Episode 3

Minggu pagi.

Setelah menceritakan bagian dari kegundahan hati nya pada si mbok, akhirnya Joana bisa berpikir lebih tenang. Hal itu membuat Joana bisa berpikir positif dan mengambil pelajaran dari apa yang sudah dia alami. Joana lebih bisa memahami tentang sebab dan akibat dari perbuatannya sendiri.

“Pagi mbok...” Senyum Joana lebar. Joana menapakkan kakinya di lantai satu kemudian melangkah mendekati si mbok yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

“Pagi juga non.. Sarapan nya sudah siap.” Sahut si mbok tersenyum.

Joana menatap hidangan diatas meja makan. Seperti biasa, si mbok selalu menyiapkan hidangan istimewa untuk nya. Meski memang si mbok sudah tua, namun si mbok mempunyai skill masak yang setara dengan chef handal.

“Makasih mbok...”

“Sama sama non. Si mbok permisi ke dapur lagi ya...”

“Oke...” Angguk Joana.

Joana menarik kursi kemudian duduk. Dia mencomot beberapa menu yang ada di atas meja.

Ya, si mbok memang selalu menghidangkan beberapa menu setiap harinya pada Joana. Dan Joana tebak memasak adalah bagian dari HOBY si mbok sehingga si mbok tidak pernah merasa lelah apa lagi bosan dengan aktivitas di dapurnya setiap hari.

Selesai sarapan, Joana pamit pergi pada si mbok. Dia masuk ke dalam mobilnya dan langsung tancap gas.

Joana berencana untuk memeriksakan kandungannya pagi ini. Joana bahkan sudah mengatur semuanya.

Sebagai publik figur Joana tentu tidak mau sampai karirnya hancur. Meski Joana sendiri sadar itu adalah akibat dari pergaulan nya sendiri.

Joana menghentikan mobilnya di sebuah klinik kecil yang ada di depan gang sempit. Tempat itu sangat sangat jauh dan berada di pelosok sehingga Joana harus menempuh perjalanan yang cukup lama seorang diri untuk sampai di tempat tersebut.

Joana menghela napas. Dia meraih masker, topi, juga jaket hitam yang ada di kursi samping kemudi. Joana segera mengenakannya kemudian keluar dari mobil. Joana yakin dengan penampilannya sekarang tidak akan ada orang yang mengenali siapa dirinya.

Joana berdiri di depan pintu klinik kecil itu. Dia menarik napas panjang kemudian menghelanya pelan. Joana mengulurkan tangan nya memencet bel agar si pemilik klinik tau tentang kedatangan nya.

Tidak lama menunggu seorang wanita berjilbab berbadan gemuk nan pendek pun keluar. Dia tersenyum lebar dan menyapa Joana dengan sangat ramah.

“Selamat siang. Silahkan masuk...”

Joana mengangguk. Dia masuk dan langsung duduk dengan wanita gemuk yang Joana tebak adalah seorang bidan itu. Posisi mereka berhadapan sekarang.

“Ada yang bisa saya bantu nona?” Bidan itu bertanya dengan nada ragu di akhir katanya.

Joana terdiam beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk pelan.

“Saya mau memeriksakan kandungan saya Bu..” Jawab Joana pelan. Sejujurnya Joana takut wanita itu mengenali dirinya. Meski Joana sudah melakukan penyamaran, namun tetap saja rasa takut itu masih ada.

Bidan itu terdiam menatap penampilan tertutup Joana. Penasaran sudah pasti. Namun untuk meminta Joana membuka masker dan topi nya itu sangat tidak mungkin.

“Baik kalau begitu mari..”

Bidan itu bangkit dari duduknya. Dia mengajak Joana menuju tempat pemeriksaan. Dan disana Joana di periksa dengan sangat detail.

Tidak ada pertanyaan apapun yang bidan itu lontarkan pada Joana. Dia fokus memeriksa kandungan Joana.

“Bagaimana Bu?” Tanya Joana setelah selesai di periksa.

“Semuanya baik. Tidak ada yang perlu di khawatir kan. Hanya saja nona perlu banyak vitamin untuk menjaga kondisi supaya tetap fit. Tidak jarang kehamilan di trimester pertama itu cukup menguras tenaga terutama kesehatan.”

