CHAPTER 4: Pesta Lampion

Hari Ini adalah tepat hari ke 4 Haerin tinggal di istana, tentu saja sangat membosankan karena ia sama sekali tak keluar dari Paviliun Bunga, Terlalu malas untuk sekedar berjalan jalan. Dan selama ia resmi menjadi wanita Seja. Hanya sekali Seja mengunjunginya yaitu saat kejadian setelah penobatan tersebut. Ya Seja mendatanginya hanya untuk menamparnya sungguh lucu bukan? Haerin terkekeh. Ia tidak pernah berbuat salah dan tiba tiba saja sudah menjadi kambing hitam. Tidak bisa ia bayangkan akan seperti apa kehidupanya nanti jika sekarang saja sudah seperti ini.

Ah iya Haerin ingat tadi saat ia pergi ke dapur Istana tak sengaja mendengar obrolan para dayang tentang Pesta Lampion di pusat kota, Pasti sangat menyenangkan bukan melihat gemerlap jutaan lampion yang diterbangkan. Di jamannya sudah tidak ada pesta semacam itu jadi tidak ada salahnya bukan jika ia datang untuk melihatnya.

"Ah ri ah" panggil Haerin pada Ah ri yang berada di luar kamarnya.

"Ne Mama ada apa?" Ucap Ah ri dengan hormat.

"Bukankah nanti malam akan ada pesta Lampion?"

"Ne"

"Bagaimana jika kita pergi ke Sana" Ucap Hae rin mengebu.

Ah ri tersentak, yang benar saja pergi ke pesta Lampion. Tak sadarkah Haerin akan posisinya.

"Ah Mama yang benar saja, Anda sekarang di Istana bukan di kediaman anda"

Tentu saja Ah Ri tidak mengijinkan, Sekarang Haerin adalah seorang Sejabin, tentu saja Posisinya tersebut akan memberatkan dia dalam bebas bepergian, Apalagi pergi ke Pesta pelepasan lampion, Jika pun ingin pergi mungkin ia bisa pergi dengan suaminya. Karena statusnya juga sekarang bukanlah wanita lajang lagi.

"Anda juga sudah tidak lajang lagi, bukankah di negri ini sudah ada peraturan jika seseorang yang telah menikah, jika ingin bepergian ke pesta semacam itu Tidak boleh pergi sendirian Nona"

"Aku tidak sendirian Ah ri, aku akan pergi bersamamu"

"Bukan itu yang saya maksud Nona, jika Nona ingin pergi ke Pesta lampion Nona harus pergi bersama Seja-Jeoha, Apa yang akan orang katakan jika Sejabin mereka menghadiri pesta lampion dengan Pelayanya"

Pergi dengan Seja?

Kekehan Haerin membuat Ah ri mengernyit, yang benar Saja jika dirinya harus pergi dengan Seja, bahkan Setelah malam itu ia belum pernah lagi melihat Seja. Lalu jika ia mengajak Seja pergi ke Pesta lampion, Sangat mustahil Seja akan mengabulkan keinginanya bukan?

"Tapi aku sangat mengiginkanya Ah ri, Ah bagaiman jika aku memimjam pakaian dayang Istana"

"Mama kumohon jangan berbuat hal itu, itu bukanlah perbuatan yang baik" ucap Ah ri menunduk.

"Cepatlah Ah ri, ambilkan satu saja baju dayang"

"tapi Mama-"

"Cepatlah"

Akhirnya Ah ri mengangguk dan beranjak mengambilkan baju dayang Untuk Haerin ia tidak bisa menolak permintaan junjunganya itu. Dan dalam pikiranya ia sangat tidak habis fikir dengan kelakuan mengejutkan Haerin, Barawal dari berubahnya sang junjungan karena insiden bunuh diri di kolam teratai yang merubahnya yang galak dan semena mena, menjadi Haerin yang sangat baik dan selalu tersenyum.

⿴⃟۪۪⃕᎒⃟ꕤTHE PRINCE WOMAN⿴⃟᎒⃟ꕤ

Sekarang Haerin sudah berada di Sungai Cheonggye yaitu tempat dimana penerbangan Lampion Dilakukan, sungai tersebut tidak terlalu besar dan deras, tetapi terlihat sangat indah apalagi di malam hari seperti ini. Dengan mantap ia pergi sendiri ke tempat ini karena memang jaraknya tidak terlalu jauh dari istana.

