#4, BROKEN ANGEL'S

Sasha sudah sampai dirumahnya sekarang, Dia diantar oleh Reynald. Sasha sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter Dika, Itu karena Sasha yang terus meminta untuk pulang, Dia sangat tidak suka dengan Rumah Sakit.

"Lo besok harus istirahat di rumah, Gak usah sekolah" Ucap Reynald tegas, Dia sedang memapah Sasha ke kamarnya. Sasha mendengus kesal.

"Gue mau sekolah" Kesal Sasha, Reynald berhenti sebentar dan menyentil dahi Sasha pelan.

"Lo masih sakit, Bodoh" Ucap Reynald datar. Sasha mengusap dahinya yang disentil oleh Reynald.

"Bomat, Gue mau sekolah" Ketus Sasha sembari melepaskan Tangan Reynald yang berada di pundaknya, Dia sudah bisa berjalan normal ke kamarnya.

Reynald mendengus kesal. Jika tau kalau Sasha sudah bisa berjalan normal, Dia tidak akan memapah Sasha tadi. Reynald pun menyusul Sasha di kamarnya.

"Lo jangan ngeyel bisa?" Tanya Reynald datar. Sasha sangat kesal sekali dengan Reynald, Dia tidak suka diatur. Sasha menatap datar Reynald.

"Gak" Jawab Sasha singkat. Dia membalikan badanya dan berbaring membelakangi Reynald.

Reynald yang melihat itu geram sendiri, Dia ikut berbaring disamping Sasha, Melingkarkan tanganya di perut Sasha. Sasha sudah mulai waspada, Dia sudah berjaga-jaga kalau tiba-tiba Reynald berbuat kekerasan.

"Rey" Panggil Sasha pelan, Tanpa membalikkan badanya.

"Hmm?" Reynald hanya berdehem.

"Jangan di cengkram ya" Peringat Sasha pelan. Reynald tersenyum meremehkan.

"Takut Lo" Ejek Reynald. Sasha mendengus kesal.

"Gak sih, Kalo keadaan Gue Vit yah Fine-fine aja" Ketus Sasha. Reynald tersenyum tipis, Malaikat ajaib. Sasha tak pernah takut apapun.

Reynald ingin melihat reaksi Sasha. Reynald mulai mencengkram pinggang Sasha, Namun hanya sedikit keras. Sasha meringis pelan, Dan mencoba melepaskan tangan Reynald dari pinggangnya.

"Rey Gue udah bilang" Ringis Sasha, Andai tubuhnya sudah pulih sepenuhnya, Ini tidak akan terasa sakit.

Reynald pun melepaskan cengkramanya. Dia membalikan Sasha, Dan mendekapnya. Kenapa dia tidak tega? Dari awal dia adalah sosok dingin, Tapi kenapa saat bersama Sasha dia jadi lemah dengan perasaanya?

"Sorry" Ucap Reynald pelan. Sasha hanya diam.

"Besok Lo gak boleh sekolah" Ucap Reynald tajam, Dia mengulangi ucapanya lagi. Sasha melepaskan pelukan Reynald, Dia menatap tajam Reynald.

"Gue mau sekolah" Tekan Sasha, Kesal sekali dengan Makhluk didepanya ini.

Reynald sudah menduga ini, Sasha adalah sosok yang sangat keras kepala.

"Oke Lo sekolah" Final Reynald. Sasha tersenyum puas.

"Pulang sana Lo, Udah malem" Ketus Sasha. Reynald mendengus kesal.

"Lo sama Kakak kelas gak ada sopan-sopanya" Cibir Reynald. Sasha menatap datar Reynald.

"Bomat" Jawab Sasha datar.

Reynald menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, Melihat tingkah Sasha yang ajaib sekarang, Dia seperti bukan sosok beku seperti sebelumnya.

"Yaudah Gue pulang, Jangan lupa Lo masih jadi babu Gue, Termasuk besok" Ucap Reynald mengingatkan, Dia pun menghilang dibalik pintu kamar Sasha.

Sasha sedikit kesal dengan itu, Reynald memang aneh, Dia penolong sekaligus penyabut nyawa. Sasha tersenyum tipis mengingat sosok Reynald yang peduli padanya, Setidaknya masih ada orang yang mengkhawatirkanya, Ya Setidaknya.

Sasha memejamkan matanya, Tidur.

♡♡♡♡♡♡♡ Skip Besok ♡♡♡♡♡♡♡

Sasha meregangkan ototnya yang terasa pegal, Biasanya sudah membaik sekarang, Dan akhirnya dia sekolah lagi, Setelah hampir seminggu dia meninggalkan sekolah karena sakit.

Sasha pun bersiap-siap ke sekolahnya, Dia Ingin membawa jubah hitamnya itu, Entah karena apa, Tapi dia hanya ingin saja. Sasha sudah memakai seragamnya lengkap, Dia pun memakai jubah hitamnya yang bertudung kepala itu, Jubah itu juga bertuliskan 'Angel's' Dibelakangnya.

Sasha mengambil kunci mobilnya, Dia pun menaiki mobilnya dan mulai melajukan mobil itu dengan kecepatan rata-rata. Saat sudah sampai disekolahnya, Sasha tidak langsung turun, Dia masih ingin berlama-lama di mobil, Bukan itu, Namun dia malas karena masih ramai di parkiran.

Sasha duduk bersandar di kursi mengemudi, Menghela nafas pelan. Tiba-tiba Reynald masuk kedalam mobil Sasha, Duduk disampingnya, Dan itu membuatnya kaget.

"Lo bisa Gak, Sekali aja gak ngagetin" Geram Sasha. Reynald hanya menggeleng dan menatap datar Sasha.

"Sana ah, Turun Lo" Usir Sasha ketus. Dia teringat kalau dia masih memakai jubah, Dia pun melepaskan jubahnya dan menaruhnya di kursi belakang.

