Sujud Pertama sebagai Istri

Doa selesai di panjatkan, tetapi Aditya masih saja menatap Nayra, seolah ingin mencari sesuatu dalam ekspresi gadis itu. Kemudian tanpa peringatan, Aditya sedikit membungkuk dan mengecup kening Nayra dengan lembut.

Nayra terkejut dengan tindakan yang Aditya lakukan. Ia bisa merasakan sentuhan hangat itu dengan begitu jelas.

Beberapa tamu berdehem pelan, sementara Nyonya Hanum dan Nathan yang memperhatikan dari dekat tampak lega.

Nayra semakin menundukkan kepalanya, hatinya berdebar tak menentu. Ia tidak tahu apakah Aditya melakukannya karena tradisi atau karena sesuatu yang lain. Tetapi satu hal yang pasti, ini adalah sesuatu awal yang baru bagi kehidupan mereka.

Setelah doa selesai, penghulu memberikan isyarat bahwa prosesi selanjutnya adalah penyematan cincin.

Asisten Aditya, Adrian membawakan sebuah kotak beludru kecil berwarna gading dan menyerahkannya kepada Aditya. Ia membuka kotak itu, memperlihatkan sepasang cincin emas putih yang ia pilih beberapa saat lalu. Cincin ini bukanlah cincin yang sama dengan yang ia pilih bersama Natasha sebelumnya. Entah kenapa tanpa ada yang meminta, Aditya berinisiatif sendiri mengganti cincin untuk Nayra beberapa saat lalu.

Aditya mengambil cincin berukuran lebih kecil, lalu menatap Nayra. Dalam hati ia berdoa, semoga saja cincin ini muat di jari manis milik Nayra.

Aditya menengadahkan tangannya berharap Nayra mengerti dan menerima uluran tangannya. Dengan sedikit ragu, Nayra mengangkat tangan kirinya. Ia bisa merasakan jemarinya sedikit bergetar saat Aditya menyentuhnya. Sentuhan pria itu begitu dingin, tapi menghangatkan dalam waktu bersamaan.

Dengan gerakan tenang dan hati-hati Aditya menyematkan cincin itu di jari manis Nayra. Cincin itu pas, dalam hati Aditya bersyukur karena ukuran cincin yang ia pilih pas di jari Nayra.

Kini giliran Nayra, ia mengambil cincin yang lebih besar, lalu dengan perlahan menyematkannya di jari manis Aditya. Berbeda dengan dirinya yang merasa sangat gugup, pria itu terlihat lebih tenang, seolah tak terpengaruh dengan momen ini.

Tepuk tangan kecil terdengar dari beberapa tamu yang menyaksikan prosesi ini, disusul senyum haru dari pihak keluarga.

Setelah cincin tersemat sempurna penghulu kembali berbicara, "Dengan ini, kalian telah sah menjadi suami istri. Silahkan lanjut ke penandatanganan buku nikah."

Aditya menarik napas pelan sebelum meraih pulpen yang disediakan. Nayra merasa tangannya terasa dingin saat menerima pulpen dari penghulu. Kebingungan tampak jelas dalam raut wajah Nayra. Bagaimana bisa dalam waktu sekejap keluarga Wiratmadja mengurus semua data-data miliknya?

Tanda tangan mereka tergores di atas kertas, mengikat mereka dalam perjanjian yang bukan hanya di hadapan manusia tetapi janji kepada Tuhan.

Setelah semua selesai, ucapan selamat dari para tamu mulai mengalir. Nayra masih sedikit canggung dengan status barunya. Ia belum sepenuhnya bisa mencerna apa yang baru saja terjadi.

Ditengah kebingungannya Nyonya Hanum menghampirinya terlebih dahulu. Senyum lembut menghiasi wajah wanita itu saat tangannya mengenggam tangan Nayra erat.

"Selamat datang di keluarga ini, Nayra. Semoga kamu dan Aditya bisa saling melengkapi satu sama lain. Terima kasih sudah bersedia menikah dengan Aditya dan menyelamatkan nama baik keluarga kami."

Nayra menatap ibu mertuanya dengan sedikit terkejut, tetapi ia segera tersenyum kecil. "Terima kasih, Tante,,"

Nyonya Hanum tertawa kecil. "Sekarang kamu sudah menjadi istri Aditya, itu berarti kamu juga anak Mama. Jadi, panggil aku Mama."

