Permainan Takdir

Nayra Anindita Aditama, memandangi bayangan dirinya didepan cermin dengan tatapan kosong. Gaun midi berwarna krem gading yang ia gunakan, selaras dengan riasan natural yang mempertegas fitur wajahnya. Namun semua itu tak dapat mengubah sesuatu dalam hatinya yang terasa menganjal.

Hari ini, ia diminta hadir dalam acara pernikahan Aditya sahabat kakaknya, sekaligus merupakan cinta pertama dalam hidupnya. Meski perasaan itu telah lama ia kubur dalam-dalam, entah mengapa masih ada sesuatu yang menganjal dalam hatinya.

"Nayra,, apa kamu sudah siap, Nak?" suara lembut sang bunda terdengar dari balik pintu.

Nayra menarik nafasnya sejenak mencoba menghilangkan keraguan yang ada dalam hatinya. "Iya Bunda, Nayra akan keluar sebentar lagi."

Kayra memutuskan untuk melangkahkan kakinya keluar dari kamar, langkahnya terasa amat ringan berbanding terbalik dengan hatinya yang terasa berat. Aditya Kalandra Aditama, sanggupkah ia menyaksikan pria itu bersanding dengan wanita lain?

"Kenapa wajahmu murung seperti itu, Hmm?" sang kakak, Nathan bertanya sembari mencubit hidungnya.

Nayra meringis kesakitan karena ulah kakaknya itu, sembari menyingkirkan tangan sang kakak, Nayra menyahut dengan nada sendu. "Aku merasa, seharusnya aku tidak usah datang ke acara pernikahan itu, Kak."

Nathan menatap Nayra dengan sorot mata yang teduh, lalu pria itu menepuk pucuk kepala sang adik. "Kita datang sebagai keluarga, Ra. Aditya bukan hanya sahabat, dia sudah seperti saudara bagi kakak. Jadi kakak minta kesampingkan masalah pribadimu, Hmm."

Nayra ingin membantah tapi pada akhirnya ia memilih diam. Ia tahu, Kakaknya itu ingin melakukan yang terbaik.

Tanpa berkata apa-apa lagi mereka akhirnya berangkat ke venue pernikahan. Dalam perjalanan, Nayra mencoba mengalihkan pikirannya dengan memandang ke luar jendela. Namun semakin ia mencoba semakin ia merasa tidak tenang.

Ia hanya belum tahu, bahwa dalam waktu beberapa jam takdir akan mempermainkan jalan hidupnya.

Mobil yang dikendarai Nathan akhirnya berhenti di depan gedung di selenggarakannya acara, Nayra melangkahkan kakinya dengan ragu.

Meskipun venue pernikahan ini tampak begitu megah, langit-langit yang berhiaskan lampu kristal serta bunga-bunga yang ditata begitu indah di sepanjang lorong. Namun, Nayra merasa ada sesuatu yang janggal.

Nayra bisa merasakan atmosfer aneh menyelimuti ruangan. Sebagian tamu tampak berbisik-bisik dan sebagian lagi menunjukkan ekspresi binggung dan gelisah.

"Sebenarnya, ada apa ini?" gumam Nayra pelan, namum masih terdengar oleh bunda Sarah.

Bunda Sarah yang berjalan di sampingnya hanya tersenyum tipis, meskipun raut wajahnya menunjukkan kegelisahan yang sama dengan yang lain.

Saat mereka melangkahkan kaki lebih masuk kedalam, seorang wanita paruh baya dengan balutan kebaya elegan menghampiri mereka. Dia adalah Nyonya Hanum, ibunda dari Aditya.

"Sarah, Nathan,,Nayra." suara Nyonya Hanum terdengar lembut, tetapi sorot matanya menyimpan kegelisahan yang sulit untuk disembunyikan.

"Selamat, Hanum." Bunda Sarah meraih tangan sahabatnya, untuk memberikan selamat atas pernikahan putranya.

Nyonya Hanum tersenyum menanggapi ucapan selamat itu, akan tetapi bunda Sarah bisa merasakan jika tangan Nyonya Hanum sedikit bergetar saat ia genggam. "Terima kasih,,aku senang kalian bisa datang."

Nayra memperhatikan interaksi antara Bundanya dengan Nyonya Hanum, dan dengan jelas ia bisa merasakan jika ada sesuatu yang salah disini.

Tapi Nayra tidak tahu apa itu?

Kecurigaannya semakin kuat, ketika ia tanpa sengaja mendengar bisikan tamu yang ada dibelakangnya.

"Apa benar pengantinya belum datang?"

"Aku dengar, dia tiba-tiba menghilang,, Coba lihat, keluarganya terlihat panik."