Joana hanya mengangguk saja. Meski memang dirinya tidak merasakan apapun selama tiga bulan ini, namun berjaga jaga tetap perlu. Apa lagi dengan segudang aktivitas Joana yang super duper sibuk. Karena selain sekolah, Joana juga harus bekerja.

Setelah mendapat resep dari bidan itu, Joana pun segera membayar kemudian buru buru pergi. Joana tidak ingin bidan itu keburu menyadari siapa dirinya.

Joana tancap gas. Sekarang dirinya merasa tenang karena ternyata baik kondisinya maupun janin dalam kandungan nya baik baik saja.

Tanpa Joana sadari setiap gerak geriknya telah diawasi oleh seseorang.

Seseorang itu adalah utusan Daniel. Daniel sengaja mengutus orang untuk mengawasi dan memastikan Joana baik baik saja dimanapun dan kapanpun.

*****

“Emangnya Joana nggak bilang sama mbok mau pergi kemana?” Lea menatap si mbok yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan sendu. Lea tidak bisa menebak apakah yang di katakan si mbok benar atau hanya bohong belaka mengingat Joana yang memang sengaja menghindarinya sejak kejadian itu.

“Nggak non.” Jawab si mbok menggeleng pelan.

Lea menghela napas kasar. Dia tau Joana sangat marah bahkan kecewa padanya. Lea juga sadar apa yang dia lakukan salah. Bagaimana pun juga Dante adalah mantan kekasih Joana yang tidak sepatutnya dia cintai.

“Apa non mau menunggu di dalam sampai Non Joana pulang?” Si mbok bertanya dengan pelan dan nada lembut.

Lea tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya. Menunggu juga belum tentu Joana akan mau menemuinya.

“Aku pulang aja deh mbok. Nanti malam atau besok saja aku kesini lagi.” Katanya dengan senyuman.

“Ya sudah.” Si mbok tidak bisa memaksa.

Lea pun pamit pulang pada si mbok. Meski dia harus menelan kecewa karena tidak bisa menemui Joana.

Ketika hendak masuk ke dalam mobilnya, Lea pun menoleh ke garasi rumah Joana. Tidak ada mobil Joana yang artinya Joana memang benar benar sedang tidak ada di rumah.

“Apa mungkin Joana ke rumah Dante? Tapi untuk apa? Dia kan juga lagi marah sama Dante..” Lea bergumam sembari berpikir. Pasalnya Lea sudah mendatangi tempat kerja Joana namun sesampainya disana rekan Joana mengatakan Joana sedang mengajukan libur sementara.

Penasaran, Lea pun segera masuk ke dalam mobil. Begitu sudah duduk di kursi kemudi Lea mengeluarkan ponsel dari dalam tas kecilnya. Lea mencari kontak Dante lalu menghubungi nya.

“Halo...”

“Ya sayang.. Ada apa? Kangen ya? Aku di rumah kok.. Langsung aja ke rumah.”

Lea mengatupkan giginya keras mendengar sahutan Dante dari seberang telepon. Cowok itu benar benar terlalu santai setelah apa yang terjadi. Bahkan Dante terus saja meminta untuk Lea datang ke rumah nya. Jika saja bukan karena cinta Lea enggan memiliki hubungan apapun dengan cowok seperti Dante. Sayangnya perasaan nya begitu dalam pada Dante sehingga Lea sulit menahan itu semua.

“Dante tolong... Joana nggak ada kabar sama sekali. Dia juga sangat sulit untuk di temui. Aku di depan rumah nya sekarang. Mobilnya nggak ada. Dan si mbok bilang Joana pergi dari pagi dan sampai sekarang belum pulang.”

“Joana lagi.. Joana lagi.. kamu bisa nggak sih nggak usah mikirin Joana? Aku muak tau nggak?”

“Dante tapi...”

Tut Tutttt...

Belum selesai Lea berbicara Dante memutuskan sambungan telepon begitu saja. Hal itu membuat Lea frustasi. Lea merasa bersalah pada Joana, tapi Lea juga tidak ingin hubungan nya dengan Dante selesai begitu saja.

TBC

Terpopuler

Comments

Cindy

Cindy

lanjut

2025-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!