggu pasien selama proses operasi selesai. Hanya seorang pria paruh baya yang berusia 40 an yang Rena sendiri tidak mengenalnya.

Namun Rena akhirnya mengerti, setelah mendengar penjelasan Mariah yang ternyata baru saja kembali dari perjalanan bisnis bersama suaminya.

"Untuk saat ini kondisi pasien baik baik saja, dan masih dalam tahap perkembangan. Hanya saja untuk kasus seperti ini terkadang kita butuh beberapa waktu untuk menunggunya sampai ia sadar kembali, Ibu hanya perlu menunggu dan bersabar."

"Bagaimana dengan kepalanya ? apa ada kemungkinan hal buruk akan terjadi ?"Tanya Mariah dengan cemas.

"Mari kita lihat perkembangannya saat pasien sudah sadar, Untuk saat ini saya belum berani menjelaskan dan mengambil kesimpulan apapun.Tapi Ibu harus menyiapkan mental yang kuat jika sesuatu yang buruk terjadi ! Ini adalah gambar kepala pasien sesaat sebelum operasi."

Rena Memperlihatkan layar monitor pada Mariah, hingga pada akhirnya hanya keheningan yang tersisa.

Mariah terus menatap wajah Rena yang berusaha mengalihkan perhatiannya pada layar monitor.

"dokter, apa kita bisa bicara di luar sebentar ?" Mariah akhirnya mengumpulkan keberaniannya dan memohon.

Pada awalnya Rena tidak berencana untuk berinteraksi lagi dengan keluarga ini,tapi untuk berapa alasan dia akhirnya menyetujuinya.

"Bagaimana kabarmu ?!" Tanya Mariah

"Seperti yang anda lihat, aku baik baik saja !" Jawab Rena sambil menyilangkan kedua tangannya didada, menatap ke arah jendela besar yang ada di sampingnya.

"Apa kau masih membenciku ?!"

Hem..

Rena tersenyum geli mendengar pertanyaan ini.

"Sepertinya begitu !" Mariah bergumam pelan.

"Kau tumbuh menjadi gadis yang cantik,dan sekarang kau terlihat lebih dewasa. Kau bahkan sudah menyandang gelar sebagai seorang dokter terbaik di kota ini. Tante sangat senang mengetahui bahwa kaulah yang mengoperasi Rangga !"

Ungkap Mariah setelah semalaman mencari tahu tentang Rena. Sebenarnya dia sendiri terkejut mengetahui fakta bahwa Rena yang bertanggung jawab atas operasi Rangga semalam.

"Rena, ada sesuatu yang ingin tante cerita denganmu." Ucap Mariah tidak ingin lagi berbasa-basi.

Hening.

Rena tidak ingin menanggapi,ia sangat tahu bahwa cerita itu pasti menyangkut masa lalunya bersama Rangga.

"Maaf, sepertinya aku harus pergi sekarang, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan !" Rena segera berdiri dari tempat duduknya. Namun Mariah segera meraih tangannya.

"Tolong Rena, Lima menit ! beri tante lima menit untuk menjelaskan semuanya !"

"Tapi menurut saya, tidak ada lagi yang perlu di jelaskan !"Rena jelas tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari Mariah, satu-satunya alasan mengapa ia bersedia menemui Mariah hanyalah sebuah penghormatan terakhir. Lagi pula dia tidak benar-benar membenci wanita tua ini.

"Rena, tante tahu, kau sangat membenci keluarga tante, tapi apa kamu yakin kebencianmu itu terarah ?!"

'Apa maksudnya ? Apa dia berfikir bahwa aku salah telah membenci keluarganya ? apa aku salah membenci seseorang yang dengan jelas mengkhianatiku ?' Rena melepas tangannya dengan paksa.Sorot matanya bahkan lebih dingin dari sebelumnya.

Mariah tahu Rena akan marah setelah mendengar penjelasannya. Tapi dia masih bertekad untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Maafkan tante Rena, tapi semua itu adalah kesalahan yang di sengaja oleh Monica, kau tahu persis bagaimana Monica sangat terobsesi pada Rangga ! Jelas Mariah yang kini meneteskan air mata.

