Dinikahi Berondong Tengil
"Sarapanku mana Viola?" Arga membuka tudung saji dia meja makan. Pemuda 18 tahun yang memakai seragam sekolah abu-abu dan putih itu menatap Viola sang istri yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"kamu bertanya padaku?" Viola menatap sang suami dengan datar. "Dasar tidak sopan. Aku ini lebih tua dari kamu!" tambah Viola kesal.
"CK, aku ini suami Kamu. Apa kamu lupa? kita menikah kemarin!" ketus Arga. Masa iya dia harus berangkat ke sekolah dengan perut keroncongan.
"kita nikah paksa, ok. Jadi kamu jangan sok perhatian atau sok jadi suami yang baik. memang kamu bisa memberikan nafkah untuk aku!" Viola kesal. dia yang tadinya duduk santai di sofa ruang tengah, kini bangun.
"oh, jadi kamu ingin nafkah dari aku? jangan menghina ya, aku bisa kasih kamu nafkah lahir dan batin. Kamu mau bukti sekarang?" Arga meletakkan tas ransel yang tadinya bergelayut di pundaknya ke kursi.
lalu dia melangkahkan kakinya mendekati sang istri. Wanita cantik nan se*ksi yang punya rambut ikal bergelombang sepunggung itu sontak mundur beberapa langkah ke belakang.
"kamu mau apa! Jangan mendekat!" bentak Viola.
"kamu takut, makanya jangan asal bicara. Meskipun aku ini masih sekolah, aku sudah bisa menjalankan tugas sebagai seorang suami." tegas Arga.
"terserah kamu, tapi bagiku kamu ini hanya seorang bocah tengil saja. sudah sana berangkat sekolah, nanti telat di hukum guru kamu tahu rasa." usir Viola.
"masa aku pergi sekolah dengan perut kosong sih. kamu tega banget Viola!"
"Beli di kantin kan juga bisa. nggak usah seperti orang susah. Oh, kamu pasti nggak punya uang kan?" ejek Viola. Dia lantas masuk ke kamar.
Arga menunggu dengan bingung, apa maunya wanita itu. Arga lalu kembali menggelayutkan tasnya pada bahu kanan.
Viola keluar dari kamar lalu memberikan beberapa lembar uang pada Arga. "nih, buat pegangan dan jajan kamu."
"Aku punya uang sendiri. nggak usah repot ngasih aku." tolak Arga kesal. Harga dirinya seakan tercantik oleh Viola.
"Nggak malu Arga, aku tahu kamu butuh uang. kamu nggak kerja kan, dan kamu mau nikah sama aku juga pasti karena uang aku!" sinis Viola.
Dia punya butik cukup besar dan ternama di kota ini. Bahkan dia merancang sendiri beberapa baju yang dia jual. Sejak menikah dengan Arga, Viola mengajak suami kecilnya itu tinggal di rumahnya.
Rumah besar dua lantai yang tidak ada asisten rumah tangga itu adalah hasil kerja keras Viola. Wanita itu tidak ingin punya pembantu karena tidak bisa percaya pada orang lain dengan mudah.
Viola lebih suka memanggil pembantu harian untuk bersih-bersih satu minggu dua kali. untuk soal makan, dia lebih suka membeli makanan yang dia inginkan.
"Cukup Viola. Jaga bicara kamu! mulai sekarang kamu harus bisa menghargai aku sebagai kepala rumah tangga. jangan kamu kira aku ini kere dan hanya ingin numpang hidup sama kamu!" bentak Arga.
Kesabarannya sudah di ambang batas. lantas dia gegas pergi tanpa pamit lagi pada wanita cantik yang hanya melongo bingung itu. Viola hanya tersenyum sinis, lalu dia naik ke lantai atas di mana kamar tidurnya berada.
Dia harus segera ke butik karena hari sudah cukup siang. sampai di atas Viola berganti baju, dress warna peach melekat manis di tubuhnya yang bagus.
setelah mengaplikasikan serangkaian skincare ke wajah cantiknya, Viola gegas pergi ke butik. Dia memakai mobil sedan miliknya yang berwarna merah.
Setelah masuk ke dalam mobil, Viola gegas melajukan mobilnya keluar dari halaman rumahnya, dan menyusuri jalan raya yang mulai padat oleh para pengguna jalan lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
partini
cerita cinta dan perselingkuhan ini ya Thor
2025-04-12
0