Bab 4. Bertemu adit

Setelah lapakku jadi, aku tinggal menunggu pemasok sayuran yang sudah di berikan oleh papi Desi. Aku bersama Desi berada di lapak dan sedang melihat pemasok itu akan datang membawa semua sayuran segar yang aku minta, dengan di antar oleh seorang supir yang wajahnya seperti pernah aku lihat sebelumnya

" Mbak, ini sayurannya sudah semua ya, tinggal di tanda tangani aja mbak" Ucap pria yang tak asing itu

" Baik mas, makasih ya" jawabku mengambil kertas dan segera menandatangani nya

" Mbak, maaf ya sepertinya saya pernah lihat mbak tapi dimana ya?" Tanya nya

" Astagaaaa aku pikir cuma aku yang berpikir begitu" gumamku dalam hati

" Masa sih mas? Aku jug sepertinya pernah lihat mas sekali, tapi lupa dimana, hehehehe" jawabku

" Bro ini motor Lo" ucap seorang pria lain yang baru datang mengantarkan motor pria tadi, Aku melihat motor butut itu dan barulah aku sadar siapa pria di depan ku sekarang ini

" Ya ampun mas, aku baru ingat mas kan yang kemarin datang ke rumah Tante ku" ucapku membuat Pria itu sedikit berpikir

" Shella mas, aku sepupunya" ucapku

" Yang tak di anggap tapi ya, hehehe" sambung Desi tertawa mengejek

" Ooohhhh.... Iya saya ingat mbak, Jadi mbak gak di sana lagi?"

" Gak lagi mas" balas ku tersenyum kecut

" Kalian udah pernah ketemu, emang udah saling tau nama? Mulai sekarang mereka yang akan nganterin sayur buat kamu, jadi harus tau nama dong" Ucap Desi

" Ya sudah kenalin nama saya Adit mbak, dan ini teman saya Fendy"

" Halo mbak saya Fendy"

" Halo juga saya clara panggil aja ara, kalau ini sahabatan aku namanya Desi" ucapku

" Udah mbak, kita udah kenal dengan mbak Desi, mbak Desi juga yang meminta kami untuk mengantar langsung sayuran ini pada mbak" jawab Adit ramah

" Oya? Makasih ya Desi" ucapku memeluk Desi

" Iya soalnya mereka tuh di rekomendasikan oleh papi makanya aku percaya sama mereka" jawab desi

" Terima kasih mbak Desi, salam buat pak Ari" ucap Adit menyebut nama papi desi

" Iya aman aman" jawab desi mengacungkan jempol

" Ya sudah mbak kita bantu susunin sayurannya nya mbak, biar cepat selesai dan bisa jualan" ucap Fendy

" Ayo mas, Desi ayo bantuin sini" ucapku

" Siap bos" jawab Desi memberiku hormat..

Kami menyusun sayuran serta bumbu instan yang aku buatkan gantungan dan mengatur isi freezer yang ada ayam, daging, bakso, udang beku

Tak lama bibi datang membawa se teko es teh dan cemilan yang baru saja di beli oleh bibi

" Non Clara ayo minum dulu, ajakin non Desi dan mas mas itu juga Non" panggil bi nur

" Iya bi, Desi ayo kita ke sana, mas Adit, mas Fendy ayo kita minum es teh dulu biar seger".. ajak ku pada mereka bertiga dan ternyata di sana sudah ada raka yang sedang duduk menikmati cemilan

" Raka,, lagi makan apa sih kayaknya enak banget, Bagi dong" ucap Desi pada raka sementara raka hanya tersenyum menanggapi ucapan Desi

" Bi, kenalin ini mas Adit dan mas Fendy, mereka yang bertugas mengantar sayuran untuk kita" ucapku pada bibi memperkenalkan kedua pria itu

" Oiya nak, nama bibi Nurmala, Panggil aja bibi nur" ucapnya

Sementara kami semua sedang berbincang, ada seorang ibu datang ke lapakku untuk berbelanja, dia adalah pelanggan pertama ku maka aku harus membuatnya tertarik pada jualanku

" Selamat siang Bu, selamat datang di lapak sayur clara, ibu mau beli apa?" Ucapku ramah pada si ibu

" Selamat siang mbak, aku mau ayam sama sayur sup ada gak mbak?"

" Ada Bu, silahkan di pilih Bu" ucapku

Ibu itu segera berkeliling di lapak ku untuk mencari apa yang dia mau, tak lama datang lagi beberapa pelanggan yang sedang ingin berbelanja

" Mbak, ini lapaknya baru buka ya mbak? Kok saya baru lihat sih" Tanya seorang pelanggan..

" Iya Bu, ini hari pertama kita buka Bu" Jawab Desi

" Syukur deh kalau ada lapak sayuran di sini sekarang, kan kita gak usah jauh jauh lagi belanja nya, lagian penjual sayuran keliling itu gak ada lagi, udah berapa hari dia udah gak jualan" Ucap seorang ibu lagi

Aku merasa mungkin Meraka sedang membicarakan bi nur, karena emang bi nur sudah berapa hari gak jualan, sebab kakinya masih terluka

" Maksud ibu bi nur ya?" Tanya ku

" Iya neng bi nur kok gak jualan lagi, Neng kenal dengan bi nur?"

" Iya Bu, dia bibi saya, itu di sana, Dia lagi terluka di kakinya Bu makanya gak jualan" jawabku menunjuk ke arah bi nur

" Oalaahhh pantesan aja gak pernah nongol, ternyata lagi sakit, Tapi bagusan gini sih neng daripada bi nur capek jalan kaki jualan neng" ucapnya lagi

" Iya Bu, kasihan bi nur juga"

" Ya udah neng totalin belanjaan saya ya neng" tanyanya dan aku segera menghitung total belanjaan ibu itu, setelah Selesai mereka pun kembali ke rumah masing masing

" Alhamdulillah hari pertama buka udah banyak pelanggan" ucapku

" Syukurlah mbak, kalau kayak gini kan kerjaan kami juga lancar" jawab Adit

" Iya bener banget bro" sambung Fendy

" Ya sudah kalau gitu kita pamit ya mbak, bi makasih ya es tehnya" ucap adit

" Iya sama sama mas, hati hati di jalan mas" jawab Bi nur

Mereka pun berlalu, Fendy menggunakan mobil pick up, sedangkan Adit menggunakan motor bututnya

" Kalau gitu gw juga cabut ya ra, mau ke kampus dulu, besok besok baru aku ke sini lagi" ucap Desi sembari pengambil kunci mobilnya

" Oke, makasih ya Des, berkat kamu akhirnya aku bisa membuka lapak ku dengan mudah"

" Udah makasih ya di uangkan aja, kalau kamu udah kaya, hahahah" jawab desi

" Aamiin , doain aja ya"

" Oke, gw cabut ya, bi, raka, Desi pamit ya" Desi pun berlalu melajukan mobilnya

*****

Hari demi hari lapakku makin di kenal orang, banyak yang berbelanja di lapakku, dan mereka mengatakan bahwa jualanku lebih murah di bandingkan dengan lapak yang lain. Aku memang sengaja tak mengambil untung yang banyak, lebih baik daripada harus tinggal membusuk kan mubazir

Setiap tiga hari sekali mas Fendy selalu datang mengantarkan sayuran menggunakan pick up, sedangkan mas Adit kadang menyusul menggunakan motor kadang juga tidak, mungkin karena dia sedang kuliah semester akhir

Sebulan pun berlalu, aku sedang membenahi lapakku, tiba tiba paman Agus muncul menggunakan mobilnya, dia terkejut melihatku jualan, begitupun aku sama terkejutnya denga paman

" Loh clara? Ini lapak punya kamu nak?" Tanyanya

" Paman, iya ini lapak punya aku paman" Jawabku mencium pucuk tangannya

" Alhamdulillah kamu udah bisa buka usaha kecil-kecilan nak, paman doain semoga usaha kamu ini bisa sukses ya nak, raka mana?" Tanya nya lagi

" Aamiin makasih paman, lagian ini karena modal dari paman juga, raka ada di dalam bersama bibi" jawabku

" Bibi? Bibi siapa ra?"

" Bibi nur paman"

" Ooww jadi kalian tinggal bersama bi nur? Baguslah kalau gitu setidaknya ada yang jagain kalian"

" Iya paman, Oiya gimana kabarnya Tante dan shella?" Tanyaku

" Mereka baik, cuma itu Shella jarang di rumah, katanya sibuk kuliah "

" Namanya juga anak kuliahan paman, pasti banyak tugas lah paman"

" Gak taulah ra, tante mu juga sama, kerjaannya cuma keluyuran sama temen temen arisannya"

" Hehehe sabar ya paman"

" Ya udah tadi paman cuma mampir mau pastiin ini kamu yang jualan apa bukan, Soalnya paman lihat mirip kamu tadi, hehehehe gak tau nya emang kamu, kalau gitu paman pamit ya, salam buat bibi ya"...

" Iya paman, hati hati di jalan" jawabku tersenyum

****

Sudah sebulan ini pengantaran sayuran ku di antar menggunakan sepeda motor mas Adit, bukan tanpa sebab, aku yang memintanya, karena jika menggunakan mobil akan memakan waktu, dan lagipula sayuran yang aku pesan tak terlalu banyak

Sekarang mas Adit mengantar sayuran ke lapakku dua hari sekali, Membuat aku dan mas Adit menjadi akrab dan sering bertukar kabar melalui pesan di ponsel kami, Aku tau mas Adit orangnya baik, ramah dan juga dewasa, mas Adit juga sering membantu ku mengurus lapak jika aku sedikit sibuk melayani pelanggan

" Ara, maaf ya aku mau tanya boleh?" Ucap mas Adit padaku ketika kami berada di lapak

" Tanya apa mas?"..

" Mamanya Shella itu tante kamu kan? Trus bibi nur ini siapanya kamu? Trus orang tua kamu dimana?" Ucapnya terasa banyak sekali pertanyaan mas Adit padaku

" Iya tante ratna itu adik sepupu mamaku, trus kalau bi nur ini pengasuh raka dari kecil, kalau orang tuaku udah lama meninggal sejak aku berusia sembilan tahun mas"

" Oowww gitu ya, Maaf ya ra soalnya aku gak tau kalau ortu kamu udah meninggal" ucap Adit

" Gak apa apa kok mas, santai aja, Trus kalau mas sendiri gimana?"

" Kalau aku sendiri, keluarga ku biasa aja, nenek dan ayah ku seorang petani sayuran, sedangkan ibuku hanya seorang ibu rumah tangga"

" Ooww gitu ya mas, Jadi mas kerja sebagai pengantar sayur tuh udah lama?"

" Gak, baru setahun belakangan ini, aku nyari duit buat kuliah soalnya, daripada minta di orangtua kan lebih baik cari sendiri ra" jawabnya

" Iya mas bener banget itu"

" Kamu udah lama kenal sama desi?"

" Dia itu sahabat aku mas, dari SMP di selalu melindungi aku, tiap kali ada yang gangguin atau palakin aku, dia yang maju duluan, Makanya aku tuh senang dan bersyukur banget punya sahabat seperti dia, dari dulu seperti super Hero bagiku, sampai sekarang pun tetap sama gak berubah dia, padahal dia tuh anak orang kaya mas, tapi masih mau berteman sama aku" jawabku pada mas Adit

" Ya kan gak selamanya anak orang kaya itu sombong ra, mungkin sepupu kamu aja yang sombongnya minta ampun, hehehehe"

"Hehehe kalau itu sih gak tau deh mas"

" Ya sudah ra, aku balik dulu ya mau ke kampus soalnya "

" Hati hati ya mas".. ucapku sebelum mass Adit melajukan motor kesayangan nya menuju arah kampus

Lapak ku selalu rame di kunjungi pelanggan, Ada yang ngasi ide aku untuk membuat sayuran yang sudah siap di masak dan di kemas seperti sayuran asem di dalamnya sudah ada sebuah sayuran dan bumbu untuk sayur asem, begitu pun dengan sayuran yang lainnya dan menurut ku ide ini cukup unik

