#2, BROKEN ANGEL'S

Sasha kini sedang menonton TV dirumahnya, Tadi siang, Dia diantarkan ke rumahnya oleh Reynald, Itu juga karena Sasha yang bersikeras untuk pulang, Kalau tidak, Reynald tidak akan mengijinkan Sasha pulang.

Sasha sedang menonton Film Genre action kesukaan dirinya. Dia memang menyukai Genre Action, Apapun yang bergenre Action ia sukai. Apalagi ini film Psikopat.

Melihat adegan pembunuhan membuat hasrat membunuhnya keluar, dia berusaha menahanya, Namun dia tidak bisa menahanya lagi, Saat melihat adegan pembantaian.

Sasha mengambil jubah hitamnya sepanjang pahanya, Menutupi kaos merah polos dan hotpants yang ia kenakan, Dia menutup kepalanya menggunakan jubah bertudung itu.

Sasha pun akhirnya berjalan keluar rumahnya, Mencari mangsa di malam hari, Berbekal pisau lipat yang ia simpan dibalik Hodienya. Pisau lipat berukuran 'Angel's' Itu adalah miliknya, Hanya miliknya.

♡♡♡♡♡

"Orang Psikopat manggil ibu hamil apa?" Tanya Farhan dengan wajah misteriusnya. Inti ADLER menggeleng, tidak tau.

"Gitu aja gak bisa" Ucap Farhan tertawa remeh, Fino melemparinya dengan menggunakan kulit kuaci yang ia makan.

"Udah jawab aja sekarang" Ucap Zacky tak sabaran. Farhan menarik nafasnya dalam-dalam.

"Kinder joy"

Krik-krik

Semuanya menatap datar Farhan, Namun sedetik kemudian mereka tertawa terbahak-bahak. Kenapa lawakannya receh sekali.

"Kok Gue gak tau ya anjirrr" Ucap Doni masih tertawa terbahak-bahak.

"Ya Lo jajannya Choki-Choki mulu si" Jawab Farhan ngasal.

Itu membuat semua anggota ADLER semakin tertawa, Oh ya, Sekarang mereka sedang berada di Markas ADLER.

"Bajinga*" Zacky semakin tertawa terbahak-bahak, Demi apa itu menurutnya lucu.

Reynald hanya terkekeh pelan, Mendengar candaan teman-temanya yang unfaedah itu. Tapi Mengingat tentang Psikopat, Kenapa pikiranya tertuju pada Sasha, Apa yang terjadi??

Perasaan Reynald tidak enak sekarang, Kenapa dia menjadi gelisah. Tak mau lama memikirkan dia langsung mengambil kunci motornya.

"Mau kemana bos?" Tanya Kiki, Salah satu anggota Geng ADLER.

"Halah itu mah paling mau ngapel" Fino yang menjawab. Reynald memutar bola mata malas.

"Oh ya, Bos udah punya pacar? Kapan-kapan ajak pacarnya kesini dong bos" Celetuk Indra, Dia juga salah satu Anggota Geng ADLER.

Reynald hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja, Dia tidak berniat menjawab pertanyaan teman-temanya.

Sementara Diksi, Dia terlihat gelisah, Dia sebenarnya tidak ingin melihat Sasha dekat dengan Reynald, Hanya dia yang tau alasanya.

Reynald pun menstater motornya, Dia bergegas melakukan motornya. Malam ini terasa dingin baginya, Walaupun dia menggunakan jaket Ketua ADLER namun tetap saja, Dinginnya malam menusuk kulitnya.

Saat ditengah perjalanan, Ekor matanya tak sengaja melihat dua orang berpakaian hitam yang sudah tak berdaya dan satu orang berjubah hitam, Reynald tidak tau itu perempuan atau laki-laki, Namun perkiraannya adalah perempuan.

Reynald melihat sosok berjubah itu mengambil pisau lipat di dalam jubahnya, Dia hendak menusuk dua orang yang sudah tidak berdaya itu.

Apa? Menusuk? Reynald cepat-cepat memberhentikan motor nya, Dia langsung menghampiri sosok berjubah itu.

"Berhenti" Ucap Reynald dingin, Tangannya menahan tangan orang berjubah itu.

"Kalian berdua pergi" Suruh Reynald kepada dua orang yang sudah terkapar lemah itu, Sontak keduanya langsung berlari dengan kaki sedikit pincang.

Orang berjubah itu langsung mencoba melepaskan cekalan tangan Reynald. Namun Reynald mencekalnya begitu kuat.

Tangan Reynald bergerak untuk membuka tudung kepala Orang berjubah itu. Dan.. Terbuka. Sasha.

"Lepas Rey, Gue butuh pelampiasan" Ucap Sasha lirih, Dia tidak bisa menahan hasrat membunuhnya yang begitu kuat.

Reynald tak membiarkan Sasha lepas begitu Saja.

"Tahan Sha" Ucap Reynald menyuruh Sasha untuk menahan keinginannya. Sasha menggeleng lemah.

"Lepas Rey, Gue mohon sekali ini aja" Pinta Sasha memohon dengan sangat. Reynald tidak akan melepaskan Sasha.

"Lo harus tahan keinginan Lo Sha" Peringat Reynald tajam.

Persetan dengan itu, Sasha kini memberontak meminta dilepaskan tanganya. Reynald tak diam saja, Seperti biasa dia melingkarkan tanganya ke leher Sasha, Menekannya kuat. Sasha terus saja memberontak.

"Rey, Gue mohon" Mohon Sasha mulai kehabisan nafas dan tenaga, Tubuhnya mulai melemah.

"Lo harus bisa mengendalikan jiwa Psikopat Lo itu Sha" Peringat Reynald tegas, Dia masih melingkarkan tanganya di leher Sasha.

Sasha melemah, Dia sudah berhenti memberontak, Sungguh dia tidak bisa menahan itu, Dia sangat ingin melampiaskan semuanya sekarang, Tolong.

"Gue butuh pelampiasan Rey" Lirih Sasha, Dia akui dia memang pecundang, Selalu ingin melampiaskan kepada orang lain.

"Gak seharusnya Lo melampiaskanya kepada orang lain Sasha" Ucap Reynald tajam. Sasha menggeleng, Lalu apa yang harus menjadi alat untuk pelampiasanya.

Reynald berpikir sebentar, Bagaimana caranya membawa Sasha pulang, Tidak mungkin ia harus membonceng Sasha dimotornya, Karena kondisi Sasha sedang lemah sekarang.

Reynald mengirim pesan kepada Diksi, Dia mengirim lokasinya sekarang, Dan menyuruh Diksi kesini untuk mengambil motornya.

Setelah itu Reynald menyetop taksi yang lewat. Dia membawa Sasha paksa ke dalam taksi itu.

Taksi pun mulai melaju, Reynald memberikan alamat rumah Sasha. Taksi itu melaju ke rumah Sasha. Reynald kini terus menatap Sasha yang sedang berusaha menahan keinginannya itu. Reynald merangkul Sasha dari samping.

Setelah taksi itu sampai didepan rumah Sasha, Reynald langsung membawa Sasha masuk kesal rumahnya, Namun sebelum itu ia membayar taksi tersebut.

Reynald membawa Sasha ke ke kamar Sasha, Keadaanya masih sama, Sepi. Sebegitu kesepiannya kah seorang Sasha?.

Sasha mencoba memberontak lagi, Dengan sisa-sisa tenaganya dia memberontak, Reynald langsung saja menahanya.

"Tahan Sha" Peringat Reynald dingin. Sasha kini bergelut dengan dirinya sendiri.

Jiwa pembunuh dan akal sehatnya kini berlawanan.

"Rey, Gue gak bisa" Dengan Sasha terus memberontak.

Reynald menghembuskan nafasnya, Dia kembali melingkarkan tanganya ke leher Sasha, Menekanya kembali, Dia melakukan itu agar Sasha kehilangan tenaganya.

"Rey, Untuk kali ini, Gue mohon sama Lo, Biarin Gue membunuh, Biarin Gue untuk melampiaskan semuanya" Ucap Sasha lemah. Dia sudah tidak kuat sekarang, Bagaimana dia harus menahannya lagi??

Reynald menghembuskan nafas pelan.

"Lampiaskan semuanya ke Gue Sha" Ucap Reynake yakin, Dia melepaskan tanganya dan bersiap untuk mendapat luka dari Sasha.

Sasha menatap Reynald ragu, Dia menggeleng, Tidak, Dia tidak bisa melukai Reynald.

"Cepat Sha" Desak Reynald, Dia menarik tangan Sasha yang kini memegang pisau lipatnya, Mendekatkanya ke arah tanganya, Membiarkan Sasha melampiaskan semuanya padanya.

Saat jarak pisau lipatnya dengan tangan Reynald tinggal satu senti saja, Sasha tidak sanggup, Dia tidak bisa melukai Reynald.

Sasha menjatuhkan pisaunya dan menubruk dada bidang Reynald, Memeluknya Erat dan menangis sejadi-jadinya, Lemahnya hanya akan terlihat didepan Reynald, Sasha benci itu.

Reynald membalas pelukan Sasha tak kalah erat, Sebenarnya dia tidak tega melihat Sasha tersiksa karena menahan hasrat membunuhnya, Dia tau betapa sulit menahan itu.

"Gue gak bisa Rey, Gue gak bisa" Suara dan isakan Sasha teredam oleh dada bidang Reynald.

"Lo harus mulai belajar untuk mengendalikan jiwa Psikopat Lo Sasha" Ucap Reynald pelan. Sasha menggeleng, Dia tidak bisa mengendalikan itu.

Reynald melepaskan pelukanya, Dia mengambil pisau lipat Sasha dan menyimpannya di saku jaketnya. Dia kembali menatap Sasha yang masih menangis.

Reynald menggendong Sasha tiba-tiba dan membaringkan tubuh Sasha di kasurnya. Reynald ikut berbaring disamping Sasha.

"Tidurlah" Ucap Reynald lembut. Sasha masih sedikit sesenggukan, Namun tak urung juga dia mengikuti perintah Reynald.

"Lo buat Gue ragu Sha, Gue ragu untuk melanjutkan niat awal atau mengubah niat itu, Tapi satu yang pasti, Gue gak akan pernah melepaskan apa yang sudah masuk kedalam hidup Gue Sasha" Gumam Reynald pelan, Dia memeluk Sasha erat, Sasha juga kini sudah mulai terlelap.

Sadar atau Tidak, Reynald kini mengecup dahi Sasha penuh rasa. Dia tersiksa melihat keadaan Sasha.

Biarkan Reynald menjadi pelindung Sasha, Yang sedetik kemudian bisa menjadi malaikat pencabut nyawanya, Ingat janji Reynald dari awal, Dia tidak akan melepaskan Sasha.

♡♡♡♡

"Virgo, Ayo kita ke taman, Sama Fani dan Diksi" Ajak Caca kecil. Virgo terkekeh dan mengacak pelan rambut Sasha.

"Ih Virgo, Rambut Caca berantakan tau" Ucap Caca kecil mengerucutkan bibirnya kesal. Virgo terkekeh geli dengan gemasnya dia mengecup pipi Caca yang kini menggembung karena kesal.

"Ayo, Katanya mau ke taman, Sama Fani dan Diksi" Ajak Virgo menggenggam tangan Mungil Caca kecil dan berjalan bersama ke taman.

♡♡♡♡

Sasha terbangun dari tidurnya, Dia menatap kosong ke langit-langit kamarnya. Ingatan itu selalu menjadi Nightmaresnya, Ingatan bersama seseorang yang sangat dekat dengannya, Bahkan memiliki ikatan batin dengannya.

Tanpa sadar, Setetes air mata jatuh dari pelupuknya, Ini yang menyebabkan ia menjadi Insomnia. Lebih baik dia tidak pernah tidur, Daripada selalu bermimpi buruk.

Sasha tersadar, Bukankah Semalam Reynald berada disampingnya, Tapi kenapa sekarang tidak ada. Kenapa hatinya merasa sedikit kehilangan?.

Sasha cepat-cepat menyadarkan pikiranya. Sasha pun masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah.

Sasha berangkat ke Sekolahnya menggunakan mobilnya, Mobil ini pemberian dari.... Sudahlah Sasha tidak mau membahas itu, Dia bahkan ragu, Masih dianggap atau tidak oleh orang yang memberikannya itu.

Sasha melajukan mobil Sportnya itu dengan kecepatan rata-rata, Dia menikmati perjalanannya. Setelah sampai, Sasha langsung saja memarkirkan mobilnya, Dia turun dari mobilnya dan hendak melangkah ke kelasnya, Namun sebelum itu ada yang menahan tanganya dan membalikan paksa tubuhanya. Reynald.