Terlihat lampion berbagai bentuk yang dijajakan para penjual, disudut sudut tempat yang terlihat sedikit sepi tidak sedikit pasangan yang sedang memadu kasih, anak anak kecil terlihat berlarian mengengam lampion kecil, semaua masyarakat dari segala kalagan terlihat berbaur memadu tawa

Senyum kecil mengembang di wajah Haerin, senyum itu sangat tulus seolah ia melepaskan semua beban di pundaknya hanya karena melihat keramaian dan kehangatan tersebut. Dengan seragam dayang istana berwarna biru ia berjalan menuju ke sisi jembatan berwarna merah, disana ada seorang ibu2 tua yang terlihat menjual beberapa lampion berwarna merah.

"Eommoni bolehkah saya mendapatkan salah satu lampion ini?"

"Ah Tentu saja Aggashi"

Haerin mengambil beberapa keping perak yang dibawanya lalu menyerahkanya kepada penjual Lampion tersebut. Sedangkan mata penjual lampion tersebut tidak luput dari wajah cantik Haerin.

"Terlihat dari pakaianmu Anda adalah seorang dayang istana?"

"Anda benar sekali Eommoni"

"Tetapi kau sangat cantik sekali seperti cahaya bulan, bahkan dari tadi kau seperti menjadi pusat perhatian" ucapnya menunjuk sekitar, memang mata beberapa lelaki berpandangan nakal kearahnya.

"Ah apa yang Anda katakan Eommoni, aku sudah menikah dan tentu saja aku tidaklah secantik itu"

"Kau sudah menikah? Lalu kenapa kau berjalan sendiri dimana suamimu? Lagian kau seorang dayang apakah boleh kau menikah?"

Skakkk mat,

Ah Haerin keceplosan, karena memang kata kata itu seperti sepontan keluar dari bibirnya, dan bagaimana bisa sekarang ia mengakui jika sudah memiliki Suami. Sedangkan suaminya bahkan sudah berjanji akan menyingkirkan dirinya dan juga ia melupakan fakta jika seorang dayang istana tidaklah boleh untuk menikah.

"Ah Suami ku sedang ada di sana" tunjuk Haerin asal.

"Yasudah Eommoni mari" Ucap Haerin kembali lalu beranjak.

Beberapa menit kemudian semua Orang berkumpul di pingiran sungai, kembang api dilepaskan ke langit lalu setiap orang yang membawa lampion berdoa dan menerbangkan lampionya. Haerin mengenggam lampionya erat lalu memanjatkan keinginanya.

'Tuhan jika kau memang sudah tidak mengijinkanku kembali ke dunia modern, setidaknya berikanlah aku kebahagiaan disini'

Wusssssssssss........

Lampion di tangan haerin terbang begitu cepat padahal sumbu api tidak terlalu besar. Lampion itu berbaur dengan ratusan lampion lainya menuju langit, berharap tuhan mengabulkan permintaan mereka.

Tatapan Haerin beralih kepada 2 orang berbeda gender yang terlihat sangat bahagia, sepertinya mereka baru saja menerbangkan lampion juga, Tetapi tatapan Mata Haerin terlihat menajam kala mengenal salah satu orang disana, Haerin mengengerjap kan matanya kembali memastikan ia tidak salah lihat dan ia memang tidak salah laki laki itu adalah Seja dan ia Bersama seorang Gadis, walaupun Seja sudah memakai pakain biasa tetapi tentu saja ia masih mengenalinya, Gadis itu terlihat seperti dari kaum Yangban ia terlihat seumuran dengan Haerin gadis itu terlihat cantik dan sangat manis.

Melihat hal itu Haerin lagi lagi hanya bisa tersenyum, ternyata sejarah tidak sepenuhnya benar, Buktinya sekarang Seja tengah bersama seorang gadis itu, Huh tetapi sepertinya ada yang aneh dari dirinya melihat hal itu, apakah ia menyukai Seja, ah tidak yang benar saja?

'Ah sepertinya aku harus kembali ke Istana malam semakin larut' batin haerin.

Haerin pun beranjak lalu mulai menelusuri jalan untuk kembali ke Istana, tetapi Haerin tidak menyadari sedari tadi ada tiga orang yang mengikutinya hingga tibalah ia di tempat sepi, ketiga orang tersebut menghadang Haerin membuatnya sangat terkejut. Mereka adalah lelaki hidung belang.

"Hai Nona cantik kenapa kau berjalan jalan sendirian"

Mata Haerin membelalak melihat ketiga orang tersebut, tentu saja ia tidak bisa melawan mereka karena ia tidak memiliki ilmu bela diri sama sekali bukan? Apalagi ia juga pergi sendirian. Ia bersiap untuk berlari tapi terlambat tanganya di cengkram oleh salah satu pria itu.

"Tolong!!"

"Tolong!!"

"Diamlah, percuma saja kau meminta tolong, tidak akan ada yang menolongmu, disini tidak ada orang Nona"

"Kalian ingin melecehkanku?" tanya Haerin menantang, sebenarnya ia ingin mengulur waktu seraya berpikir bagaimana caranya kabur dari meraka.

"Ya tentu saja, badanmu sangat bagus Nona" Ucap orang itu dengan memandang nakal badan Haerin.

"Eum aku punya penawaran-"

"Aku akan melayani kalian samapi puas tetapi dengan satu sayarat" lanjut Haerin.

"Ah benarkah Nona tapi kami tidak percaya, kau hanya mengulur waktu Nona"

Aish bagaimana bisa dia tahu?

Laki laki yang mencengkram pegelangan tangan Haerin menyeret kasar tubuhnya ke sebuah semak semak, Haerin meruntuk dalam hati. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Pria itu mendorong tubuh Haerin hingga Haerin tersungkur, Haerin merasakan tubuhhnya sangat sakit, jangankan kabur berdiri saja ia kepayahan.

'tidak mereka tidak boleh menyentuh tubuhku' batin Haerin.

Tangan Haerin mengulung melindungi tubunya dari tangan salah satu lelaki yang akan menyentuhnya, Haerin terkekeh kembali. Mungkin sekarang ia lebih baik mati daripada dilecehkan seperti ini.

Mati?

Mati lagi?

ꕤ⸙۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪ࣤ THE PRINCE WOMAN⸙۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪ࣤ ꕤ

*Mama: Yang Mulia

*Seja Jeoha : Yang mulia putra mahkota

*Yangban : Kaum bangsawan

*Aggashi : Nona muda

Terpopuler

Comments

Nurhasanahjj

Nurhasanahjj

Aku harap ada cinta segitiganyaa apalagi ada pangerannyaa 😂

2022-02-09

0

Nur Fadilla

Nur Fadilla

saya suka sekali

2022-01-10

1

Ribka Margaretha Soling

Ribka Margaretha Soling

peran utama dari masa depan ga seru lemah.ga bisa bela diri

2021-12-14

2

lihat semua
Episodes
1 BAGIAN 1: Terdampar ke Masalalu.
2 CHAPTER 2: Menjadi Miliknya
3 CHAPTER 3: Kebaikan Ibu Suri
4 CHAPTER 4: Pesta Lampion
5 CHAPTER 5: kesedihan
6 CHAPTER 6: Ini Semua takdir
7 CHAPTER 7: RACUN
8 CHAPTER 8: Bunga kecil itu mematikan
9 CHAPTER 9: kematian Raja
10 CHAPTER 10: Apakah aku tidak berati untukmu?
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21: Awal dari Cinta
22 CHAPTER 22: Ini adalah Cinta
23 CHAPTER 23: Kapan aku bahagia
24 CHAPTER 24: Perasaan Sang Bunga
25 CHAPTER 25: Kebenaran
26 CHAPTER 26: Sebuah Rahasia
27 CHAPTER 27: Racun
28 CHAPTER 28: Apakah itu adil?
29 CHAPTER 29 : Wanita itu miliku
30 CHAPTER 30: Anak itu cerdas
31 CHAPTER 31: Sakit hati
32 CHAPTER 32: Bunga penghias istana
33 CHAPTER 33: Eomma-Mama
34 CHAPTER 34: Ratuku
35 CHAPTER 35: Rencana yang buyar
36 CHAPTER 36: Awal kebahagiaan
37 CHAPTER 37: Rencana baru
38 CHAPTER 38: Fitnah
39 CHAPTER 39: Biarkan aku melindungi
40 CHAPTER 40: Untuk Jelas
41 CHAPTER 41: Geramnya
42 CHAPTER 42: Rencana menjijikan
43 CHAPTER 43: Menjadi licik adalah keharusan bukan pilihan
44 CHAPTER 44: Ibu mendadak jadi baik
45 CHAPTER 45: Yeosang menjadi iblis
46 CHAPTER 46: Hukuman berat itu di depan mata
47 CHAPTER 47: Hukuman untuk Putri
48 ••••
49 CHAPTER 48: Melindungi lawan.
50 CHAPTER 49: Kebencian yang semakin menjadi
51 CHAPTER 50: Sudah tidak ada rencana
52 CHAPTER 51: Bersama selamanya.
53 CHAPTER 52: Sebuah Dekrit
54 CHAPTER 53: Kematian tragis pembawa kehancuran.
55 CHAPTER 54: Penyesalan yang membunuhku.
56 CHAPTER 55: Jangan bersedih.
57 CHAPTER 56: Kabar Bahagia.
58 CHAPTER 57: Ancaman untuk Ratu.
59 CHAPTER 58: Sebuah pertanyaan.
60 CHAPTER 59: Salam perpisahan.
61 CHAPTER 60:
62 CHAPTER 61: Cemburu.
63 Kau Harus Hati-Hati.
64 Laporan penuruan tahta.
65 Pembunuh bayaran.
66 Jangan menikah lagi, Jeonha!
67 Rasa malu yang membunuh.
68 Pengampunan
69 Kabar bahagia.
70 Entah apa ini.
71 Di sini, di hati ini.
72 Kisah ikan dan kupu-kupu.
73 Benang Merah.
74 Kelahiran Putra Mahkota Yang Tak terlupakan.
75 Aku akan selalu mengingatmu.
76 Saranghamnida Jeonha.
77 Jihoon-ie
78 Menjadi pengasuh.
79 Meet the cast.
80 Lee Jae Won.
81 Bertemu kembali.
82 Lee Jae Hwan
83 Sore hari yang indah.
84 Pertengkaran Dua Saudara.
85 Berenang
86 Lihat saja.
87 Cerita lampau keluarga Lee.
88 Chuma & Chumi
89 Tidak hanya di istana, disinipun ada orang jahat.
90 Hari paling menyenangkan.
91 Hukuman.
92 Kim Alin sang wanita Casino.
93 Penyelamat.
94 Apa salahku?
95 Peony yang indah.
96 Celaka!
97 Kau lebih cocok menjadi istriku!
98 Mengapa kau peduli Padaku?
99 Kemana ibunya?
100 Saya ingin bicara sebentar.
101 Selamat jalan Nyonya Lee.
102 Salju Itu Suci.
103 Soo Hee Si Nenek Lampir.
104 Naa
105 Demam.
106 Lee Harang.
107 Semoga saja.
108 Han Nara
109 Jaewon itu posesif.
110 Saya minta maaf.
111 Seluncur Es.
112 Ramalan pembuat hati gundah.
113 Tidak diinginkankan.
114 Jalang.
115 Tidak.
116 Baikkan?
117 Perasaan aneh.
118 Yeayy
119 Yeayyy
120 The Day In Jeju.
121 2nd
122 Mana yang tepat?
123 Cerai.
124 Surat cinta dari masalalu.
125 Malam yang hening.
126 Aku mencintaimu dari dulu.
127 ?
128 Sepenggal kisah dari masa lalu.
129 Terimaksih.
130 Benarkah?
131 Flashback.
132 Ayo kita menikah!
133 Hanya aku, jangan wanita lain!
134 Film yang diangkat dari kisah cinta kita.
135 Gaun indah.
136 Berikan aku waktu.
137 Sekretaris kurang ajar.
138 Ada aku disisimu.
139 Terenggut paksa.
140 Penyesalan
141 Tanpa harapan.
142 Lebih baik mati saja!
143 Jangan ragukan aku!
144 Last.
Episodes

