ANEH!

Pukul 6:20 pagi.

Pintu terbuka, seorang wanita berjalan perlahan mendekat kearah tempat tidur, di mana seorang pria yang tidak lain adalah suaminya masih tertidur pulas.

"Sayang, bangun," ucap wanita itu saat tiba didekat tempat tidur.

Pria itu sama sekali tidak terusik dari tidur nyenyaknya, membuat istrinya kesal sendiri.

"Sayang, bangun!" ucapnya yang kini menggoyangkan lengan suaminya itu.

"CARLOS BANGUN!" teriak wanita itu tepat ditelinga suaminya yang tidak lain adalah Carlos.

Carlos seketika terbangun dari tidurnya dan duduk diatas tempat tidur dengan menutup kedua telinganya yang terasa berdenging karena teriakan sang istri.

"Ada apa sih, Yang. Aku kan masih mau tidur, ih," ucap Carlos lalu merengangkan otot-ototnya.

"Ish, bangun. Udah pagi, udah saatnya pergi kerja tau," ucap Felisia pada suaminya itu.

"Iya, hadiah selamat paginya mana?" tanya Carlos dengan menatap Felisia yang tengah membuka gorden kamarnya.

"Udah, mandi sana. Nanti pas udah mandi, baru aku kasih," ucap Felisia dan dengan cepat Carlos berlari masuk kedalam kamar mandi.

Felisia mengelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya itu, yang masih saja seperti anak kecil. Felisia segera merapikan tempat tidurnya, sebelum suaminya selesai mandi.

Dua puluh menit kemudian.

Carlos sudah rapi dengan kemeja hitam yang ia kenakan dan celana kain berwarna hitam, Carlos segera keluar dari kamar dengan membawa jas dan dasi ditangannya.

"Sayang! Kamu di mana?!" teriak Carlos dengan segera melangkahkan kakinya menuruni anak tangga.

"Di dapur!" teriak Felisia yang tengah menyeduh air panas untuk Carlos.

Carlos semakin mempercepat langkahnya, lalu segera mendekat kearah pintu dapur. Carlos menghentikan langkahnya saat tiba diambang pintu dapur, ia menatap satu persatu makanan yang tersaji diatas tempat tidur.

Felisia berbalik dan berniat untuk menaruh cangkir kopi diatas meja makan, ia terkejut saat melihat Carlos yang masih terdiam diambang pintu, seperti tak ingin masuk kedalam.

"Sayang, kamu baik-baik saja?" tanya Felisia khawatir, melihat ekspresi Carlos yang perlahan-lahan terlihat aneh.

Felisia mengernyit saat melihat Carlos menutup mulutnya sendiri dengan tangan, lalu segera berlari melewati meja makan menuju kamar mandi yang ada didapur.

Felisia terdiam melihat hal itu, dan terkejut saat mendengar suara seseorang yang tengah muntah dari dalam kamar mandi.

Felisia segera berlari kecil menghampiri suaminya yang entah mengapa malah mual pagi ini.

"Kamu baik-baik saja? Kenapa?" tanya Felisia khawatir dengan terus memijit tengkuk suaminya yang terlihat memaksa sesuatu untuk keluar dari mulutnya, padahal dia belum makan sama sekali.

"Kamu kenapa sih?" tanya Felisia yang begitu khawatir dengan kondisi suaminya itu.

Carlos membasuh mulutnya dengan air, lalu menatap Felisia dengan nafas yang tidak beraturan.

"Sarapan itu, membuatku mual," jujur Carlos dan menyeka air yang menetes dari dagunya.

Felisia mengernyit mendengar hal itu, sarapan pagi ini membuat Carlos mual? Padahal kemarin baik-baik saja. Ada apa dengan suaminya itu? Batin Felisia bertanya-tanya.

"Ya udah, aku pindahin semuanya deh. Kamu mau makan apa? Mungkin hari ini ngga usah pergi kerja ya, aku khawatir kalau kamu pergi kerja hari ini," ucap Felisia dan Carlos hanya menganggukkan kepalanya pelan, dia seperti tidak bertenaga pagi ini, padahal dia belum makan apapun tapi sudah ingin memuntahkan isi perutnya.

"Sayang," panggil Carlos membuat Felisia yang berniat keluar kamar mandi, menghentikan langkahnya dan menatap suaminya.

"Apa?" tanya Felisia yang kini tangannya digenggam oleh Carlos.

