Tiga

"Udah pak Budi nggak usah diladeni nanti bawa mobilnya kebengkel! Nggak perlu minta tanggung jawab dari gadis aneh seperti dia hanya buang-buang waktu" ucap pria tersebut dengan nada sombongnya

Mobil itupun melaju meninggalkan Aruna yang masih sibuk dengan amarahnya karena sudah merasa sangat dihina

"Ihsshh dasar orang kaya sombong" umpat Aruna

Kediaman Hartawan

Sebuah mobil Mewah memasuki area kediaman Hartawan, rumah bergaya klasik modern tersebut terlihat begitu megah. Seorang pria baru saja memasuki rumah dengan disambut beberapa pelayan

"Selamat datang tuan muda" Ucap salah seorang pelayan

Tak menjawab pria tersebut berjalan sambil terus melihat kekiri dan kanan mengamati setiap sudut rumah mewah tersebut yang tak jauh berbeda saat terakhir dilihatnya

"Biru!"

"Mama"

Faradina yang baru keluar kamar gegas menghampiri laki-laki tampan tersebut dan membenamkan diri dalam pelukannya

Aksa Biru Hartawan adalah putra bungsu keluarga Hartawan, selama dua tahun dirinya berada di Amerika guna mengenyam pendidikan untuk gelar Masternya

"Mama kangeen banget sama kamu sayang" ucap Faradina setelah mengurai pelukan pada sang putra

"Biru juga kangen banget sama Mama"

"Sama papa enggak kangen gitu" suara seorang pria membuat keduanya menoleh

"Apa kabar Pah" Biru beralih memeluk sang papa

Keluarga Hartawan benar-benar menyambut kedatangan Biru dengan penuh suka cita

Sandi yang bahagia, pagi ini mengajak sang putra yang juga adalah pewaris perusahaan Hartawan grup datang untuk mengunjungi perusahaan tersebut

Kabar akan kedatangan Aksa Biru Hartawan menyebar dengan cepat dikantor, semua karyawan bersiap untuk menyambut kedatangan sang CEO

Semua karyawan berjejer rapi menyambut kedatangan Sandi Hartawan dan putranya termaksud Aruna

"Astaga Run, itu anaknya pak Sandi ganteng banget" ucap Anna dengan mata berbinar

"Mana sih aku nggak liat" Aruna yang memiliki tubuh lebih pendek memang sedikit kesulitan untuk melihat kedepan terlebih hampir seluruh karyawan dari semua divisi berada disana

"Makanya jangan pendek Runa"

"Kamu ngatain aku" ucap Aruna tak terima"

"Udah ahh. Ayo! Lagian nggak keliatan juga" Aruna berlalu meninggalkan Anna begitu saja, sebenarnya ia juga tak tertarik untuk melihat wajah tampan dari CEO tersebut

"Ihh Runa tungguin!"

Tiba diruangan Biru segera duduk dikursi kebesarannya menatap ruangan yang begitu luas semua barang tertata dengan rapi

"Inget! Kamu disini buat kerja bukan main perempuan" ucap Sandi pada putranya

"Iya. Papa tenang aja!" Biru hanya tersenyum mendengar ucapan sang ayah

Suara pintu diketuk menghentikan percakapan keduanya

"Masuk"

"Selamat pagi pak Sandi!" Ucap seorang pria dengan setelan jas rapi

"Kevin, kenalkan ini Biru anak saya!" Ujar Sandi memperkenalkan putranya pada Kevin

"Selamat pagi pak Biru" Kevin sedikit membungkuk guna memberi hormat pada atasannya

"Ini Kevin, dia adalah asisten pribadi kamu. Kevin yang akan memperkenalkan kamu dengan perusahaan ini, dia sudah berada di perusahaan ini lama jadi Kevin adalah orang yang paling tepat menjadi asisten pribadi kamu" terang Sandi sementara Biru hanya mengangguk saja

"Oh ya Kevin, selain tugas kantor, saya juga punya pekerjaan lain untuk kamu" ujar Biru membuat Kevin menghentikan langkahnya. Sandi sudah pergi lebih dulu, kehadiran Biru membuatnya memiliki waktu lebih untuk kegiatan diluar pekerjaan

"Pekerjaan apa pak?"

"Mulai sekarang kamu harus menyiapkan 'wanita' untuk saya!"

"Wanita? Maksud bapak?"

"Yaa kamu taulah maksud saya, saya ingin wanita berbeda setiap harinya kamu paham?" Terang Biru

"Baik pak! Ada lagi?"

"Tidak itu saja! Oh ya dan jangan sampai Papa tau tentang ini!"

"Iya baik pak" Kevin akhirnya berlalu keluar dari ruangan tersebut

"Uhh.. side jobnya benar-benar meresahkan, sepertinya mata suciku akan ternoda setelah ini" gerutu Kevin, selama menjadi asisten pribadi Sandi ia tak pernah mendapat perintah yang menurutnya mengerikan seperti ini

Namun, ini adalah perintah dari CEO yang harus ia laksanakan, mulai hari ini ia harus masuk kedalam tempat-tempat yang belum atau bahkan tidak ingin ia masuki

***

Aruna melajukan motornya meninggalkan area kantor, ia melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan kota yang penuh akan hiruk pikuk kendaraan orang-orang yang pulang kerja, tiba-tiba netranya menangkap seorang wanita tua yang hendak menyeberang jalan

