The Prince Woman
Seorang gadis terlihat menangis sesenggukan, dirapatkan kembali tubuhnya kesamping bebatuan berlumut yang tentunya kotor, tapi tidak ada pilihan lain. Rasa ketakutan kembali menyelimuti hatinya, keringat dingin mulai menetes. Kepalanya kembali menggeleng untuk menolak hal yang selanjutnya akan terjadi.
Langkah kaki kembali terdengar mendekati tempat persembunyianya. Jihye adalah nama dari gadis itu, ia sedikit mengintip dan melihat orang itu yang tidak lain adalah ibunya berada sepuluh meter di belakang.
Tidak ingin ketahuan gadis itu memilih melanjutkan langkahnya untuk menjauh tanpa memedulikan kaki telanjangnya yang telah memerah mungkin sedikit berdarah. Ia
Jihye menghentikan langkahnya saat sadar ia telah salah mengambil jalan. Di depannya terlihat tebing yang berbatasan langsung dengan danau.
"Menyerahlah sayang kau sangat cantik pastinya kau akan dibayar mahal setelah melakukanya! " Suara Indah itu mengalun mengejutkan Jihye, ibunya sudah berada tidak jauh darinya.
"Aku tidak sudi menjadi jal*ng sepertimu. "
Kalian tidak salah dengar, Ibu Jihye meminta putrinya untuk menjadi wanita malam, menjual tubuhnya untuk segepok uang. Ibu macam apa yang tega berbuat seperti itu.
"Sudah cepatlah! "
"Lebih baik aku mati daripada harus menjadi perempuan murahan."
Gadis itu membalikan tubuhnya dan melihat danau yang terlihat tidak dangkal sama sekali, jika ia masuk kedalamnya kemungkinan selamat akan kecil karena memang ia tidak bisa berenang.
Tetapi bukankah ini jalan terbaik? Mati bahkan lebih baik daripada tubuhnya harus digerayangi pria tua bangka yang mesum.
Byuuur,
"Song Jihye!!! " Wanita itu berteriak begitu melihat tubuh sang anak tidak lagi terlihat dari permukaan.
Ada sedikit penyesalan di hatinya.
Hanya sedikit.
⿴⃟۪۪⃕᎒⃟ꕤTHE PRINCE WOMAN⿴⃟᎒⃟ꕤ
Mata Indah itu mengerjap pelan sebelum selanjutnya terbuka sempurna. Dapat ia rasakan sesuatu menghimpit dadanya mungkin efek dari tengelam tadi. Badanya terasa lemas matanya pun juga terasa berat.
Sebuah suara mengalihkan perhatianya. "Nona Song anda sudah sadar, apa yang anda rasakan nona?"
Jihye mengalihkan pandanganya dan selanjutnya ia dikejutkan dengan seorang lelaki paruh baya yang mengenakan hanbok berwarna hijau tua, apakah ia sedang syuting drama kolosal?
Ia beralih melihat pakaian yang ia kenakan sendiri ia mengenekan hanbok merah muda berbahan sutra. Apakah sebelum nya ia memiliki hanbok? bukan kah ia tidak pernah membeli hanbok. Lalu tempat ini bukanlah kamarnya. Jihye akui tempat ini memang sangat bagus tetapi ia tidak mengerti kenapa ia bisa disini, ataukah saat ia tenggelam di danau tadi ada yang menyelamatkan nya?
"Nona anda baik-baik saja?" tanya lelaki itu kembali.
"Ini dimana?"
Lelaki itu mengernyit dengan pertanyaan aneh itu. "Tentu saja di kamar anda nona. "
Kamarnya? Yang benar saja, ini adalah tempat yang begitu asing untuknya.
"Jika anda merasa baik-baik saja, saya akan memanggilkan pelayan anda nona." Lelaki itu membungkuk lalu beranjak pergi. Tak lama seorang gadis yang terlihat masih muda masuk gadis itu terlihat sangat cantik tanpa riasan apapun, ia juga tidak terlihat mengunakan hanbok yang mahal. Hanya kain satin biru berwarna gelap, sangat pas dengan tubuh mungil gadis itu.
"Nona Haerin anda sudah merasa lebih baik"
Haerin?
Apakah telinga Jihye tidak salah dengar, siapa Haerin? Bukankah dalam ruangan itu hanya ada dirinya dan gadis muda itu.
"Apa yang terjadi denganku?" tanya Jihye.
Gadis muda itu terlihat sedikit terkejut dengan pertanyaan Jihye. Nonanya sedikit aneh atau Apakah memang nona nya itu lupa. Tapi mana mungkin bisa lupa?
Apakah tenggelam membuat seseorang hilang ingatan?
"Kenapa kau diam?"
"Ta-tadi nona mencoba bu-bunuh diri di kolam teratai, " ucapan itu sedikit bergetar dan tergagap ia takut nonanya akan marah.
Bunuh diri? Benarkah ia telah hidup kembali di tubuh orang asing.
"Siapa namamu?"
Gadis itu membelalakan matanya, apakah nonanya tidak salah memberikan pertanyaan.
"Nama saya adalah Kang Ah ri. "
"Apakah aku berada di dinasti joseon?" Entah bagaimana pertanyaan itu keluar dari bibir Jihye.
"Ye?" Gadis itu mengernyit bingung dengan pertanyaan Jihye.
Seperti bukan nonanya saja.
"Siapa Raja yang sekarang berkuasa?"
"Nona ap-"
"Jawab aku Ah ri! "
"Yang mulia Raja Lee Gwak"
Lee Gwak?
