" Nona bangun nona" ucapnya sambil menggoyang goyangkan tubuh Via.
"Ada apa Jingmi aku sangat lelah dan ingin istirahat" katanya malas.
"Nona kenapa tambah cantik" pikirnya dalam hati
"Ada apa JINGMI kenapa kamu diam saja" ucapnya karena melihat Jingmi ngalamun.
"Ah itu nona, nona disuruh makan malam bersama baginda raja di ruang makan" jawabnya membuyarkan lamunannya.
"Makan malam bersama tumben banget aki tua itu" katanya dalam hati "Tapi ini kesempatan gue, gue harus taklukan aki tua itu biar sayang ke gue dan membalaskan dendamnya dengan selir dan anak sialan itu" lanjutnya dan tentunya didalam hati.
sekarang Jingmi yang bingung karena nona nya tidak menjawab.
"Baiklah Jingmi tolong kamu siapkan aku mau mandi" ucapnya.
"Baik nona."
Selesai mandi Via merias dirinya dengan sederhana dan memakai hanfu berwarna biru muda.
(modelnya seperti ini ya guys)
"Nona sangat cantik" kagumnya Jingmi terhadap nonanya karena jarang nonanya mau berdandan.
Ya sebenarnya Yin Hua memang tidak pernah berdandan karena dipaksa oleh Jia Na agar dia tidak berdandan dan terlihat jelek.
"Ok ayo jalan jangan membiarkan mereka menunggu" ucap Via.
"Ok " bingung dengan ucapan nonanya itu.
mendengar itu Via pun menepuk jidatnya dia lupa kalau ini jaman kuno mana ada yang tau kata kata modern "Emm ok itu artinya, ah gitu lah bingung aku jelasinnya" ucapnya bingung bagaimana cara jelasinnya.
"Dan nona kenapa memakai cadar" katanya.
"Ini untuk menutupi kecantikan ku aku tidak mau bikin mereka terkejut" jawabnya dengan lebai.
"Sejak kapan nona lebai biasanya nona pendiam tapi syukurlah nonanya sekarang lebih ceria" ucap Jingmi dalam hatinya.
Mereka pun berangkat keruang makan memang jarak antara kamar Via dan ruang makan agak jauh.
Di lain sisi ruang makan.
"Kenapa buruk rupa itu belum datang datang shi udah lapar ini" ucap Jia Na kesal.
"Siapa yang kau panggil buruk rupa" ucap seseorang memasuki ruang makan.
"Siapa lagi kalau bukan kamu Yin Hua" jawabnya tanpa merasa salah.
Ya dia adalah Via dia tidak sengaja mendengar ucapan Jia Na saat baru sampai pintu dan dia juga menyuruh agar kasim tidak memberi tahu mereka karena berisik saat mendengar teriakan kasim. Via tahu karena pernah memerankan sebuah drama di dunia modern dan itu sangat membisingkan.
Via berjalan dan langsung duduk ketempat yang kosong dan itu langsung membuat mereka terkejut karena via tidak mengucapkan salam kepada ayahandanya.
"Tidak sopan kamu ya tidak memberi salam kepada baginda raja" ucap selir An.
Via tidak memperdulikan itu dia hanya asik makan dan itu membuat selir An merasa kesal serta membuat baginda raja dan putra mahkota menjadi bingung dengan sikapnya yang berubah bagaimana bisa dia bersikap seperti itu tidak seperti biasa pikirnya.
"Putri bagaimana kamu menjadi tidak sopan sekali ayahanda bahkan belum makan dan kamu sudah mendahuluinya" ucap baginda raja.
Brakkkk
Via menaruh sumpitnya kemeja dengan kasar dan membuat semua terkejut
"Apa perduli nya yang mulia raja" ucapnya menekan kata mulia raja.
Jederrrrr
Sontak itu membuat mereka terkejut bagaimana bisa dia tidak memanggil ayahandanya dengan sebutan ayahanda dan itu juga membuat baginda raja kesal dan ingin menghukumnya.
"Putri kenapa kamu tidak menyebut baginda raja dengan sebutan ayahanda bukannya itu tidak sopan" ucap pangeran Yuwen kakak Yin Hua.
"Memangnya yang mulia raja akan memperdulikan saya jika saya menyebutnya ayahanda, tidak. Yang mulia mupun pangeran selalu mengucilkan saya tidak memperdulikan saya dan bagi saya sekarang saya tidak punya ayah ataupun kakak" ucapnya kesal.
Jleppp
Bagaikan tertusuk pedang omongan Via dan itu membuat yang mulia raja marah.
"Putri kenapa anda tidak sopan menyebut ayahanda sudah tiada" ucap raja Qin marah " Sekarang memohon ampunlah pada ayahanda jika tidak zen akan menghukummu dengan 30 cambukan" lanjutnya yang membuat Jia Na dan selir An merasa senang karena Yin Hua akan dihukum.
"Silahkan yang mulia menghukum saya, saya tidak perduli dan saya tidak akan memohon kepada yang mulia karna saya tidak salah" ucapnya marah karena dia mau memainkan dramannya.
"Putri memohonlah" ucap raja Qin penuh penekanan.
"Tidak memangnya ucapan saya salah, memangnya ayahanda pernah memperhatikan saya, memberi kasih sayang kepada saya, saya selama ini merasa sendiri, sedih karena tidak ada yang menyayangi saya, sebagai orang tua bukankah harus menyayangi anak anaknya tapi apa ayahanda tidak pernah menyayangi saya, ayahanda selalu menyalahkan saya atas meninggalnya ibunda, apakah ibunda akan senang jika ayahanda mengucilkan anaknya sendiri" ucapnya dengan berteriak nan sesekali meneteskan air.
Via bingung kenapa dia menangis mungkin ini bawaan tubuh ini pikirnya.
Ucapan Via membuat yang lainnya bungkam memang ini salah mereka tapi dia tetap harus dihukum karena tidak sopan.
"Jika yang mulia mau menghukum saya silahkan saya tidak perduli lagi mau saya mati sekalipun karena sudah tidak ada harapan bagi saya" ucapnya dengan nada sedih.
**maaf ya kalau ada typo dan jangan lupa vote like komen😁
salam dari author😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Layyin Sania
kok ada kata lebai/Slight/
2025-02-17
0
cYulia citra
jaman kuno emang ada kata lebay
2024-08-13
1
Ayu Dani
Good job Girls
2024-02-17
0