Tak lama bunda Sarah juga menghampiri putrinya. Ada kebanggaan sekaligus rasa haru di mata wanita itu saat ia merapikan sedikit kebaya yang dikenakan Nayra.

"Kamu cantik sekali hari ini, Nak. Bunda bangga sekali padamu." ucapnya pelan dengan suara yang penuh kasih.

Nayra menatap ibunya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tahu, ini bukan pernikahan yang pernah ia impikan. Tetapi melihat dukungan ibunya membuat hatinya terasa lebih kuat.

"Bunda harap kamu bisa menjalani pernikahan ini dengan hati yang iklas, Nak. Tidak ada pernikahan yang sempurna, tetapi jika kamu dan Aditya mau berusaha, kalian bisa menciptakan kebahagiaan kalian sendiri."

Nayra menganggukan kepalanya pelan. "Aku akan berusaha, Bunda."

Lalu, Nathan yang sejak tadi hanya mengamati dari kejauhan akhirnya mendekat. Wajahnya tetal tegas, tetapi ada sorot khawatir di matanya saat menatap Nayra.

"Adik kecilku sudah menikah sekarang," gumamnya pelan sembari mengelus pucuk kepala Nayra.

Nayra tersenyum tipis menanggapi ucapan kakaknya, "Dan kakakku masih saja berlagak serius seperti ini." guraunya.

Nathan tersenyum sebelum beralih menatap Aditya dengan pandangan tajam.

"Aditya, aku tidak akan banyak bicara. Aku hanya ingin satu hal, jaga Nayra baik-baik."

Tatapan mereka bertemu sejenak, lalu Aditya mengangguk mantap. "Aku tahu, Nathan. Aku akan menjaganya baik-baik."

Nathan menatapnya sejenak, mencoba memastikan keseriusan pria itu. Lalu, akhirnya ia mengangguk.

"Bagus." ucapnya singkat sebelum menepuk bahu Aditya dan mundur.

Setelah itu, Aditya menoleh ke arah Nayra.

"Sebelum kita bersiap untuk acara resepsi, kita shalat magrib dulu."

Nayra menatapnya kaget. Ia sungguh tidak menyangka jika Aditya mengajaknya untuk shalat magrib bersama. Namun, melihat keseriusan pria itu, Nayra akhirnya mengangguk.

Aditya mengenggam tangan Nayra dengan lembut, mengajaknya ke ruangan khusus yang telah di sediakan untuk mereka. Langkahnya tenang, seolah memberikan waktu untuk Nayra menyesuaikan diri.

Saat memasuki ruangan, suasana terasa lebih tenang daripada hiruk pikuk di luar. Nayra memperhatikan Aditya yang mengambil air wudhu di tempat yang tersedia. Menyadari itu, ia akhirnya mengikuti.

Beberapa menit kemudian, keduanya berdiri berdampingan, siap untuk menunaikan shalat Magrib. Aditya maju beberapa langkah untuk menjadi imam. Nayra menarik nafas dalam sebelum takbiratul ihram, hatinya terasa sedikit lebih tenang dalam sujud pertamanya sebagai seorang istri.

Setelah menyelesaikan shalat, Aditya tidak langsung beranjak. Ia tetap duduk dan mengangkat tangannya untuk berdoa.

Nayra mengintip dari belakang, wajah Aditya terlihat begitu tenang saat berdoa, bibirnya bergerak perlahan mengucapkan harapan-harapan yang hanya tuhan dan Aditya yang tahu.

Beberapa saat kemudian ia menoleh ke arah Nayra. "Berdoalah juga, Nayra." ucapnya lembut.

Nayra terdiam sejenak, lalu mengangguk dan mengangkat kedua tangannya. Dalam hatinya, ia bedoa agar Tuhan memberinya kekuatan untuk menjalani pernikahan ini.

Saat ia selesai, ia mendapati Aditya masih menatapnya. Pria itu mengulurkan tangan ke arahnya. Tanpa menunggu lama Nayra meraih tangan suaminya dan mengecup punggung tangan Aditya.

"Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kita berdua."

Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Permainan Takdir
3 Terpaksa Menerima
4 Saya Terima Nikahnya
5 Sujud Pertama sebagai Istri
6 Terima Kasih
7 Akupun juga tidak akan Peduli
8 Malam Pertama yang Dingin
9 Langkah Pertama di Rumah Baru
10 Tentang Masa Lalu Aditya
11 Kamu bukan Perempuan yang Aku Harapkan
12 Bukankah dia memintamu Menunggunya?
13 Tentang Masa Lalu Nayra
14 Dia Cinta Pertamaku
15 Jangan Tinggalkan Aku
16 Maafkan Aku
17 Kamu Harus Terbiasa
18 Ayo Mulai dari Awal
19 Suamimu ini Sedang Sakit
20 Takdir tidak ada yang Tahu
21 Suami Macam Apa Kau Aditya?
22 Ini Kewajibanku
23 Reyhan Pradipta
24 Merasa Bersalah
25 Berubah menjadi Posesif
26 Apa Kamu mengenal Nayra?
27 Beri aku Kesempatan
28 Bagaimana jika Natasya Kembali?
29 Kamu adalah Milikku
30 Ciuman Pertamaku
31 Dua Lembar foto
32 Kegelisahan Aditya
33 Buktikan
34 Buat dia Menjadi Milikmu
35 Dia Istriku
36 Ternyata Salah Paham
37 Kamu Pantas Mendapatkan Nayra
38 Pria Menyebalkan
39 Ada Apa dengan Reyhan?
40 Jangan Keras Kepala Nadira
41 Milikku Seutuhnya
42 Kembalinya Masa Lalu
43 Urusan Penting
44 Kamu Terlambat Natasya
45 Apa Hanya Salah Paham?
46 Kejujuran Aditya
47 Hukuman
48 Long Time No See
49 Kita tidak Berjodoh
50 Jadi Begini Rasanya?
51 Bisakah Kamu Lebih Jujur?
52 Mas Aditya Milikku Sekarang
53 Suami Brengsek
54 Aku ingin Mendengar Penjelasannya
55 Beri aku Waktu
56 Kamu Harus Merebut Aditya
57 Aku Akan Menghancurkanmu
58 Ngidam
59 Aku Takut Kamu Terbiasa Tanpa Aku
60 Ayo Bekerja Sama
61 Ngidam Lagi
62 Bumil Sensitif
63 Jaga Nayra Baik-baik
64 Beri Dia Kesempatan
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Permainan Takdir
3
Terpaksa Menerima
4
Saya Terima Nikahnya
5
Sujud Pertama sebagai Istri
6
Terima Kasih
7
Akupun juga tidak akan Peduli
8
Malam Pertama yang Dingin
9
Langkah Pertama di Rumah Baru
10
Tentang Masa Lalu Aditya
11
Kamu bukan Perempuan yang Aku Harapkan
12
Bukankah dia memintamu Menunggunya?
13
Tentang Masa Lalu Nayra
14
Dia Cinta Pertamaku
15
Jangan Tinggalkan Aku
16
Maafkan Aku
17
Kamu Harus Terbiasa
18
Ayo Mulai dari Awal
19
Suamimu ini Sedang Sakit
20
Takdir tidak ada yang Tahu
21
Suami Macam Apa Kau Aditya?
22
Ini Kewajibanku
23
Reyhan Pradipta
24
Merasa Bersalah
25
Berubah menjadi Posesif
26
Apa Kamu mengenal Nayra?
27
Beri aku Kesempatan
28
Bagaimana jika Natasya Kembali?
29
Kamu adalah Milikku
30
Ciuman Pertamaku
31
Dua Lembar foto
32
Kegelisahan Aditya
33
Buktikan
34
Buat dia Menjadi Milikmu
35
Dia Istriku
36
Ternyata Salah Paham
37
Kamu Pantas Mendapatkan Nayra
38
Pria Menyebalkan
39
Ada Apa dengan Reyhan?
40
Jangan Keras Kepala Nadira
41
Milikku Seutuhnya
42
Kembalinya Masa Lalu
43
Urusan Penting
44
Kamu Terlambat Natasya
45
Apa Hanya Salah Paham?
46
Kejujuran Aditya
47
Hukuman
48
Long Time No See
49
Kita tidak Berjodoh
50
Jadi Begini Rasanya?
51
Bisakah Kamu Lebih Jujur?
52
Mas Aditya Milikku Sekarang
53
Suami Brengsek
54
Aku ingin Mendengar Penjelasannya
55
Beri aku Waktu
56
Kamu Harus Merebut Aditya
57
Aku Akan Menghancurkanmu
58
Ngidam
59
Aku Takut Kamu Terbiasa Tanpa Aku
60
Ayo Bekerja Sama
61
Ngidam Lagi
62
Bumil Sensitif
63
Jaga Nayra Baik-baik
64
Beri Dia Kesempatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!