Nama itu tentu saja tidak asing untuk Jihye, tentunya saat masih sekolah ada pelajaran yang mengulaa sejarah. Ia memang tidak terlalu tahu tentang sejarah negrinya, tapi nama Lee Gwak cukup terkenal untuk sampai di telingganya, apalagi anak dari beliau yang mewarisi tahta setelahnya.
Setahunya Lee Gwak adalah Raja yang baik hati dan ramah tamah, tetapi kekuasaan tidak melebihi 7 tahun karena raja wafat dan digantikan oleh putranya yang kala itu berusia 20 tahun. Lalu sekarang dirinya berada di masa itu. Ia kembali ke masa lalu?
"Bisa kau ceritakan kenapa aku bisa berniat bunuh diri?"
"Nona apakah ada yang salah dengan anda, saya akan memanggil Tabib Min jika Nona merasa tidak baik."
Jihye terlihat berpikir, Pelayannya itu tidak akan percaya jika ia datang dari masa depan. Dimana semuanya sudah canggih, jadi mungkin sedikit kebohongan akan menyelamatkan hidup nya.
"Aku kehilangan ingatanku Ah ri mungkin ini tidak akan berlangsung lama tolong jangan katakan pada siapapun, dan bisakah ceritakan kenapa aku bisa bunuh diri?"
Ah ri sedikit terkejut tetapi ia mencoba biasa saja di depan nona nya itu.
"An-anda akan dianggkat menjadi sejabin nona."
*Sejabin: Putri mahkota.
"Sejabin?"
"Ne."
Jika yang memerintah adalah Raja Gwak berarti yang menjadi putra mahkota adalah Lee jeong hwan. Setahu Jihye, Hwan adalah seorang berkepribadian sangat tegas dan terkenal dingin ia akan membunuh siapapun yang dimatanya salah. Baik lelaki maupun perempuan tidak ada yang bisa mendapat ampunanya, menurut sejarah ia sangat berbeda dengan ayahnya yaitu Raja Gwak.
Ah betapa buruk nasibnya apalagi dalam sejarah dituliskan Hwan tidak pernah mencintai wanita manapun, hatinya sangat dingin dan tidak terisi. Bagaimana bisa seseorang hidup seperti itu?
"Ah tadi siapa namaku?"
"Nama anda Song Hae-rin nona"
Jihye tersenyum, ia akan mengingat betul namanya. Walaupun masih sangat tidak percaya dengan apa yang terjadi, tapi ia akan berusaha melakukan yang tebaik dengan tubuh barunya itu. Karena hidup kembali seperti ini adalah anugerah, dan ia rasa ini lebih baik daripada harus menjadi Jal*ng.
⿴⃟۪۪⃕᎒⃟ THE PRINCE WOMAN⿴⃟᎒⃟
Mata elang itu menatap sang jendral kerajaan dengan tajam. Mata itu seolah berbicara meminta penjelasan kepada sang jenderal. Sedangkan sang jendral sendiri seperti ragu tentang jawaban yang akan ia utarakan kepada pemilik mata Elang itu, karena pemilik mata Elang itu adalah putra Mahkota. Seorang yang kejam sekaligus paling ia takuti di dalam istana.
Putra mahkota Lee Hwan meminta jendral untuk menyelidiki tentang calon Putri mahkota atau yang biasa disebut Sejabin. Sedangkan laporan yang jendral dapat dari anak buahnya sangat tidak memuaskan. Ia takut jika sampai membuat putra mahkota marah, itu adalah hal yang sangat buruk
"Apa informasi yang kau dapat Jendral Min?" suara itu mengalun lembut. Mungkin suasana hati Sang Putra Mahkota tengah baik. Tapi tidak tahu setelah ia memberikan laporan itu.
"Song Haerin Putri dari perdana mentri Song itu dirumorkan memiliki paras yang sangat cantik. Beberapa orang juga merumorkanya sebagai pribadi yang cerdas dan sangat sopan tetapi rumor yang kedua tersebut ternyata tidak lah benar sama sekali. Nona Haerin sangatlah manja dan kepribadian nya sangat jauh dari kata sopan. Setelah saya mengikutinya selama seminggu ini ia juga terlihat sering membentak para pelayan dan memperkerjakan mereka tidak manusiawi"
Itu adalah laporan dari anak buahnya, entah benar atau tidak. Tetapi ia sangat percaya dengan anak buahnya. Tidak mungkin jika berbohong.
Tangan Putra Mahkota terkepal, ia sangat tidak habis pikir bagaiamana bisa Wanita seperti itu yang terpilih menjadi Putri Mahkota. Bagaimana nasib negri ini jika kelak wanita nomor satunya memiliki tabiat seperti itu. Putra mahkota Hwan tidak segan membunuh nyamuk nyamuk tidak berguna yang menganggu kehidupannya. Tetapi tidak mungkin kan jika ia nanti akan membunuh istrinya dengan tanganya sendiri. Itu bukanlah suatu hal yang lucu.
Dan siapa sangka awal dari kesalahan paham informasi salah itu, akan membuat derita untuk seseorang.
𖥨ํ∘̥⃟❍ིི۪۪⃕۫۫͜ TBC⸙۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪۪ࣤ ⃝༘⃕☬️
Warning: PEUBI dalam cerita ini masih buruk, dari episode 60 keatas baru lebih baik. Mohon maaf untuk itu.
"
⿴⃟۪۪⃕.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Choirul Amaludin
saya belum membaca tapi sudah disodori pembuatan komentar. Bagaimana saya mengomentari hal yang belum saya ketahui.
2022-05-16
0
Dianita Indra
next
2022-05-16
0
Leonanna
🗿
2022-04-08
0