bab 11 (Revisi)

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Putra mahkota Xian dan Quen saling menatap,berbeda dengan putra mahkota yang menatap seperti ingin mencari sesuatu di mata sang adik.

putri Quen malah membesar kan mata nya mengisyarat kan bahwa pernyataan atas apa yang tadi dikata kan nya, sambil menunggu reaksi apa yang akan di berikan oleh sang kakak.

Kaisar melirik kedua nya bergantian,lalu berkata.

"apa yang diri mu ketahui putra mahkota ?"

Tanya kaisar pada akhir nya.

"mari kita lihat,apa yang akan dikata kan oleh si datar ini.Lihat saja jika dia berbohong,aku tidak akan segan untuk mengabisi nya..heh (guman quen didalam hati).

"Hufh...

putra mahkota membuang nafas nya kasar.

Akhir nya dia terpaksa menceritakan kejadian yang tadi dilihat nya.

"menjawab ayahnda,tadi putra mahkota ini melihat putri Yu Yuyan dan Que er saling betabrakan saat Quier ....

penjelasan putra mahkota terpotong oleh kalimat tajam yang di muntah kan putri Quen secara tiba-tiba.

" hey hey,,apa ?

kau bilang apa putra mahkota,Quier ?

kau tentu tau yang mulia,kita tidak sedekat itu. Bahkan untuk sekedar panggilan.ckckck " umpat nya sinis.

"putri mahkota.."bentak kaisar lagi.

"kaisar..kaisar,kau tidak perlu membentak ku. kau juga tahu, hubungan kita semua disini tidak sebahagia yang terlihat.

owh..ralat,hubungan dengan ku maksud nya. "

sambung Quen lagi.

Kaisar tampak sangat kesal dengan tingkah sang putri,terlihat dari wajah nya yang memerah .Rahang nya yang kokoh bahkan mengeram kasar.

Bagaimana putri yang dulu terkenal penakut bisa berubah menjadi sangat kurang ajar.

Para mentri yang hadir beserta bawahan nya hanya bisa menjadi penonton setia,menyaksikan drama seru didalam istana ini.

Para pelayan bahkan sudah siap bergosip untuk keajaiban ini,ya tentu saja tentang perubahan sang putri mahkota yang terkenal dengan julukan sampah istana.

" Kembali kekediaman mu putri mahkota ,jalani hukuman mu dihitung dari hari ini. "

teriak kaisar lagi..Dia sudah sangat mencoba untuk menahan amarah nya.

" cih..hukuman hukuman,apa lagi yang kau bisa yang mulia terhormat selain menghukum ? "

ucap nya sinis,,

"" bahkan mana yang benar dan salah pun kau tidak tau,,ya ya tak perlu mengurusi diri qu.perhatikan saja para selir kesayangan mu itu.mana tau suatu hari nanti,mereka malah membunuh mu..."

"putri quen.."

teriak selir agung sambil mengangkat sebelah tangannya untuk menampar quen.

tapi apa kan daya,tangannya tersebut hanya mengantung di udara.

"hah..

semua orang tercengang tidak percaya dengan kejadian tersebut..Bagaimana bisa sang putri bisa menahan tamparan yang tiba tiba.

"Tidak semudah itu selir agung.. "

ucap Quen sambil memelintir kan tangan sang selir kebelakang dengan kuat.

""aww...yang mulia,mohon bantu selir ini..ini sangat sakit."

rintih selir agung dengan wajah memerah.

"ibu..

"selir agung..

"kakak ..

teriak mereka semua bersamaan..

Kaisar menatap nyalang ke arah sang putri,yang ditatap malah membalas tatapan yang lebih tajam..

""lepas kan tangan ibunda ku jala*g ."

eriak putri Yu Yuyan kasar.

Putra mahkota menarik kasar tangan saudari nya itu.

"ada apa dengan perlakuan mu putri mahkota,kenapa kau bisa sekasar ini dengan orang yang lebih tua. "

teriak putra mahkota dengan sebelah tangan nya mencengkram tangan milik Quen.

Setelah terlepas dari cekalan putri Quen, selir agung lantas berlari dan memeluk kaisar.seolah olah diri nya sangat ketakutan dengan perlakuan putri Quen terhadap nya.