Mood Sasha seketika anjlok saat melihat Reynald, Tidak bisakah dia terlepas satu hari saja dari sosok itu?

"Ngapain?" Tanya Sasha ketus, Dia menatap Reynald yang menatapnya intens.

"Kenapa belum turun?" Tanya Reynald dingin, Oke sifat dinginya kembali lagi.

"Masih rame" Jawab Sasha singkat.

"Turun" Suruh Reynald singkat. Sasha tidak menuruti perintah Reynald.

Demi apa pun Sasha malas sekarang, Dia menyesal berangkat sekolah, Lebih baik dia tidak berangkat sekolah seperti perintah Reynald kemari.

"Turun Sha" Geram Reynald.

Sasha memutar bola mata malasnya, Dia pun menghela nafas pelan dan turun dari mobilnya, membanting pintu mobilnya keras.

Reynald yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia pun ikut menyusul Sasha.

Ternyata Sasha sudah melangkah terlebih dahulu, Reynald pun menyusulnya, Saat Sasha ingin berjalan menuju koridor yang menghubungkan ke kelasnya, Reynald malah menahanya Dia mendorong paksa Sasha kekantin.

"Rey, Gue males sumpah" Melas Sasha dia menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap Reynald.

"Lo harus nurut" Peringat Reynald tajam. Sasha menghela nafas pasrah.

Reynald sudah duduk di kursi pojok kantin, Sasha juga ikut duduk disampingnya, Beruntung bagi Sasha karena Reynald memesan makanan sendiri. Sasha kini hanya duduk menyangga dagunya dengan tangan dan menekuk wajahnya, Dia sangat malas sekarang.

"Nyesel berangkat sumpah" Gerutu Sasha pelan, Reynald mendengar itu, Sudah dibilangin kan, Dan lihat, Sasha menyesal kan.

Sasha menekuk tanganya ke atas meja, menelungsuplan kepalanya diantara lipatan tangan. Reynald berhenti memakan baksonya, Dia mengusap rambut Sasha pelan.

"Dibilangin dirumah aja istirahat, Ngeyel" Kesal Reynald, Usapan itu berubah menjadi jitakan.

Sasha mendelik kesal, Dia langsung menendang tulang kering Reynald keras.

"Rey, Gue lagi males ada kekerasan sumpah" Melas Sasha, dia kembali menelungsupkan kepalanya di lipatan tangan.

"Yaudah,Ke kelas aja sana" Suruh Reynald sembari melanjutkan kegiatan makan baksonya.

"Sumpah Lo ngeselin, Lo yang nyuruh Gue kesini" Kesal Sasha, Dia langsung berdiri dan melangkah cepat ke kelasnya.

Reynald tersenyum simpul melihat itu, Sasha perlahan mulai menemukan jati dirinya. Reynald akan membuat Sasha tidak kesepian lagi, Itu janjinya.

Reynald pun melangkah meninggalkan kantin, Dia melangkah ke kelasnya.

~Skip Pulang sekolah~

 

Sasha berjalan menuju parkiran bersama sahabatnya, Fani.

"Lo naik apa?" Tanya Sasha.

"Gak tau nih, Tadi kata Papah, Papah gak bisa jemput" Jawab Fani cemberut.

"Bareng Gue" Ucap Sasha singkat. Fani mengangguk patuh.

Diparkiran mereka bertemu Inti Geng ADLER. Sasha benci ini, Seharian ini dia sudah mati-matian berusaha menghindar dari Reynald, Reynald pasti menyadarinya, Dan entah apa yang akan Reynald lakukan padanya.

"Eh Dedek Gemes" Panggil Farhan tersenyum sumringah melihat kehadiran Sasha.

Sasha hanya membalas dengan senyum tipis.

"Anji*, Lo yang disenyumin, Gue yang melting" Celetuk Fino terperangah melihat senyuman Sasha, walaupun itu hanya senyum tipis tapi itu mengagumkan.

Reynald kini menatap tajam Sasha.

"Kalian mau gak ikut kita?" Ajak Zacky kepada Sasha dan Fani.

"Kemana?" Tanya Fani mengernyit.

"Ke Markas" Jawab Zacky.

Fani ingin ikut, Dia menatap Sasha penuh harap. Sialan, Padahal dia ingin cepat-cepat pulang agar tak bertemu Reynald.

"Kita ikut ya, Please Ca" Mohon Fani. Sasha menghembuskan nafasnya pasrah dan mengangguk.

"Yaudah sana, Lo sama Diksi aja" Ucap Sasha tanpa menatap Diksi, Enggan. Bukan hanya Diksi yang bisa marah, Sasha juga manusia, Dia memiliki titik lemah dan titik kesabaran. Hatinya terlalu sakit pada semuanya.

Fani mengangguk dan menghampiri Diksi, Dia langsung menggandeng tangan Diksi. Diksi menatap Sasha dengan tatapan yang sulit diartikan, Namun Sasha tak memperdulikan itu.

"Kalian duluan, Zacky, Bawain Motor Gue" Pinta Reynald memberikan kunci motornya kepada Zacky, Zacky mengangguk patuh, Dia juga tadi membonceng Farhan, Motornya sedang di bengkel sekarang.

Mereka pun mulai melajukan motornya masing-masing, Meninggalkan Sasha dan Reynald.

Tadi Sasha hendak pergi juga, Namun ditahan oleh Reynald. Sasha sudah was-was sekarang, Reynald sudah berada dibelakang Sasha, Sasha tau apa yang akan terjadi.

"Rey" Panggil Sasha pelan. Reynald tak menjawab panggikan Sasha, Dia menatap tajam Sasha.

Reynald pun maju mendekat ke Sasha, Melingkarkan tangan kanannya ke leher Sasha. Sasha menahan tangan itu.

"Kenapa Lo menghindar Sha? Tanya Reynald tajam. Sasha terdiam, Dia harus beralasan apa? Dia hanya sedang malas.

"Gue gak menghindar" Jawab Sasha mengelak, Jawaban Sasha membuat Reynald marah, Reynald tau Sasha menghindar.

Reynald memperkuat lilitan tanganya di leher Sasha, Sasha menahan itu.

"Lepashh Rey" Pinta Sasha, Nafasnya sudah sedikit susah.

"Jawab" Perintah Reynald tajam dia memperkuat tanganya lagi.

"G-Gue males keluar kelas Rey" Alibi Sasha, Nafasnya sudah sesak sekarang. Reynald tak percaya itu, Dia semakin menekan leher Sasha.

"Rey- Uhukk, G-gue gak bohong" Ucap Sasha lemah. Tubuhnya juga melemah, Nafasnya sesak.

"Lepashh Rey" Lirih Sasha. Reynald memindahkan tanganya ke perut Sasha, Dia melingkarkan kedua tanganya ke perut rata Sasha.

"Jangan pernah menghindar atau Gue bakal melakukan hal yang lebih dari ini" Ancam Reynald berbisik disamping telinga Sasha. Sasha mengangguk patuh, Tubuhnya kehilangan tenaga lagi.

"Rey, Gue gak kuat" Ucap Sasha lemah, Tubuhnya melemah dalam dekapan Reynald.

Ingat, Reynald bisa saja menjadi pelindungnya dan bahayanya. Sasha harus senantiasa waspada.

Reynald menggendong tubuh lemah Sasha kedalam mobil Sasha, Ia dudukan Sasha di pangkuanya.

Reynald mulai melajukan mobil milik Sasha, Dia hanya melajukan dengan kecepatan sedang. Tangan kirinya melingkar di perut rata Sasha.

"Jangan gini lagi, Gue sesak nafas" Pinta Sasha lemah, Nafasnya masih sesak sekarang.

"Gue gak akan gini kalo Lo gak melakukan kesalahan Sasha" Peringat Reynald tajam. Sasha akui dia salah.

"Maaf" Lirih Sasha, Tubuhnya lemah sekali, tenaganya hilang sudah. Reynald menghela nafas, Sasha sangat keras kepala, Dia tidak akan pernah merasa takut pada apapun, Bahkan Reynald sudah sering melakukan ini.

Reynald mengusap kepala Sasha pelan, Dia tidak akan kasar kalau Sasha penurut, Namun kalau Sasha membantah, Reynald tidak akan segan.

Sasha mengatur nafasnya, Sungguh Reynald tau caranya untuk membuat Sasha tak berdaya, Dia sangat tau.

"Gue mau duduk sendiri" Pinta Sasha dingin. Reynald menahan Sasha yang hendak turun dari pangkuanya.

"Rey" Melas Sasha. Reynald tak menghiraukan itu. Sasha pun melepas paksa Tangan Reynald yang melingkar diperutnya, Dia beralih duduk di samping Reynald.

Sasha mengambil jubahnya dan memakainya, Entah kenapa dia sedang ingin memakai itu sekarang.

"Pisau Gue?" Pinta Sasha menyodorkan telapak tanganya. Reynald menatap datar Sasha, Dia memberikan pisau lipat milik Sasha, Sasha menerima itu dengan senang hati.

Sasha menyimpan pisaunya dibalik jubahnya.

"Gue pulang aja ya" Pinta Sasha kepada Reynald, Reynald menatap datar Sasha.

"Gak" Jawab Reynald tegas. Sasha sangat kesal dengannya.

"Bodo amatlah" Kesal Sasha, Sasha memutar lagu di dalam mobilnya, Dia memutar lagu Surrender.

Lagu yang menyiratkan perasaanya.

We let the waters rise

We drifted to survive

I needed you to stay

But I let you drift away

My love where are you?

My love where are you?

Whenever you're ready, whenever you're ready

Whenever you're ready, whenever you're ready

Can we, can we surrender?

Can we, can we surrender?

I surrender

No one will win this time

I just want you back

I'm running to your side

Flying my white flag, my white flag

My love where are you?

My love where are you?

Whenever you're ready, whenever you're ready

Whenever you're ready, whenever you're ready

Can we, can we surrender?

Can we, can we surrender?

I surrender

I surrender

Sasha ikut menyanyikan lagu itu, Dia lelah, Dia Ingin menyerah, Penantian panjangnya belum mendapatkan hasil. Orang yang di tunggu belum juga menjemput Sasha, Sasha ingin bahagia.

Tanpa sadar matanya berkaca-kaca saat ikut bernyanyi lagu itu, Hatinya tersayat-sayat, Bisakah Sasha menyerah sekarang?

Reynald melihat itu, Dia tidak tau Sasha kenapa,Kenapa Sasha menjadi sosok yang lemah? Dia bukan seperti sosok Sasha yang ia kenal saat pertama kali bertemu.

Reynald menghentikan mobil Sasha sebentar, Dia kembali memangku Sasha, Dan melajukan kembali mobil Sasha. Sasha tidak memberontak, Selain karena tubuhnya yang lemah, Reynald juga tempat ternyamanya, Sasha tak dapat menampik itu, Karena itu yang Sasha rasakan.

Sasha duduk dipangkuan Reynald dan bersandar padanya. Tangan kiri Reynald melingkar di perut Sasha.

"Jangan menyerah" Gumam Reynald pelan.

Sasha mendengar itu, Dia juga tidak ingin menyerah, Namun penantiannya bukan hanya setahun atau dua tahun, Tapi lima tahun. Selama itu Sasha menunggu dan terus menunggu, Sendirian, Namun belum mendapatkan hasil apa-apa.

