Aku akan membawanya

Maya berjalan mengikuti langkah kaki Pria paruh baya itu mereka ke arah pintu keluar cape x tak berapa lama kemudian berhenti sebuah mobil sedan mewah warna hitam .

Dari pintu sebelah sopir keluar seorang lelaki muda umur 25-an berbadan tegap dan berwajah lumayan tampan dengan dandanan rapi memakai setelan jas membukakan pintu belakang sambil sedikit membungkukkan badan dengan penuh hormat mempersilakan Pria paruh baya itu memasuki mobil .

"Silahkan Tuan," kata Pria muda itu mempersilahkan Tuannya .

Tapi Pria paruh baya itu malah mempersilahkan Maya masuk lebih dulu lalu dia mengikuti .

"Mau kemana kita Tuan?" kata Pria muda tadi kepada Pria paruh baya di samping Maya

"Di mana rumahmu Maya?" tanya Pria paruh baya bertanya pada Maya yang duduk di sampingnya .

"Di daerah T Tuan," jawab Maya memberitahukan alamatnya .

Mobil melaju membelah jalanan kota Jakarta menuju ke tempat yang dituju selama dalam perjalanan itu keduanya diam tidak mengeluarkan pembicaraan apa-apa hanya terdengar desah napas orang orang di dalamnya .

Maya merasa canggung selama di mobil dia selalu menatap ke luar jendela mobil tapi rasa penasaran menyuruhnya untuk melirik ke arah Pria paruh baya yang duduk di sampingnya .

Dia mulai menunduk memperhatikan dari kakinya lalu keatas .

Deg .

Saat pandangannya jatuh di bagian perut pria itu, spontan Maya menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan jari telunjuk tangan kirinya menunjuk ke arah perut pria paruh baya itu sambil menjerit tertahan .

" Aaaa .....a ...da darah," suara Maya panik .

Lelaki muda yang duduk di samping sopir spontan menoleh ke arah belakang, tampak wajahnya langsung kaget dan cemas .

"Luka Tuan sepertinya berdarah," kata Tio cemas

"Apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit dulu Tuan," saran Tio.

Maya memasukkan tangannya ke dalam tas dan mengambil sapu tangan biru yang ada di dalamnya. Sapu tangan itu ia berikan kepada Pria paruh baya disampingnya tanpa bicara hanya wajahnya yang tampak semakin cemas .

"Tidak usah kita tetap ke tujuan semula," kata Bapak itu sambil menerima sapu tangan dari Maya dan menempelkannya di tempat luka berdarah nya .

"Terima kasih Nak," kata Pria paruh baya itu .

"Tapi Tuan apa...." belum sempat Maya menyelesaikan kata-katanya, Pria paruh baya itu memberikannya isyarat dengan tatapan mata dan gelengan kepala agar keinginannya tidak di bantah dan itu membuat Maya terdiam.

Maya kembali melirik ke arah luka Sang Bapak lalu dia mulai memberanikan diri untuk bertanya .

"Maaf Tuan kenapa Anda bisa sampai terluka? maaf kalau pertanyaan saya tidak sopan," tanya Maya pada Sang Bapak penuh penasaran .

" Oo.......... ini hanya luka kecil bekas operasi," jawab Sang Bapak .

"Dua hari yang lalu Papa menjalani operasi usus buntu, sebelum operasi itu berlangsung di meja operasi. Papa terus memikirkan kamu Papa selalu ingin cepat-cepat menemui mu dan membawamu pulang," papar Pria paruh baya itu kepada Maya .

"Ada rasa takut saat membayangkan jika, setelah operasi itu Papa tidak bisa bangun untuk selamanya dan tidak bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginan Papa," sambungnya lagi.

"Buat Papa Maya adalah tanggung jawab besar yang harus Papa penuhi agar hidup Papa tenang, jika Papa meninggal sewaktu-waktu," ucap pria paruh baya itu .

Ada nada kesedihan dan penyesalan dalam setiap ucapan Pria paruh baya itu. Maya menundukkan kepalanya air mata tak mampu ia bendung.

Melihat hal itu Pria paruh baya di sampingnya mengulurkan tissue ke tangan Maya beliau pun tak mampu menahan genangan di matanya.

Kedua orang yang duduk di depan ikut terhanyut dan larut dalam pembicaraan antara ayah dan anak .

"Tapi maaf Tuan, apakah nggak seharusnya kita ke rumah sakit dulu untuk mengobati luka tuan setelah itu kita bisa ke rumah Ibu saya," saran Maya saat pandangannya kembali jatuh di perut pria paruh baya itu .

"Tidak usah khawatir Tio akan memanggil dokter ke rumah," sahutnya

"Tapi apakah itu tidak berbahaya Tuan," tanya Maya dengan nada cemas .

Pria paruh baya itu tersenyum ke arah Maya dia ingin membuat maya tidak cemas .

"Percayalah sama Papa, Papa baik-baik saja," katanya menenangkan.

setelah 30 menit perjalanan sampailah mobil yang mereka tumpangi di tempat yang tujuan

"Tuan mobilnya cuma bisa sampai sini," kata Maya .

"Kita akan masuk gang itu," tunjuk Maya menunjuk gang di depannya .

Saat pria di samping sopir hendak turun membukakan pintu

"Tidak usah keluar kalian tunggu di mobil!" perintah Pria paruh baya itu

Maya keluar dari mobil di ikuti pria paruh baya itu. Tampak beberapa pasang mata menatap mereka penasaran.

Setelah beberapa saat berjalan menyusuri gang sampailah mereka di sebuah rumah di ujung gang buntu letaknya tepat di samping got yang lumayan besar di situlah tempat tinggal Ibunya .

"Ini rumah nya Tuan," kata Maya.

Rumah itu ada di sebuah perkampungan padat penduduk di Ibukota hampir setiap rumah tidak mempunyai halaman. Bangunnya dari tembok dan triplek begitu juga rumah yang Ibunya tempati.

Bersyukur Ibunya tinggal menumpang di rumah sepupunya karena kebetulan sepupunya kerja di Brunei jadi Ibunya yang menjaga rumah itu bersama suami dan adik sepupunya.

"Assalamualaikum .....Bu," panggil Maya berjalan menuju pintu dan saat pintu hendak dibuka ternyata sudah ada yang membuka dari dalam sambil membalas salam

"Wa'alaikum ..." belum sempat suara wanita yang umurnya sekitar 45an yang tak lain Bu Asih ibu Maya menyelesaikan menjawab salamnya.

Wajahnya langsung terkejut saat melihat kehadiran seorang Pria paruh baya yang datang bersama putrinya. Tubuhnya mundur dua langkah ke belakang dan matanya terbelalak seperti melihat hantu

" Tu...an Dar...ma..wan," ucap Bu asih dengan suara tergagap .

Tubuhnya langsung limbung karena terlalu terkejut. Wajahnya pucat mulutnya sedikit terbuka dan tampak jelas ketakutan di matanya. Tubuh Ibunya mulai sempoyongan Maya langsung memeluk tubuh Ibunya agar tidak jatuh .

"Ibu, ayo masuk dulu," ajak Maya sambil memapah Ibunya masuk diikuti Pria itu.

Bu Asih kelihatan lemas kerena kaget.

ketiganya duduk di ruang tamu, Bu asih sudah lebih tenang setelah meminum air putih yang Maya ambilkan.

"Bu apa benar dia Ayah - ku?" tanya Maya pelan dengan suara terbata kepada Ibunya sambil memegang tangan Ibunya.

Ibunya tidak menjawab hanya mengangguk dan mulai menangis terisak. Dia terus menunduk tak berani menatap pria yang ada di hadapannya.

Wajahnya tampak ketakutan dan tangannya terus gemetar, tangan itu juga mulai basah oleh keringat dingin. Sementara Pria itu menatap Ibunya dengan tajam ada kemarahan dalam tatapannya. Pria paruh baya itu tiba-tiba membuka mulutnya dan berkata.

"Aku akan membawanya," ujar Pria paruh baya itu tegas dan berwibawa.

Deg

Kedua perempuan anak dan Ibu itu saling menatap.

lanjut

Like rate komentar vote dan gift nya jangan lupa kakak🙏🙏 😊

Terpopuler

Comments

menbawanya? maksudnya apa ini? apa bu asih sebenarnya bukan ibu kandung maya?

2022-06-13

5

🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸

🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸

Ada apa benernya antara ibunya Maya dengan ayahnya, knp Bu Asih tampak ketakutan dan tuan Darmawan terlihat marah

2022-06-13

0

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

jgn-jgn🤣🤣🤣

2022-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Papa?
2 Aku akan membawanya
3 Takdir yang berubah
4 kakakku.....?
5 Manis
6 flash back
7 Kamu gak cuma manis
8 Semoga jadi kakak yang baik
9 Pertemuan yang Menyebalkan
10 Ting tung ting tong
11 Cinderella zaman now
12 Perjamuan
13 Dongeng itu jadi nyata
14 Kamu harus baik - baik saja
15 Cinderella pingsan
16 Biar May yang datang
17 Akan sedikit sakit
18 Hadiah yang belum pas
19 Lucu juga ternyata Dia
20 Liontin matahari
21 Kakak posesif
22 Terluka
23 Pelecehan
24 Hati yang terkoyak
25 Harapan itu ada
26 Neraka yang menyakitkan
27 Malam terkejam
28 Saatnya mulai awal yang baru
29 Salting
30 TERPISAH
31 Saat Hati Terusik.
32 Kado terindah
33 Kamu seperti laut
34 Flashback
35 Flash back 2
36 Apa aku jatuh cinta
37 Tembakan bikin shock.
38 Pendakian
39 Tertawa lepas
40 Jadian
41 Hmmm
42 Saat hati bicara
43 Kecewa
44 Dufan??
45 Akhirnya Terwujud
46 Jebakan?
47 Kita Akan Kencan Ulang
48 Maaf Aku Belum Keramas
49 Bebas tapi..
50 Inikah Cinta
51 I Love You
52 Kecoa Nakal
53 Penutup Kencan Yang Luar Biasa
54 Selingkuh
55 Hati Yang Luka
56 Cinta Hilang Sayang Datang
57 Buat Aku Amnesia
58 Hiatus
59 Kangen Maya
60 Pertemuan
61 Rencana Licik Bu Susi.
62 Kecelakaan
63 Kenapa Darahmu Beda?
64 Lupakan Saja
65 Aku akan Melamarmu
66 Rahasia Yang Sedikit Terungkap
67 Masa Lalu Kelabu
68 Boleh Aku sapa Bibirmu
69 Give Me A Morning Kiss
70 Udah Gak Ada Malu
71 Sapaan Yang Menyakitkan
72 Ledakan Emosi
73 Dilema
74 Tio?
75 Satu Cinta Dua Rasa
76 Pilih Ciuman Atau Ulat Bulu
77 Last Kiss
78 Bye Bih
79 Aku akan Mencarimu
80 Jawaban
81 Ada Yang Kembali Ada Yang Hilang
82 Usir Dia Tan!!
83 Papa...
84 Selamat Jalan Papa
85 Jangan Pergi
86 Wasiat Yang Bikin Shock
87 Semua Akan Baik-baik Saja
88 Malaikat Tak Bersayap
89 Jangan Pergi
90 Berkorban untuk cinta
91 Rencana Di Luar Dugaan.
92 Lamaran
93 Dilema
94 Akhir Cinta
95 Please Don't Cry
96 Harapan 20 Persen
97 Don't Forget Me
98 KAMU!
99 3 Bulan Lagi
100 Mimpi Itu Karena Kangen.
101 Oma Maafkan Al
102 Reuni
103 Pura-pura Polos
104 Hamil
105 Khawatir
106 Sama-sama Kehilangan.
107 Bahagia Itu Selalu Ada ( Ending)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Papa?
2
Aku akan membawanya
3
Takdir yang berubah
4
kakakku.....?
5
Manis
6
flash back
7
Kamu gak cuma manis
8
Semoga jadi kakak yang baik
9
Pertemuan yang Menyebalkan
10
Ting tung ting tong
11
Cinderella zaman now
12
Perjamuan
13
Dongeng itu jadi nyata
14
Kamu harus baik - baik saja
15
Cinderella pingsan
16
Biar May yang datang
17
Akan sedikit sakit
18
Hadiah yang belum pas
19
Lucu juga ternyata Dia
20
Liontin matahari
21
Kakak posesif
22
Terluka
23
Pelecehan
24
Hati yang terkoyak
25
Harapan itu ada
26
Neraka yang menyakitkan
27
Malam terkejam
28
Saatnya mulai awal yang baru
29
Salting
30
TERPISAH
31
Saat Hati Terusik.
32
Kado terindah
33
Kamu seperti laut
34
Flashback
35
Flash back 2
36
Apa aku jatuh cinta
37
Tembakan bikin shock.
38
Pendakian
39
Tertawa lepas
40
Jadian
41
Hmmm
42
Saat hati bicara
43
Kecewa
44
Dufan??
45
Akhirnya Terwujud
46
Jebakan?
47
Kita Akan Kencan Ulang
48
Maaf Aku Belum Keramas
49
Bebas tapi..
50
Inikah Cinta
51
I Love You
52
Kecoa Nakal
53
Penutup Kencan Yang Luar Biasa
54
Selingkuh
55
Hati Yang Luka
56
Cinta Hilang Sayang Datang
57
Buat Aku Amnesia
58
Hiatus
59
Kangen Maya
60
Pertemuan
61
Rencana Licik Bu Susi.
62
Kecelakaan
63
Kenapa Darahmu Beda?
64
Lupakan Saja
65
Aku akan Melamarmu
66
Rahasia Yang Sedikit Terungkap
67
Masa Lalu Kelabu
68
Boleh Aku sapa Bibirmu
69
Give Me A Morning Kiss
70
Udah Gak Ada Malu
71
Sapaan Yang Menyakitkan
72
Ledakan Emosi
73
Dilema
74
Tio?
75
Satu Cinta Dua Rasa
76
Pilih Ciuman Atau Ulat Bulu
77
Last Kiss
78
Bye Bih
79
Aku akan Mencarimu
80
Jawaban
81
Ada Yang Kembali Ada Yang Hilang
82
Usir Dia Tan!!
83
Papa...
84
Selamat Jalan Papa
85
Jangan Pergi
86
Wasiat Yang Bikin Shock
87
Semua Akan Baik-baik Saja
88
Malaikat Tak Bersayap
89
Jangan Pergi
90
Berkorban untuk cinta
91
Rencana Di Luar Dugaan.
92
Lamaran
93
Dilema
94
Akhir Cinta
95
Please Don't Cry
96
Harapan 20 Persen
97
Don't Forget Me
98
KAMU!
99
3 Bulan Lagi
100
Mimpi Itu Karena Kangen.
101
Oma Maafkan Al
102
Reuni
103
Pura-pura Polos
104
Hamil
105
Khawatir
106
Sama-sama Kehilangan.
107
Bahagia Itu Selalu Ada ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!