Kaisar masih setia menatap sang putri dengan tatapan yang tak bisa dimengerti,sambil membalas pelukan sang selir.

Diri nya saat ini masih merasa bingung dengan perubahan yang terjadi dengan putri dari permaisuri nya itu.

Sedang kan Quen hanya menatap bosan dengan drama yang ditunjuk kan sang selir yang dianggap nya murahan.

"awas saja kau jala*g,akan ku balaz kau nanti" guman Quen didalam hati.

" lepaskan.. "

Quen mengayun kan tangan nya kasar agar terlepas dari pegangan saudara nya itu.

"putri Quen yang dulu sudah mati semenjak kalian membiarkan nya sendirian di hutan buangan.

Sekarang inilah sifat ku yang asli,tidak ada lagi putri lemah yang mudah ditindas,tidak ada lagi putri yang bersembunyi saat bertemu dengan orang lain.

Ya hanya ada aku, aku putri Quen Han yang

akan mengabisi siapa pun yang mencoba mengusik ketenangan hidup ku. "

Ditatap nya semua orang satu persatu dengan tatapan tajam setajam mata pedang,hingga membuat semua yang mendengar nya merinding dan bersusah payah menelan saliva mereka masing masing, tak terkecuali kaisar sendiri.

"Que er ! "

Guman putra mahkota pelan,tapi masi bisa didengar oleh Quen.

Quen melangkah menjauh meninggal kan semua orang yang berkumpul ,sebelum benar benar pergi dia berhenti tepat disisi putri Yu Yuyan dan putri ke tiga Yu Nian.

"Aku tidak selalu berbaik hati putri, siap kan diri kalian untuk menghadapi hari buruk bersama dengan ku. "

bisik nya lagi sambil berlalu diikuti para pelayan dan pengawal pribadi nya.

"Degg...

kedua putri tersebut merasa merinding dengan apa yang dikatakan putri Quen, yang mana dahulu selalu mereka siksa.

"Ekhm..."

dehaman dari sang kaisar membangun kan semua orang dari keterkejutan yang dari tadi selalu mereka peroleh.

"Zen rasa,untuk makan malam kali ini terpaksa kita batal kan.

Karna zen sudah tidak memiliki nafsu untuk menyantap hidangan. "

ucap kaisar Xuiren sambil berlalu pergi di ikuti para pengawal di belakang nya.

Akhir nya satu persatu keluarga kekaisaran,putra mahkota,para pangeran,selir dan putri ikut kembali kekediaman masing masing.

Sedang kan semua orang yg tinggal merasa bingung dan saling lirik satu sama lain.

"Untuk apa kita masih disini,pertunjukan sudah berakhir. "

ucap salah satu mentri akhir nya.

"ya ....itu benar, ini lebih dari jamuan makan malam. "

Sambung mentri lain nya sambil mereka meninggal kan istana,tentu nya sambil bergosip.

mereka sudah tidak sabar sampai dikediaman masing masing untuk menceritakan semua yang mereka lihat.

Sesampai nya Quen dipaviliun angrek, pelayan Xio dan Yuxi langsung melepas kan jubah luar sang majikan dan membersihkan wajah dan tubuh serta aksesoris yang dipakai sang putri.

"Hah...akhir nya.. "

keluh Quen sambil menjatuh kan tubuh ke ranjang sederhana milik nya.

"putri ..anda sangat menakjub kan"

Ucap Xio berbinar.

"iya putri...bahkan hamba seperti ingin ikut mematah kan tangan putri sialan itu.."

sambung Yuxi tak kalah bersemangat.

Quen dan Xio bahkan saling melirik setelah mendengar ucapan sang pelayan yang terlihat sangat bahagia dengan kejadian yang tadi terjadi.

"Yuxi...apa yang kau kata kan,hukum mulut mu itu yang telah lancang bergosip. "

bentak Xio ketakutan dengan ucapan sang sahabat.

Setelah sadar dengan tatapan sang majikan dan sang sahabat,seketika dia berlutut takut.

Bagaimana jika sang majikan berubah marah,walau bagai mana pun dia tidak berhak memaki keluarga kekaisaran.

Quen yang melihat akan hal tersebut tidak bisa untuk menahan tawa nya.