Tangan Sasha mengusap pipi Reynald pelan, Hanya Reynald yang tau bahwa dia lemah, Hanya Reynald. Dan hanya Reynald yang tau bahwa Sasha adalah pecundang dan Psikopat.

"Rey" Panggil Sasha pelan. Reynald menatap Sasha bertanya.

Sasha menatap Reynald lamat, Dia tidak ingin terlalu berharap, Semoga Reynald tak akan pernah meninggalkannya, Ya semoga saja.

Mobil Sasha sudah berhenti di depan Markas ADLER, Bangunan yang terlihat sederhana dari luar, Namun mewah didalam.

Reynald menatap Sasha. Apakah tenaga Sasha belum pulih?

"Turun" Perintah Reynald dingin. Sasha menuruti perintah itu, Sasha turun dari mobilnya, Dia menutup kepala dengan tudung jubahnya.

Reynald ikut turun, Dia merangkul leher Sasha, Sasya memegang tangan Reynald yang ada di lehernya, Takut-takut kalau Reynald tiba-tiba mencekiknya.

"Rey jangan disini" Ucap Sasha pelan, Dia mencoba melepaskan tangan Reynald. Reynald tersenyum remeh.

"Ternyata benar, Lo udah takut sama Gue" Jawab Reynald meremehkan. Sasha terdiam, Tidak ada yang bisa membuatnya takut, Ingat itu.

"Gue gak takut" Ucap Sasha dingin, Dia menghempaskan tangan Reynald begitu saja. Reynald tersenyum tipis, Dia lebih suka melihat Sasha yang dingin dan kuat.

Reynald mengajak Sasha masuk kedalam Markasnya, Didalam Inti ADLER sedang berkumpul dan bercanda ria bersama para anggota.

Reynald duduk di kursi sofa yang ada, Reynald menyuruh Sasha duduk didepanya, Namun dikarpet, Sasha hanya menurut. Reynald melingkarkan kedua tanganya di leher Sasha, Tangan Sasha juga memegang Tangan Reynald itu, Sasha bersandar di perut six pack Reynald.

"Sebutkan judul lagu pembunuhan yang paling kejam" Ucap Farhan dengan senyum sumringahnya. Semuanya terdiam.

"Gitu aja gak bisa, Potong bebek angsa lah" Jawab Farhan, Yang lainya tertawa terbahak-bahak.

"Nih ya Far, Gue punya es jeruk lima, Terus Lo minta satu, Sisanya berapa?" Tanya Fino tersenyum jahil. Farhan berpikir sebentar.

"Empat lah beg*" Jawab Farhan kesal.

"Salah beg*, Jawabanya masih utuh 5 lah, Soalnya Gak Gue kasih" Jawab Fino tertawa terbahak-bahak, Yang lainya ikut tertawa, Sedangkan Farhan mendengus kesal.

"Gue punya pertanyaan nih" Celetuk Zacky, Semua Anggota menatap Zacky penasaran.

"Cuacanya sedang mendung, Nah ada 5 orang yang ada diluar rumah, Tapi payungnya cuma satu, Gimana caranya biar mereka gak kehujanan?" Tanya Zacky tersenyum meremehkan.

Semuanya berpikir keras.

"Gue tau nih" Celetuk Indra. Semuanya menatap Indra penasaran.

"Yah tinggal jalan aja, Orang masih mendung belum hujan. Seperti kata pepatah, Mendung belum tentu hujan, Yang jalan bareng belum tentu jadian" Jawab Indra dengan menaik turunkan alisnya. Zacky mendengus, Jawaban benar.

Semuanya tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Indra yang nyambungnya jadi ke bucin.

Sasha tersenyum tipis, Ini bisa menjadi obat untuk rasa kesepiannya, Reynald membuka tudung kepala Sasha, Dia mengusap kepala Sasha lembut.

"Eh ada Bos, Sorry Bos, Gue baru nyadar" Ucap Indra nyengir, Anggota yang lain ikut menatap Reynald yang kini bersama Sasha.

Reynald tersenyum tipis.

"Gak papa, Lanjut aja" Jawab Reynald singkat dan senyum tipisnya.

"Wih, Malaikat dari mana bos?" Tanya Kiki yang melihat Sasha.

Sasha menatap Reynald bingung, Kenapa dia selalu dianggap Malaikat?, Mereka belum tau saja Sasha bisa menjadi psikopat.

Reynald menatap Sasha dan tersenyum tipis.

"Malaikat dari neraka" Jawab Reynald dengan nada bercandanya, Sasha mendengus kesal.

"Enak aja, Sahabat Gue itu kak" Celetuk Fani tak terima. Reynald menatap Sasha dan tersenyum tipis.

"Malaikat dari Syurga" Ralat Reynald.

"Yang kesepian" Lanjut Reynald berbisik kepada Sasha, Hanya Sasha yang mendengar itu.

Sasha terdiam, Memang benar, Lalu kenapa?.

"Si boss udah bucin aja" Celetuk Indra, Yang lainya berseru membenarkan.

"Bucin apanya, Orang Gue dijadiin babu" Gerutu Sasha pelan, Hanya Reynald yang mendengar. Reynald tersenyum tipis.

"Jangan lupa lah Boss, PJ nya" Timpal Kiki. Yang lainya ikut bersorak

"Gue gak jadian" Jawab Reynald singkat, Semuanya mendesah kecewa, Padahal mereka senang kalau Reynald dekat dengan perempuan, Karena ketua mereka itu tak pernah dikabarkan dekat dengan seorang Perempuan.

"Yaudah deh, Traktir kita, Anggap aja untuk pajak karena Bos udah deket sama perempuan" Celetuk Anggota yang lain.

Reynald tersenyum simpul.

"Sana, beli makanan sesuka kalian" Suruh Reynald. Anggota ADLER bersorak gembira.