Rena mengerutkan alisnya melihat pemandangan ini, namun dia masih mengeraskan hatinya"Itu karena kebodohannya sendiri."

"Rena, kau harus tahu bahwa hanya kau yang ada di dalam hatinya, bukan hanya dirimu yang terluka. Sejak kau memutuskan untuk pergi keluar negri, itu membuat Rangga benar-benar menderita dan frustasi.

Monica memang benar hamil, tapi setelah kelahiran anaknya,kami melakukan tes DNA yang membuktikan bahwa anak itu bukanlah darah daging Rangga." Mariah mencoba yang terbaik, karena dia tahu tidak akan ada kesempatan kedua untuk menjelaskan semuanya pada Rena.

Benar saja,Rena benar-benar terkejut mendengarnya.Tapi apa gunanya semua itu ? nasi telah berubah menjadi bubur, pada akhirnya mereka telah berpisah.

Mariah tidak tahu apa yang salah. Namun melihat senyum Rena yang acuh, dia tahu tidak ada gunanya lagi menjelaskan semuanya.

"Jujur saja, aku terkejut mengetahui fakta bahwa itu bukan anak Rangga. Tapi apa gunanya menjelaskan semua ini ? Pada akhirnya mereka tetap menikah."

"Tidak. Pernikahan mereka hanya sebuah formalitas." Mariah menggelengkan kepalanya dan menyangkalnya dengan cepat."Mereka tidak pernah tinggal bersama.Percayalah Rena, Rangga masih mengharapkanmu kembali."

Saat Rena mendengarkan apa yang di katakan Mariah,dia mengingat berbagai tindakan yang di lakukan Rangga untuk menyenangkannya di masa lalu, wajahnya berubah sangat suram.

Dia merasa bahwa dia telah memperlakukan Rangga dengan tidak adil.

Setelah percakapan itu, Rena merasa linglung untuk waktu yang lama, hingga tanpa ia sadari dia telah berdiri di depan bangsal di mana Rangga menerima perawatan.

Dia menatap lekat wajah pria yang tak sadarkan diri itu melalui pembatas kaca.

Yah,ini adalah wajah yang dulu sangat dia rindukan.Membuatnya mengingat kembali bagaimana pertama kali mereka bertemu.

Beberapa Tahun Yang Lalu.

"Non.. bangun non, sudah pagi. Tuan dan nyonya sudah menunggu non di bawah."

Rena merenggangkan tubuhnya"Emm katakan aku akan turun sebentar lagi."

Setelah beberapa saat Rena keluar dari kamarnya dan bergegas menuruni tangga. Namun matanya tiba-tiba menyoroti dua koper besar yang tengah di seret oleh supir pribadi Ayahnya.

"Ayah dan Bunda mau kemana ?"

"Pagi sayang." Sapa Rani, Nyonya keluarga lion.

"Pagi bunda."

"Ayah dan bunda mau ke AS." Jaya berkata.

Rena yang mendengarnya menjatuhkan alat makannya dengan wajah di tekuk.

"Ayah,ini adalah hari pertamaku masuk sekolah, siapa yang akan menemaniku ?"

"Sayang, perjalanan ayah dan bunda kali ini sangat penting bagi perusahaan. Jadi kamu tidak apa-apa kan ke sekolahnya sendiri ? lagipula ayah dan bunda sudah bertemu dan bicara langsung dengan kepala sekolahnya, jadi kamu tidak perlu merasa khawatir."

"Tapi bun, apa perusahaan lebih penting daripada anak sendiri ?"

Rena masih merengek.

"Berhenti merengek,apa kau tidak malu dengan umurmu ? Ayah dan Bunda juga kerja seperti ini untuk kepentinganmu dimasa depan."Kali ini Jaya yang bersuara."Supir Han yang akan mengantarmu."

"Aku ini sebenarnya anak Ayah atau anak supir sih ?"Rena mengumpat pelan mengunyah rotinya dengan murung.

Saat itu pertengahan bulan di awal tahun 2015.

Di tengah perjalanan menuju sekolah,Supir yang di tugaskan untuk mengantar Rena ke sekolah tak sengaja menabrak mobil yang mendadak berhenti di depannya.

"Ada apa Pak Han ?"

"Maaf Non,apa nona tidak apa-apa ?" Supir Han terlihat khawatir.

"Tidak apa-apa, apa yang terjadi ?"

"Saya juga tidak tahu,mobil yang ada di depan tiba-tiba berhenti tanpa peringatan, jadi saya tidak sengaja menabraknya".Supir Han berusaha menjelaskan.

Mendengar penjelasan supirnya Rena mengerutkan alisnya,namun tiba-tiba matanya teralihkan saat melihat orang yang baru saja keluar dari mobil yang ada di depannya adalah seorang pemuda tampan.

Rambutnya yang di keriting dengan hidung kecil dan bibir yang tipis di tambah sorot matanya yang sipit 'eh, Rena mengangkat alisnya'Merah jambu ? ini pertama kalinya ia melihat seorang pemuda memakai pakaian berwarna cerah namun tidak merusak penampilannya yang tampan.

Namun begitu dia dengan cepat keluar dari mobilnya dan menghampiri pemuda tersebut.

"Maafkan aku, apa kerusakannya sangat parah ?"

Rangga, pemilik mobil tersebut tidak menyangka mobil kesayangannya akan rusak seperti itu. Dia sangat marah, baginya mobil itu adalah separuh nafasnya.

Dengan begitu dia menoleh menatap wanita yang tengah berdiri disampingnya dengan kesal"Apa kau tidak bisa melihatnya ?"

Rangga menunjuk mobilnya tanpa mengalihkan pandangannya terhadap Rena.

"Maaf, tapi sopirku tidak sengaja.Tenang saja, aku akan mengganti rugi dengan kerusakannya." Ucap Rena terlihat cemas.

Mendengarnya, Rangga menyeringai lebar'Heh apa dia tidak tahu kalau mobil ini adalah edisi terbatas ?'

"Maaf ? tidak sengaja ? apa kau tidak tahu kalau ini adalah edisi terbatas ?Katakan padaku bagaimana caranya kau mengganti rugi ?"

Rena mengerutkan alisnya, dia tahu ini adalah salah satu mobil sport edisi terbatas tahun ini, tapi apakah itu lebih penting daripada kesopanan ? Lagipula dia tidak melakukannya dengan sengaja dan terlebih lagi dia sudah meminta maaf.

Melihat Rena yang terdiam dengan kerutan di alisnya, Rangga tahu kalau gadis ini tidak sanggup membayar kompensasi.Tidak mudah baginya mendapatkan uang dari orang tuanya, bagaimana dia akan memperbaiki mobil kesayangannya ? Memikirkannya membuatnya semakin kesal.

Tapi, setelah memperhatikan gadis yang ada di depannya cukup lama, dia memiliki ide liar di dalam kepalanya.

Dengan begitu dia mencoba peruntungannya.

"Melihat ekspresi dari wajahmu,aku tahu kau tidak memiliki uang sebanyak itu, tapi aku bisa membiarkan masalah ini sampai di sini jika kau menerima tawaranku."

"Tawaran apa yang kau berikan ?" Rena tidak ingin terjebak begitu lama dengan pemuda ini, karena dia tahu dia akan terlambat.

"Kau harus menemaniku nanti malam, bagaimana ?"

"Apa kau gila ? Kau pikir kau siapa ?"Kemarahan terpampang jelas di wajah Rena, dia tidak tahu pasti apa yang di pikirkan pemuda ini.

"Aku ? Apa kau tidak tahu aku ?"Rangga mencibir menunjuk dirinya sendiri.

"Yah.. aku tidak tahu kau siapa, dan aku tidak mau tahu."

Dengan begitu Rena kembali ke mobilnya dan menulis beberapa angka di atas lembaran cek.

"Ambillah ! aku pikir itu cukup dengan biaya kerusakannya."Rena melemparkan cek di depan Rangga dengan kesal kemudian kembali ke mobilnya dan dengan begitu meninggalkan area tersebut.

