Dihina

Jam 6 pagi.

Dimana Azila bangun kesiangan untuk pertama kalinya, mungkin karena tidak ada yang membangunkan dirinya. Azila mencoba membuka matanya perlahan-lahan.

Saat dia membuka semua matanya, Azila melihat kearah sampingnya ternyata dia tidak lagi melihat Fathaan disana. Azila bangun dari tidurnya dia merenggangkan semua ototnya.

Setelah itu dia turun dari tempat tidurnya serta berjalan mengarah kamar mandi untuk membersihkan dirinya, pikirannya tertuju dimana Fathaan?

Mengapa dia sudah tidak ada lagi ditempat tidurnya? Azila sangat penasaran dengan hal itu akan tetapi dia harus membersihkan dirinya terlebih dahulu.

****

Setelah 15 menit kemudian.

Azila sudah selesai dengan semuanya, kini dia keluar dari kamar mandi serta berjalan menuju arah pintu keluar kamar dia masih kepikiran tentang dimana Fathaan.

Saat dia membuka pintu kamarnya baru setengah keluar tercium bau aroma yang begitu enak sekali, arahnya ada didapur.

Azila pun langsung keluar dan berjalan mengarah dapur, sebenarnya siapa yang sedang memasak?

Azila berjalan pelan-pelan melihat kearah dapur, terlihat punggung seseorang pria berbadan tinggi menjulang yang sedang menggunakan celemek siapa lagi kalau bukan Fathaan.

Karena merasa penasaran apa yang dimasak Azila mendekat kearah Fathaan. Dia begitu sangat fokus sekali dengan masaknya sehingga membuatnya tidak sadar bahwa Azila ada didekatnya.

Tuk. Tuk.

Seketika Fathaan menoleh saat merasa pundaknya ditepuk, saat dia menoleh dia pun tersenyum kepada Azila.

" Mengapa tidak membangunkanku?" tanya Azila kepada Fathaan

Fathaan tersenyum lalu dia mengangkat kedua tangannya.

" Kamu terlihat sangat nyenyak sekali, sehingga membuatku tidak tega untuk membangunkanmu" jawab Fathaan dengan bahasa isyaratnya

Azila memiringkan kepalanya karena dia tidak paham apa yang dikatakan oleh Fathaan, namun saat melihat wajah Azila sangat kebingungan Fathaan tertawa kecil sambil mengeluarkan buku kecilnya serta langsung menulisnya.

" Aku melihat kamu tidur begitu nyenyak sekali, sehingga membuatku tidak tega untuk membangunkanmu"

Azila membaca tulisannya Fathaan.

" Tetapi setidaknya banguni saja aku, seharusnya aku yang membuatkan sarapan untukmu"

Fathaan menggelengkan kepalanya lalu kembali menulis.

" Tidak apa-apa, aku memang suka memasak jadi kamu tidak perlu repot-repot dan sekarang duduklah sebentar lagi akan matang"

Azila hanya bisa mengganggukkan kepalanya, dia pun melangkahkan kakinya kearah meja makan serta duduk dan menunggu Fathaan selesai memasak.

Azila tidak menyangka dirinya diperlukan seperti itu, padahal saat dirumahnya Azila yang selalu menyiapkan sarapan tetapi sekarang sangat berbeda sekali.

Setelah beberapa menit kemudian, Fathaan tiba membawa dua piring yang berisi sarapan. Dia menaruh didepannya Azila lalu memberikan sendok dan garfunya.

" Selamat makan sayang"

Dug!

Jantung Azila berdebar begitu kencang sekali saat membaca tulisannya Fathaan, dia tidak menyangka bahwa Fathaan akan memanggilnya seperti itu.

" S-selamat makan juga" jawab Azila dengan gugupnya

Azila langsung melahap sarapan yang ada didepannya karena dia begitu sangat gugup sekali, Fathaan hanya bisa tersenyum saja saat melihat Azila yang sedang gugup itu.

Mereka pun mulai melahap sarapannya, hanya terdengar suara sendok dan garfu saja.

****

5 menit kemudian.

Mereka telah selesai sarapan, dimana Azila membantu Fathaan untuk membersihkan sisa mereka sarapan tadi. Lalu dimana Azila mencoba berbicara kepada Fathaan karena hari ini dia sedang berjanjian bersama teman-temannya untuk bertemu.

" A-apakah nanti aku boleh keluar?" tanya Azila kepada Fathaan

Fathaan langsung menoleh, dia pun langsung mengambil buku kecilnya serta menulis.

" Kemana kamu akan pergi?"

" Hari ini aku ada janjian bersama teman-temanku untuk bertemu disebuah Caffe yang baru buka itu"

" Oh boleh, jam berapa kamu berangkat kesana?"

" Mungkin sekitar jam 9, sebentar saja kok gak begitu lama karena teman-temanku nantinya akan kerja"

" Baiklah nanti aku antar ya sekalian aku mau ke Perusahaan"

" Eh, tidak usah aku bisa pergi sendiri kok"

" Aku tidak suka ditolak, aku akan mengantarmu nanti"

Azila hanya bisa diam saja saat Fathaan mengatakan tidak suka ditolak, dimana Fathaan berjalan melewati Azila serta sambil mengacak-acak rambutnya Azila.

Setidaknya Fathaan bersikap lembut kepadanya tidak kasar, kini Azila berjalan mengarah kamarnya untuk bersiap-siap pergi bersama Fathaan.

****

" Apa kamu tidak ikut turun?" tanya Azila kepada Fathaan

Setelah siap-siap tadi mereka langsung berangkat, dimana kini mereka telah tiba di Caffe.

Fathaan mengambil buku kecilnya serta menulisnya.

" Baiklah aku akan ikut bersamamu"

Azila tersenyum, dia sebenarnya ingin memperkenalkan Fathaan kepada teman-temannya. Itulah mengapa mereka ingin bertemu walaupun sebentar.

Kini Azila dan Fathaan berjalan masuk kedalam Caffe tersebut, saat mereka masuk terlihat teman-teman Azila.

" Azila sini" teriak Bunga

Azila tersenyum, lalu berjalan mengarah mereka. Fathaan yang sedikit posesif kepada Azila dia menggenggam tangannya Azila dengan begitu erat sekali.

Saat mereka tiba, betapa terkejutnya teman-teman Azila melihat Azila bersama Fathaan.

" Siapa dia?" tanya Kellyn

Azila tersenyum saat temannya mulai bertanya.

" Teman-teman dia adalah suamiku, perkenalkan dia Fathaan Biantara Balinda"

Fathaan tersenyum saat Azila memperkenalkannya, namun mereka semua sangat terkejut karena mereka tau siapa sebenarnya Fathaan.

" Azila, bukannya dia adalah Ceo Perusahaan Balinda?" tanya Bunga

Tiba-tiba.

" Apa yang harus dibanggakan walaupun dia seorang Ceo Perusahaan?" ucap Sherly

Mereka semua langsung menatap kearah Sherly.

" Sherly" tegur Kellyn

" Apa? Aku berbicara dengan kenyataan, apa yang harus dibanggakan bahwa dia adalah seorang pria bisu dan tuli"

Azila langsung menoleh kearah Fathaan, dia hanya tersenyum saja namun itu membuat Azila merasa tidak enak sekali.

" Sherly" tegur Kellyn kembali

" Apa sih?"

Kellyn dan Bunga merasa tidak enak sekali kepada Azila, dimana raut wajah Fathaan sangat sedih namun dia berusaha untuk senyum didepan mereka semuanya.

Baginya itu sudah biasa dihina didepan umum, sebenarnya memang benar apa yang dikatakannya apa yang harus dibanggakan walaupun dia seorang Ceo?

Yang mereka tau dia adalah seorang pria bisu dan tuli.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Fathaan emang tidak sempurna bisu dan tuli tidaknya mandiri dan tidak menyusahkan orglain,walaupun sering dihina dan diremehkan....

2025-04-14

0

VYRDAWZ2112

VYRDAWZ2112

lanjuttt thorre

2025-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Kehidupan Baru
3 Dihina
4 Salah Bicara
5 Merasa Bersalah
6 Minta Maaf
7 Siapa itu?
8 Selalu Dihina
9 Lagi?
10 Berusaha
11 Tidak Sengaja Bertemu
12 Iri?
13 Pakaian Aneh
14 Waktu Berdua
15 Sesuatu Yang Aneh
16 Sebuah Hadiah
17 Tidak Apa-apa
18 Perkara Rujak
19 Kembar?
20 Bertemu Kembali
21 Rumah Sakit
22 Jangan Menghina Istriku
23 Apa Yang Terjadi?
24 Bahagia
25 Terbalaskan
26 Selalu Diganggu
27 Hati Yang Busuk
28 Modelan Manusia Aneh
29 Aneh?
30 Apa Lagi Ini?
31 Merasa Lelah
32 Parasit
33 Kehancuran
34 Kemenangan
35 Tamu Tak Diundang
36 Cemburu
37 Terlalu Percaya Diri
38 Tidak Tau Diri
39 Merajuk
40 Hal Tak Terduga
41 Nikah Paksa
42 Merasa Kesal
43 Undangan
44 Masa Lalu?
45 Membeli Perlengkapan
46 Sekian Lamanya
47 Mata-mata?
48 Taman Bermain
49 Suasana Menegangkan
50 Ingin Memilikinya
51 Meminta Pendapat
52 Terlalu Bucin
53 Tiga Ekor Singa
54 Tentang Wali
55 Menyusul
56 Mencoba
57 Bertemu Seseorang
58 Merasa Senang
59 Hari Kebahagian
60 Diganggu Lagi?
61 Kelahiran Seseorang
62 Jangan Mengganggu Istriku
63 Tidak Mengakuinya
64 Curiga?
65 Salah Paham
66 Merasa Malu
67 Hari H Kellyn
68 Hari H Bunga
69 Pamitan
70 Kabar Gembira
71 Kepikiran
72 Jangan Mengeluh
73 Mencoba Menghibur
74 Merasa Korban
75 Diteror
76 Gagal
77 Tidak Jadi Pergi
78 Hamil?
79 Kabar
80 Frustasi
81 Lelah
82 Membujuk
83 Kepikiran
84 Mencoba Untuk Kuat
85 Rapuh
86 Melakukannya
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Perjodohan
2
Kehidupan Baru
3
Dihina
4
Salah Bicara
5
Merasa Bersalah
6
Minta Maaf
7
Siapa itu?
8
Selalu Dihina
9
Lagi?
10
Berusaha
11
Tidak Sengaja Bertemu
12
Iri?
13
Pakaian Aneh
14
Waktu Berdua
15
Sesuatu Yang Aneh
16
Sebuah Hadiah
17
Tidak Apa-apa
18
Perkara Rujak
19
Kembar?
20
Bertemu Kembali
21
Rumah Sakit
22
Jangan Menghina Istriku
23
Apa Yang Terjadi?
24
Bahagia
25
Terbalaskan
26
Selalu Diganggu
27
Hati Yang Busuk
28
Modelan Manusia Aneh
29
Aneh?
30
Apa Lagi Ini?
31
Merasa Lelah
32
Parasit
33
Kehancuran
34
Kemenangan
35
Tamu Tak Diundang
36
Cemburu
37
Terlalu Percaya Diri
38
Tidak Tau Diri
39
Merajuk
40
Hal Tak Terduga
41
Nikah Paksa
42
Merasa Kesal
43
Undangan
44
Masa Lalu?
45
Membeli Perlengkapan
46
Sekian Lamanya
47
Mata-mata?
48
Taman Bermain
49
Suasana Menegangkan
50
Ingin Memilikinya
51
Meminta Pendapat
52
Terlalu Bucin
53
Tiga Ekor Singa
54
Tentang Wali
55
Menyusul
56
Mencoba
57
Bertemu Seseorang
58
Merasa Senang
59
Hari Kebahagian
60
Diganggu Lagi?
61
Kelahiran Seseorang
62
Jangan Mengganggu Istriku
63
Tidak Mengakuinya
64
Curiga?
65
Salah Paham
66
Merasa Malu
67
Hari H Kellyn
68
Hari H Bunga
69
Pamitan
70
Kabar Gembira
71
Kepikiran
72
Jangan Mengeluh
73
Mencoba Menghibur
74
Merasa Korban
75
Diteror
76
Gagal
77
Tidak Jadi Pergi
78
Hamil?
79
Kabar
80
Frustasi
81
Lelah
82
Membujuk
83
Kepikiran
84
Mencoba Untuk Kuat
85
Rapuh
86
Melakukannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!