Maya terbangun dari tidurnya saat Dia merasa ada sesuatu yang mengharuskannya pergi ke kamar mandi buru-buru dia berlari ke arah kamar mandi . Setelah beberapa menit Dia keluar dari kamar mandi dengan wajah segar oleh air wudhu Dia menatap sekeliling ruangan .
"Eeem...." desahnya sambil menarik nafas panjang.
"Ternyata bukan mimpi," gumamnya . Dia berjalan mengambil tas ransel warna merah maroon bermotif bunga lalu mengeluarkan perlengkapan sholatnya.
Dia bergegas sholat subuh karena jam sudah menunjukkan pukul 05.25 WIB saat dia melihat hpnya.
"Ya Allah mudahkanlah segala urusan hamba mu yang lemah ini berikan yang terbaik untukku dan kedua orang tuaku...," belum sempat Maya menyelesaikan doanya tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Tok...,.tok,.....tok
Dengan masih memakai mukenanya Dia beranjak berdiri dan berjalan menuju pintu .
Ceklek.
Pintu terbuka Maya melihat ada sosok Darmawan sudah berdiri di depan pintu kamarnya .
"Boleh papa masuk?" Darmawan bertanya Maya hanya menjawab dengan anggukan .
Keduanya lalu duduk di salah satu sisi ranjang .
"Apa tidurmu nyenyak semalam sayang?" tanya Darmawan mengawali pembicaraan .
Kembali Maya mengangguk dengan wajah tertunduk. Tangan Darmawan menarik lembut tangan Maya lalu menggenggam tangan putrinya sambil mengusapnya Maya hanya tertunduk.
"Kamu takut sama Papa?" tanya Darmawan kepada Maya saat melihat putrinya selalu menundukkan wajah jika mereka saling bertemu.
Darmawan baru sadar sejak kemarin sampai detik ini Maya hanya tersenyum manis kepadanya saat mereka pertama kali bertemu di Pasaraya selebihnya dia hanya melihat Maya tertunduk dan diam .
Wajah Maya tampak selalu kelihatan bingung, takut, dan gelisah jika di tanya dia hanya mengangguk atau menggelengkan kepalanya.
"Maya," panggi Darmawan dengan suara lembut.
Maya menengadahkan wajahnya mata mereka saling bertatapan.
"Jangan takut sama Papa, maafkan Papa kalau selama ini Papa menelantarkan mu Papa janji mulai hari ini Papa akan menjagamu dan akan membahagiakanmu," Darmawan berjanji.
"Maafkan papa kalau datang kepadamu sangat terlambat," ucap lirih keluar dari mulut Darmawan.
Ada penyesalan yang sangat dalam saat dia mengucapkan kata maaf. Tangannya mengelus rambut Maya lembut.
"Papa tahu, kalau selama ini kamu menderita," kata Ayahnya melanjutkan.
"Jika papa menemukan kamu lebih cepat, kamu tidak perlu harus hidup susah dengan menanggung rasa malu karena ibumu," kata Darmawan.
Kata yang baru saja terucap dari mulut Papanya membuatnya tersentak, matanya langsung terbelalak kaget dengan mulut terbuka.
"Jangan terkejut, Papa tahu semua yang dilakukan ibumu terhadapmu selama ini, dan jangan berusaha membelanya di depan Papa," kata Darmawan bernada marah saat menyebut Ibu Maya .
Tatapan Maya mulai redup, dia kembali menunduk sejenak pikirannya melayang ke masa lalu. Sejak lahir Maya di telantarkan oleh ibunya.
Maya beruntung memiliki bude yang baik dan kebetulan juga tidak memiliki anak, jadi bude menyayangi Maya seperti anaknya sendiri. Hidup budenya di kampung sangat miskin. Maya masih ingat jika saat musim kemarau tiba Maya sering makan nasi aking dan lauk seadanya.
Dia sering sekolah tanpa sarapan dan bekal jika perutnya lapar Maya akan pergi ke belakang gedung sekolahnya untuk minum air sumur. Hal yang membuatnya bersyukur dia bisa lulus SMA.
Aaahhh ......hidup yang sulit. Begitu tiba di Jakarta Maya mendapati Ibunya hamil di luar nikah dengan seorang lelaki yang sudah menikah hal ini membuat Maya malu.
Dia masih ingat bagaimana tetangga bergunjing. dan mengolok-oloknya .
"May kapan mantu," goda tetangganya sambil mencibir.
Ibunya memang terkenal suka kawin cerai hal inilah yang membuat Maya sedih dan malu . Tapi bagaimanapun juga dia adalah ibu kandungnya dan Maya masih berusaha untuk menghormatinya. Oleh sebab itu Maya lebih memilih tinggal di kontrakan .
Tes...
Air matanya jatuh. Entah kenapa setiap Maya mengenang masa lalunya dia jadi berubah cengeng. Maya mengusap air matanya Dia menutupi matanya dengan satu tangannya.
Melihat itu Darmawan segera memeluknya, tangisnya bukan berhenti tapi malah semakin keras. Tangan Darmawan mengusap pundak Maya dan bibirnya mencium kepala putrinya
agak lama keduanya saling berpelukan.
"Maaf Tuan sa...ya." kata Maya belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Ayahnya memberi isyarat dengan matanya agar Maya tidak meneruskan.
"Sudahlah jangan ingat masa lalu, kamu hadir di dunia ini karena kesalahan Papa. Tapi perlu kamu ketahui, kamu adalah anugrah yang Allah berikan kepada Papa," kata Darmawan menghibur.
"Lupakan semua. Kamu harus bahagia kedepannya," kata Darmawan sambil mengecup kening Maya kembali .
Hati Maya merasa hangat, sangat senang dia mendapatkan perlakuan seperti ini. Dia merasa benar-benar mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah .
"Sekarang kamu bersihkan dirimu dan turunlah untuk sarapan kita akan membicarakan banyak hal secara perlahan," kata Ayahnya sambil berdiri hendak pergi .
"Tu...an," panggil Maya menghentikan langkah Ayahnya.
"Maya, bisa tidak kamu panggil Papa," pinta ayahnya kepada Maya .
"Maaf tu - Pa," kata Maya tergagap.
"Apa ada yang mau kamu sampaikan," tanya Ayahnya .
"Eee.... maaf Pa, May butuh waktu untuk menyesuaikan diri bolehkah jika May menjadi diri May sendiri," pinta Maya kepada Darmawan.
"Maksud kamu apa Maya. Papa tidak mengerti," tanya Papanya bingung sambil mengerutkan dahinya .
"Maksud Maya walaupun Maya hidup sebagai anak Papa, tapi Maya ingin menjalani hari-hari Maya seperti biasa. Bekerja, bergaul dan beraktivitas seperti biasa. Biarlah Maya beradaptasi pelan-pelan dengan keluarga ini, karena yang terjadi dari kemarin sampai hari ini masih membuat May kaget dan bingung," kata Maya menjelaskan dengan lancar kepada Darmawan
Wajah Darmawan sepintas serius kemudian tatapannya menjadi rileks. Sepertinya dia mulai memahami perasaan Maya. Dengan tersenyum Darmawan berkata.
"Baiklah Papa akan menyetujui keinginanmu, tapi Papa minta kamu terbuka sama Papa dan jangan lupa kamu simpan nomor Papa," kata Ayahnya memberikan syarat dan Maya mengangguk setuju .
"Pa - Pa , bolehkah May sarapannya di kamar hari ini?" pinta Maya penuh harap .
Darmawan sepertinya tahu kecanggungan putrinya dan dia pun mengangguk. Sebelum berlalu Tuan Darmawan baru ingat tujuannya datang ke kamar putrinya lalu di mengeluarkan dompet dan memberikan kartu debit ada secarik kertas bertuliskan kode sandi.
"Gunakan ini untuk keperluan mu," kata Ayahnya menyerahkan kartu debit dari Bank ternama yang di tempel label dengan empat angka sesuai tahun kelahiran Maya lalu beliau pun berlalu ke luar.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.35 siang . Hari ini Maya shift siang Dia berencana sebelum pergi kerja akan mampir ke rumah Ibunya. Maya butuh penjelasan dari ibunya . Saat dia sedang berkemas pintu kamarnya ada yang mengetuk .
Tok ..tok ....tok .
Belum sempat Maya membuka pintu .
Ceklek.
Pintu terbuka dan tiba tiba muncul Aldo kakaknya. Seketika Maya berhenti berkemas tubuhnya mematung dan wajahnya tertunduk .
Aldo berjalan mendekati Maya.
Dia memperhatikan Maya dari ujung rambut hingga ujung kaki sementara Maya tetap diam tidak bergerak wajahnya terus menunduk.
Saat ini Dia benar-benar takut pada pria yang sedang bersamanya. Tiba tiba Aldo mengangkat dagu Maya, mata mereka saling bertatapan.
"Manis" gumam Aldo. Seulas senyum tersungging di bibirnya.
Maya diam membisu hatinya berdebar kencang. Lalu tiba-tiba Maya mengalihkan pandangannya ke samping menghindari tatapan Aldo, dia benar-benar takut dengan cowok di depannya .
"Semoga kita akur May," kata Aldo sambil mengacak acak rambut Maya lembut dan setelah itu dia pun pergi keluar meninggalkan kamar Maya.
Maya menghela nafas panjang dia kembali menata hatinya.
Dari penilaian Maya sekilas Aldo sepertinya cowok yang baik semoga dia juga kakak yang baik harapnya dalam hati.
..."Setiap kebahagiaan adalah Anugerah terindah yang Allah berikan"...
..._ Aini_...
Bersambung.
Like rate vote dan komentar nya kakak🙏 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
semoga saja aldo kakak yg baik y may
2022-06-13
5
👏RIRI💕🏚️ᴄ͜͡ʀ7
pasti belum terbiasa ada laki2 yg tiba 2 hadir di hidupnya mengakui bahwa iya ayahnya. pasti susah buat menyebutkan kata papa. lambat lain pasti kamu bisa menerima kenyataan kalau kamu punya ayah dan seorang kakak. dan kelihatannya kak Aldo itu baik .
2022-06-13
0
🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸
pin ATMnya masih 4 angka, sekarang sdh 6 angka🤣🤣🤣
2022-06-13
0