"Astaga, bagaimana bisa calon pengantin kabur di hari pernikahannya?"

Nayra merasa jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat.

Nayra menoleh ke arah Nathan, berharap kakaknya juga mendengar ucapan yang sempat tanpa sengaja ia dengar. Tapi, sebelum sempat ia bertanya, seseorang menghampiri mereka dengan ekspresi cemas.

"Mas Nathan," seorang pria muda, yang merupakan Asisten Aditya berbisik tegang, "Saya diminta Tuan Indra untuk memanggil anda, Beliau ingin berbicara dengan anda dan Beliau sedang ada di ruang tunggu. Tuan Aditya juga ada disana."

Nathan menatap Asisten Aditya dengan alis berkerut, lalu menggalihkan pandangannya ke Nyonya Hanum. "Apa yang sebenarnya terjadi, Tante?"

Nyonya Hanum menarik nafasnya panjang, lalu menoleh ke arah Nayra sejenak, setelah itu ia kembali menatap Nathan.

"Bisa kita bicara sebentar, Nathan?"

Tanpa menunggu jawaban Nyonya Hanum berbalik, mengisyaratkan Nathan agar mengikutinya.

Nayra hanya bisa berdiri di tempatnya, ia merasa semakin tidak tenang.

Di dalam ruang tunggu, Aditya duduk terdiam, menggunakan setelan pengantin dengan ekspresi wajah yang mengeras. Tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya.

Di depannya, Tuan Indra Sang Ayah menampilkan ekspresi wajah yang tak kalah suramnya dengan Sang putra.

Pintu terbuka, memperlihatkan Nyonya Hanum dan disusul Nathan yang baru saja masuk.

"Aditya," Nathan langsung menghampiri sahabatnya, lalu menanyakan kebenaran yang tanpa sengaja ia dengar tadi.

"Apa benar Natasha menghilang?"

Aditya mengangkat kepalanya perlahan, menatap Nathan dengan mata yang penuh dengan kemarahan dan kekecewaan "Dia pergi meninggalkanku."

Hanya tiga kata, tetapi sudah cukup untuk menjelaskan semuanya.

Natasha, pengantin wanitanya telah pergi meninggalkannya. Dan entah apa alasannya?

Ruang tunggu terasa sunyi meskipun suasana diluar masih dipenuhi kegaduhan para tamu yang masih bertanya-tanya tentang keberadaan Natasha, calon pengantin wanita.

Indra Wiradmadja, pria paruh baya dengan aura berwibawa, duduk tegak di kursinya. Tatapannya tajam menyusuri ruangan sebelum akhirnya tertuju pada Aditya dan Nathan yang duduk dihadapannya.

"Natasha sudah pergi." suaranya tegas, namun tanpa ada emosi berlebih. "Dan pernikahan ini, tidak mungkin dibatalkan begitu saja."

Nathan diam, tetapi ekspresinya menunjukkan sedikit kebingungan dengan ucapan Tuan Indra.

Sementara Aditya, tetap dengan wajah dinginya. Ia jelas-jelas tidak peduli dengan apa pun yang akan terjadi selanjutnya.

"Tapi, apa maksud ucapan Om pernikahan ini tidak bisa dibatalkan begitu saja?" Nathan mencoba berbicara dan mengungkapkan kebinggungan serta pertanyaan yang ada dalam fikirannya.

"Itu yang ingin Om katakan, Om punya solusinya."

Pria paruh baya itu menatap Nathan dalam-dalam. "Nayra."

Nathan membulatkan matanya mendengar ucapan Tuan Indra, "APA maksud, Om?"

Tuan Indra bersandar ke kursinya dan menyatukan kedua tanggannya, " Nayra bisa menggantikan posisi Natasha. Ini akan menyelamatkan reputasi keluarga Om, Nathan. Lagipula Nayra sudah lama mengenal Aditya, Aditya pun juga sudah setuju dengan ide ini. Jadi, Om harap kamu mau membantu keluarga Om."

Nathan mengepalkan tangannya di atas lututnya, "Om, Indra, ini terlalu tiba-tiba. Nayra, dia seharusnya tidak terlibat dalam masalah ini."

Tuan Indra menghela nafas, lalu menatap Nathan dengan tajam. "Aku meminta tolong padamu Nathan. Atau,, kau ingin melupakan hutang budi yang keluargamu miliki pada kami? Om rasa, inilah waktu yang tepat untuk kalian membalas budi."

Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Permainan Takdir
3 Terpaksa Menerima
4 Saya Terima Nikahnya
5 Sujud Pertama sebagai Istri
6 Terima Kasih
7 Akupun juga tidak akan Peduli
8 Malam Pertama yang Dingin
9 Langkah Pertama di Rumah Baru
10 Tentang Masa Lalu Aditya
11 Kamu bukan Perempuan yang Aku Harapkan
12 Bukankah dia memintamu Menunggunya?
13 Tentang Masa Lalu Nayra
14 Dia Cinta Pertamaku
15 Jangan Tinggalkan Aku
16 Maafkan Aku
17 Kamu Harus Terbiasa
18 Ayo Mulai dari Awal
19 Suamimu ini Sedang Sakit
20 Takdir tidak ada yang Tahu
21 Suami Macam Apa Kau Aditya?
22 Ini Kewajibanku
23 Reyhan Pradipta
24 Merasa Bersalah
25 Berubah menjadi Posesif
26 Apa Kamu mengenal Nayra?
27 Beri aku Kesempatan
28 Bagaimana jika Natasya Kembali?
29 Kamu adalah Milikku
30 Ciuman Pertamaku
31 Dua Lembar foto
32 Kegelisahan Aditya
33 Buktikan
34 Buat dia Menjadi Milikmu
35 Dia Istriku
36 Ternyata Salah Paham
37 Kamu Pantas Mendapatkan Nayra
38 Pria Menyebalkan
39 Ada Apa dengan Reyhan?
40 Jangan Keras Kepala Nadira
41 Milikku Seutuhnya
42 Kembalinya Masa Lalu
43 Urusan Penting
44 Kamu Terlambat Natasya
45 Apa Hanya Salah Paham?
46 Kejujuran Aditya
47 Hukuman
48 Long Time No See
49 Kita tidak Berjodoh
50 Jadi Begini Rasanya?
51 Bisakah Kamu Lebih Jujur?
52 Mas Aditya Milikku Sekarang
53 Suami Brengsek
54 Aku ingin Mendengar Penjelasannya
55 Beri aku Waktu
56 Kamu Harus Merebut Aditya
57 Aku Akan Menghancurkanmu
58 Ngidam
59 Aku Takut Kamu Terbiasa Tanpa Aku
60 Ayo Bekerja Sama
61 Ngidam Lagi
62 Bumil Sensitif
63 Jaga Nayra Baik-baik
64 Beri Dia Kesempatan
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Permainan Takdir
3
Terpaksa Menerima
4
Saya Terima Nikahnya
5
Sujud Pertama sebagai Istri
6
Terima Kasih
7
Akupun juga tidak akan Peduli
8
Malam Pertama yang Dingin
9
Langkah Pertama di Rumah Baru
10
Tentang Masa Lalu Aditya
11
Kamu bukan Perempuan yang Aku Harapkan
12
Bukankah dia memintamu Menunggunya?
13
Tentang Masa Lalu Nayra
14
Dia Cinta Pertamaku
15
Jangan Tinggalkan Aku
16
Maafkan Aku
17
Kamu Harus Terbiasa
18
Ayo Mulai dari Awal
19
Suamimu ini Sedang Sakit
20
Takdir tidak ada yang Tahu
21
Suami Macam Apa Kau Aditya?
22
Ini Kewajibanku
23
Reyhan Pradipta
24
Merasa Bersalah
25
Berubah menjadi Posesif
26
Apa Kamu mengenal Nayra?
27
Beri aku Kesempatan
28
Bagaimana jika Natasya Kembali?
29
Kamu adalah Milikku
30
Ciuman Pertamaku
31
Dua Lembar foto
32
Kegelisahan Aditya
33
Buktikan
34
Buat dia Menjadi Milikmu
35
Dia Istriku
36
Ternyata Salah Paham
37
Kamu Pantas Mendapatkan Nayra
38
Pria Menyebalkan
39
Ada Apa dengan Reyhan?
40
Jangan Keras Kepala Nadira
41
Milikku Seutuhnya
42
Kembalinya Masa Lalu
43
Urusan Penting
44
Kamu Terlambat Natasya
45
Apa Hanya Salah Paham?
46
Kejujuran Aditya
47
Hukuman
48
Long Time No See
49
Kita tidak Berjodoh
50
Jadi Begini Rasanya?
51
Bisakah Kamu Lebih Jujur?
52
Mas Aditya Milikku Sekarang
53
Suami Brengsek
54
Aku ingin Mendengar Penjelasannya
55
Beri aku Waktu
56
Kamu Harus Merebut Aditya
57
Aku Akan Menghancurkanmu
58
Ngidam
59
Aku Takut Kamu Terbiasa Tanpa Aku
60
Ayo Bekerja Sama
61
Ngidam Lagi
62
Bumil Sensitif
63
Jaga Nayra Baik-baik
64
Beri Dia Kesempatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!