Liontin Naga

Whussssssss

Di sebuah lapangan beladiri terlihat banyak murid yang nampak sedang berlatih,lapangan beladiri itu adalah milik klan Han di kota Yan ,kota kecil di pinggiran kerajaan Hua ,kerajaan tingkat tiga di bawah dinasti Jin.

" Han Feng,kenapa Han Xiao sampah itu tidak terlihat akhir-akhir ini"Tanya salah satu dari murid yang berlatih kepada murid lain nya

"Huhh dia hanya sampah beladiri yang tidak bisa berkultivasi dengan benar,tentu saja dia terlalu malu untuk benar-benar ikut dalam latihan tetua Xun "Ucap pemuda yang di tanya dia adalah Han Feng dia adalah jenius klan Han saat ini ,umur nya 14 tahun dan tingkatan nya sudah di ranah Murid ⭐ 5,hal itu tentu sangat tinggi di bandingkan generasi muda lain nya.

Tingkatan ranah

Ranah murid

Ranah petarung

Ranah master

Ranah Grand master

Ranah kelahiran jiwa baru

Ranah Tranformasi jiwa

Setiap ranah di bagi menjadi sembilan bintang kecil dan di atas nya masih ada ranah ,akan di bahas nanti.

Bagi kita kecil ranah Murid ⭐ 5 di umur yang seperti itu tentu nya sebuah ke ajai ban yang sulit di artikan,bahkan bisa di kategorikan jenius langka,berbeda lagi jika itu di kota besar ,ranah seperti itu hanya lah ranah biasa.

"Ya benar sampah Han Xiao itu,jika bukan karna ayah nya adalah kepala keluarga mungkin dia akan di usir dari klan Han ini,tapi dia memiliki nasib yang baik karena ayah nya adalah kepala keluarga"Ucap pemuda itu lagi kesal dengan seorang anak yang bernama Han Xiao

"Tenang saja acara kedewasaan klan Han tinggal beberapa bulan lagi,kita lihat apakah sampah itu bisa mengikuti nya atau tidak"Ucap Han Feng dengan sinis nya dan mereka semua tertawa mengejek anak yang bernama Han Xiao itu.

Sedangkan di sebuah pasang rumput di belakang klan Han ada sebuah hutan kecil dan juga ada Padang rumput yang cukup luas,di sana terlihat seorang anak yang terbaring di pasang rumput itu dan menatap ke arah atas langit yang cerah.

Dia adalah Han Xiao yang merupakan tuan muda klan Han ,tapi sayang nya dia hanya lah seorang sampah yang tidak berguna sama sekali,bagai mana tidak kekuatan nya saat ini hanya ada di ranah murid ⭐ 2 padahal umur nya sama dengan Han Feng dan generasi muda lain nya,bahkan seorang yang benar-benar di anggap sampah sekalipun jauh lebih kuat dari nya yaitu di ranah murid ⭐ 3.

Mendapati hal itu tentunya Han Xiao menjadi bahan ejekan di klan nya bukan hanya oleh generasi muda klan nya,tapi juga generasi muda klan lain nya di kota Yan ini.

Di kota Yan ini ada empat klan besar ,satu klan Han,satu klan Hun dan satu lagi klan Yu ,dan klan tuan kota yaitu klan Yan.

Nama Han Xiao tentunya terkenal di kota Yan bukan karna kejeniusan nya ataupun hal lain nya,melainkan karna dia hanya seorang sampah yang tidak berguna sama sekali.

Han Xiao hanya bisa pasrah walau ayah nya adalah seorang kepala keluarga sekalipun,dia tidak bisa banyak membantu Han Xiao,selain melindungi diri nya sendiri.

"Kenapa aku tidak bisa berkultivasi seperti orang lain,apa yang salah dengan ku"Ucap Han Xiao menghela nafas nya lalu duduk dari tidur nya itu tapi tetap masih menatap ke arah langit.

"Kenapa langit memberikan ku takdir yang begitu sulit seperti ini"Ucap Han Xiao kembali dia benar-benar tidak tau harus bagai mana agar kekuatan nya bisa meningkat kembali.

Han Xiao sesudah melakukan segala cara ,dia telah berlatih lebih giat dadi orang lain namun tetap saja kekuatan nya tidak bisa meningkat sama sekali,hal itu membuat nya benar-benar bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang ,dia tidak tau apa yang harus dia lakukan.

Han Xiao sama sekali tidak memiliki teman satu-satunya orang yang terdekat dengan hanya lah ayah nya sendiri,sedangkan ibu nya dia menghilang secara misterius saat usia nya baru tujuh tahun,setiap kali Han Xiao bertanya tentang ibu nya namun ayah nya selalu mengelak dan mengatakan jika ibunya telah pergi jauh,tapi Han Xiao tidak tau apa arti nya itu.

"Andai saja aku memiliki kesempatan aku pasti akan menjadi kuat dan mengumpulkan kembali keluarga ku seperti dulu"Ucap Han Xiao ,walau dia adalah seorang sampah namun dia sangat pintar dia sangat mudah memahami sesuatu dengan sangat cepat.

Han Xiao lalu melihat kalung di leher nya ada sebuah liontin berwana hijau yang berbentuk naga,itu adalah liontin naga yang dia beli di pasar di kota Yan,awal nya dia di tawari dengan liontin itu dan di katakan jika di dalam nya ada sebuah rahasia yang besar ,tapi hingga sekarang dia tidak tau rahasia apa yang ada di dalam liontin itu.

Hal itu membuat Han Xiao kecewa karena dia telah berharap jika rahasia itu bisa membantunya tapi ternyata dia telah di bohongi oleh pedagang itu.

"Hah benar-benar pedagang terkutuk andai saja waktu itu aku lebih memilih membeli bahan herbal,tapi sudah lah itu sebuah berlaku"Gumam Han Xiao dengan kesal nya,walau kesal tapi dia hanya mengikhlaskan nya bagai mana pun sudah terlanjur ,lagi pula jika dia beli bahan herbal sekalipun tidak ada gunanya Kaena dia tidak bisa menyerap nya sama sekali.

Han Xiao lalu kembali memasang liontin itu,tapi tanpa sengaja tangan nya malah tergores oleh sisi tajam liontin itu dan membuat darah nya menetes ke liontin itu ,namun Han Xiao membiarkan saja dan memakai Liontin itu kembali dilehernya dan kembali berbaring di Padang rumput itu dan memandangi langit yang berwana biru dan cerah.

"Jika saja aku memiliki kesempatan untuk merubah segala nya pasti aku akan menjadi kuat,untuk melindungi orang-orang yang aku sayangi"Ucap Han Xiao mengepalkan tangan nya ke arah atas,dan entah bagai mana tiba-tiba saja dia merasa ngantuk dan tertidur di Padang rumput itu.

Sedangkan Liontin naga itu tiba-tiba saja mengeluarkan cahaya emas samar namun secara perlahan semakin jelas,cahaya emas itu membungkus tubuh Han Xiao yang tertidur ,hingga terbungkus seperti kepompong,namun jika orang lain lihat tidak ada keanehan sama sekali dan hanya terlihat tubuh Han Xiao yang tertidur nyenyak saja,hanya saja dari dalam tubuh Han Xiao terus keluar cairan hitam yang berbau busuk.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***