Updated 144 Episodes

1
BAGIAN 1: Terdampar ke Masalalu.
2
CHAPTER 2: Menjadi Miliknya
3
CHAPTER 3: Kebaikan Ibu Suri
4
CHAPTER 4: Pesta Lampion
5
CHAPTER 5: kesedihan
6
CHAPTER 6: Ini Semua takdir
7
CHAPTER 7: RACUN
8
CHAPTER 8: Bunga kecil itu mematikan
9
CHAPTER 9: kematian Raja
10
CHAPTER 10: Apakah aku tidak berati untukmu?
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21: Awal dari Cinta
22
CHAPTER 22: Ini adalah Cinta
23
CHAPTER 23: Kapan aku bahagia
24
CHAPTER 24: Perasaan Sang Bunga
25
CHAPTER 25: Kebenaran
26
CHAPTER 26: Sebuah Rahasia
27
CHAPTER 27: Racun
28
CHAPTER 28: Apakah itu adil?
29
CHAPTER 29 : Wanita itu miliku
30
CHAPTER 30: Anak itu cerdas
31
CHAPTER 31: Sakit hati
32
CHAPTER 32: Bunga penghias istana
33
CHAPTER 33: Eomma-Mama
34
CHAPTER 34: Ratuku
35
CHAPTER 35: Rencana yang buyar
36
CHAPTER 36: Awal kebahagiaan
37
CHAPTER 37: Rencana baru
38
CHAPTER 38: Fitnah
39
CHAPTER 39: Biarkan aku melindungi
40
CHAPTER 40: Untuk Jelas
41
CHAPTER 41: Geramnya
42
CHAPTER 42: Rencana menjijikan
43
CHAPTER 43: Menjadi licik adalah keharusan bukan pilihan
44
CHAPTER 44: Ibu mendadak jadi baik
45
CHAPTER 45: Yeosang menjadi iblis
46
CHAPTER 46: Hukuman berat itu di depan mata
47
CHAPTER 47: Hukuman untuk Putri
48
••••
49
CHAPTER 48: Melindungi lawan.
50
CHAPTER 49: Kebencian yang semakin menjadi
51
CHAPTER 50: Sudah tidak ada rencana
52
CHAPTER 51: Bersama selamanya.
53
CHAPTER 52: Sebuah Dekrit
54
CHAPTER 53: Kematian tragis pembawa kehancuran.
55
CHAPTER 54: Penyesalan yang membunuhku.
56
CHAPTER 55: Jangan bersedih.
57
CHAPTER 56: Kabar Bahagia.
58
CHAPTER 57: Ancaman untuk Ratu.
59
CHAPTER 58: Sebuah pertanyaan.
60
CHAPTER 59: Salam perpisahan.
61
CHAPTER 60:
62
CHAPTER 61: Cemburu.
63
Kau Harus Hati-Hati.
64
Laporan penuruan tahta.
65
Pembunuh bayaran.
66
Jangan menikah lagi, Jeonha!
67
Rasa malu yang membunuh.
68
Pengampunan
69
Kabar bahagia.
70
Entah apa ini.
71
Di sini, di hati ini.
72
Kisah ikan dan kupu-kupu.
73
Benang Merah.
74
Kelahiran Putra Mahkota Yang Tak terlupakan.
75
Aku akan selalu mengingatmu.
76
Saranghamnida Jeonha.
77
Jihoon-ie
78
Menjadi pengasuh.
79
Meet the cast.
80
Lee Jae Won.
81
Bertemu kembali.
82
Lee Jae Hwan
83
Sore hari yang indah.
84
Pertengkaran Dua Saudara.
85
Berenang
86
Lihat saja.
87
Cerita lampau keluarga Lee.
88
Chuma & Chumi
89
Tidak hanya di istana, disinipun ada orang jahat.
90
Hari paling menyenangkan.
91
Hukuman.
92
Kim Alin sang wanita Casino.
93
Penyelamat.
94
Apa salahku?
95
Peony yang indah.
96
Celaka!
97
Kau lebih cocok menjadi istriku!
98
Mengapa kau peduli Padaku?
99
Kemana ibunya?
100
Saya ingin bicara sebentar.
101
Selamat jalan Nyonya Lee.
102
Salju Itu Suci.
103
Soo Hee Si Nenek Lampir.
104
Naa
105
Demam.
106
Lee Harang.
107
Semoga saja.
108
Han Nara
109
Jaewon itu posesif.
110
Saya minta maaf.
111
Seluncur Es.
112
Ramalan pembuat hati gundah.
113
Tidak diinginkankan.
114
Jalang.
115
Tidak.
116
Baikkan?
117
Perasaan aneh.
118
Yeayy
119
Yeayyy
120
The Day In Jeju.
121
2nd
122
Mana yang tepat?
123
Cerai.
124
Surat cinta dari masalalu.
125
Malam yang hening.
126
Aku mencintaimu dari dulu.
127
?
128
Sepenggal kisah dari masa lalu.
129
Terimaksih.
130
Benarkah?
131
Flashback.
132
Ayo kita menikah!
133
Hanya aku, jangan wanita lain!
134
Film yang diangkat dari kisah cinta kita.
135
Gaun indah.
136
Berikan aku waktu.
137
Sekretaris kurang ajar.
138
Ada aku disisimu.
139
Terenggut paksa.
140
Penyesalan
141
Tanpa harapan.
142
Lebih baik mati saja!
143
Jangan ragukan aku!
144
Last.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!