Di dalam kamar Maharani tidak bisa memejamkan mata ia masih kepikiran soal perjodohan , dalam benaknya ingin kabur dari rumah di sisi lain kasihan sama ibunya , karena ia sekarang hanya punya ibu sedangkan bapaknya sudah meninggal dua tahun setelah Maharani lulus sekolah menengah utama karena kecelakaan.
Pintu di ketuk Maharani membuka Mahesa mengajak adiknya makan malam ,tapi Maharani malas dan tidak berselera makan . "Hani kakak tidak mau kamu sakit ayo kita makan ," ajak Mahesa menarik tangan Maharani dengan paksa . "Kak , aku tidak lapar aku tidak mau makan ," rengek Maharani .
Mahesa memaksa Maharani duduk di sebelahnya dan mengambil makan untuk Maharani . "Sekarang makan jangan menolak atau kakak suapin kamu ," tegas Mahesa menatap Maharani .
"Tante Hani manja amat aku saja tidak disuapin ," ledek Miko yang sedang makan sendiri , Maharani melirik Miko dengan cemberut ."Tante tidak mau makan ,Miko ,,, ini papamu yang maksa ," sahut Maharani mengaduk-aduk makanannya lalu menyuapkan sedikit ke dalam mulutnya .
"Tante Hani cengeng sudah besar juga ngambekan ," ucap Miko dengan santai tanpa melihat Maharani . Setelah selesai Miko menonton acara televisi , anak kecil itu lebih suka melihat berita di televisi daripada main game di ponsel .
"Anak kecil itu habis makan tidur sudah malam ," ucap Maharani duduk di sebelah Miko mengganti chanel , Miko kesal meraih remot dari tangan Maharani dengan cepat ,Maharani terkejut melihat Miko yang cekatan sampai melongo .
"Tante saja yang tidur , Miko mau lihat berita hari ini ,,minggir sana ," usir Miko kepada Maharani . Maharani tertawa lucu melihat ekspresi Miko yang serius melihat berita di televisi .
Setyani melihat anak dan cucunya sedang berkumpul di ruang televisi ikut duduk di sebelah Maharani . "Hani besok kamu pergi ke butik mencari gaun untuk akad nikah dan resepsi bersama Yesi ,ya nak kalian kan tahu selera anak muda jaman sekarang ," ucap Setyani dengan perasaan senang.
"Iya bu ,besok kita pergi ke butik ," jawab Yesi .Maharani dengan malas berjalan ke kamar ia tidak mau mendengar ucapan ibunya . "Hani bisakah menghargai keputusan ibu ," ucap Setyani kepada Maharani sebelum melangkah pergi .
Perasaan Maharani sedang tidak baik-baik saja berusaha tenang melihat wajah ibunya sedih . "Iya ibu , Hani akan nurut sama ibu ," jawab Maharani melanjutkan pergi ke kamar . Setyani melihat Maharani kasihan tapi soal yang satu itu dia tidak bisa membatalkan perjodohan .
"Bu , apakah tidak ada cara lain membayar hutang itu ?" tanya Mahesa melihat Ibunya sedang berpikir . "Ini sudah menjadi keputusan kami bersama maafkan ibu , cuma cara ini ibu membayar hutang ," jawab Setyani berdiri berjalan masuk ke kamar.
"Sudahlah , mas ,,, mungkin ini jalan terbaik buat kita ,aku rasa Hani sudah pantas menikah kok kan sudah dewasa ," ucap Yesi . "Masalahnya Hani dapat beasiswa bisa bekerja di luar negeri tanpa biaya , kalau dia nikah maka beasiswa akan di cabut ," jelas Mahesa .
Yesi merasa ada yang aneh dengan perjodohan ini tapi tidak tahu apa ,sebenarnya ia ingin membantu mertuanya keluar dari masalah hutang piutang tapi kalau melihat nominalnya sangat sulit .
"Maaf ya ,mas aku tidak bisa membantu , aku hanya bisa mendoakan semoga masalah ini cepat selesai dan ibu lepas dari hutang piutang ," ucap Yesi . "Iya tidak apa-apa ," sahut Mahesa memeluk istrinya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments