Chapter 05

“Walaikumsalam, Nak ini Mamak!” beritahu suara di ujung sana.

“Mamak apa kabar? Lagi dimana, kok ada sinyal?” tanyanya lirih takut membangunkan sang buah hati.

Nirma beranjak dari tempat tidur, membuka pintu kamar dan perlahan menutup lagi, netranya melihat Wak Sarmi yang tidur di ruang tamu beralaskan tilam. Ia memilih ke halaman belakang, duduk pada kursi kayu panjang yang bercahaya kan lampu belakang rumah.

“Mak, semuanya baik-baik saja ‘kan? tanyanya ingin memastikan kala tidak terdengar jawaban diseberang sana.

“Alhamdulillah baik,” ucap Mak Syam, ibunya Nirma, dengan nada tidak begitu menyakinkan.

“Nirma … Mbak mu sudah melahirkan,” terdengar nada bahagia, yang langsung menular ke putri bungsunya.

“Alhamdulillah, keponakan Ima cewek-cewek, apa cowok-cowok, Mak?” tanyanya antusias, ingin sekali mengetahui jenis kelamin bayi kembar Kakaknya. “Tapi, mengapa cepat sekali, Mak? Bukankah perkiraan dokter 2 atau 3 minggu lagi?”

“Iya Nak, Mbak mu melahirkan dadakan secara caesar di rumah sakit kota kecamatan. Kedua bayinya laki-laki. Nirma, ada yang ingin Mamak sampaikan.”

‘Mengapa perasaanku tak enak?’ detak jantungnya menjadi lebih cepat, apalagi mendengar nada ragu sang ibu.

“Sebetulnya ada apa? Dari tadi suara Mamak seperti menyembunyikan sesuatu, ingin memberitahu tapi ragu-ragu.” Nirma lebih erat lagi menggenggam ponselnya.

Terdengar helaan napas kasar nan panjang di ujung sana, menambah rasa cemas Nirma.

“Sebetulnya kelahiran si kembar disebabkan oleh mantan suamimu. Yasir hampir melecehkan Mbak mu Mala, untung saja suaminya cepat datang, kalau tidak … Mamak tak bisa membayangkan bagaimana nasib mereka,” suara Mak Syam terdengar bergetar.

“Astagfirullah.” Nirma membekap mulutnya, buliran air mata langsung mengalir deras, dengan nada bergetar ia mencoba berbicara. “Tolong ceritakan kronologinya Mak!”

“Mbak mu dan warga desa kita, pergi kondangan di kampung mantan suamimu, terus Mala kebelet buang air kecil, pergilah dia seorang diri ke kamar mandi yang letaknya jauh dari rumah si punya hajatan, begitu keluar … ternyata laki-laki bejat itu telah menunggu dan ingin melakukan hal tak senonoh.”

‘Badjingan kau Yasir! Benar-benar Keparat dirimu, sudah tak waras! Isi otakmu hanya selangkangan!’ tak sudah-sudah batin Nirma merutuk, memaki mantan suaminya.

“Nirma … Ima, kau dengar Mamak ‘kan?”

“Iya Mak.” Nirma menghapus kasar air matanya. “Lalu, Mbak Mala dan bayinya baik dan sehat ‘kan Mak?”

“Alhamdulillah sehat. Tapi, Mamak bingung Nak. Kalau misalkan Yasir dipenjara, kasihan Kamal nantinya, akan dicap anak narapidana.”

Deg.

Hati Nirma seperti disayat benda tajam, pikirannya menjadi bercabang, apa yang baru saja dikatakan oleh ibunya bagaikan anak panah menghujam dadanya.

“Mak ….” panggilnya lirih, mencoba untuk tegar serta berbesar hati. “Jangan pikirkan Kamal, Ima bisa mengatasinya! Bila bang Agam ingin memproses Yasir, karena tidak terima istrinya nyaris dilecehkan dan dicelakai, lakukan saja! Tuntut laki-laki biadab itu sampai dia mendapatkan hukuman setimpal!”

“Kau yakin?” suara Mak Syam terdengar parau, sudah dapat dipastikan ibu beranak dua itu tengah menangis. Wajar bila ia bingung, satu sisi mendukung penuh tindakan sang menantu, tapi dia juga meratapi nasib cucunya yang lain, Kamal.

“Sangat yakin Mak!” jawabannya tidak selaras dengan kata hati dan deraian air mata.

Beberapa menit kemudian panggilan di tutup, sang ibu beserta keluarga besan, malam ini akan menginap di rumah sakit kota kecamatan.

Nirma termenung seorang diri, menatap rembulan tidak ditemani ribuan bintang.

“Ya Allah, cobaan apa lagi ini?” tanyanya pilu dengan bahu bergetar.

“Apa boleh wanita hina ini meminta ya Tuhan? Kalau bisa, tolong cukup hamba saja yang Engkau hukum atas segala dosa masa lalu, tapi hamba mohon! Jangan Kamal ya Rabb.” Nirma tergugu, ia menaikkan lutut, menyembunyikan wajahnya di kedua paha.

