Sore hari dalam kamar Ganhia merasa bosan hari ini karena tidak melakukan apa-apa yang biasanya di sibukkan dengan pekerjaan untuk menghilangkan sedikit kebosanannya Ganhia membuka akun sosial medianya dan iseng mencari nama pemilik akun Danendra Mahendra dan membukanya.
jari jempolnya bergerak dan tiba-tiba berhenti pada satu foto.
"Siapa ini apa ini apa ini kekasih Tuan Danendra?, ternyata Tuan Danendra bisa juga ya tersenyum selebar ini".
lagi-lagi Ganhia mencari info tentang Tuan Muda Danendra dan mendapatkan sebuah artikel tentang Danendra.
Danendra Mahendra seorang Tuan Muda yang sukses di usia muda dan selalu menjadi perbincangan di kalangan bisnis bukan hanya itu Tuan Danendra dikenal sebagai laki-laki yang dingin, cuek, tegas dan bahkan tidak mengampuni orang yang melakukan kesalahan meskipun kesalahan itu hanya sepele tapi bonusnya Danendra adalah lelaki yang tampan dan Tuan Muda dari Keluarga Mahendra yang dikenal dengan kekayaannya dan itulah yang membuat para wanita tergila-gila kepadanya.
Dulu Danendra adalah orang yang ramah dan penyayang apalagi kepada ibu kedua adik perempuannya tetapi semua itu beruba saat Danendra mengalami patah hati diakibatkan oleh kekasihnya yang tiba-tiba meninggalnya demi mengejar karirnya siapakah wanita yang beruntung itu dan dimanakah Wanita itu sekarang ? Ganhia matikan hpnya dan dan meletakkan nya di meja karena mendengar ketukan dari luar kamar. Ganhia melangka dan membuka pintu.
"Maaf nona Muda mengganggu sebentar lagi Tuan Muda akan pulang bersiaplah untuk turun menyambut Tuan Muda." Kata Pak Haris kepala pelayan sekaligus salah satu orang kepercayaan Danendra
Ha menyambut? apa dia Raja yang harus di sambut kepulangannya dasar Tuan Muda sombong.
Ingat untuk selalu menyambut Tuan muda dan mengantar tuan muda di depan besama pelayanan saat berangkat dan pulang bekerja,
kata-kata Dirga tiba-tiba berputar di benak Ganhia.
Baik Pak...
Pak Haris memberikan jalan untuk Ganhia agar bisa lewat dan mengikuti Ganhia dari belakang.
beberapa menit kemudian Semua pelayan sudah berjejer untuk menyambut Tuan Danendra, bunyi mobil berhenti dan keluarga sosok sekertaris yang tinggi dan juga kaku sama seperti Tuanya dan membukakan pintu mobil untuk Danendra.
Saat Danendra melangkah semua pelayanan menunduk sebagai tanda hormat.
Apakah aku juga harus menunduk seperti mereka ? Ganhia bergumam dan sedikit melirik ke arah Diga dan menangkap tatapan tajam Dirga seakan Mengisyaratkan menunduk lah Nona dan jangan melakukan kesalahan dan membangkitkan amarah singgah yang sedang tertidur.
" apa kenapa dengan mata sekertaris sial itu ah menunduk sajalah ikuti saja mau manusia sombong ini, dasar sekertaris dan bos sama saja sama-sama sombong cih." gumam Ganhia dan segera menunduk.
Danendra menatap sedikit ke arah Ganhia dan melemparkan tas kerjanya ke arah Ganhia. Dan langsun melangka ke arah tangga sementara Ganhia yang masih terkejut dengan sikap Danendra yang tiba-tiba melemparkan tas ke arahnya dan mulai tersadar saat mendengar nada suara Dirga yang tegas
"Cepatlah mengikuti Tuan Muda Nona dan mulailah dengan Tugas Anda Tuan Muda tidak suka menunggu apalagi dengan orang yang lelet, jangan membuat Tuan muda marah dan menghukum anda nona atau bahkan akan berdampak pada keluarga anda."
