Dendam Salah Arah

Dendam Salah Arah

Vanesa lelah, Ibu

"Non, Nona, Bangun"

Tampak seorang perempuan paruh baya terlihat mengguncang tubuh perempuan muda di hadapannya dengan pelan.

Raut wajah khawatir terlihat jelas di wajah perempuan tersebut, Dimana perempuan muda di hadapannya tampak begitu pucat, Dia mulai menebak nebak apakah perempuan muda itu pingsan memikirkan hal tersebut membuatnya merasa panik.

Merasa ada pergerakan membuat perempuan muda itu secara perlahan membuka kedua matanya, Terlihat netra indah bewarna biru mulai menatapnya.

"Bi Sum"

Sahutnya pelan dengan suara seraknya ketika menyadari siapa yang membangunkannya.

"Nona Vanesa tidur? Bibi pikir nona pingsan, Maafkan bibi karna membangunkan anda non, Bibi hanya merasa khawatir karna nona terlihat begitu pucat"

Jelas perempuan paruh baya yang di sebut dengan bibi Sum tersebut.

Bukannya marah karna telah di bangunkan, Vanesa memilih mengembangkan senyum manisnya.

"Ahh tidak masalah bibi, Justru terima kasih telah membangunkan aku, Tidak lama lagi Tuan Arlan akan kembali, Bukankah akan buruk jika melihat aku tertidur?"

Vanesa terkekeh ringan mengatakannya, Lantas gadis itu mulai beranjak dari posisinya.

"Non, Apakah nona baik-baik saja? Wajah nona sangat pucat"

Bibi Sum kembali melontarkan pertanyaannya, Dia yakin gadis itu tidak baik baik saja, Berusaha menyembunyikan semua kesakitan nya di balik senyum indahnya

"Aku baik baik saja, Bibi"

Vanesa menyentuh kedua bahu perempuan paruh baya di hadapannya, Menatapnya dengan tatapan hangat, Lantas kembali berkata

"Jangan khawatirkan apapun, Apakah aku perlu bergoyang di depan bibi untuk meyakinkan bibi Sum?"

Canda perempuan muda itu ke arah bi Sum.

Vanesa kembali mengembangkan senyum terbaiknya, Tidak ingin bibi Sum benar-benar mengkhawatirkan dirinya saat ini.

Setidaknya di balik banyaknya penderitaan yang dia alami, Diantara banyaknya orang orang yang membenci dan tidak menyukainya, Bibi Sum begitu menyayanginya, Merawatnya dengan baik selama dia berada di rumah ini.

"Non ini"

Bibi Sum tertawa ringan mendengar candaan perempuan muda di hadapannya.

"Kalau begitu aku akan ke kamarku bibi"

Sahut Vanesa yang di angguki oleh bibi Sum.

Bibi Sum menatap punggung perempuan itu dengan nanar, Gadis itu terlalu banyak menderita dalam hidupnya, Terkadang dia berfikir kenapa perempuan yang sangat baik itu mendapatkan ujian luar biasa di dalam hidupnya.

"Nona semoga kebahagiaan secepatnya menghampiri anda"

Gumam Bibi Sum yang menatap Vanesa yang mulai menghilang dari pandangannya.

...****************...

Vanesa, Gadis itu baru saja masuk kedalam kamarnya, Mengunci pintunya dengan cepat.

"Sttttt"

Perempuan itu meringis ketika merasa punggung bagian bawahnya kembali terasa sakit.

"Ibu"

Gumam perempuan itu pelan, Tiba tiba matanya memanas dimana lelehan bening terasa berkumpul di pelupuk matanya.

"Ibu, Sakittttt"

Perempuan itu kembali bergumam, Dimana dalam satu kedipan lelehan bening itu tumpah tanpa bisa dia tahan lagi.

Tubuh perempuan itu terlihat bergetar, Di iringi isakan tangis dari bibir ranum perempuan itu.

Vanesa membiarkan tubuhnya luruh di lantai yang begitu dingin, Menekuk kedua lututnya lantas membenamkan wajahnya di antara kedua lututnya

"Ibu, Vanesa lelah"

"Ayah, Apa ayah bisa menjemput Vanesa?"

ucap perempuan itu kembali.

Lelah, Dia benar benar lelah menjalani kehidupannya saat ini. Berbagai macam ujian benar-benar menimpa kehidupannya tanpa ampun.

Di mulai dari ibu dan ayahnya yang meninggal karna sebuah kecelakaan, Saat itu dia masih memiliki kekasih yang selalu mendukungnya dan memberinya semangat. Kekasih yang begitu mencintainya dengan tulus.

Di tengah kesedihan yang menyelimuti gadis itu, Kekasihnya datang menawarkan untuk hidup bersama menaungi hubungan rumah tangga menciptakan kebahagiaan. Lagi-lagi perempuan itu bersyukur, Dia tentu saja menerima pinangan pria itu tanpa ragu.

Namun siapa sangka semuanya berubah setelah pria itu mengucapkan janji suci pernikahan mereka.

Masih teringat dengan jelas ingatannya di malam itu.

"arland, Bisa bantu aku menurunkan resleting gaunku?"

Sahut Vanesa yang sejak tadi merasa kesulitan menurunkan resleting gaunnya.

Bisa dia lihat, Pria itu tidak banyak bereaksi, Dia menatap Vanesa dengan tatapan yang sulit untuk di mengerti.

"Arland?"

Vanesa merasa aneh, Namun saat itu Arland berjalan mendekatinya hingga membuat gadis itu tersenyum hangat

Tangan kokoh Arland bergerak menurunkan resleting di punggung istrinya dengan gerakan perlahan.

"Terima kasih"

Sahut Vanesa yang menatap Arland di pantulan cermin yang ada di hadapannya.

Arland menarik ujung bibirnya, Menciptakan senyum mengerikan yang membuat Vanesa melunturkan senyum miliknya.

"Vanesa, Selamat datang di neraka milikku"

Sahut pria itu di telinganya, Pada awalnya Vanesa benar benar merasa aneh, Tidak mengerti dengan apa yang dikatakan pria di hadapannya.

Vanesa mengangkat wajahnya, Membiarkan tubuhnya bersandar di balik pintu kayu bewarna kecoklatan yang ada di belakangnya.

Yah neraka, Seperti apa yang dikatakan suaminya malam itu, Kehidupan pernikahan yang di bayangannya di penuhi dengan kebahagiaan berubah menjadi pernikahan penuh air mata untuknya.

Siapa yang menyangka jika kekasihnya yang dulunya pria penyayang dan penuh cinta menjadi sosok yang begitu mengerikan.

Acap kali pria itu memukulnya, Entah karna dia berbuat kesalahan atau tidak pun pria itu tetap akan melukai fisiknya.Tendangan, Tamparan, pukulan adalah makanan sehari hari gadis itu, Penyiksaan yang tiada habisnya benar benar menguras habis air matanya.

Kadang dia berfikir apakah pria itu adalah orang yang sama dengan kekasihnya, Dia tidak mengerti apa yang membuat pria itu benar benar berubah menjadi sosok yang membuatnya tidak mengenalinya.

Vanesa menarik panjang nafasnya, Mulai menghapus air matanya dengan punggung tangannya. Perempuan itu memejamkan matanya beberapa waktu, Menetralisir semua rasa sesak di dadanya.

...****************...

"Ahhhhhh faster baby"

"Oh shit, Kau sungguh nikmat"

"Ahhhh"

Suara erangan terdengar memenuhi isi kamar dimana terlihat sepasang kekasih bergumul di atas ranjang dengan begitu panasnya.

Terlihat pria di atas sana memegang kendali, Memacu kecepatannya membuat perempuan di bawahnya mengeluarkan suara indahnya.

Sedangkan di luar kamar tersebut, Vanesa yang hendak turun menyiapkan makan malam untuk Arland seketika menghentikan langkah kakinya.

Tubuh gadis itu seketika mematung ketika suara suara aneh itu terdengar di telinganya. Dia jelas mengenali suara suaminya di dalam sana.

Suaminya? Berci..nta dengan perempuan lain di rumah mereka. Seketika bola mata gadis itu berkaca kaca dengan tangan yang saling meremas antara satu dengan yang lainnya.

"Kenapa Arland? Kenapa kau melakukan ini padaku?"

Gumam gadis itu dengan hatinya yang semakin tersayat menciptakan luka yang semakin melebar dengan sempurna.

Sejujurnya dia tidak mengerti kenapa pria itu berubah tiba tiba, Dia bahkan tidak melakukan kesalahan apapun, Lantas apa yang menyebabkan pria itu memberinya luka tanpa henti.

Vanesa memejamkan matanya rapat rapat rasa sakit di hatinya jelas membuatnya seolah kehilangan akal sehatnya, Membuat gadis itu melangkah tepat di ambang pintu dimana suara de..sa...han itu berasal.

Ceklekk

Secara perlahan dia mendorong pintu yang ada di hadapannya, Dimana kini matanya bisa melihat jelas perbuatan suaminya dengan perempuan lain di atas tempat tidur.

Episodes
1 Vanesa lelah, Ibu
2 Alasan perubahan Arldan
3 Sakit
4 Apa kau bahagia?
5 Kembali memarahinya
6 Hanya bermain-main
7 Bermain api
8 Kedatangan tuan besar Santoso
9 Apa kau cukup miskin?
10 Peringatan Sang kakek
11 Selalu memakai pakaian tertutup
12 Vanesa Brilia Hermawan
13 Wanita tidak tau malu
14 Wanita penghangat ranjang
15 Rasa sakit tak kunjung usai
16 Berangkat ke Jepang
17 Wajah yang familiar
18 Putriku masih hidup
19 Jepang
20 Gadis yang sama
21 Salah paham
22 Hancur
23 Pertemuan
24 Ingin gadis itu bahagia
25 Kecemasan Nova
26 Aku melupakannya
27 Harapan suami istri
28 Ketakutan Bibi Sumi
29 Pergi
30 Keadaan Terdesak
31 Tidak mengenalinya
32 Takdir yang kejam
33 Tidak membiarkannya pergi
34 Jepang
35 IED
36 Bingung dengan perasaannya
37 Tidak memiliki pilihan lain
38 Fakta mengejutkan Arldan
39 Terkejut
40 Dia bagian dari kami
41 Kemarahan yang meluap
42 Ancaman Liliana Aldegar
43 Histeris
44 Mahnatan
45 Kumpulnya 3 keluarga hebat
46 Wanita yang mirip denganmu, Vanesa
47 Mari lakukan tes DNA
48 Berbelanja
49 Panik
50 Hasil tes DNA
51 Menolak perceraian
52 Aneh
53 Mama Marida
54 Lucu
55 Fakta
56 Ngidam
57 Masih perihal mangga
58 Mangga
59 Kesialan
60 Resmi berpisah
61 Ngidam yang aneh
62 Ungkapan perasaan
63 Hadiah yang tertunda
64 Ketakutan Vanesa
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Vanesa lelah, Ibu
2
Alasan perubahan Arldan
3
Sakit
4
Apa kau bahagia?
5
Kembali memarahinya
6
Hanya bermain-main
7
Bermain api
8
Kedatangan tuan besar Santoso
9
Apa kau cukup miskin?
10
Peringatan Sang kakek
11
Selalu memakai pakaian tertutup
12
Vanesa Brilia Hermawan
13
Wanita tidak tau malu
14
Wanita penghangat ranjang
15
Rasa sakit tak kunjung usai
16
Berangkat ke Jepang
17
Wajah yang familiar
18
Putriku masih hidup
19
Jepang
20
Gadis yang sama
21
Salah paham
22
Hancur
23
Pertemuan
24
Ingin gadis itu bahagia
25
Kecemasan Nova
26
Aku melupakannya
27
Harapan suami istri
28
Ketakutan Bibi Sumi
29
Pergi
30
Keadaan Terdesak
31
Tidak mengenalinya
32
Takdir yang kejam
33
Tidak membiarkannya pergi
34
Jepang
35
IED
36
Bingung dengan perasaannya
37
Tidak memiliki pilihan lain
38
Fakta mengejutkan Arldan
39
Terkejut
40
Dia bagian dari kami
41
Kemarahan yang meluap
42
Ancaman Liliana Aldegar
43
Histeris
44
Mahnatan
45
Kumpulnya 3 keluarga hebat
46
Wanita yang mirip denganmu, Vanesa
47
Mari lakukan tes DNA
48
Berbelanja
49
Panik
50
Hasil tes DNA
51
Menolak perceraian
52
Aneh
53
Mama Marida
54
Lucu
55
Fakta
56
Ngidam
57
Masih perihal mangga
58
Mangga
59
Kesialan
60
Resmi berpisah
61
Ngidam yang aneh
62
Ungkapan perasaan
63
Hadiah yang tertunda
64
Ketakutan Vanesa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!