"Gue juga dong Rey" Celetuk Fino dengan senyum sumringahnya. Reynald mengangguk. Fino langsung bersorak gembira.

"Gue juga dong" Ucap Farhan.

"Iya, Semuanya" Jawab Reynald singkat. Semuanya memesan makanan, Dia samping Markas ini ada sebuah warung, Jadi mereka memesan makanan disana.

Sasha menatap Reynald intens, Sedikit kagum dengan sosok itu, Kadang bisa menjadi baik dan kejam dalam waktu yang singkat.

Reynald yang gugup karena ditatap seperti itu pun menutup Wajah Sasha menggunakan telapak tanganya. Sasha tersenyum kecil dan melepaskan tangan Reynald dari wajahnya.

"Kacang-kacang" Celetuk Zacky ketus, Sangat ngenes dia, Diksi bersama Fani, Reynald bersama Sasha, Sedangkan dirinya hanya sendiri.

"Ca, Kenapa pake jubah?" Tanya Fani mengernyit menatap Sasha.

"Pengen" Jawab Sasha singkat. Fani mengangguk mengerti.

Setelah itu para anggota ADLER kembali Ke markas, Setelah puas memesan banyak makanan. Mereka memakan makanannya di dalam Markas, Karena di warung tidak cukup untuk 250 Orang. Hanya sebagian saja yang di warung.

Sasha masih memegangi tangan Reynald yang melingkar di lehernya, Dia sudah waspada kalau Reynald melakukan sesuatu.

"Gak gerah?" Tanya Reynald singkat, Dia menumpukan dagunya di puncak kepala Sasha. Sasha menggeleng.

"Gak" Jawab Sasha singkat. Reynald mengangguk mengerti.

"Tangannya jangan disini" Pinta Sasha mencoba melepaskan tangan Reynald dari lehernya, Namun yang didapati tangan Reynald semakin kuat melilit lehernya.

"Jangan berani membantah" Tekan Reynald disamping telinga Sasha. Sasha mengangguk patuh sembari terus memegang tangan Reynald. Reynald yang kejam.

"Iy-a" Jawab Sasha lemah. Reynald melonggarkan tanganya. Sasha dapat bernafas lega. Reynald memang orang yang tidak pernah main-main dengan ucapanya.

Sasha beralih duduk disamping Reynald, Bersandar disofa, Dia sangat bosan sekarang, Dia juga bukan orang yang suka bermain hanphone.

"Lo gak makan Rey?" Tanya Fino yang sedang memakan makanannya.

"Gak, Kalian aja" Jawab Reynald singkat. Reynald ikut bersandar disofa sekaligus di pundak Sasha.

"Berat Rey" Keluh Sasha. Reynald tak menghiraukannya.

Tiba-tiba terdengar suara deru motor dari luar Markas, Sepertinya jumlahnya banyak karena itu sangat keras sekali bunyinya.

Tatapan Reynald menjadi tajam, Itu mungkin saja salah satu musuh Geng ADLER.

"Kenapa mereka bisa kesini?" Tanya Reynald dingin, Semuanya diam, Mereka juga tidak tau.

Sasha menatap Reynald bingung. Sebenarnya ada apa?

Semua Anggota ADLER kini sudah bersiap-siap, Begitu juga para Inti, Fani dan Sasha hanya menatap mereka bingung.

"Ada apa Rey?" Tanya Sasha kepada Reynald.

"Lo di sini aja sama Fani" Reynald tidak menjawabnya namun menyuruhnya. Sasha semakin bingung.

Sasha memegang tangan Reynald yang hendak pergi.

"Ada apa?" Tanya Sasha lagi. Reynald menghela nafas, Dia menggeleng sembari mengusap kepala Sasha lembut. Reynald pun berjalan keluar markas.

Anggota Geng ADLER beserta Inti pun langsung keluar dari Markas, Benar saja, Di luar sudah ada Geng LEON, Salah satu musuh dari Geng ADLER.

"Hai dude" Sapa Faisal Ketua geng LEON dengan senyum smirknya.

Reynald hanya menatap datar orang yang ada Dihadapanya ini, Orang yang dulu menjadi sahabatnya, Namun karena ada kesalah pahaman diantara mereka, Jadilah sekarang mereka bermusuhan, Sebenarnya Reynald tidak pernah menganggap Faisal sebagai Musuh.

Faisal menyeringai, Dia maju mendekati Reynald dan membisikkan sesuatu.

"Ternyata Lo disini udah nemu yang baru aja, Padahal Farah masih menunggu Lo disana" Bisik Faisal menyeringai, Reynald mengepalkan tanganya, Gertakan giginya menandakan ia terbawa emosi.

Bugh

Faisal tersungkur begitu saja saat tanpa aba-aba Reynald menyerangnya.

"Gue udah pernah bilang, Gue dan Farah gak ada apa-apa" Tekan Reynald dingin, Faisal tertawa hambar.

"Apa? Gue gak salah denger, Bahkan dulu Lo yang merebut Farah dari Gue Rey" Ucap Faisal, Ada sedikit kekecewaan disana, Namun kemarahan yang mendominasi.

Reynald ingin meninju Faisal lagi. Namun ditahan Faisal.

"Eitss, Nanti dulu, Gue ada kejutan buat Lo" Tahan Faisal.

Kemudian munculah dua anggota LEON yang membawa Sasha dan Fani. Sasha tak memberontak, Fani juga. Sasha sedang memikirkan rencana untuk terlepas dari anggota LEON ini.

Sasha menatap tajam Reynald, Dia tidak ada hubunganya dengan ini kenapa dia ikut kena juga?. Reynald berniat menolong Sasha? Tidak, Dia ingin melihat kemampuan Sasha terlebih dahulu, Namun jika ada yang berani melukai Sashanya, Dia tidak akan segan untuk membunuhnya.

Sasha dan Fani diberhentikan Di depan Reynald oleh kedua anggota Geng LEON itu. Diksi menatap tajam keduanya.

"Lepasin" Perintah Diksi tajam, Dia tidak akan membiarkan Fani terluka, Atau bahkan dia juga tidak akan membiarkan Ca- hmm maksudnya Sasha terluka.

"Well, Gue gak akan lepasin kedua cewek ini, Dia yang akan menggantikan sakit hati Gue pada Farah dan ketua kalian" Jawab Faisal dengan seringainya.

Sasha terus menatap Reynald tajam, Dia sangat malas berurusan dengan orang asing, Dia bertanya kepada Reynald melalui isyarat mata dan mulutnya tanpa suara 'Serang?' . Reynald mengangguk samar.

Sasha menyiapkan diri, Dengan gerakan cepat, Sasha memelintir tangan anggota LEON yang membawanya tadi, Dia bahkan tak segan untuk mematahkan tangan itu, Sasha langsung menendang punggung orang itu keras, Anggota LEON pun tersungkur.

Semua Anggota LEON maupun ADLER menatap kagum Sasha yang kini sedang melawan orang yang tadi membawa Fani. Sasha terus memukuli, Membabi buta, Hingga Reynald menghentikannya, Dia tidak ingin Sasha kelepasan dan keinginannya untuk membunuh datang.

Reynald menarik tangan Sasha, Begitu juga Diksi, Dia menyembunyikan Fani dibelakangnya.

"Tahan" Peringat Reynald tanpa menatap Sasha. Sasha menghembuskan nafasnya pelan, Dia pun mengangguk, Hampir saja.

"Dua anggota Lo kalah sama cewek" Ejek Farhan dengan senyum meremehkan, Jangan harap dia akan melawak saat melawan musuh, Dia akan menjadi sangat serius pada saat itu.

Faisal menggeran marah

"SERANG" Titah Faisal, Anggota LEON pun mulai menyerang ADLER.

Terjadi peperangan di depan Markas ADLER, ADLER pun membalas semua serangan demi serangan, Mereka juga menyerang balik.

Diksi juga melindungi Fani dari serangan lawan, Fani sedikit demi sedikit membantu Diksi.

Di tengah-tengah peperangan itu Reynald dan Sasha kini sedang berhadapan dengan Faisal, Ketua LEON. Sasha berada dibelakang Reynald, Sedangkan Reynald berada satu meter di depan Faisal.

"Sepertinya dia orang yang penting buat Lo?" Tanya Faisal melirik Sasha dan Menyeringai lebar.

Sasha menatap datar Faisal, Dia tidak tau Faisal siapa, Kenapa dia dibawa-bawa. Dia sangat benci dengan orang asing.

"Bisa juga buat alat, Alat balas dendam" Ucap Faisal menyeringai.

Reynald terpancing, Tapi Sasha lebih terpancing emosi, Sasha tidak pernah dan tak akan pernah dijadikan alat, Dia yang akan memperalat orang lain.

Sasha ingin maju, Namun ditahan Reynald. Sasha menatap tajam Reynald.

"Banci, Dendam Lo ke Gue bukan Dia" Tekan Reynald, Dia tidak akan membiarkan Sasha terluka oleh orang lain, Ingat itu.

"Kalo ada alat yang berguna, Kenapa gak dimanfaatin" Jawab Faisal santai, Lagi-lagi dia menyeringai.

Sasha tidak tahan rasanya, Sasha melepaskan tangan Reynald paksa, Dia langsung maju dan memberi bogeman yang sangat keras kepada Faisal. Faisal pun tersungkur dan sudut bibirnya berdarah.

"Jangan sampai 'Alat' Lo lebih kuat daripada Lo" Ucap Sasha dingin, Dia mengeluarkan smirknya.

Faisal mengusap sudut bibirnya, Dia hendak memukul Sasha, Namun ditahan oleh Reynald.

"Mundur" Perintah Reynald kepada Sasha, Sasha menurutinya, Namun dia hanya mundur selangkah.

"Masalah Lo sama Gue" Dingin Reynald.

Faisal yang sudah emosi pun langsung saja memukul Reynald, Namun Reynald menghindarinya, Begitu terus sampai akhirnya Reynald yang mengambil alih.

Tak bisa dipungkiri, Sasha kagum dengan sosok Reynald, Memang tidak bisa diragukan lagi kemampuan sosok itu.

Reynald terus memukul Faisal yang sudah tak berdaya, Sasha yang melihat itu langsung menahanya.

"Jangan sampai Lo yang jadi Psiko" Ucap Sasha dingin. Reynald menghentikan pukulanya, Dia menatap Sasha.

Reynald mengatur nafasnya yang tersenggal-sengal. Dia melihat ke sekeliling, Banyak anggota geng LEON yang sudah tumbang.

Dua anggota LEON menahan tubuh Faisal yang hampir pingsan.

"Gue akan balas dendam, Ingat itu" Peringat Faisal sebelum kesadarannya menghilang.

Setelah itu, Geng LEON pulang dengan kekalahan, Tidak malu kah mereka? Mencari masalah namun dirinya sendiri yang kalah.

"Mereka yang cari masalah, Mereka juga yang kalah" Ucap Fino kesal, Hilang sudah wajah tampanya, Terganti dengan wajah babak belurnya.

"Masuk, Obati luka kalian" Suruh Reynald, Mereka mengangguk patuh dan masuk ke Markas.

Sasha yang ada disamping Reynald pun menatap Reynald, Tanganya terulur untuk mengusap sudut bibir Reynald yang sedikit berdarah dan robek.

"Ssh" Ringis Reynald, Dia menggenggam tangan Sasha yang mengusap lukanya itu.

"Obatin" Suruh Sasha. Reynald menatap Sasha datar.

"Obati luka Gue, Lo masih babu Gue" Perintah Reynald mengingatkan. Sasha mendengus kesal.

Sasha menggandeng tangan Reynald untuk masuk ke dalam Markas ADLER, Dia menyuruh Reynald duduk. Sasha mengambil kotak P3K dan mengobati luka Reynald, Dengan telaten dia mengobati luka itu, Reynald bahkan sampai tak percaya.

Sasha sebenarnya memang lah malaikat, Namun Sasha belum menunjukan sifat lembutnya, Sasha berpura-pura kuat untuk menutupi hatinya yang selembut sutra dan serapuh kayu, Itu yang ada di pikiran Reynald tentang Sasha.

"Selesai" Ucap Sasha sedikit..ceria? tanpa sadar ia tersenyum manis tulus. Reynald tertegun melihat senyum itu. Senyum seorang Lonely Angel'S.

Reynald mengusap pipi Sasha lembut.

"Harusnya Lo gak nyerang Faisal tadi" Ucap Reynald menghela nafas.

"Oh jadi namanya Faisal" Sasha menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Faisal bisa aja ngincar Lo nanti" Ucap Reynald pelan. Sasha terdiam.

"Gue gak takut" Jawab Sasha dingin. Dia tidak akan pernah diperalat, Hanya dia yang akan memperalat.

Reynald tersenyum tipis dan mengacak rambut Sasha pelan. Sasha menggenggam tangan Reynald yang mengacak rambutnya.

'Tangan itu yang akan menyelamatkan mu saat kamu terluka Caca' Bisikan itu terdengar di telinga Sasha, Bisikan seorang lelaki yang Sasha kenal suaranya.

'Virgo' Lirih Sasha dalam hati.

"Rey" Panggil Sasha menatap Reynald dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa?" Tanya Reynald. Sasha terdiam kemudian menggeleng, Dia tidak ingin terlalu berharap.

Ketakutan terbesar Sasha adalah Kehilangan, Kehilangan orang tuanya seperti saat Ini, Kehilangan sahabatnya, Dan bahkan sekarang dia takut kehilangan... Reynald.

Reynald mengusap kepala Sasha pelan, Apa yang sebenarnya ia rasakan?, Bahkan sekarang niat melindungi Sasha semakin besar.

"Mau pulang gak?" Tawar Reynald. Sasha berpikir sebentar kemudian mengangguk.

"Mau" Jawab Sasha singkat, Sasha pun berdiri dari duduknya.

"Gue anter" Ucap Reynald tegas tanpa bisa diganggu gugat. Sasha menghela nafas, Percuma menolak.

Sasha dan Reynald masuk kedalam mobil Sasha, Reynald yang mengemudikanya. Sasha hanya menurut.

"Besok Kerjain tugas Gue" Perintah Reynald tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan. Sasha mendengus kesal.

"Gak bisa bantah" Gerutu Sasha pelan.

Reynald tersenyum tipis, Itu hanya alasan, Reynald hanya ingin Sasha selalu ada disampingnya, Dia tidak ingin Sasha terluka, Apalagi oleh orang lain.

Setelah itu Mobil milik Sasha berhenti dirumah Sasha.

"Mobilnya bawa aja" Ucap Sasha singkat senin turun dari mobilnya.

Memang Reynald ingin berniat membawa mobil Sasha.

"Besok Lo naik Apa?" Tanya Reynald.

"Besok minggu" Jawab Sasha menatap datar Reynald.

Reynald ingat, Sasha sudah tidak berangkat sekolah 5 hari, dan tadi ia berangkat, Berarti besok hari minggu.

"Yaudah" Jawab Reynald singkat.

Reynald melajukan mobil milik Sasha ke arah rumahnya.

Sasha langsung masuk ke dalam rumahnya, Rumah sepinya, Sampai kapan ia harus selalu hidup sendiri? Sampai ia mati?.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

mantap ...banyak banget

2022-03-31

0

Lavinka

Lavinka

mampir di ceritaku yang lain kak. Saling mendukung dan memberi semangat.
Salam dari
Takdir Rihanna
Tentang aku dan Kamu

