Tangan masih bergulat untuk mencentak beberapa kue kering. Entah bagaimana rupaku sekarang, yang terpenting harus cepat menyelesaikannya. Jangan sampai lewat waktu jam makan siang. Warna putih diatas kompor atau lantai sudah hal biasa. Masak selalu berantakan seperti kapal pecah, namun juga tetap berkewajiban membersihkan. Suami tidak suka kalau ada hal berbau kotor. Dia selalu teliti dan memeriksa kerapian.
Ting, gawai berbunyi.
Sebuah notif sms masuk. Kubiarkan begitu saja karena tak ingin mengacaukan aktifitasku sedang memanggang.
Ting, notif berkali-kali berbunyi.
"Ish, siapa sih kirim pesan berkali-kali gitu?" Kue dalam oven sudah kuangkat.
Sangat mengesalkan dan cukup menganggu. Akhirnya kuambil gawai. Mengeser-geser layar dan betapa terkejutnya diri ini melihat sebuah foto.
Gawai sampai tak terasa terlepas jatuh dilantai akibat terlalu syok.
"Tidak ... tidak. Ini tidak mungkin kak Ryan." Tak percaya jika foto mesra itu suamiku sendiri.
Mencoba mengambil handphone untuk memastikan lagi. Tangan cukup gemetaran. Lemas kaki ini dan rasanya pengen ambruk.
Tes, tanpa terasa bulir-bulir jatuh mengalir di pipi.
Ternyata benar saja. Dia begitu mesra dengan seorang wanita.
"Ini tidak mungkin kak Ryan. Dia sangat mencintaiku. Mana mungkin bisa berfoto mesra dengan wanita lain. Pasti semua ini adalah editan biar aku cemburu," Menyakinkan diri sendiri.
Nomor tidak dikenal. Entah apa maksud pelaku mengirimkan semua ini.
"Kamu jangan mudah terpengaruh, Mila. Bisa saja ini editan sungguhan, agar kalian putus. Ya, ini pasti editan."
Tetap membela suami, karena tahu perjuangan dan cintanya itu tulus, jadi mana mungkin dia bisa berselingkuh. Langsung ku usap airmata dan berusaha tetap tegar seperti tidak terjadi apa-apa.
Akhirnya selesai juga ritual menyiapkan bekal. Berpakaian rapi dan siap meluncur ke tempat kerja suami.
Kadang memberitahunya dulu mau datang, tapi hari ini ingin memberi kejutan saja. Kalau tidak bertanya dulu takut dia sedang bertugas diluar kantor, makanya sering kasih kabar dulu. Entah mengapa hari ini menggebu-gebu ingin pergi secara diam-diam.
"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga ke tempat tujuan."
Membayar taxi dengan uang sendiri. Sopir sedang pulang kampung dan biasanya beliau yang mengantar.
Rantang makanan yang terbuat dari stainless berisikan lauk dan nasi. Kalau kue ku bungkus dengan kotak dus. Ku bagi menjadi dua bagian sebab anak buah kak Ryan suka mencicipinya juga. Kata mereka cukup enak, makanya selalu buat banyak.
Berjalan sambil terjingkat-jingkat. Bahagia sekali rasanya ingin bertemu pujaan hati. Tak lupa kaki beriringan dengan irama lagu yang kunyanyikan.
Banyaknya kasus yang sering ditangani membuat kak Ryan sampai lupa waktu untuk makan. Untung saja istrinya ini pandai memasak. Sekali-kali bisa membawakan bekal.
Sering menolong Ibu ketika beliau memasak. Walau kadang hanya mengiriskan sayuran, namun beliau tak lupa memberitahukan caranya. Ingatan cukup kuat jadi sekali praktek selalu enak. Kak Ryan tak pernah mengeluh apapun tentang masakanku. Malah sering memuji. Mencicipi sendiri, kenyataannya memang enak.
"Hey, om Bagas ku yang ganteng," sapaku pada beliau yang tengah sibuk ngobrol sama pekerja.
Banyak orang berlalu lalang sedang bekerja atau para pelaku kriminal sedang ditangkap dan diintrogasi. Pemandangan yang sering kulihat. Awalnya takut karena wajah mereka sangar dan sadis, namun kak Ryan selalu membawaku ke sini jadi sudah terbiasa.
"Hay, juga keponakanku yang cantik."
"Weh, bawa makanan lagi ini."
"Tentu dong, Om. 'Kan keponakanmu ini orang rajin."
"Beruntung banget bos kita. Udah dapat istri cantik, imut, dan manis. Pinter masak lagi," puji yang lain.
Para anak buah kak Ryan mulai mendekat. Sudah biasa hal ini terjadi. Mereka seakan tahu, kalau diriku juga membawakan makanan kepada mereka semua. Walau hanya camilan kue saja, tapi lumayan mengganjal perut lapar sebelum waktunya makan siang.
"Ah, bisa saja nih om Ebi memuji, hehe."
"Tapi beneran 'loh, Kakak ipar. Masakanmu itu enak. Anak seusia kamu kebanyakan ogah masak. Malah main handphone, pacaran, jalan-jalan, dan pastinya malas-malasan dirumah. Karena Ibu masih ada, mereka kebanyakan mengandalkan tenaga ibunya sendiri," simbat yang lain.
"Nah, betul ... betul itu."
