Ep.11

“ Liat gara gara kalian nenek itu jadi ketakutan karena kalian hanya bisa main keroyokan, bukannya meminta maaf kalian malah menyudutkan nenek itu” bela Arinda yang tidak menyadari jika dia sendiri juga korban.

“Hm....(tersenyum sinis dan menatap tajam) jadi ini modus baru dari wanita yang ingin cepat kaya. Dengan berpura pura menjadi korban disini” ucap Daniel merendahkan Arinda.

“ Apa?” mata indah arinda semakin membulat saat mendengar perkataan kasar Daniel. Tidak supir tidak tuan muda sama sama sombong dan arogant kata arinda dalam hati. Dengan menjentikkan jarinya, Daniel meminta ansel mengeluarkan segepok uang untuk di berikan kepada Arinda. Melihat hal itu, membuat Arinda semakin kesal dan marah.

Namun Arinda berusaha untuk mengendalikan amarahnya.

“apa masih kurang?” tanya Daniel yang semakin merendahkan Arinda. Dia pun kembali menjentikkan jarinya, Ansel yang mengerti pun mengeluarkan uangnya sekali lagi.

“ waaah.....ternyata tuan muda sangat murah hati,” kata Arinda dengan tenang tapi di dalam hati Arinda sudah seperti lahar panas yang akan siap meledak kapan saja.

“ Sudah ku duga, semua wanita dengan hanya melihat uang tidak akan ada yang menolak dan masalah pun selesai” kata Daniel yang akan pergi menuju ke mobil mewahnya.

Arinda begitu marah melihat tingkah angkuh pria yang menghinanya, milkshake coklat yang masih di pegangnya tanpa ba bi bu memanggil Daniel “ tuan muda” panggilnya. Daniel berhenti dan melihat ke arah Arinda. Tanpa angin dan hujan dengan cepat Arinda menyiramkan milkshake coklat yang di pegangnya ke arah Daniel. Ansel dan supir itu terkejut dengan tindakan Arinda yang sangat berani bertingkah kurang ajar dan mempermalukan Daniel didepan umum. Para bodyguard Daniel tidak sempat menolong tuannya segera melangkah untuk menangkap arinda. Wajah dan jas serta kemeha Daniel berlepotan warna coklat dari milkshake yang di siram oleh Arinda.

Saat bodyguard akan menringkus Arinda, dengan kode tangan Daniel memerintahkan bodyguard itu untuk mundur dan tidak bertindak apapun. Daniel public figur yang sangat di soroti saat ini, salah bertindak akan membuat masalah semakin di luar kendali.

Arinda tampak puas dengan apa yang di lakukannya. Dia segera mengambil uang di tangan Ansel dan berjalan mendekati Daniel yang menatapnya dengan dingin dan menahan marah.

“Sepertinya, anda sendiri yang lebih membutuhkan uang ini” Arinda menempelkan uang yang di ambilnya dari Ansel ke dada bidang Daniel terbungkus kemeja yang sudah berubah warna menjadi coklat. Mata elang Daniel menatap tajam kewajah Arinda yang masih berlepotan dengan jus tomat dan noda kopi.

“Sekarang kita impas,” kata Arinda pergi meninggalkan Daniel yang menatap tajam ke arahnya.

Arinda pergi dengan amarah meninggalkan Daniel dengan asisten dan supirnya. Hatinya sangat kesal dan marah dengan apa yang terjadi kepadanya. Di tambah dengan sikap Daniel yang begitu merendahkannya. “ dasar brengsek cowok menyebalkan” teriaknya.

Disisi lain Daniel masih menatap kearah Arindayang telah pergi menjauh, Ansel segera menyerahkan tisu basah untuk Daniel menyeka minuman yang di lemparkan Arinda. Ansel kini sangat tahu jika Daniel sudah sangat marah

"cari informasi siapa gadis itu dalam waktu 24 jam, dan laporannya sudah harus ada di mejaku" kata Daniel marah menatap tajam kearah Ansel dan supirnya.

"baik tuan muda"

Daniel berjalan menuju ke mobilnya, begitu juga para bawahannya. Suasana di mobil Daniel sangat dingin dan mencekam karena Daniel.

KAMU AKAN MERASAKAN AKIBATNYA KARENA TELAH MENCARI GARA GARA DENGANKU ancaman Daniel dalam hati.

Ansel ingin menceritakan kalau mobil Daniel hampir menabrak nenek yang tak lain adalah Oma Ayu, nenek Daniel. Namun saat ia melihat Daniel yang dalam keadaan marah, ia tidak berani mengatakannya. Ansel tahu jika ia menceritakan bahwa si supir itu hampir menabrak oma Ayu, bisa membuat si supir tidak hanya kehilangan pekerjaan melainkan kehilangan nyawanya.