2022-02-02

0

Ulfa Zahra

Ulfa Zahra

empat like thor

2021-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 #1, BROKEN ANGEL'S
2 #2, BROKEN ANGEL'S
3 #3, BROKEN ANGEL'S
4 #4, BROKEN ANGEL'S
5 #5, BROKEN ANGEL'S
6 #6, BROKEN ANGEL'S
7 #7, BROKEN ANGEL'S
8 #8, BROKEN ANGEL'S
9 #9, BROKE ANGEL'S
10 #10, BROKEN ANGEL'S
11 #11, BROKEN ANGEL'S
12 #12, BROKEN ANGEL'S
13 #13, BROKEN ANGEL'S
14 #14, BROKEN ANGEL'S
15 #15, BROKEN ANGEL'S
16 #16, BROKEN ANGEL'S
17 #17, BROKEN ANGEL'S
18 #18, BROKEN ANGEL'S
19 #19, BROKEN ANGEL'S
20 #20, BROKEN ANGEL'S
21 #21, BROKEN ANGEL'S
22 #22, BROKEN ANGEL'S
23 #23, BROKEN ANGEL'S
24 #24, BROKEN ANGEL'S
25 #25, BROKEN ANGEL'S
26 #26, BROKEN ANGEL'S
27 #27, BROKEN ANGEL'S
28 #28, BROKEN ANGEL'S
29 #29, BROKEN ANGEL'S
30 BUKAN UPDATE
31 BAB YANG HILANG (1 DAN 2)
32 #30, BROKEN ANGEL'S
33 #31, BROKEN ANGEL'S
34 #32, BROKEN ANGEL'S
35 #33, BROKEN ANGEL'S
36 #34, BROKEN ANGEL'S
37 #35, (SPESIAL SASHA DAN DIKSI)
38 #36, BROKEN ANGEL'S
39 #37, BROKEN ANGEL'S
40 #38, BROKEN ANGEL'S
41 #39, BROKEN ANGEL'S
42 #40, BROKEN ANGEL'S
43 #41, BROKEN ANGEL'S
44 #42, BROKEN ANGEL'S
45 #43, BROKEN ANGEL'S
46 #44, BROKEN ANGEL'S
47 #45, BROKEN ANGEL'S
48 #46, BROKEN ANGEL'S
49 #47, BROKEN ANGEL'S
50 CURHATAN DEDEK AUTHOR
51 DEDEK COMEBACK
52 48, BROKEN ANGEL'S
53 49, BROKEN ANGEL'S
54 #50, BROKEN ANGEL'S
55 #51, BROKEN ANGEL'S
56 #52, BROKEN ANGEL'S
57 #53, BROKEN ANGEL'S
58 #54, BROKEN ANGEL'S
59 #55, BROKEN ANGEL'S
60 #56, BROKEN ANGEL'S
61 #57, BROKEN ANGEL'S
62 #58, BROKEN ANGEL'S
63 #59, BROKEN ANGEL'S
64 #60, BROKEN ANGEL'S
65 #61, BROKEN ANGEL'S
66 #62, BROKEN ANGEL'S
67 #63, BROKEN ANGEL'S
68 #64, BROKEN ANGELS
69 #65, BROKEN ANGEL'S
70 #66, BROKEN ANGEL'S
71 #67, BROKEN ANGEL'S
72 #68, SAD ENDING?
73 #69, BROKEN ANGEL'S
74 #70, BROKEN ANGEL'S
75 #71, BROKEN ANGEL'S
76 #72, BROKEN ANGEL'S
77 #73, BROKEN ANGEL'S
78 #74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
79 #74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
80 #75, [EXTRA CHAP]
81 #76, [EXTRA CHAP 2]
82 #77, EPILOG {COMPLETED}
83 PENGUMUMAN
84 INFO
Episodes

Updated 84 Episodes

1
#1, BROKEN ANGEL'S
2
#2, BROKEN ANGEL'S
3
#3, BROKEN ANGEL'S
4
#4, BROKEN ANGEL'S
5
#5, BROKEN ANGEL'S
6
#6, BROKEN ANGEL'S
7
#7, BROKEN ANGEL'S
8
#8, BROKEN ANGEL'S
9
#9, BROKE ANGEL'S
10
#10, BROKEN ANGEL'S
11
#11, BROKEN ANGEL'S
12
#12, BROKEN ANGEL'S
13
#13, BROKEN ANGEL'S
14
#14, BROKEN ANGEL'S
15
#15, BROKEN ANGEL'S
16
#16, BROKEN ANGEL'S
17
#17, BROKEN ANGEL'S
18
#18, BROKEN ANGEL'S
19
#19, BROKEN ANGEL'S
20
#20, BROKEN ANGEL'S
21
#21, BROKEN ANGEL'S
22
#22, BROKEN ANGEL'S
23
#23, BROKEN ANGEL'S
24
#24, BROKEN ANGEL'S
25
#25, BROKEN ANGEL'S
26
#26, BROKEN ANGEL'S
27
#27, BROKEN ANGEL'S
28
#28, BROKEN ANGEL'S
29
#29, BROKEN ANGEL'S
30
BUKAN UPDATE
31
BAB YANG HILANG (1 DAN 2)
32
#30, BROKEN ANGEL'S
33
#31, BROKEN ANGEL'S
34
#32, BROKEN ANGEL'S
35
#33, BROKEN ANGEL'S
36
#34, BROKEN ANGEL'S
37
#35, (SPESIAL SASHA DAN DIKSI)
38
#36, BROKEN ANGEL'S
39
#37, BROKEN ANGEL'S
40
#38, BROKEN ANGEL'S
41
#39, BROKEN ANGEL'S
42
#40, BROKEN ANGEL'S
43
#41, BROKEN ANGEL'S
44
#42, BROKEN ANGEL'S
45
#43, BROKEN ANGEL'S
46
#44, BROKEN ANGEL'S
47
#45, BROKEN ANGEL'S
48
#46, BROKEN ANGEL'S
49
#47, BROKEN ANGEL'S
50
CURHATAN DEDEK AUTHOR
51
DEDEK COMEBACK
52
48, BROKEN ANGEL'S
53
49, BROKEN ANGEL'S
54
#50, BROKEN ANGEL'S
55
#51, BROKEN ANGEL'S
56
#52, BROKEN ANGEL'S
57
#53, BROKEN ANGEL'S
58
#54, BROKEN ANGEL'S
59
#55, BROKEN ANGEL'S
60
#56, BROKEN ANGEL'S
61
#57, BROKEN ANGEL'S
62
#58, BROKEN ANGEL'S
63
#59, BROKEN ANGEL'S
64
#60, BROKEN ANGEL'S
65
#61, BROKEN ANGEL'S
66
#62, BROKEN ANGEL'S
67
#63, BROKEN ANGEL'S
68
#64, BROKEN ANGELS
69
#65, BROKEN ANGEL'S
70
#66, BROKEN ANGEL'S
71
#67, BROKEN ANGEL'S
72
#68, SAD ENDING?
73
#69, BROKEN ANGEL'S
74
#70, BROKEN ANGEL'S
75
#71, BROKEN ANGEL'S
76
#72, BROKEN ANGEL'S
77
#73, BROKEN ANGEL'S
78
#74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
79
#74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
80
#75, [EXTRA CHAP]
81
#76, [EXTRA CHAP 2]
82
#77, EPILOG {COMPLETED}
83
PENGUMUMAN
84
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!