Episodes
1 Bab 1. pembantu gratis
2 Di usir
3 Bab 3. Membuat lapak
4 Bab 4. Bertemu adit
5 Bab 5. menagih utang
6 Bab 6. Raka hilang
7 Bab 7. Jadian
8 Bab 8. Adit adalah Raditya
9 Bab 9. Bertemu omah wulan
10 Bab 10. Permintaan maaf
11 Bab 11. Desi bertemu omah
12 Bab 12. Pesan dari Paman
13 Bab 13. Kerumah Tante ratna
14 Bab 14. Wajah yang tak asing
15 Bab 15. Hadiah universarry
16 Bab 16. Radit bertemu omah wulan
17 Bab 17. Raka masuk rumah sakit
18 Bab 18. POV Radit adit
19 Bab 19. kejujuran Radit
20 Bab 20. Dokter Alvin
21 Bab 21
22 Bab 22
23 23. kedatangan Bu sinta
24 Bab 24. hubungan berakhir
25 Bab 25. Adit keluar dari rumah
26 Bab 26. Clara ke kota
27 Bab 27. kedatangan desi
28 Bab 28. Bertemu Shella lagi
29 Bab 29. Kekasih Ayu
30 Bab 30. Pak Arka
31 Bab 31. Tamparan untuk pelakor
32 Bab 32. Seperti mas adit
33 Bab 33.
34 Bab 34. Uang titipan
35 Bab 35. Desi galau
36 Bab 36. kedatangan radit
37 Bab 37. POV desi
38 Bab 38. Mendatangi Clara
39 Bab 39. Keseriusan Radit
40 Bab 40. Meminta restu
41 Bab 41. persiapan
42 Bab 42. Hari pernikahan
43 Bab 43. Malam pertama
44 Bab 44. Tuduhan soraya
45 Bab 45. Tamparan untuk Soraya
46 Bab 46. Hadiah pernikahan
47 Bab 47. bertemu shella
48 Bab 48. Menghubungi Tante sinta
49 Bab 49. Mendekati Bu Sinta kembali
50 Bab 50. Kelemahan clara
51 Bab 51. Bertemu lagi
52 Bab 52. kejutan untuk Radit
53 Bab 53. Kekasih Tante Ratna
54 Bab 54. Ferdi dan tedi
55 Bab 55. Bertemu lagi
56 Bab 56. Ancaman Clara
57 Bab 57. Membuat Rencana
58 Bab 58. Tertipu
59 Bab 59. Firasat bibi nur
60 Bab 60. Kepergian Raka
61 Bab 61. Kelicikan Shella
62 Bab 62. Ferdy bertemu Tante Ratna
63 Bab 63. Foto keluarga Clara
64 Bab 64. Tiara Andini
65 Bab 65. Orangtua Clara
66 Bab 66. Kabar pak Arka
67 Bab 67. Kedatangan pihak bank
68 Bab 68. Kepergian omah
69 Bab 69. Pengacara bersama
70 Bab 70. Tertangkap
71 Bab 71. Persidangan
72 Bab 72. Rahasia Tante Ratna
73 Bab 73. The end
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1. pembantu gratis
2
Di usir
3
Bab 3. Membuat lapak
4
Bab 4. Bertemu adit
5
Bab 5. menagih utang
6
Bab 6. Raka hilang
7
Bab 7. Jadian
8
Bab 8. Adit adalah Raditya
9
Bab 9. Bertemu omah wulan
10
Bab 10. Permintaan maaf
11
Bab 11. Desi bertemu omah
12
Bab 12. Pesan dari Paman
13
Bab 13. Kerumah Tante ratna
14
Bab 14. Wajah yang tak asing
15
Bab 15. Hadiah universarry
16
Bab 16. Radit bertemu omah wulan
17
Bab 17. Raka masuk rumah sakit
18
Bab 18. POV Radit adit
19
Bab 19. kejujuran Radit
20
Bab 20. Dokter Alvin
21
Bab 21
22
Bab 22
23
23. kedatangan Bu sinta
24
Bab 24. hubungan berakhir
25
Bab 25. Adit keluar dari rumah
26
Bab 26. Clara ke kota
27
Bab 27. kedatangan desi
28
Bab 28. Bertemu Shella lagi
29
Bab 29. Kekasih Ayu
30
Bab 30. Pak Arka
31
Bab 31. Tamparan untuk pelakor
32
Bab 32. Seperti mas adit
33
Bab 33.
34
Bab 34. Uang titipan
35
Bab 35. Desi galau
36
Bab 36. kedatangan radit
37
Bab 37. POV desi
38
Bab 38. Mendatangi Clara
39
Bab 39. Keseriusan Radit
40
Bab 40. Meminta restu
41
Bab 41. persiapan
42
Bab 42. Hari pernikahan
43
Bab 43. Malam pertama
44
Bab 44. Tuduhan soraya
45
Bab 45. Tamparan untuk Soraya
46
Bab 46. Hadiah pernikahan
47
Bab 47. bertemu shella
48
Bab 48. Menghubungi Tante sinta
49
Bab 49. Mendekati Bu Sinta kembali
50
Bab 50. Kelemahan clara
51
Bab 51. Bertemu lagi
52
Bab 52. kejutan untuk Radit
53
Bab 53. Kekasih Tante Ratna
54
Bab 54. Ferdi dan tedi
55
Bab 55. Bertemu lagi
56
Bab 56. Ancaman Clara
57
Bab 57. Membuat Rencana
58
Bab 58. Tertipu
59
Bab 59. Firasat bibi nur
60
Bab 60. Kepergian Raka
61
Bab 61. Kelicikan Shella
62
Bab 62. Ferdy bertemu Tante Ratna
63
Bab 63. Foto keluarga Clara
64
Bab 64. Tiara Andini
65
Bab 65. Orangtua Clara
66
Bab 66. Kabar pak Arka
67
Bab 67. Kedatangan pihak bank
68
Bab 68. Kepergian omah
69
Bab 69. Pengacara bersama
70
Bab 70. Tertangkap
71
Bab 71. Persidangan
72
Bab 72. Rahasia Tante Ratna
73
Bab 73. The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!