“Apa aku bisa kuat melalui semua ini? Kepada siapa harus mengadu? Tak mungkin terus-terusan membebani keluargaku. Apa aku terima saja lamaran Juragan Byakta?” tanyanya pada diri sendiri.

Namun, logikanya langsung menepis keinginan terakhir itu. “Pernikahan bukanlah solusi, yang ada malah menambah masalah dikemudian hari. Apalagi alasan menikah lagi hanya dikarenakan ingin memiliki pelindung dan lari dari masalah. Aku tak boleh menjadi sosok pengecut lagi, sudah cukup kebodohanku di masa lalu.”

Nirma menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. “Ya Allah, semoga hamba bisa tetap teguh memegang pendirian, tak goyah karena keadaan. Cukup Kamal saja laki-laki dalam hidup hamba, jangan sampai ada sosok dewasa.”

Wanita bergelar ibu itu masih duduk sendirian, hatinya gundah gulana, gesture tubuhnya terlihat gelisah, tak dapat dipungkiri kalau dirinya dilanda kekhawatiran. Takut bila sampai ada yang mengetahui tentang mantan suaminya.

"Ya Rabb, hamba mohon tutuplah aib dia sebagai Engkau menyembunyikan aib hamba yang hamil diluar nikah, agar Kamal tak mendapatkan julukan mengerikan ya Allah."

Dapat dibayangkan olehnya, bagaimana jika lingkungan tempat tinggal dan kerja mengetahui kisah kelamnya, hamil diluar nikah, ditambah sekarang mantan suaminya seorang narapidana. Bukan hanya dirinya yang akan diserang, sang putra pun pasti terkena imbasnya. Bila cuma ia yang dihujat, maka masih bisa di tahan, tapi tidak dengan buah hatinya.

.

.

Pagi hari.

“Ima … Nirma! Kau tak berangkat kerja?” Wak Sarmi menggedor pintu kamar, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7, tidak biasanya majikannya itu terlambat bangun.

Kelopak mata berbulu mata lentik itu terlihat mulai mengerjap, sosok yang ia dekap hangat pun menggeliat, bukan cuma Nirma yang bangun, sang putra juga ikut terjaga.

"Selamat pagi anak, Ibuk." Ia mengecup pucuk kepala Kamal, bayi tampannya begitu baik budi. Jarang menangis kala bangun tidur, lebih sering mengoceh sendiri menunggu ibunya membuka mata.

"Pintarnya anak Ibuk." Semakin mengeratkan dekapan, menenggelamkan sang buah hati ke dadanya. "Hari ini main ke taman kota yuk!"

Seolah mengerti, bayi berbadan gemuk itu tertawa, yang mana giginya terlihat jelas dari celah bibir sumbing nya.

Nirma langsung beranjak, mengendong samping Kamal, begitu pintu kamar dibuka, Wak Sarmi langsung mengambil alih bayi ceria itu.

"Cucu Nenek, mandi yuk! Jangan macam ibumu, pemalas betul. Ayam telah berkeliaran mencari makan, ia belum jua bangun. Nanti rezekinya dipatok Ayam, baru tahu rasa," gerutunya bercanda.

Nirma hanya menanggapi dengan senyum masam. "Wak, biar Kamal mandi dengan Ima saja! Uwak siap-siap ya, sebentar lagi kita ke taman kota."

Wak Sarmi berhenti melangkah, ia berbalik badan. "Kau bolos kerja? Ada yang mengganggu mu lagi? Atau sudah terjadi sesuatu di kampung?"

"Sepertinya Uwak sangat cocok menjadi seorang paranormal, tebakannya lebih banyak betulnya dari pada meleset," Nirma terkekeh geli, yang langsung dibalas dengusan wanita berambut hitam campur uban, digelung rapi.

Tok.

Tok.

"Siapa yang datang pagi-pagi begini?" tanya kedua wanita itu serempak, dengan kening berkerut.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

@◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟🏠⃟ժí́ժαհ🥑⃟𝐐⃟❦

@◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟🏠⃟ժí́ժαհ🥑⃟𝐐⃟❦

yg sabar Nirma.....pasti kamu bisa melewati cobaan ini.....Kamu harus kuat..... yakinlah badai pasti ajan berlalu.....semoga kelak InSyaa Allah akan menuai buah dr kesabaranmu itu dgn kebahagiaan aamiin 🤲🏻

2025-04-09

10

jumirah slavina

jumirah slavina

yg penting sih dia juragan kaya raya dan cinta banget sm Kamal...

kekayaan'y bisa kamu manfaatkan menutup mulut orang²...

2025-04-09

5

SasSya

SasSya

pertimbangkan Nirma
juragan bukan orang biasa
mungkin akan menjadi pernikahan simbiosis mutualisme
walaupun akan terdengar nyinyiran orang yang tidak suka
tpi tidak apalah

2025-04-09

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Kesatu ~ Bonus chapter
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Kesatu ~ Bonus chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!