History Of Liang Zhu (REINKARNASI KEDUA)
Suatu malam,di sebuah lorong sempit terlihat dua tubuh manusia terbaring bersimbah darah. Satu laki-laki dan satunya perempuan. Ditubuh laki-laki tersebut terdapat sebuah luka bekas tembakan. Sedangkan ditubuh si perempuan ada luka menganga di atas perut seperti luka bekas sayatan benda tajam.
Eeeuuhgghhhhh
Terdengar suara lenguhan lirih. Mata perempuan yang sedang terbaring di tempat itu perlahan mulai terbuka. Bibirnya meringis saat gerakannya membuat bagian tubuh terasa sakit dan perih.
(Ehhh, di mana ini?)
Perempuan itu kebingungan begitu membuka mata. Dia mengedarkan pandangannya melihat sekeliling. Alis matanya tampak mengerut saat mendapati seorang lelaki terbaring di tanah. Perempuan itu tampak tak peduli dengan genangan darah di sekitar tubuh lelaki tersebut. Dia hanya terus melihat tempat ini yang terlihat sangat asing.
"Awwww!" ringisnya.
Perempuan itu melihat ke arah perut kemudian menyentuhnya. Matanya membelalak lebar melihat ada luka menganga di sana.
"Bukankah seharusnya aku sudah mati dipenggal oleh Huan Rong ya? Kenapa sekarang aku masih hidup dan perutku yyang terluka. Berada di tempat apa aku sebenarnya. Kenapa tempat ini sangat aneh?"
Saat dirinya sedang kebingungan, tiba-tiba sebuah ingatan bermunculan di dalam kepalanya. Perempuan itu terlihat kesakitan.
"Liona Zhu, cepat berikan semua surat wasiat milik Kakek yang ada padamu."
"Dasar anak tidak tau di untung. Beraninya kau melakukan hal ini!"
"Liona Zhu, cepat bangun."
"Liona Zhu, dasar kau wanita murahan."
Perempuan itu memegangi kepalanya yang terasa seperti ditusuk-tusuk jarum saat ingatan itu muncul silih berganti. Wajahnya yang tadi pucat kini bertambah semakin pucat. Bibirnya juga tampak bergetar karena menahan rasa sakit yang begitu mendera badan.
"Akkhhh! Ingatan milik siapa yang muncul di kepalaku. Siapa Liona Zhu?" ucapnya setelah ingatan itu berhenti bermunculan. Dia terus memegangi kepalanya yang tak henti berdenyut. Butiran-butiran keringat tampak mengalir membasahi wajahnya.
(Bagaimana bisa ingatan milik orang lain muncul di kepalaku?" batin Liang Zhu**.)
Sambil menahan perutnya yang terluka, perempuan bernama Liang Zhu itu mencoba untuk berdiri. Tangannya bergerak meraba dinding, mencoba mencari pegangan. Dengan langkah tertatih-tatih dia akhirnya pergi meninggalkan tempat tersebut. Melupakan keberadaan lelaki yang entah seperti apa keadaannya.
"Kenapa tempat ini sangat berbeda dengan tempat tinggalku. Dimana aku sebenarnya?" gumam Liang Zhu sambil memperhatikan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di hadapannya.
Liang Zhu berjalan perlahan menyusuri jalanan yang cukup gelap. Matanya tak henti memperhatikan tempat asing ini. Beberapa kali bahkan dirinya dibuat terkejut oleh benda-benda aneh yang ada di sana. Salah satunya lampu yang berbentuk aneh tampak berkelap-kelip di sepanjang jalan yang dia lewati. Liang Zhu juga dibuat takjub saat melihat sebuah alat terbuat dari besi yang memiliki roda di keempat sisinya bisa bergerak sendiri tanpa tenaga binatang. (mobil maksudnya).
Jika di tempatnya, benda seperti itu biasa di sebut kereta kuda.
"Aaaaaaaaaaa!!! Wajah siapa ini!" pekik Liang Zhu saat dirinya tidak sengaja melihat ke arah kaca sebuah bangunan. Dia kaget sekali melihat wajahnya yang berubah.
Saking kagetnya, tubuh lemah Liang Zhu luruh ke tanah. Bibirnya kembali mendesis menahan sakit di perut akibat guncangan saat terjatuh. Tak lama setelah itu keringat dingin kembali mengalir membasahi wajah pucatnya. Liang Zhu lalu menggeretakkan gigi menahan perih saat luka di perutnya kembali mengeluarkan darah.
"Sial, siapa yyan telah melukai perutku?" ucap Liang Zhu bertanya-tanya sendiri.
Setelah rasa sakitnya sedikit berkurang, Liang Zhu kembali menatap ke arah kaca di hadapannya. Dia menelan ludah saat menyadari kalau wajahnya sekarang sangat jauh berbeda dengan wajah yang biasa dia lihat.
"Kenapa aku jadi terlihat sangat berbeda ya. Wajah ini sangat cantik dan juga lembut. Seingatku dulu wajahku tidak secantik ini!" gumam Liang Zhu sambil meraba wajah.
Saat Liang Zhu sedang menatap wajah barunya, tiba-tiba terdengar suara bisikan seperti angin. Suara itu memanggilnya.
"Liang Zhu," ....
Liang Zhu tersentak kaget mendengarnya. Dia segera mengedarkan pandangan untuk mencari di mana sumber suara itu.
"Siapa kau!!" tanya Liang Zhu sambil terus mencari keberadaan orang yang baru saja memanggilnya. Ada sedikit rasa takut bergelayut di dalam hati karena posisinya sekarang tengah berada di tempat asing.
"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu. Namaku Liona Serra Zhu, pemilik tubuh yang sedang kau tempati sekarang."
Mata Liang Zhu terbelalak lebar ketika suara misterius itu menjelaskan siapa dirinya.
"Apa maksudmu mengatakan kalau kau pemilik tubuh ini. Jelas-jelas ini adalah tubuhku. Dasar aneh!"
"Liang Zhu, apa yang kukatakan benar adanya. Ruhmu yang saat itu masih penasaran masuk ke dalam ragaku yang kebetulan baru saja meninggal karena mencoba menolong pria yang kau lihat saat membuka mata tadi."
Liang Zhu terdiam memikirkan ucapan suara misterius tersebut. Dia lalu menatap tubuhnya lewat kaca. Sepertinya yang dikatakan suara misterius itu bukanlah kebohongan. Wajah dan tubuh ini memang sangat berbeda dengan miliknya dulu.
Tubuhnya dulu cukup kekar dan tidak lemah seperti ini.
"Apa sekarang aku sedang mengalami perjalanan waktu?" pikir Liang Zhu.
"Yang kau pikirkan benar. Kau memang berpindah waktu dari zamanmu ke zaman ini. Kau ruh yang terpilih untuk terlahir kembali. Dan sekarang tubuhku menjadi tubuh untuk kehidupan keduamu."
Kini Liang Zhu mengerti. Wajah dan tempat asing ini ternyata adalah sebuah reinkarnasi di mana kehidupan keduanya akan kembali terjadi.
"Baiklah, aku mengerti. Tapi dimana kau saat ini. Kenapa aku tidak bisa melihatmu dan hanya bisa mendengar suaramu saja?" tanya Liang Zhu.
"Aku berada di dalam pikiranmu, Liang Zhu. Kau hanya bisa mendengar suaraku saja untuk saat ini. Aku akan datang menemuimu nanti di alam mimpi."
"Alam mimpi?"
"Iya. Sekarang aku hanyalah ruh tanpa raga. Manusia tidak akan bisa melihatku. Kita hanya bisa bertemu di alam mimpi saja. Jika saatnya sudah tiba, kita akan segera bertemu. Aku tahu kau sangat ingin melihat seperti apa rupa diriku. Iya, kan?
Liang Zhu menganggukkan kepala. Saat Liang Zhu sedang berbicara dengan pemilik tubuhnya, dia dikagetkan oleh sebuah suara yang berasal dari wanita paruh baya. Wanita itu berjalan cepat ke arahnya dan terlihat sangat panik.
"Astaga, apa yg terjadi padamu nak Kenapa kau bisa terluka di tempat gelap seperti ini?" tanyanya cemas.
Wanita itu lalu melepaskan kain yang melilit dilehernya untuk menutupi luka di perut Liang Zhu yang terus mengeluarkan darah. Melihat hal itupun Liang Zhu hanya diam saja sambil memperhatikan penampilan wanita tersebut. Pakaian yg dikenakan oleh wanita ini sangat aneh. Tak lama setelah itu kepala Liang Zhu tiba-tiba pusing dan penglihatannya memudar. Sebelum matanya tertutup, Liang Zhu masih sempat mendengar suara wanita ini terus memanggilnya.
Tolong aku ....
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 478 Episodes
Comments
Angel Ribka
oke aku baca sebab saat ini lagi mager
2024-10-01
0
オーロラ79
mampir ah...🍻
2024-08-23
0
RJ 💜🐑
baca ulang ceritanya soalnya author nya sudah tidak update lagi 👍🏻😁
2024-08-10
0