"Sialan, Kaget Gue" Pekik Sasha kesal, Dia lupa dengan dirinya yang seharusnya dingin. Reynald hanya menatap datar Sasha.

"Kerjain tugas Gue" Perintah Reynald dengan menarik tangan Sasha paksa. Sasha memberontak dan mencoba melepaskan diri. Reynald tidak memperdulikan itu, Dia mendudukan Sasha paksa di kursi Perpustakaan sekolahnya. Reynald melemparkan bukunya.

"Lo gila ya, Mana bisa Gue ngerjain ini semua, Gue aja Adek kelas Lo" Dengan Sasha keras. Reynald tak peduli itu.

"Rey, Ini butuh waktu yang lama, Gue bisa telat masuk kelas" Ucap Sasha memelas. Reynald menatap datar Sasha.

"Gue gak perduli" Jawab Reynald datar.

Lihat, Reynald bisa menjadi penolong Sasha sekaligus menjadi sosok yang kejam padanya.

Reynald merebahkan dirinya di kursi, Menjadikan paha Sasha sebagai bantalnya.

"Susah Rey" Keluh Sasha, Reynald tidak peduli itu.

Sasha mulai mengerjakan tugas Reynald, Walaupun kini kepalanya hampir pecah memikirkan rumus-rumus yang ada. Berjam-jam ia berkutat dengan rumus-rumus itu. Dia tidak memperdulikan kelasnya.

"Tega banget Lo" Kesal Sasha memukul pelan wajah Reynald mengunakan buku tugas milik Reynald itu.

Reynald terkekeh geli, Dia baru pertama kali melihat wajah kesal milik Sasha, Biasanya gadis itu hanya menampilkan wajah datarnya, Ngomong-ngomong soal datar, Dia teringat bahwa dia juga datar.

Reynald mengubah posisinya menjadi duduk, Menekuk satu kakinya ke atas kursi, Bersandar ke pundak Sasha, Menatap lurus keatas, Sasha berada dibelakangnya.

"Sha" Panggil Reynald pelan.

"Hmm?" Dehem Sasha tanpa menatap Reynald yang kini bersandar padanya.

Reynald sangat ingin menanyakan ini, Namun setelah di pikirkan lagi, Mungkin nanti, Dia masih terlalu asing untuk Sasha. Reynald berniat mengganti pertanyaannya.

"Biasanya Lo dingin Kenapa sekarang banyak bicara?" Tanya Reynald membuat Sasha terdiam. Dia juga bingung. Sasha mengubah wajahnya menjadi datar, Dia tidak berniat menjawab pertanyaan Reynald.

Sasha teringat pisau lipatnya yang ada di Reynald.

"Pisau Gue mana?" Tanya Sasha membolehkan wajahnya menatap Reynald.

Reynald mengambil pisau lipat yang berada di saku celananya. Dia tidak langsung memeberikan pisau itu, Dia membaca ukiran yang ada di pisau itu, 'Angel's' .

"You are both an Angel and a Devil" Ucap Reynald menatap Sasha. Sasha terdiam, Dia tidak bisa menilai dirinya sendiri, yang dia tau, Dia hanyalah seorang pecundang.

"You are also a protector and a life-taker for me" Jawab Sasha ikut menatap Reynald.

Mata keduanya bertubrukan, menyiratkan sesuatu aneh dari alam diri mereka. Mereka tidak tau itu apa. Tapi yang pasti, mereka belum pernah merasakannya.

Sasha lebih dulu memalingkan wajahnya, Memutus kontak mata tersebut.

Sasha hendak mengambil pisau lipat yang ada ditangan Reynald, Namun Reynald menahanya.

"Smile for me, And i will give your penknife" Suruh Reynald, Sasha menatap Reynald jengah, Tentu saja dia tidak mau.

"Senyum Gue mahal" Jawab Sasha acuh. Reynald menatap kesal Sasha. Dia mencengkram dagu Sasha, Menghadapkan wajah Sasha paksa ke arahnya.

"Sakit Rey, Lepas" Pinta Sasha, Kuku Reynald menancap ke pipinya, itu membuatnya sakit.

"Turuti perintah Gue" Peringat Reynald tajam, Sasha mengangguk pasrah.

Reynald melepaskan cengkeramannya, Dia mengusap lembut pipi Sasha yang memerah akibat cengkramanya.

"Smile for me" Pinta Reynald dengan nada memerintah.

Sasha menatap Reynald sebentar sebelum akhirnya dia memberikan senyum paling manis yang ia punya, Reynald sampai tertegun melihat itu, Sosok malaikat kesepian ternyata memiliki senyum semanis itu.

"My penknife?" Ucap Sasha menyodorkan telapak tanganya, meminta Reynald mengembalikan pisau lipatnya.

Reynald tak memberikan itu, Dia menyimpan kembali pisau lipat milik Sasha dalam sakunya. Sasha kesal dibuatnya.

"Fucking you" Umpat Sasha mendengus kesal. Reynald menyeringai tipis.

Kring.. Kring

Reynald yang mendengar bel istirahat berbunyi pun langsung menarik tangan Sasha, membawanya kekantin.

"Lo bisa pelan pelan gak" Ketus Sasha, Reynald tak menjawabnya.

Reynald pun duduk di meja pojok, Sasha juga ikut duduk disampingnya.

"Pesenin makanan" Suruh Reynald, Tanpa mau mempertanyakan pesanan Reynald, Sasha langsung berdiri dan memesan makanan, Dia sedang malas berdebat.

Sasha datang lagi dengan membawa makanan, Bakso dan es teh untuk Reynald, Siomay dan jus jeruk untuk dirinya.

"Gue maunya Jus jeruk" Ucap Reynald menatap Sasha. Sasha memutar bola mata malasnya.

"Pesen sendiri" Ucap Sasha dingin. Reynald menatap tajam Sasha.

"Rey, Gue capek sumpah" Melas Sasha, Dia benar-benar lelah sekarang, Berjam-jam berkutat dengan rumus membuat dirinya kehabisan tenaga. Reynald terdiam sebentar.

"Yaudah, Segelas berdua" Jawab Reynald santai. Sasha mendelikan matanya.

"Gak, Apaan" Protes Sasha dengan cepat, Dia menatap Reynald tajam.

"Yaudah, Kalo gak mau, Lo tinggal pesen sendiri aja" Ucap Reynald santai, Dia meminum minuman Sasha. Sasha mendengus kesal, Dia kini pasrah, Dia sangat tidak suka dengan es teh.

Tak lama kemudian, Fani dan keempat sahabat Reynald datang dan duduk bersama dimeja itu.

"Lo kemana aja sih Ca, Bikin khawatir tau gak" Ucap Fani kesal. Sasha tersenyum simpul.

"Tidur di perpus" Jawab Sasha singkat, terpaksa dia berbohong, Fani belum tau bahwa ia dijadikan babu oleh Reynald.

"Insom?" Tanya Fani mengernyit.

"Iya" Jawab Sasha singkat. Fani mengangguk mengerti.

Reynald menatap Sasha dan menyeringai tipis.

"Bukanya semalam Lo-Hmppphh" Sasha langsung mendekap mulut Reynald kencang, Kakinya menginhal kali Reynald. Kekesalannya pada Reynald memuncak sudah.

Sasha melepaskan bekapanya. Teman-temanya menatap keduanya bingung.

"Semalam kenapa?" Tanya Farhan bingung. Reynald menyeringai lagi.

"Semalam Sasha - Hmmpphh" Sasha kembali membekap mulut Reynald.

"Kenapa sih?" Tanya Fino bingung.

"Jangan-jangan kalian.."

"Enggaklah" Potong Sasha cepat, Dia tau arah pembicaraan Farhan.

"Terus apaan?" Tanya Zacky kesal.

Sementara Diksi, dia hanya menatap dingin Sasha, seperti biasanya.

"Gak ada apa-apa" Jawab Sasha dingin. Tanganya masih memebekap mulut Reynald.

Reynald pun melepaskan tangan Sasha dari mulutnya, Dia menatap tajam Sasha.

Reynald hendak bersuara lagi, Namun dengan cepat Sasha berbisik pelan.

"Jangan pernah Lo bocorin apapun, Reynald sayang" Bisik Sasha pelan didekat Reynald.

Tanpa sadar Reynald mengangguk patuh, ucapan Sasha seakan menjadi obat bius untuknya.

Sasha menyeringai tipis dan melanjurkam memakan siomaynya. Reynald tersadar dan menggeleng cepat.

"Sialan" Umpat Reynald pelan. Sasha menyeringai tipis.

"Tuh kan, Bisik-bisik, Gue curiga kalian ada apa-apa" Celetuk Farhan. Sasha dan Reynald dengan kompak menatap tajam Reynald.

"Peace bos" Cengir Farhan, Takut melihat tatapan tajam keduanya.

"Lo beg* sih" Ketus Fino menjitak kepala sahabatnya itu.

"Lo lebih beg*, Goblo*" Jawab Farhan kesal dan membalas jitakan Fino.

"Jangan mulai" Peringat Zacky jengah. Keduanya kembali diam, Namun saling menatap tajam.

Sasha tersenyum simpul, menurutnya itu lucu. Lihat, Orang yang menertawakan hal sepele adalah seseorang yang menyedihkan, Dia jarang merasa bahagia.

Reynald melihat senyum itu, Tanpa sadar dia juga ikut tersenyum.

Fani tersenyum simpul, Perlahan, Sifat Sasha akan kembali sepeti lima tahun lalu, Fani yakin itu.

Sedangkan Diksi, Dia kini gelisah, Dia takut melihat kedekatan Sasha dan Reynald.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

ayo lanjut

2022-03-27

0

linda sagita

linda sagita

aku kasih favorit....seru ...🤗

2022-02-20

0

linda sagita

linda sagita

seremmmmm😱😱😱

2022-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 #1, BROKEN ANGEL'S
2 #2, BROKEN ANGEL'S
3 #3, BROKEN ANGEL'S
4 #4, BROKEN ANGEL'S
5 #5, BROKEN ANGEL'S
6 #6, BROKEN ANGEL'S
7 #7, BROKEN ANGEL'S
8 #8, BROKEN ANGEL'S
9 #9, BROKE ANGEL'S
10 #10, BROKEN ANGEL'S
11 #11, BROKEN ANGEL'S
12 #12, BROKEN ANGEL'S
13 #13, BROKEN ANGEL'S
14 #14, BROKEN ANGEL'S
15 #15, BROKEN ANGEL'S
16 #16, BROKEN ANGEL'S
17 #17, BROKEN ANGEL'S
18 #18, BROKEN ANGEL'S
19 #19, BROKEN ANGEL'S
20 #20, BROKEN ANGEL'S
21 #21, BROKEN ANGEL'S
22 #22, BROKEN ANGEL'S
23 #23, BROKEN ANGEL'S
24 #24, BROKEN ANGEL'S
25 #25, BROKEN ANGEL'S
26 #26, BROKEN ANGEL'S
27 #27, BROKEN ANGEL'S
28 #28, BROKEN ANGEL'S
29 #29, BROKEN ANGEL'S
30 BUKAN UPDATE
31 BAB YANG HILANG (1 DAN 2)
32 #30, BROKEN ANGEL'S
33 #31, BROKEN ANGEL'S
34 #32, BROKEN ANGEL'S
35 #33, BROKEN ANGEL'S
36 #34, BROKEN ANGEL'S
37 #35, (SPESIAL SASHA DAN DIKSI)
38 #36, BROKEN ANGEL'S
39 #37, BROKEN ANGEL'S
40 #38, BROKEN ANGEL'S
41 #39, BROKEN ANGEL'S
42 #40, BROKEN ANGEL'S
43 #41, BROKEN ANGEL'S
44 #42, BROKEN ANGEL'S
45 #43, BROKEN ANGEL'S
46 #44, BROKEN ANGEL'S
47 #45, BROKEN ANGEL'S
48 #46, BROKEN ANGEL'S
49 #47, BROKEN ANGEL'S
50 CURHATAN DEDEK AUTHOR
51 DEDEK COMEBACK
52 48, BROKEN ANGEL'S
53 49, BROKEN ANGEL'S
54 #50, BROKEN ANGEL'S
55 #51, BROKEN ANGEL'S
56 #52, BROKEN ANGEL'S
57 #53, BROKEN ANGEL'S
58 #54, BROKEN ANGEL'S
59 #55, BROKEN ANGEL'S
60 #56, BROKEN ANGEL'S
61 #57, BROKEN ANGEL'S
62 #58, BROKEN ANGEL'S
63 #59, BROKEN ANGEL'S
64 #60, BROKEN ANGEL'S
65 #61, BROKEN ANGEL'S
66 #62, BROKEN ANGEL'S
67 #63, BROKEN ANGEL'S
68 #64, BROKEN ANGELS
69 #65, BROKEN ANGEL'S
70 #66, BROKEN ANGEL'S
71 #67, BROKEN ANGEL'S
72 #68, SAD ENDING?
73 #69, BROKEN ANGEL'S
74 #70, BROKEN ANGEL'S
75 #71, BROKEN ANGEL'S
76 #72, BROKEN ANGEL'S
77 #73, BROKEN ANGEL'S
78 #74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
79 #74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
80 #75, [EXTRA CHAP]
81 #76, [EXTRA CHAP 2]
82 #77, EPILOG {COMPLETED}
83 PENGUMUMAN
84 INFO
Episodes