Deg...
Gandhi merasa sesak di dadanya, kenapa kamu harus sakit hati dengan kata-kata sekertaris Dirga Nhia ini baru permulaan kamu harus kuat yang dikatakan sekertaris Dirga itu benar di sini kamu hanya pelayan dan kamu harus mematuhi semua perintah Tuan Danendra sampai akhir kontrak itu, Ganhia terus menyemangati dirinya sambil melangka ke arah kamar.
Saat sampai ke dalam kamar Ganhia suda disuguhkan dengan tatapan tajam Danendra.
apa yang kau kerjakan di bawa kenapa lama ha.. Apa kamu tidak membaca kontrak itu dengan baik atau Dirga tidak memberitahukanmu kalau aku tidak suka orang yang lelet..
Maaf Tuan...
Aku tidak butuh maafmu karena hari ini adalah hari pertamamu memulai tugasmu maka aku Masi memaafkan kesalahanmu.
"Ha.. baru juga sehari sudah melakukan kesalahan dasar singa galak "
Kenapa Masi di situ Aku mau mandi..
apalagi ini mandi kan tinggal mandi apa aku juga harus memandikannya apa dia gila.
Kenapa masih diam..
menyiapkan semua apa yang di perlukan keperluan Tuan Muda lagi-lagi Ganhia mengingat perkataan Dirga.
Eh baik Tuan saya akan menyiapkan air dan peralatan mandi anda dulu Tuan.. Jawab Ganhia sambil melangka ke arah kamar mandi.
Dasar gadis bodoh....
Saat Ganhia sibuk mengisi Bathtub tiba-tiba Danendra masuk ke dalam kamar mandi dan mengagetkan Ganhia.
Bersihkan punggungku..
Eh Tuan saya akan memanggil pelayan laki-laki untuk membantu anda Tuan.
Danendra tersentak dan langsun menoleh ke arah Ganhia. " ada apa dengan gadis bodoh ini apa dia tidak mau menyentuhku padahal dia termasuk gadis beruntung bisa melihatku bertelanjang dada dan banyak di luar sana wanita yang ingin menyentuhku.
Apa kamu menolak perintahku? Apa kau ingin melihat perusahaan ayahmu serata dengan tanah?.
maaf Tuan saya akan membantu anda..
Maaf maaf apa kau akan terus meminta maaf tandai mengerjakan tugasmu.
Tidak tuan...
cepat gosok punggungku..
Ganhia mengambil spon dan menuangkan sedikit sabun dan mulai menggosok punggung Danendra dengan pelan.
Gosok kebawah dan juga ke arah depan..
Ganhia sedikit tersentak dan wajahnya mulai memerah.
"Ha perintah gila apa lagi ini kenapa dia semakin kesini semakin gila apa dia sengaja? Kenapa dia harus mengotori mataku yang suci ini dasar manusia singa"
Ganhia mulai menggosok lagi punggung Danendra dan mulai bergeser ke arah pinggang menggosok lagi ke arah perut naik ke dada, Danendra yang melirik sedikit ke arah Ganhia sedikit tersenyum dengan wajah Ganhia yang mulai memerah..
Hhhh astaga kenapa dengan mukanya apa dia malu? kenapa dia semakin menggemaskan. Kata Danendra dalam hati.
Dasar Danendra bodoh apa yang kau pikirkan kenapa kamu mengatakan gadis bodoh ini menggemaskan ah kalau begini aku bisa gila...sambungnya lagi.
saat Ganhia mulai Menggosok lagi ke arah bagian dada ke leher tiba-tiba saja saga berdiri dan membuat Ganhia terkejut.
" ha apa itu kenapa lagi-lagi dia mengotori mataku yang suci ini dasar laki-laki tidak punya malu." Danendra yang tidak jelas mendengar gumam Ganhia tidak peduli dan melangka keluar dari kamar mandi.
Buru-buru juga Ganhia berdiri dan keluar melangka ke arah ruang ganti untuk menyiapkan pakaian Danendra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments