Pulang dari kampus Hani langsung ke rumah baru saja masuk ia mendapat sambutan teriakan dari seorang anak kecil berlari ke arahnya . "Tante Hani ,,,, Miko kangen sama tante ," ucap anak kecil bernama Miko anak dari kakaknya yang bernama Mahesa Hadi dan istrinya bernama Yesi Dayanti .
Hani memeluk Miko membelai dengan sayang. "Miko sama siapa ke sini ?" tanya Hani melepas pelukannya . Miko melihat Hani sambil berkata . " Sama papa dan mama ," jawab Miko . keduanya berjalan masuk ke dalam ruang tengah .
Semua orang berkumpul , Setyani melihat Hani merasa bersalah menghampiri dan memeluknya melepas rindu . "Hani maafkan ibu pulang mendadak , karena ada hal penting yang ingin ibu sampaikan sama kamu ," ucap Setyani mengajak duduk bersama yang lainnya .
Wasilah melihat anak dan cucunya hanya diam memperhatikan . Mahesa dan istrinya juga ingin tahu kenapa mereka juga di suruh datang ke rumah nenek . Maharani mendengar perkataan ibunya merasa curiga jantungnya berdegup sangat kencang.
"Katakan saja ada apa ,jangan buat Hani penasaran ," ucap Hani . "Begini nak ,,,, " Setyani menjeda kalimatnya melihat Hani juga kasihan tapi ia harus menyampaikannya . "Kamu harus menikah dengan Deni anak teman ibu karena ibu dan kedua orang tuanya berjanji akan menikahkan kalian dalam waktu dekat ini ," kata Setyani takut kalau Hani menolaknya .
Bagai di sambar petir di siang bolong Hani mendengar perkataan Ibunya yang mendadak . Dengan tubuh bergetar Hani meneteskan airmata sambil menggelengkan kepala ."Ibu tahu kalau Hani setelah lulus kuliah akan bekerja di luar negeri dengan mendapatkan beasiswa dari kampus , kenapa di suruh menikah , ibu tidak bisa menentukan pilihan ibu sendiri , maaf ibu , Hani tidak mau menuruti keinginan ibu ," tolak Hani tidak terima .
Wasilah dan Mahesa beserta istrinya juga terkejut mendengar perkataan Setiyani , mereka juga merasa geram dengan Setyani memutuskan secara sepihak . "Ibu tidak bisakah berpikir dua kali dengan menjodohkan Hani dengan Deni anak teman ibu , belum tentu mereka saling mencintai , kasihan Hani , bu ," Mahesa membela Hani juga menolak perjodohan .
"Awalnya tidak saling cinta nanti juga saling suka setelah menikah , lagi pula Deni anaknya juga baik dan Dia punya usaha yang mapan dan menjamin masa depan Hani kelak ," kata Setyani dengan yakin namun tidak dengan Hani yang hatinya sakit mendengar perkataan ibunya yang memaksa .
"Pokoknya aku tidak mau menikah saat ini ataupun besok , aku ingin fokus bekerja ," kata Hani dengan lantang . "Hani ,,, jangan membantah sama ibu ,,, ibu lakukan demi masa depan kamu juga dan persiapkan dirimu karena minggu depan kamu akan menikah dengan Deni ,jangan buat ibu malu ," kata Setyani pergi ke kamar .
Wasilah menangis tidak bisa membantu Hani karena Setyani dan temannya sudah sepakat dalam perjanjian tertulis , ia menyerahkan sebuah map kepada Hani . Hani penasaran dengan map ditangannya lalu membukanya .
Alangkah terkejut Hani membaca sebuah perjanjian lama dan ini bukan hanya menyangkut harga diri tapi juga masa depannya . Hani tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menyetujui perjodohan ini .
Mahesa merebut map dari tangan Hani dan membacanya dengan teliti , ia juga tidak habis pikir ternyata ibunya mempunyai hutang yang begitu banyak sama temannya , Mahesa seakan tidak percaya jika Hani menjadi taruhannya .
Mahesa mendekati Hani dan memeluknya , keduanya menangis hanya bisa berdoa dan saling menguatkan .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments