AMORA-GADIS SUCI YANG TERPILIH

AMORA-GADIS SUCI YANG TERPILIH

AWAL MULA

Jderrr!

Blaaastt... Blaaastt....

Suara kilat dan guntur terus bergemuruh dilangit, membuat semua hewan yang ada didalam hutan bersembunyi ketakutan.

Roarrr...

Seekor serigala hitam yang berdiri paling depan, perlahan bergerak mundur ketika kilat petir menyambar ekor salah satu kawanannya.

Sebelum berbalik pergi, serigala hitam itu menatap tajam gadis kecil yang ada dihadapannya, seolah menegaskan, "Ingat! ini belum sepenuhnya berakhir!"

Gadis kecil itu balik menatapnya nyalang, "Baik, aku tunggu pertemuan berikutnya!", ujarnya melalui isyarat mata yang tak kalah tegas.

Kawanan serigala yang kembali mendengar suara gemuruh dilangit, segera berlari pergi menuju tempat persembunyian mereka.

Begitu sosok gerombolan serigala menghilang dibalik pepohonan, gadis kecil itu berbalik dan berjalan menuju kedalam hutan, mencari tempat berteduh sebelum hujan turun untuk menyembuhkan lukanya.

"Sial! aku tak menyangka jika didalam hutan ini ada sekelompok serigala liar yang hidup disini!", ucapnya menggerutu.

Dia merasa hari ini benar-benar sial!

Bukan hanya gagal mendapatkan hewan buruan, dia juga harus bertarung dengan segerombolan serigala liar hingga mengalami luka separah ini.

Gadis berusia empat tahun itu terus berjalan masuk kedalam hutan terdalam, dengan langkah tertatih-tatih menuju sebuah gua yang berada di samping danau hitam dalam kondisi memprihatinkan.

Pakaian yang dia kenakan sobek dibeberapa tempat,  darah segar mengalir deras dari luka yang terbuka lebar hingga gaunnya yang semula berwarna biru muda kini telah merah sepenuhnya, membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa ngeri. 

Meski begitu,  tak sedikitpun terdengar suara rintihan kesakitan keluar dari mulut mungilnya. 

Jika saja darahnya tak terus mengalir dan wajahnya terlihat sangat pucat hingga seperti mayat hidup, mungkin orang tak akan mengira jika luka yang dideritanya cukup parah.

Gadis itu mempercepat langkah kakinya ketika melihat danau dengan air yang sepenuhnya hitam terpampang jelas dimatanya.

Setelah mengamati sesaat, dia bisa melihat ada lubang besar yang diapit bebatuan kasar disamping kanan dan kiri, depan gua tertutupi sedikit semak berduri dibagian atasnya.

Meski tak terasa sakit namun satu kakinya yang tadi terkilir ketika salah tumpuan sewaktu mengejar hewan buruannya, tampaknya telah membengkak sehingga sedikit sulit untuk dibuat berjalan.

Melihat langit semakin gelap dan butiran halus air mulai turun dari langit, iapun menyeret kakinya agar segera tiba didalam gua sebelum hujan deras benar-benar turun.

Setelah mencapai pintu gua,  gadis kecil bernama Amora tersebut segera bersandar di dinding gua dan mulai memejamkan mata, seiring dengan hujan deras yang mulai membasahi bumi.

Pria paruh baya bersurai kuning keemasan dengan netra serupa dengan warna rambutnya, sedari tadi mengamati kedatangan gadis kecil yang tak tahu bagaimana bisa berada didalam hutan terdalam ini dalan kondisi mengenaskan.

Melihat luka yang diderita oleh gadis kecil tersebut, pria paruh baya yang tak tega melihat penderitaannya perlahan berjalan mendekat, berjongkok didepannya dan berniat untuk mengobatinya dengan kekuatan cahaya yang dimilikinya.

Baru saja satu tangannya terulur, cahaya berwarna keemasan muncul dan menyelubungi semua bagian tubuh yang terluka, membuat pria paruh baya tersebut menarik kembali tangannya sambil mengamati kejadian unik ini. 

Meski sama-sama memiliki elemen cahaya,  namun sinar yang keluar dari tubuh gadis itu, yang berfungsi untuk mengobati luka yang ada ditubuhnya terlihat lebih jernih dan lebih terang dari sinar keemasan yang dimilikinya. 

"Siapa gadis ini?  Dilihat dari surai dan warna mata yang dimilikinya,  dia tentunya merupakan penduduk asli Kerajaan Kaleis. Tapi,  elemen cahaya ini,  bagaimana gadis kecil ini bisa memilikinya? ", batinnya penuh tanya. 

Siapapun tahu jika penduduk Kerajaan Kaleis rata-rata memiliki kekuatan elemen api.

Jikapun ada yang memiliki kekuatan elemen lain hasil pernikahan campuran dengan penduduk kerajaan lain, yang jelas, itu bukan elemen cahaya karena elemen cahaya hanya dimiliki oleh keturunan asli kekaisaran Foteirno dimana keturunannya memiliki ciri rambut atau netra berwarna kuning keemasan seperti miliknya.

Tapi, gadis ini, selain memiliki rambut berwarna hitam, netranya pun berwarna merah darah.

Hal ganjil dan unik itu membuat pria paruh baya tersebut semakin intens menatap gadis kecil yang masih setia memejamkan kedua matanya sementara kekuatan cahaya miliknya bekerja menyembuhkan luka yang ada ditubuhnya.

"Cahaya keemasan yang dimilikinya bergerak cukup lambat dan sangat tipis. Meski tipis, namun cukup stabil dan kuat. Jika mendapatkan pelatihan yang tepat, kurasa dia akan menjadi wanita hebat dimasa depan"

Pria paruh baya itu terus berguman dalam hati, ada sebersit keinginan untuk menjadikan gadis kecil itu sebagai muridnya.

Suatu hal yang selama ini sama sekali tak pernah terpikir dalam benaknya, menjadikan seseorang menjadi murid ditengah kehidupannya yang terus bersembunyi dari pandangan luar.

Sebagai tabib hebat, Solan yang memiliki kekuatan cahaya, sepenuhnya menggunakan kekuatan yang dimilikinya itu untuk menolong orang lain.

Hal yang bertentangan dengan keinginan dan ambisi keluarganya yang ingin menjadikannya seorang kaisar terkuat tak terkalahkan dengan kekuatan cahaya yang dimilikinya, untuk mengukuhkan posisi kekaisaran Foteirno sebagai yang teratas dan paling unggul.

Namun sayangnya, keinginan keluarganya itu bertentangan dengan hati nurani pangeran Solan hingga dia nekat meninggalkan Kekaisaran Foteirno yang penuh dengan kemewahan dan kekuasaan, mutuskan untuk menjadi seorang pengembara yang berkeliling dan memberi mengobati orang yang membutuhkan pertolongannya ketika dia singgah di suatu tempat.

Amora yang tak mengetahui pemikiran Solan, meski sadar ada yang mengamati,  namun karena lukanya cukup dalam,  Amora pun mengabaikannya dan fokus pada penyembuhan beberapa luka luar yang dideritanya, terutama pergelangan kakinya yang terkilir cukup parah.

Ketika Amora fokus pada penyembuhan lukanya,  pria paruh baya yang ada dihadapannya terdiam, fokus mengamati semua jalannya proses mengobatan yang sedang terjadi sambil sesekali menganggukkan kepala dan mengelus jenggotnya.

Benar-benar hal langkah yang sulit bagi pria paruh baya itu untuk dia lewati begitu saja.

Dia mengamati dengan seksama, mencatat dalam ingatannya, celah mana saja yang perlu gadis kecil itu benahi agar pengobatan yang dilakukannya bisa berhasil maksimal.

Lima menit telah berlalu, proses penyembuhan luka telah selesai. Amora membuka mata dan menatap tajam pria paruh baya yang masih berjongkok dihadapannya. 

"Bukankah tidak sopan memandang seseorang seperti itu,  tuan? ",ucapnya tajam. 

Pria paruh baya yang bernama Solan tersebut tak tersinggung oleh lidah tajam gadis kecil itu karena dia menyadari jika memang dirinya tak sopan memandangi seorang gadis seintim itu,  sehingga diapun segera meminta maaf. 

Amora yang merasa jika pria paruh baya yang dihadapannya itu tak memiliki niat jahat pun bermurah hati untuk memaafkannya. 

"Apa kamu mau menjadi muridku? kekuatan cahaya milikmu belum sepenuhnya keluar. Jika tak diolah dengan baik, hal itu bisa membahayakanmu", ucap Solan.

Melihat gadis kecil yang ada dihadapannya tampak ragu, Solan pun mengeluarkan cahaya kuning ke emasan dari kedua telapak tangannya yang ditangkupkan dan digerakkan secara memutar berlawanan arah hingga muncul bola cahaya terang diantara kedua telapak tangannya.

Amora yang mengingat bagaimana sakitnya akibat ledakan kekuatan pertama yang muncul ditubuhnya hingga dia harus beristirahat penuh diatas ranjang hampir satu minggu pun memutuskan untuk menerima tawaran pria paruh baya itu.

"Baik guru. Murid akan belajar dengan giat mulai sekarang", ucap Amora sambil mengepalkan kedua tangannya ke depan dengan kepala menunduk hormat sebagai salam.

Solan yang bisa menjadikan Amora menjadi muridnya merasa senang sehingga dalam pertemuan pertama itu, dia langsung mengajarkan beberapa trik agar kekuatan cahaya milik Amora bisa berkembang dan bagaimana cara menekannya agar tak ada yang tahu jika dia memiliki kekuatan hebat itu, supaya tak membahayakannya.

Setelah pertemuan itu,  keduanya pun kerap melakukan pertemuan secara rahasia didalam gua untuk melatih elemen cahaya yang dimiliki oleh Amora.

Terpopuler

Comments

Tiara Bella

Tiara Bella

aku mampir Thor ...

2025-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!