"Aku mau makan masakan mama, tapi mama yang masak langsung didapur ini," ucap Carlos seketika membuat Felisia mematung ditempatnya.

"Tapikan mama ada di negara A, butuh tiga jam baru tiba di sini," ucap Felisia, dengan menatap aneh Carlos.

"Pokoknya aku mau mama yang masak, kalau pergi kita terbang sekarang juga ke negara A. Biar urusan disini, Frey yang mengurusnya," ucap Carlos, ia benar-benar ingin makan masakan ibunya saat ini.

Felisia menghembuskan nafasnya mendengar hal itu, ia semakin bertanya-tanya pada dirinya sendiri, suaminya semakin aneh saja.

"Ya udah, kita ke negara A aja, kalau mama yang ke sini, takut di lagi sibuk di sana," ucap Felisia yang dengan cepat diangguki oleh Carlos dan segera menarik tangan Felisia keluar dari kamar mandi untuk segera pergi ke negara A. Karena saat ini Carlos dan Felisia berada di Negara C, urusan bisnis Carlos yang membuatnya menetap di negara C.

* * *

Seorang pria mengaruk kepalanya yang tidak gatal dengan menatap aneh pada istrinya yang kini tidak ingin berbicara padanya. Padahal dia sama sekali tidak melakukan kesalahan, hanya tidak mengabulkan satu permintaan istrinya itu.

"Sayang, jangan marah. Nanti jelek loh," godanya, tapi sama sekali tidak dipedulikan oleh istrinya itu yang masih setia melipat tangan didada dan membelakangi suaminya.

"Aku tidak bisa mengabulkan yang satu itu, yang lain aja dong, sayang," bujuknya, tapi masih diabaikan oleh istrinya itu.

'Kenapa Liona jadi aneh gini sih, kemarin baik-baik aja, tapi kok sekarang jadi aneh sih,' ucap pria itu dalam hati yang tidak lain adalah Reon.

"Aku maunya itu, kan cuma pulang ke negara A, aku pengen ketemu sama Rania, abis itu masak bareng sama dia, apa susahnya sih," ucap Liona dengan mendegus kesal diakhir ucapannya.

Reon mengaruk kepalanya yang tidak gatal itu, memang sangat mudah untuk kembali ke negara A, tapi kan mereka baru saja pulang dari sana kemarin. Reon menghembuskan nafasnya, sepertinya dia tidak punya pilihan lain.

"Oke, kita berangkat sekarang. Udah ya marahnya," ucap Reon dan seketika Liona berbalik dan menatapnya dengan mata yang berbinar senang.

Liona dengan cepat memeluk Reon dengan erat, ia sangat senang suaminya itu mau mengabulkan keinginannya.

"Makasih sayang," ucap Liona lalu mengecup singkat pipi Reon.

"Iya, sama-sama," ucap Reon, lalu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar untuk menelfon sekertarinya agar mengurus urusan pekerjaannya di Negera F, padahal baru kemarin dia ke negara A menemui kedua orang tuanya.

"Sepertinya aku harus meminta dokter untuk datang ke rumah saat aku tiba di negara A nanti, Liona perlu diperiksa ke dokter," ucap Reon saat berada diluar kamar, lalu kemudian menelfon sekertarinya.

* * *

Pukul 6:50 pagi.

Revan, Revin dan Rania tengah sarapan pagi dimeja makan, setelah tadi Revin berkutat dengan kompor.

Revan dan Revin bertukar pandang satu sama lain, lalu menatap Rania yang sama sekali tidak menyentuh makanan diatas meja, hanya menatap datar pada makanan yang tersaji itu.

"Ada apa sayang?" tanya Revan dengan menatap Rania yang duduk disampingnya.

"Ngga apa-apa. Ngga nafsu makan," ucap Rania jujur, seketika membuat dua pria itu terdiam.

Terpopuler

Comments

Ita Nusta Mega

Ita Nusta Mega

makin lucu ... guemmmeeeessss Ama author nya...😅😅😅💪

2021-08-08

0

d13ta

d13ta

rania jg ngidam pengen masakan mamah ana hahaaa...jadilah mereka ngidam pulkam semua

2020-09-28

1

Rita Sinyorito

Rita Sinyorito

wah ngidamnya kompak nih. hahahaha
revin ngidam juga g y semoga ia Thor biar seru

2020-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!