Ia menggunakan tongkat sebagai penunjuk jalan itu artinya wanita itu tak dapat melihat, bagaimana dia bisa menyeberang dengan kondisinya belum lagi padatnya kendaraan sore itu pikir Aruna

Aruna turun dari motornya, mendekati wanita tua itu dan menuntunnya menyebrang jalan saat lampu menunjukkan warna merah

Semua yang ia lakukan tak luput dari pandangan seorang pria menatapnya dari dalam mobil mewah berwarna hitam miliknya, bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman

"Dia gadis pemilik motor biru itu?" Biru tak melepaskan pandangannya pada gadis tersebut hingga ia kembali menaiki motornya dan melaju saat lampu berubah warna menjadi hijau

"Gadis yang menarik!" Gumam Biru sambil tersenyum

"Ada apa tuan? Apa ada yang lucu?" Tanya seorang pria dengan pakaian sopir didepannya

"Tidak ada! Sudah sana fokus pada jalanan saja!"

"Maaf tuan"

***

Kediaman Hartawan

Makan malam dirumah Hartawan begitu berbeda malam ini, kepulangan Biru membuat rumah ini kembali seperti rumah bagi Sandi dan Faradina

"Oh yaa Biru, karena kamu sudah ada di Indonesia Papa mau bicara hal serius sama kamu!" Ucap Sandi disela kegiatan makan malam mereka

"Hal serius apa Pah?" tanya Biru penasaran

"Papa ingin kamu segera menikah!" Ucapan Sandi bahkan membuat Biru tersedak karena terkejut

"Nikah? Aku bahkan nggak kepikiran untuk menikah Pah"

"Maksud kamu apa? Usia kamu sudah cukup untuk menikah Biru!"

"Nak, kamu bisa ketemu dulu sama gadisnya kan, setelah itu kamu boleh putuskan untuk menerima atau menolak perjodohan ini!" Ucap Faradina lembut

"Tapi Mah!" Biru bahkan memasang wajah memelas

"Sudahlah Biru, lagian Mama nggak begitu suka sama pacar kamu itu, pakaiannya terlalu terbuka belum lagi kayaknya matre gitu" ujar Faradina

"Gini! Nanti Papa akan atur pertemuan kamu sama anaknya pak Firman, benar kata Mama, kamu bisa menolak kalau memang kamu tidak suka dengan putrinya pak Firman nanti" jelas Sandi

"Berarti aku bisa nolak?" Tanya Biru dengan antusias

"Iya, tapi Papa yakin kamu akan langsung setuju. Putrinya pak Firman itu cantik, Papa udah pernah liat fotonya" ucap Sandi dengan senyuman terukir di wajahnya

"Foto? Papa bilang dia cantik hanya karena liat fotonya?" ucap Biru tak habis pikir dengan apa yang sang Papa katakan

"Iya. Tapi dia memang cantik Biru" ujar Sandi tak mau kalah

"Terserah Papa aja" Biru menghela nafasnya berat, sangat sulit jika sudah berdebat dengan sang Papa

"Tapi aku udah punya pilihan sendiri Pah" batin Biru

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

ya Q kira perjaka nyatanya tukang celup

2025-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 LIMA PULUH DUA
53 LIMA PULUH TIGA
54 LIMA PULUH EMPAT
55 LIMA PULUH LIMA
56 LIMA PULUH ENAM
57 LIMA PULUH TUJUH
58 LIMA PULUH DELAPAN
59 LIMA PULUH SEMBILAN
60 ENAM PULUH
61 ENAM PULUH SATU
62 ENAM PULUH DUA
63 ENAM PULUH TIGA
64 ENAM PULUH EMPAT
65 ENAM PULUH LIMA
66 ENAM PULUH ENAM
67 ENAM PULUH TUJUH
68 ENAM PULUH DELAPAN
69 ENAM PULUH SEMBILAN
70 TUJUH PULUH
71 TUJUH PULUH SATU
72 TUJUH PULUH DUA
73 TUJUH PULUH TIGA
74 TUJUH PULUH EMPAT
75 TUJUH PULUH LIMA
76 TUJUH PULUH ENAM
77 TUJUH PULUH TUJUH
78 TUJUH PULUH DELAPAN
79 TUJUH PULUH SEMBILAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 DELAPAN PULUH DUA
83 DELAPAN PULUH TIGA
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
LIMA PULUH DUA
53
LIMA PULUH TIGA
54
LIMA PULUH EMPAT
55
LIMA PULUH LIMA
56
LIMA PULUH ENAM
57
LIMA PULUH TUJUH
58
LIMA PULUH DELAPAN
59
LIMA PULUH SEMBILAN
60
ENAM PULUH
61
ENAM PULUH SATU
62
ENAM PULUH DUA
63
ENAM PULUH TIGA
64
ENAM PULUH EMPAT
65
ENAM PULUH LIMA
66
ENAM PULUH ENAM
67
ENAM PULUH TUJUH
68
ENAM PULUH DELAPAN
69
ENAM PULUH SEMBILAN
70
TUJUH PULUH
71
TUJUH PULUH SATU
72
TUJUH PULUH DUA
73
TUJUH PULUH TIGA
74
TUJUH PULUH EMPAT
75
TUJUH PULUH LIMA
76
TUJUH PULUH ENAM
77
TUJUH PULUH TUJUH
78
TUJUH PULUH DELAPAN
79
TUJUH PULUH SEMBILAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
DELAPAN PULUH DUA
83
DELAPAN PULUH TIGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!