Bab 4 Berjumpa Sang Pengusaha

Mobil mewah berwarna cokelat yang membawa serta Amrita Blanco tampak bergerak cepat, memasuki area Asyer Estate sedangkan mobil crossover metalik milik Blanco mengikuti dari arah belakang.

Perasaan Amrita mulai terasa aneh ketika dia melihat kejanggalan pada diri pria asing yang duduk disampingnya dan pria aneh itu sedang menyetir mobil.

Amrita melirik diam-diam ke arah kaca spion depan mobil, bermaksud memastikan apakah mobil milik ayahnya masih mengikuti mobil ini.

Rupanya mobil crossover metalik milik ayahnya masih mengikuti mobil milik pria asing dan Amrita merasa lega karenanya.

Mobil mewah berwarna cokelat tua melaju kencang ke arah depan sebuah bangunan megah mirip kastil lalu terparkir tepat di beranda teras.

Asyer Estate seperti area lahan pemukiman karena luasnya area tersebut yang mirip kawasan pemukiman penduduk kota, disekelilingnya terhampar tanah rerumputan hijau yang dipenuhi oleh tanaman bunga mawar merah dan putih sangat asri.

Tampak sebuah jembatan danau buatan di sebelah utara dari Asyer Estate.

Ditengah-tengah danau buatan terdapat sebuah pulau, untuk sampai kesana harus menggunakan perahu khusus yang tersedia di tepi danau buatan.

Pemandangan menakjubkan yang memukau mata terpampang jelas sepanjang perjalanan di area Asyer Estate.

Asyer Estate tidak hanya menjadi kediaman tinggal lagi melainkan hampir mirip sebuah area menarik yang tak ubahnya seperti kawasan wisata saking cantiknya tempat ini.

Amrita bertambah takjub setiap dia melihat pemandangan di sekitar area Asyer Estate yang memukau hati seolah-olah dirinya menjelma bak putri raja di dunia dongeng.

Senyum manis terus-menerus mengembang di sudut bibirnya yang merah merekah cantik.

Sesekali Amrita menghirup udara segar yang berhembus disekitar area Asyer Estate, mencoba merasakan kesegaran udara di tempat menakjubkan itu.

"Ehem... Ehem... Ehem... !" terdengar suara pria asing sedang berdehem pelan.

Amrita tersentak kaget lalu tertunduk malu karena sikapnya yang norak.

"Apa kau suka tempat ini ?" tanya pria asing dengan suara parau.

Amrita hanya mengangguk pelan seraya berkata.

"Ya...", sahutnya malu-malu.

"Jika kau suka Asyer Estate maka kau bisa tinggal disini sesukamu mulai dari sekarang !" kata pria asing yang mengenakan penutup kain di wajahnya.

Hanya ada dua mata yang terlihat dari wajah pria asing sebab seluruh wajahnya ditutupi oleh kain hitam.

"Apa ?!" sahut Amrita tertegun.

"Kenapa kau terkejut ?" kata pria itu.

"Aku tinggal disini..., mana mungkin...", ucap Amrita sembari tersenyum simpul.

"Kenapa tidak mungkin, semua bisa menjadi mungkin, nona...", kata pria asing dari balik penutup kainnya.

"Tempat indah ini bukan milikku dan aku tidak mungkin tinggal karena aku bukan siapa-siapa disini", kata Amrita.

"Siapa namamu ?" tanya pria asing.

Suara parau milik pria asing terdengar berwibawa sehingga siapapun tidak akan berani padanya.

"Amrita...", sahut Amrita.

"Nama yang indah...", kata pria itu.

"Dan namamu...", tanya Amrita.

Sebelum pria asing menjawab pertanyaan Amrita, datang kedua orangtua Amrita yang baru saja turun dari mobil mereka.

"Amrita...", panggil Pamela.

Tampak Pamela dan Blanco sedang berjalan menghampiri Amrita dan pria asing.

"Ibu...", sahutnya seraya menoleh kepada Pamela Blanco.

Pamela tersenyum manis ke arah pria asing kemudian melanjutkan pembicaraan.

"Kita sudah tiba di Asyer Estate, mungkinkah kami bisa bertemu dengan pengusaha estate itu, bukankah anda akan memperkenalkan kami padanya", ucap Pamela.

"Benar, aku akan membawa kalian, menemui pengusaha itu, dia ada didalam rumahnya karena aku baru saja mengirim pesan singkat kepada dia", kata pria asing seraya menoleh ke arah ponsel miliknya.

"Oh, Tuhanku..., benarkah itu ???" seru Pamela. "Demi Tuhan..., akhirnya kami dapat berjumpa dengan pengusaha estate itu... !!!" sambungnya takjub.

"Tidak usah mengulur-ulur waktu, sebaiknya kita segera menemui dia didalam", kata pria asing sembari melangkah naik ke atas teras.

"Mari kita masuk, sayangku !" ajak Pamela pada suaminya, Blanco.

Pamela segera menggandeng tangan Blanco seraya melangkah naik ke atas teras rumah yang menjadi kediaman sang pengusaha.

Dua orang pelayan menyambut kedatangan mereka di depan pintu masuk rumah serta menyapa dengan ramahnya.

"Selamat datang... !" sapa dua pelayan perempuan berseragam hitam.

"Tolong antarkan mereka ke ruangan tamu karena aku akan pergi ke lantai atas !" perintah pria asing kepada dua pelayan perempuan saat berada di dalam rumah.

"Baik...", jawab dua pelayan perempuan dengan hormat.

"Kalian bisa ikut mereka ke ruangan tamu dan tunggulah disana sebab aku akan ke lantai atas", kata pria asing seraya memutar badannya hingga menghadap ke arah Pamela beserta suaminya.

"Kenapa anda tidak ikut bersama kami ke ruangan tamu, apakah anda akan memanggil pengusaha itu ?" tanya Pamela.

"Mmmm... ?!" gumam pria asing sembari menggaruk kepalanya pelan.

Dua pelayan perempuan hanya menoleh pelan ke arah pria asing seperti sedang menunggu jawaban.

"Ummm..., sebenarnya aku adalah pengusaha estate itu dan pemilik Asyer Estate ini...", sambungnya bingung.

Pamela tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya terhadap ucapan pria asing yang menyebutkan bahwa dirinya adalah pengusaha estate yang dimaksudkan itu.

Istri Blanco langsung melangkah mundur sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya rapat-rapat.

Ekspresi wajah Pamela benar-benar membeku pucat.

"Ba-bagaimana mungkin... ???" ucapnya hampir tak percaya seraya membelalakkan kedua matanya lebar-lebar.

Pamela masih tidak mempercayai bahwa pria asing itu adalah sang pengusaha estate yang dia cari.

"Ini tidak mungkin... ?!" ucap Pamela terkaget-kaget.

Pamela memandang kembali ke arah pria asing dengan tatapan tak percaya, melihat sikap dari Pamela membuat dua pelayan perempuan itu agak kesal.

Mereka membalas menatap Pamela dengan tatapan sinis.

"Apa masalahmu nyonya terhadap tuan kami, beliau adalah pemilik Asyer Estate ini, bagaimana kau tidak mempercayainya dan memandang rendah pada tuan kami ?" ucap salah seorang pelayan perempuan kepada Pamela.

"Berani sekali wanita ini memandang sepele kepada tuan, seharusnya mereka telah diusir dari sini", sambung pelayan perempuan berkuncir dua.

Amrita yang mendengar ibunya dipojokkan oleh dua pelayan perempuan, tidak terima dan membalas ucapan mereka dengan sama pedasnya.

"Lancang sekali kalian yang hanya pelayan di rumah ini bersikap tidak hormat pada orang yang lebih tua dari kalian padahal kami adalah tamu di rumah ini !" ucap Amrita.

Dua pelayan perempuan itu langsung menoleh ke arah Amrita Blanco dengan tatapan sinis.

"Memangnya siapa kamu ?" ucap kedua pelayan itu.

"Kalian tidak perlu tahu tentangku karena tujuan kami ke Asyer Estate untuk bertemu pengusaha estate", kata Amrita.

"Oh, iya... ?!" sahut dua pelayan perempuan lalu tertawa mengejek sembari melirik sinis ke arah Amrita Blanco.

"Apa yang kalian tertawakan ?" ucap Amrita.

"Tentu saja kami tertawa melihatmu, perempuan berpenampilan lusuh sepertimu ingin menemui tuan kami, mimpi sana !" hardik pelayan perempuan sembari mengibaskan tangannya.

Mereka tertawa mengejek bersama-sama seraya menatap Amrita dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Mimpi tahu !!!" ejek dua pelayan perempuan dengan tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi-gigi mereka yang mengenakan kawat gigi kepada Amrita.

"Kalian... !!!" kata Amrita kesal sembari mengepalkan kedua tangannya.

"Kenapa ??? Marah ??? Yeee... Yeee... Ye... !!!" ejek dua pelayan perempuan dengan berkacak pinggang.

"Sudah... Sudah... Sudah... !!!" terdengar suara parau dari pria asing mencoba melerai perseteruan antara Amrita dengan dua pelayan perempuan.

Pria asing segera menatap tajam ke arah dua pelayan perempuan lalu berkata padanya.

"Mau dipecat ? Kenapa masih diam disini dan tidak melakukan yang aku perintahkan ?" ucapnya dingin.

Dua pelayan perempuan langsung terdiam serta tertunduk ketika pria asing berbicara kepada mereka dengan tatapan dinginnya.

Terpopuler

Comments

Kintamani Wee

Kintamani Wee

akhirnya tabir sang pengusaha estate itu mulai terungkap, ada titik terang

2025-04-05

0

Skyweer Skyweer

Skyweer Skyweer

Pantesan tuh cowok aneh banget ternyata dia pengusahanya

2025-04-05

0

kura kura ninja

kura kura ninja

pengusahanya ternyata cowok aneh ya /Toasted/

2025-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkebunan Luhan
2 Bab 2 Menuju Ibukota
3 Bab 3 Asyer Estate
4 Bab 4 Berjumpa Sang Pengusaha
5 Bab 5 Tawar-Menawar
6 Bab 6 Datangnya Hansa
7 Bab 7 Syarat Menikah
8 Bab 8 Sah
9 Bab 9 Gazebo Perekat Suasana
10 Bab 10 Kecewa *
11 Bab 11 Amrita Mulai Berontak
12 Bab 12 Dipermalukan
13 Bab 13 Kerasnya Hati
14 Bab 14 Batas Kesabaran Denzzel
15 Bab 15 Kembali Ke Tanah Perkebunan
16 Bab 16 Kejadian Kecil
17 Bab 17 Momen Tak Terlupakan
18 Bab 18 Ruangan Kesehatan
19 Bab 19 Masalah Amrita Teratasi
20 Bab 20 Bungalow Di Perkebunan *
21 Bab 21 Ternyata Dia Perhatian
22 Bab 22 Kegelisahan Amrita
23 Bab 23 Terpesona
24 Bab 24 Perdebatan Kecil
25 Bab 25 Tanggapan Denzzel
26 Bab 26 Denzzel Frustasi
27 Bab 27 Kedatangan Tamu
28 Bab 28 Dua Sepupu Yang Terpana
29 Bab 29 Pemikiran Serius
30 Bab 30 Kabar Mengejutkan *
31 Bab 31 Kejadian Buruk Di Perkebunan
32 Bab 32 Bertemu Seseorang Di Kantin
33 Bab 33 Kembali Ke Bungalow
34 Bab 34 Mobil Pengangkut Buah
35 Bab 35 Perhatian Semua Orang
36 Bab 36 Menginapnya Dua Sepupu
37 Bab 37 Perbincangan Serius
38 Bab 38 Amrita Sembuh
39 Bab 39 Pergi Mencari Clover
40 Bab 40 Sampai Di Sebuah Pemukiman *
41 Bab 41 Penjelasan Mengejutkan
42 Bab 42 Sampai Di Perkebunan Luhan
43 Bab 43 Dia Datang Malam Ini
44 Bab 44 Menengok Clover
45 Bab 45 Rahasia Tersembunyi
46 Bab 46 Mendapatkan Rahasia Lainnya
47 Bab 47 Sesuatu Terjadi...
48 Bab 48 Wajah Yang Terungkap
49 Bab 49 Pertengkaran Berubah Percintaan
50 Bab 50 Kesedihan Amrita Tak Tertahankan
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 Perkebunan Luhan
2
Bab 2 Menuju Ibukota
3
Bab 3 Asyer Estate
4
Bab 4 Berjumpa Sang Pengusaha
5
Bab 5 Tawar-Menawar
6
Bab 6 Datangnya Hansa
7
Bab 7 Syarat Menikah
8
Bab 8 Sah
9
Bab 9 Gazebo Perekat Suasana
10
Bab 10 Kecewa *
11
Bab 11 Amrita Mulai Berontak
12
Bab 12 Dipermalukan
13
Bab 13 Kerasnya Hati
14
Bab 14 Batas Kesabaran Denzzel
15
Bab 15 Kembali Ke Tanah Perkebunan
16
Bab 16 Kejadian Kecil
17
Bab 17 Momen Tak Terlupakan
18
Bab 18 Ruangan Kesehatan
19
Bab 19 Masalah Amrita Teratasi
20
Bab 20 Bungalow Di Perkebunan *
21
Bab 21 Ternyata Dia Perhatian
22
Bab 22 Kegelisahan Amrita
23
Bab 23 Terpesona
24
Bab 24 Perdebatan Kecil
25
Bab 25 Tanggapan Denzzel
26
Bab 26 Denzzel Frustasi
27
Bab 27 Kedatangan Tamu
28
Bab 28 Dua Sepupu Yang Terpana
29
Bab 29 Pemikiran Serius
30
Bab 30 Kabar Mengejutkan *
31
Bab 31 Kejadian Buruk Di Perkebunan
32
Bab 32 Bertemu Seseorang Di Kantin
33
Bab 33 Kembali Ke Bungalow
34
Bab 34 Mobil Pengangkut Buah
35
Bab 35 Perhatian Semua Orang
36
Bab 36 Menginapnya Dua Sepupu
37
Bab 37 Perbincangan Serius
38
Bab 38 Amrita Sembuh
39
Bab 39 Pergi Mencari Clover
40
Bab 40 Sampai Di Sebuah Pemukiman *
41
Bab 41 Penjelasan Mengejutkan
42
Bab 42 Sampai Di Perkebunan Luhan
43
Bab 43 Dia Datang Malam Ini
44
Bab 44 Menengok Clover
45
Bab 45 Rahasia Tersembunyi
46
Bab 46 Mendapatkan Rahasia Lainnya
47
Bab 47 Sesuatu Terjadi...
48
Bab 48 Wajah Yang Terungkap
49
Bab 49 Pertengkaran Berubah Percintaan
50
Bab 50 Kesedihan Amrita Tak Tertahankan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!