

History Of Liang Zhu (REINKARNASI KEDUA)

 

Memutuskan Hubungan

Uhukk,, uhukk

Natalia terbatuk begitu Liona melepaskan cekikan di lehernya.

Wajahnya sangat merah sekarang karena aliran nafas yg terhambat masuk ke rongga hidungnya.

Di leher putihnya juga terlihat bekas jari tangan milik Liona.

" Apa kau baik-baik saja Natalia "?? tanya ayahnya cemas.

Derrick yg saat itu sedang berada di kantor tiba-tiba mendapat pesan dari istrinya kalau putri pertamanya telah kembali dan membawa seorang gelandangan masuk ke rumah.

Mengetahui hal itu, Derrick segera pulang kerumah untuk memberikan pelajaran kepada putrinya itu.

" Aku baik-baik saja ayah. Leherku hanya sedikit sakit " jawab Natalia pura-pura terlihat lemah di depan ayahnya.

Joysean dan Liona yg melihat hal itu berdecih pelan. Wanita ular, begitulah isi pikiran mereka saat ini.

" Pelayan, ambilkan air minum untuk Natalia "!! teriak ayahnya pada pelayan.

" Baik Tuan Besar " jawab salah satu pelayan yg tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

" Sayang, lihatlah kelakuan Liona padaku.

Dia bahkan menamparku saat aku menanyakan dimana keberadaannya beberapa hari ini " ucap Silvia sambil memperlihatkan bekas tamparan Liona di wajahnya.

Derrick menatap sendu kearah istrinya. Dia bisa melihat dengan jelas luka memar di kedua pipinya.

Liona merasa sangat senang dengan hasil karyanya di wajah menjijikan milik ibu tirinya. Dia bahkan tersenyum puas saat melihat ibu tirinya mengadu pada ayahnya.

" Maafkan aku Silvia. Semua ini tidak akan terjadi kalau aku sampai lebih cepat di rumah " jawab Derrick penuh penyesalan.

" Yg penting kau sudah pulang sayang. Mungkin Liona merasa tersinggung dengan perkataanku makanya dia marah lalu memukulku " ucap Silvia memasang wajah sedih di depan suaminya.

Liona menatap datar melihat adegan di depannya. Dia sangat ingin menebas kepala wanita yg sedang berpura-pura di depan suaminya itu.

Pantas jika Liona asli tidak berdaya menghadapi tiga wanita ini. Selain kejam, mereka juga sangat pandai bersandiwara di depan ayahnya.

" Sudah selesai dramamu wanita tua "?? tanya Liona bosan.

" Jaga bicaramu Liona. Dia adalah ibumu "!! bentak Derrick sambil menatap tajam kearah Liona.

Dia benar-benar kesal dengan kelakuan putrinya itu.

" Ibuku sudah mati "!!.

" Kau "!!.

" Wanita tua itu bukan ibuku, dia iblis " ucap Liona lagi.

Derrick kehilangan kata-kata mendengar jawaban putrinya.

Keningnya mengerut saat dia melihat tatapan dingin di mata putri sulungnya saat ini.

" Kenapa dia seperti bukan putriku "?? batin Derrick.

" Sayang tenanglah. Liona barusaja pulang, kau jangan memarahinya.

Dia hanya mengambil warisan dari kakeknya saja" bujuk Silvia.

Silvia sengaja menambahkan api kemarahan suaminya supaya bisa mengambil kembali berkas ditangan anak tirinya yg berisi harta warisan itu.

" Apa kau bilang???? Dia ingin membawa pergi warisan dari ayahku "? ucap Derrick kaget.

Silvia dan kedua anaknya mengangguk dengan cepat.

Didalam hati mereka sedang tertawa senang melihat kemarahan pria ini.

Dan Derrick tidak menyadari ada niat terselubung di balik senyum anak dan istrinya.

" Liona, berikan berkas itu padaku. Kau masih belum bisa mengelolanya "!! ucap Derrick berusaha membujuk Liona.

Derrick tau sebanyak apa jumlah harta warisan itu.

Dan dia tentu saja tidak akan rela jika warisan itu jatuh di tangan putrinya yg sangat dia benci.

" Kenapa kamu begitu yakin aku tidak bisa mengelola warisan itu "??.

" Karena kau masih terlalu muda Liona. Cepat berikan berkas itu. Biar aku saja yg menyimpannya " jawab Derrick tak sabar.

" Kau pikir aku tidak tau apa tujuanmu. Kalian semua sangat serakah, kalian benar-benar sangat menjijikkan " ucap Liona sambil menatap jengah kearah mereka.

" Kau anak sialan, mati saja kau sana "!! teriak Derrick kesal.

" Kenapa aku harus mati. Kalian lah yg lebih cocok untuk mati sekarang juga " jawab Liona santai.

" Dasar anak tidak tau diri "!! bentak Derrick.

" Kalian lebih tidak tau diri lagi ".

" Jangan terus menjawab perkataanku dengan tidak sopan, Liona "!!.

" Kenapa, ini kan mulutku. Apa hakmu melarangku bicara "?? tanya Liona.

" Karena aku ayahmu "!!.

" Cihh, apa pantas manusia sepertimu di sebut ayah.

Dunia pasti akan sangat malu jika mengetahuinya " cibir Liona.

" Bagaimana bisa ibumu melahirkan gadis kurangajar sepertimu.

Aku benar-benar menyesal memiliki anak sepertimu.

Akan sangat memalukan jika sampai orang lain melihat kelakuanmu sekarang.

Terlebih lagi kau menggunakan marga keluarga Zhu ".

Derrick benar-benar marah saat ini. Dia tidak menyangka putrinya bisa berkata begitu kasar padanya.

Pprrraaannggggg

Semua orang terkejut saat Liona tiba-tiba memecahkan sebuah vas bunga.

Sreettt,,, ssrreetttt..

Derrick, Silvia dan juga kedua anaknya tercengang melihat Liona yg melukai telapak tangannya menggunakan pecahan kaca.

Sedangkan Joysean hanya bisa diam terpaku melihat apa yg di lakukan adiknya.

Derrick dan Silvia menelan ludah saat Liona menatap mereka dengan sangat marah. Darah dari telapak tangannya menetes mengotori lantai rumah ini.

" Mulai saat ini, aku bukan lagi anggota keluarga Zhu. Namaku sekarang Liona Serra. Diantara aku dan seluruh keturunan keluarga Zhu tidak akan pernah memiliki hubungan apapun lagi.

Aku Liona Serra, bersumpah atas nama dewa dan nyawaku tidak akan hidup tenang sebelum membuat kalian semua menderita . Aku akan membalas semua perbuatan jahat keluarga Zhu padaku dan ibuku.

Kalian ingat itu baik-baik "!! teriak Liona lantang.

Suaranya terdengar menggelegar di dalam rumah.

Setelah berkata dengan penuh kemarahan, Liona mengusapkan darah segar di telapak tangan kearah keningnya.

Giginya menggeretak menahan amarah.

" Kau ingat Derrick Zhu, mulai sekarang kau bukan ayahku lagi.

Darah di wajahku adalah bukti jika aku telah memutuskan hubungan darah diantara kita.

Kau beserta anak istrimu akan merasakan apa yg aku rasakan selama ini.

Kalian semua hiduplah dengan baik, jangan mati sebelum aku datang untuk membalas dendam pada kalian "!!.

Wajah seluruh keluarga itu memucat. Mereka sangat syok melihat Liona yg terlihat begitu mengerikan saat memutuskan hubungan dengan keluarga mereka.

Bahkan Derrick yg seorang pria bisa merasakan ketakutan yg luar biasa melihat kegilaan putrinya.

" Ba,, baguslah. Itu bagus. Kami tidak harus menanggung malu memiliki putri yg tidak memiliki sopan santun sepertimu " ucap Silvia gugup sambil menatap takut kearah Liona.

Tiba-tiba suasana berubah sangat dingin dan mencekam. Silvia yg barusaja bicara segera merapatkan tubuhnya pada suaminya. Dia sangat takut dengan Liona sekarang.

" Kita pergi "!! ucap Liona sambil menarik tubuh Joysean yg membeku.

Mereka berdua meninggalkan keluarga itu yg masih ketakutan melihat kemarahan Liona.

Sedangkan Liona merasa lega telah terbebas dari keluarga menjijikkan ini.

Joysean hanya diam saja saat Liona menariknya keluar dari rumah ini. Dia sangat terkejut dengan tindakan nekad Liona yg melukai tangannya sendiri hanya demi memutuskan hubungan dengan keluarganya. Dia berjanji dalam hati tidak akan pernah menyinggung gadis ini kelak.