"Ah, kalian ini. Memujinya terlalu berlebihan," Malu rasanya dipuji terus menerus.
Entah mereka kagum karena memang enak, atau hanya ingin menyenangkan hatiku saja ketika tahu akulah istri bos. Mungkin saja bisa begitu karena takut kena marah.
"Ya, sudah kalau gitu. Terima kasih atas pujiannya."
Langsung saja kue ku bagi-bagikan dan mereka mulai begitu lahap memakannya.
"Eiit, mau kemana kamu, Mila?" tanya om Bagas.
"Ya, mau masuk keruangan kak Ryan 'lah, Om."
"Duh, gimana yah ngomongnya."
Semua orang yang awalnya antusias memakan kue, kini jadi terdiam dengan tatapan aneh.
"Mau ngomong apaan maksudnya, Om?" tanyaku heran.
Perasaan sudah tidak enak. Mereka sepertinya menyembunyikan sesuatu dan aku tidak boleh tahu.
"Itu-itu. Didalam sedang ada tamu."
"Oh gitu. 'Kan ngak pa-pa ada tamu. Lagian aku sudah biasa ketemu kek gituan. Tidak masalah 'kan? Cuma mau menaruh makanan saja."
"Tapi, orang didalam tamu yang penting," Nampak om Bagas seperti menghalangi.
"Sepenting apa sih tamunya, Om? Kok kalian kayak menghalangi gitu? Perempuan 'kah itu?" Kepolosan bertanya.
"Itu aduh. Sebenarnya anu," Om Ebi gelagapan.
"Apaan sih, kalian ini. Aku cuma mau ngasih makanan saja. Kalau memang penting aku tunggu diluar saja. Ngak enak juga kalau nanti main nyolong masuk ikut campur urusan pekerjaan kak Ryan."
"Tapi-?"
"Ah, sudah 'lah, Om. Aku akan tunggu diluar saja sampai urusan mereka selesai."
Aku kekeuh ingin pergi. Baru selangkah berjalan mereka semua mulai berbisik-bisik.
"Duh, gimana nih? Pasti bos bakalan marah besar kalau ada orang lain masuk ke ruangannya." Terdengar jelas obrolan mereka.
Hati sudah dag dig dug tak karuan rasanya. Pasti ada sesuatu hal penting yang tak mau mereka ungkapkan.
"Apaan sih mereka itu. Aku ini istrinya, kenapa juga harus dilarang-larang segala untuk menemui suami. Sepenting apakah sih tamu itu?" gumam hati tak senang.
Bahagia sekali hari ini bisa membuat bekal lebih banyak. Isi ada rendang, ayam dan beberapa sayuran.
Mau masuk saja kok ragu. Berjalan kesana kemari didepan ruangan suami. Takut kalau beneran menganggu. Terpaksa menunggu sebentar dibangku yang tersedia. Tapi entah mengapa hati cukup tidak tenang.
"Ah, kok lama sekali sih tamunya didalam. Sepenting apa sih mereka membahas?" Mulai gelisah.
Berdiri dan menenteng rantang. Dengan hati-hati ingin menemui, namun tangan yang baru terangkat untuk mengetuk, tiba-tiba terdengar suara yang membuatku sangat menjijikkan.
"Ryan, aku mencintaimu!" Suara didalam yang membuat duniaku runtuh.
Suara itu mengalun jelas dari dalam. Ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Dadaku berdegup kencang, jemariku mengepal erat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩմოí⁰¹
Perkara biasa tu Mila jika sdh berurusan sama dapur pasti berantakan semua sdh,tapi demi suami tercinta ya mila apa sja boleh kamu lakukan sdh ni,aduh baru saja nikah ya ada lgi bebinor dalam rumah tangga mereka sdh ni. Jangan bilang tu pacaranya Ryan sengaja biar mila sakit hati di selingkuhi Ryan tapi maksudnya apa buat begitu juga biar mereka pisah,yok mila jgn mudah mgalah pertahankan rumah tangga mu biar ada cobaan yang menghalangi diri mu, kenapa mereka beralasan seperti ni ya jangan2 ryan yang sruh mereka sdh ni,siapa pon bakal jijik jika ada ulat keket dalam rumah tangga,mau dia mantan atau siapa pon ,semoga saja ryan kuat imannya dari godaan ulat keket tu tapi kalau ryan kalah sma rayuan sma sja dia dengan ulat keket tdi juga ,
2025-04-07
0
@🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɪᴍᴜᴛᴢ06🐇
lahhh Ryan cingkuhh kah, astagfirullah katanya cinta ko bisa tega gitu sihh siapa juga wanita tuh, dan siaoa pula yg kurang kerjaan kirim. foto segala, nyampe ke tmpt kerja sambutan pun mencurigakan pulak pke rahasia" takut bilang ke istrinya ya, kasih tau Nape ada siapa,
ya. Allah mila yg tenang pasti sakit bet yah dengar kata cinta untuk suami mu 😭😭😭😭
2025-04-06
1
❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs
gak papa dapur berantakan sudah biasa namanya juga lagi masak masak pasti gitu Mila. hayoo siapa yang sengaja atau iseng kirim foto trus punya maksud apa ini. makin curiga kalo tiba-tiba dilarang masuk keruangan Ryan , nah kan apa mungkin ini mantan si Ryan yahh yang datang trus ada diruangan ryan
2025-04-11
0