Terpopuler

Comments

Lailiil Fikriyah Maharanny

Lailiil Fikriyah Maharanny

Mohon maaf sebelumnya hanya sekedar info bagi author dkk untuk penulisan gelar dokter itu dr. bukan Dr. dibaca doktor bukan dokter 🙏🏻

2021-10-21

1

Rigiana Dwi Astuti

Rigiana Dwi Astuti

gh ci chvhvhchv\dhcKFC g ha shcugz kkb vc jbv UGC CNN j

2021-04-07

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

salam kenal kakak

asisten dadakan hadir😘

semangat terusss💪

2020-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Chap. 02
3 Chap. 03
4 Chap. 04
5 Ciuman Pertama
6 Perjodohan
7 Terjebak dan di jebak
8 Arka Vc Rangga
9 Detak Jantung yang sama
10 Jatuh Cinta
11 Cemburu
12 Benci rasa Cinta
13 Obsesi
14 Cukup Dia
15 Tak Tahan
16 Terungkapnya Rahasia
17 Kesempatan
18 Sebuah Strategi
19 Mr D
20 Persiapan UAS
21 Mimpi di dalam mimpi yang Panjang
22 Sya'ir
23 Strategi1
24 Secercah Rahasia
25 Kelulusan
26 Terjebak dan Terpaksa
27 Pesta Topeng
28 Belajar Percaya juga Mencintai
29 Seperti Permen Karet
30 Menjadi Kambing Hitam
31 Yang sebenarnya
32 Penyelesaian yang panjang
33 Sandiwara
34 Murkahnya Nyonya Atmajaya
35 Ancaman untuk keluarga Aberald
36 Sebuah Keputusan
37 Quality Time
38 Kabar Bahagia
39 Salah Terka
40 Hari Patah Hati
41 Hasrat
42 Ketika Ia Memilih Bertindak
43 Berpura
44 Hampir 21+ Mohon bijak dalam membaca.
45 Sahabat Rasa Saudara
46 Sahabat Rasa Saudara 2
47 Sahabat Rasa Saudara 3
48 Amnesia
49 Berperang
50 Hari Pertama Perang Di Mulai
51 Kelemahan
52 Argumen
53 Akhir dan Awal.
54 ...
55 Identitas Rendi Vikra
56 ...
57 Pernikahan
58 Memori Yang Kembali
59 Kalah Telak
60 Kau Akan Bahagia
61 Pemberitahuan (Author)
62 Dilema
63 Moura.
64 Hubungan Yang Rumit.
65 Kesalahan
66 Permainan Takdir.
67 Ceroboh.
68 Permainan Sandiwara.
69 Mencari Kebenaran.
70 Aku Malu.
71 Dua Hati.
72 Moura Putri Rangga.
73 Cinta Yang ke Dua
74 •••
75 Akhir dari sebuah hubungan.
76 Pria Misterius.
77 •••
78 Skandal.
79 Bekerja Sama.
80 Cinta Rangga.
81 Kemarahan Para Tetua.
82 Sebuah Tindakan Sang CEO
83 Peluncuran Artikel.
84 Chap. 84
85 Chap. 85
86 Chap. 86
87 Chap. 87
88 Chap. 88
89 Chap. 89
90 Chap. 90
91 Chap. 91
92 Chap. 92
93 Chap. 93
94 Chap. 94
95 Chap. 95
96 Chap. 96
97 Chap. 97
98 Chap. 98
99 Chap. 99
100 Chap. 100
101 Chap. 101
102 Chap. 102
103 Chap. 103
104 Chap. 104
105 Chap. 105
106 Chap. 106
107 Chap. 107
108 Chap. 108
109 Chap. 109
110 Chap. 110
111 Chap. 111
112 Chap. 112
113 Chap. 113
114 Chap. 114
115 Chap. 115
116 Chap. 116
117 Chap. 117
118 Chap. 118
119 Chap. 119
120 Chap. 120
121 Chap. 121
122 Chap. 122
123 Chap. 123
124 Chap. 124
125 Chap. 124
126 Chap. 125
127 Chap. 126
128 Chap. 127
129 Chap. 128
130 Chap. 129
131 Chap. 130
132 Chap. 131
133 Chap. 132
134 Chap. 133
135 Chap. 134
136 Chap. 135
137 Chap. 136
138 Chap. 137
139 Chap. 138
140 Chap. 139
141 Chap. 140
142 Chap. 141
143 Chap. 142
144 Chap. 143
145 Chap. 144
146 Chap. 145
147 Chap. 146
148 Chap. 147
149 Chap. 148
150 Chap. 149
151 Chap. 150
152 Chap. 151
153 Chap. 152
154 Chap. 153
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Pertemuan
2
Chap. 02
3
Chap. 03
4
Chap. 04
5
Ciuman Pertama
6
Perjodohan
7
Terjebak dan di jebak
8
Arka Vc Rangga
9
Detak Jantung yang sama
10
Jatuh Cinta
11
Cemburu
12
Benci rasa Cinta
13
Obsesi
14
Cukup Dia
15
Tak Tahan
16
Terungkapnya Rahasia
17
Kesempatan
18
Sebuah Strategi
19
Mr D
20
Persiapan UAS
21
Mimpi di dalam mimpi yang Panjang
22
Sya'ir
23
Strategi1
24
Secercah Rahasia
25
Kelulusan
26
Terjebak dan Terpaksa
27
Pesta Topeng
28
Belajar Percaya juga Mencintai
29
Seperti Permen Karet
30
Menjadi Kambing Hitam
31
Yang sebenarnya
32
Penyelesaian yang panjang
33
Sandiwara
34
Murkahnya Nyonya Atmajaya
35
Ancaman untuk keluarga Aberald
36
Sebuah Keputusan
37
Quality Time
38
Kabar Bahagia
39
Salah Terka
40
Hari Patah Hati
41
Hasrat
42
Ketika Ia Memilih Bertindak
43
Berpura
44
Hampir 21+ Mohon bijak dalam membaca.
45
Sahabat Rasa Saudara
46
Sahabat Rasa Saudara 2
47
Sahabat Rasa Saudara 3
48
Amnesia
49
Berperang
50
Hari Pertama Perang Di Mulai
51
Kelemahan
52
Argumen
53
Akhir dan Awal.
54
...
55
Identitas Rendi Vikra
56
...
57
Pernikahan
58
Memori Yang Kembali
59
Kalah Telak
60
Kau Akan Bahagia
61
Pemberitahuan (Author)
62
Dilema
63
Moura.
64
Hubungan Yang Rumit.
65
Kesalahan
66
Permainan Takdir.
67
Ceroboh.
68
Permainan Sandiwara.
69
Mencari Kebenaran.
70
Aku Malu.
71
Dua Hati.
72
Moura Putri Rangga.
73
Cinta Yang ke Dua
74
•••
75
Akhir dari sebuah hubungan.
76
Pria Misterius.
77
•••
78
Skandal.
79
Bekerja Sama.
80
Cinta Rangga.
81
Kemarahan Para Tetua.
82
Sebuah Tindakan Sang CEO
83
Peluncuran Artikel.
84
Chap. 84
85
Chap. 85
86
Chap. 86
87
Chap. 87
88
Chap. 88
89
Chap. 89
90
Chap. 90
91
Chap. 91
92
Chap. 92
93
Chap. 93
94
Chap. 94
95
Chap. 95
96
Chap. 96
97
Chap. 97
98
Chap. 98
99
Chap. 99
100
Chap. 100
101
Chap. 101
102
Chap. 102
103
Chap. 103
104
Chap. 104
105
Chap. 105
106
Chap. 106
107
Chap. 107
108
Chap. 108
109
Chap. 109
110
Chap. 110
111
Chap. 111
112
Chap. 112
113
Chap. 113
114
Chap. 114
115
Chap. 115
116
Chap. 116
117
Chap. 117
118
Chap. 118
119
Chap. 119
120
Chap. 120
121
Chap. 121
122
Chap. 122
123
Chap. 123
124
Chap. 124
125
Chap. 124
126
Chap. 125
127
Chap. 126
128
Chap. 127
129
Chap. 128
130
Chap. 129
131
Chap. 130
132
Chap. 131
133
Chap. 132
134
Chap. 133
135
Chap. 134
136
Chap. 135
137
Chap. 136
138
Chap. 137
139
Chap. 138
140
Chap. 139
141
Chap. 140
142
Chap. 141
143
Chap. 142
144
Chap. 143
145
Chap. 144
146
Chap. 145
147
Chap. 146
148
Chap. 147
149
Chap. 148
150
Chap. 149
151
Chap. 150
152
Chap. 151
153
Chap. 152
154
Chap. 153

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!