Episode 1

Karena tidak kunjung ada kabar dari Dante, Joana pun nekat mendatangi rumah Dante. Kebetulan Dante juga tinggal seorang diri. Dante Memilih hidup mandiri dan menjauh dari kedua orang tuanya yang memang sudah tidak bersama lagi. Mereka sudah bercerai dan sibuk dengan bisnisnya sendiri sendiri. Sedang Dante, dia hidup seperti anak sebatang kara yang sudah tidak memiliki kedua orang tua. Meski memang segala kebutuhan nya tercukupi, namun tidak dengan kasih sayang yang sama sekali tidak Dante dapatkan. Itu karena kedua orang tuanya yang selalu sibuk sendiri sendiri.

Joana keluar dari taksi. Dia kemudian membuka pintu gerbang kediaman Dante dan masuk begitu saja. Meski belakangan Joana sudah tidak lagi wara wiri, namun Joana tetap bisa bebas masuk karena memang Dante tidak melarang.

Joana berhenti melangkah begitu sampai di pintu utama rumah Dante. Dia menarik napas dalam dalam sebelum akhirnya menghembuskan nya dengan kasar.

“Apapun yang terjadi, Dante harus tau tentang ini.” Batin Joana penuh tekad. Joana akan memperjuangkan apa yang menjadi haknya sebagai gadis yang di hamili oleh mantan kekasihnya. Dante harus bertanggungjawab.

Setelah tekad nya kembali penuh bahkan bertambah, Joana pun mengetuk pintu rumah Dante. Namun beberapa kali mengetuk, Dante tidak juga kunjung keluar. Joana yang memang tidak sabaran pun memutuskan untuk membuka pintu rumah Dante yang ternyata memang tidak di kunci.

Tanpa berpikir panjang Joana pun masuk. Begitu dia menginjakkan kakinya di ruang tengah, alangkah terkejutnya Joana melihat Dante yang sedang bercumbu mesra dengan seorang gadis yang tidak lain adalah Lea, sahabat Joana sendiri.

Joana terpaku di tempatnya berdiri. Detak jantung nya bahkan seperti berhenti sesaat melihat kenyataan menyakitkan di depannya. Lea adalah sahabat yang paling Joana percaya. Bahkan Joana berniat menemui Lea untuk meminta solusi atas masalahnya. Tapi sekarang bahkan Lea terlihat begitu lihai bercumbu dengan Dante, mantan pacar Joana yang juga adalah ayah kandung dari janin yang sedang Lea kandung. Ya, Joana sangat yakin Dante lah ayah biologisnya karena memang Joana hanya melakukannya dengan Dante saja.

“Kalian...”

Tidak mendengar suara Joana, Dante dan Lea pun terus asik dengan kegiatan panasnya diatas sofa. Mereka tidak menyadari kehadiran Joana.

Merasa muak dengan apa yang Dante dan Lea lakukan, Joana pun meraih vas bunga yang berada diatas meja tidak jauh dari tempatnya berdiri. Joana kemudian melemparkannya tepat di depan sofa yang sedang menjadi tempat pergumulan panas mantan kekasih juga sahabat nya itu.

Praaaankkkk !!

Dan berhasil. Suara keras pecahnya vas bunga itu membuat Dante dan Lea refleks menghentikan aktivitas panasnya. Saat itu juga mereka berdua menyadari kehadiran Joana.

Lea yang memang hampir polos pun segera menutupi bagian tubuhnya dengan jaket Dante. Sementara Dante, dia menatap Joana dengan tatapan terkejut.

“Jadi ini yang membuat kamu berpaling Dante?” Meski sedang menahan tangis, namun Joana berusaha tetap tenang.

“Kamu juga Lea.. Ternyata kamu bukan sahabat aku..” Joana beralih menatap Lea yang tidak tau harus berkata apa.

“Selama ini aku begitu bodoh karena percaya sama kalian. Kalian brengsek. kalian nggak pantes untuk aku kenal.”

Dengan rasa sakit dan kecewa yang begitu dalam, Joana pun berlari keluar dari rumah Dante. Air mata sudah tidak bisa Joana bendung lagi. Bahkan laju air matanya seolah sedang berlomba dengan laju lari Joana menjauh dari kediaman Dante.

Joana hancur sehancur hancurnya. Joana merasa di khianati. Joana merasa di tusuk dari belakang oleh sahabatnya sendiri.

Jika saja yang dia sedang bersama Dante bukan Lea sahabat nya mungkin Joana tidak akan sehancur ini.

****

“Bagaimana ini?” Lea mulai tidak tenang setelah ke gep sedang bermesraan dengan Dante, mantan kekasih dari sahabat nya sendiri, Joana.

Lea mondar mandir di depan sofa dengan menggigit kuku jarinya. Dia memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi nantinya yang pasti akan berimbas pada hubungan persahabatan nya dengan Joana.

“Bagaimana apanya? Ya sudah biarkan saja lah. Toh kita juga berhubungan setelah aku dan dia selesai kok. Kamu nggak perlu lah merasa se khawatir itu sama Joana. Joana sudah besar. Dia bukan anak kecil lagi. Dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri.” Meski sempat terkejut karena Joana memergokinya sedang bermesraan dengan Lea, namun akhirnya Dante bisa tenang karena memang dirinya bersama Lea setelah putus dari Joana.

“Dante, kenapa kamu bisa setenang itu? Joana itu sahabat aku. Kamu mikir nggak sih bagaimana perasaan dia melihat apa yang kita lakukan tadi?” Lea mulai kesal. Dante terlalu santai menurutnya. Dante terkesan tidak memikirkan sedikitpun perasaan Joana.

Malas berdebat, Dante pun hanya melengos. Dante merasa sudah tidak ada lagi urusan dengan Joana. Hubungan nya sudah selesai. Dan itu juga murni karena kesalahan Joana yang terlalu sibuk dengan karir dan bisnis yang sedang di rintis nya.

“Aku harus jelasin sama Joana. Aku nggak mau persahabatan aku sama Joana rusak hanya karena masalah sepele seperti ini.” Lea bergumam penuh tekad. Tidak perduli akan reaksi Joana nantinya, Lea akan tetap menjelaskan semuanya.

Lea melirik Dante yang terlihat tidak perduli. Gadis itu kemudian meraih cardigan warna pink-nya lalu melangkah menjauh dari Dante yang duduk santai di sofa panjang tempat mereka berdua ketahuan bermesraan tadi.

Tanpa berkata sepatah katapun Lea berlalu keluar dari kediaman Dante. Lea berniat menyusul Joana dan menjelaskan semuanya.

****

Sementara itu di jalanan Joana terus berlari sambil menangis. Joana bahkan lari tak tentu arah. Gadis itu tidak perduli dengan orang orang yang menatap nya aneh. Hatinya benar benar sakit, bahkan hancur melihat Mantan kekasih nya bermesraan dengan sahabat yang sangat dia percaya. Di tambah lagi sekarang dirinya sedang hamil. Hamil anak dari mantan kekasihnya yang brengsek.

“Brengsek ! Kalian brengsek !!” Umpat Joana sambil terus menangis terisak.

Terlalu lama berlari, kaki Joana pun melemas. Dia jatuh terduduk di tepi jalan kompleks perumahan tempat Dante tinggal. Gadis itu menangis sampai seluruh tubuhnya bergetar. Isak tangisnya menggambarkan rasa penyesalan yang begitu dalam atas apa yang sudah dia lakukan dengan Dante saat masih pacaran.

Joana menangis begitu lama hingga akhirnya kesadaran nya menghilang.

Joana pingsan di tepi jalan sepi itu dengan posisi meringkuk.

Tak lama setelah tubuh Joana ambruk, sosok lain datang. Dia adalah cowok tampan dengan seragam putih abu abu. Sebenarnya sosok itu sudah dari tadi mengawasi Joana dari kejauhan.

“Dasar bodoh.” Decaknya.

Cowok yang masih lengkap mengenakan seragam sekolah beserta atributnya itu kemudian mengangkat tubuh Joana dan memasukan ke dalam mobilnya. Dia membawa Joana yang tidak sadarkan diri pergi dari tempat sepi itu.

Terpopuler

Comments

Cindy

Cindy

lanjut

2025-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!