Updated 84 Episodes

1
#1, BROKEN ANGEL'S
2
#2, BROKEN ANGEL'S
3
#3, BROKEN ANGEL'S
4
#4, BROKEN ANGEL'S
5
#5, BROKEN ANGEL'S
6
#6, BROKEN ANGEL'S
7
#7, BROKEN ANGEL'S
8
#8, BROKEN ANGEL'S
9
#9, BROKE ANGEL'S
10
#10, BROKEN ANGEL'S
11
#11, BROKEN ANGEL'S
12
#12, BROKEN ANGEL'S
13
#13, BROKEN ANGEL'S
14
#14, BROKEN ANGEL'S
15
#15, BROKEN ANGEL'S
16
#16, BROKEN ANGEL'S
17
#17, BROKEN ANGEL'S
18
#18, BROKEN ANGEL'S
19
#19, BROKEN ANGEL'S
20
#20, BROKEN ANGEL'S
21
#21, BROKEN ANGEL'S
22
#22, BROKEN ANGEL'S
23
#23, BROKEN ANGEL'S
24
#24, BROKEN ANGEL'S
25
#25, BROKEN ANGEL'S
26
#26, BROKEN ANGEL'S
27
#27, BROKEN ANGEL'S
28
#28, BROKEN ANGEL'S
29
#29, BROKEN ANGEL'S
30
BUKAN UPDATE
31
BAB YANG HILANG (1 DAN 2)
32
#30, BROKEN ANGEL'S
33
#31, BROKEN ANGEL'S
34
#32, BROKEN ANGEL'S
35
#33, BROKEN ANGEL'S
36
#34, BROKEN ANGEL'S
37
#35, (SPESIAL SASHA DAN DIKSI)
38
#36, BROKEN ANGEL'S
39
#37, BROKEN ANGEL'S
40
#38, BROKEN ANGEL'S
41
#39, BROKEN ANGEL'S
42
#40, BROKEN ANGEL'S
43
#41, BROKEN ANGEL'S
44
#42, BROKEN ANGEL'S
45
#43, BROKEN ANGEL'S
46
#44, BROKEN ANGEL'S
47
#45, BROKEN ANGEL'S
48
#46, BROKEN ANGEL'S
49
#47, BROKEN ANGEL'S
50
CURHATAN DEDEK AUTHOR
51
DEDEK COMEBACK
52
48, BROKEN ANGEL'S
53
49, BROKEN ANGEL'S
54
#50, BROKEN ANGEL'S
55
#51, BROKEN ANGEL'S
56
#52, BROKEN ANGEL'S
57
#53, BROKEN ANGEL'S
58
#54, BROKEN ANGEL'S
59
#55, BROKEN ANGEL'S
60
#56, BROKEN ANGEL'S
61
#57, BROKEN ANGEL'S
62
#58, BROKEN ANGEL'S
63
#59, BROKEN ANGEL'S
64
#60, BROKEN ANGEL'S
65
#61, BROKEN ANGEL'S
66
#62, BROKEN ANGEL'S
67
#63, BROKEN ANGEL'S
68
#64, BROKEN ANGELS
69
#65, BROKEN ANGEL'S
70
#66, BROKEN ANGEL'S
71
#67, BROKEN ANGEL'S
72
#68, SAD ENDING?
73
#69, BROKEN ANGEL'S
74
#70, BROKEN ANGEL'S
75
#71, BROKEN ANGEL'S
76
#72, BROKEN ANGEL'S
77
#73, BROKEN ANGEL'S
78
#74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
79
#74, BROKEN ANGEL'S [ENDING]
80
#75, [EXTRA CHAP]
81
#76, [EXTRA CHAP 2]
82
#77, EPILOG {COMPLETED}
83
PENGUMUMAN
84
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!