Terasa Mual

Satu bulan kemudian...

Ameena tetap menjalani hidupnya seperti biasa, Seolah malam kelam itu tidak pernah terjadi dalam hidupnya.

Setiap harinya, putri bungsu keluarga Bagaskara itu disibukkan dengan berbagai kegiatan sebagai aktifis HAM, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan wanita dan anak-anak.

Tapi hari itu terasa berbeda. Ameena yang biasanya selalu percaya diri dan tidak pernah takut pada apapun, tiba-tiba merasakan kekhawatiran yang sulit untuk dijelaskan.

"Kenapa Nha?" tanya Dera yang menyadari ada perubahan air muka di wajah sang sahabat.

"Sepertinya aku harus pulang cepat hari ini. Aku merasa kurang enak badan." beritahu Ameena pada Dera.

"Ya sudah kau pulang saja. Wajahmu juga terlihat pucat. Serahkan saja kasus ini pada kami." ucap Dera.

"Maafkan aku Der, andai aku tidak merusak bukti foto dan rekaman CCTV di ruangan kepala sekolah Cahaya. Pasti kalian tidak harus bekerja sekeras ini." sesal Ameena.

"Pasti kurir itu yang sudah merusak foto dan rekaman CCTV ini sebelum menyerahkannya padaku. Kalau aku bertemu dengan dia lagi, aku tidak akan mengampuni dia!" ucap Ameena dengan tangan terkepal erat.

"Kurir?" beo Dera dengan wajah bingungnya.

"Apa malam itu kau bertemu dengan kurir pengantar paket itu? Bukannya kau bilang kalian tidak sempat bertemu. Kurir itu meletakan paketnya di depan pintu kamar hotelmu, setelah itu dia pergi begitu saja tanpa kalian sempat bertemu." Dera mengulangi kata-kata yang sempat Ameena katakan padanya.

Ameena terdiam. Untuk sesaat ia merasa bingung, haruskah Ameena mengatakan kejadian yang sebenarnya terjadi pada Dera? Atau tetap menyimpan rahasia ini sendirian?

"Ameena?" Suara panggilan Dera membuyarkan lamunan wanita berambut panjang itu.

"Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan? Apa malam itu terjadi sesuatu antara kau dan kurir tersebut?" tanya Dera penasaran.

"Ah tidak kok. Kami memang tidak sempat bertemu. Maksudku, andai aku menjaga paket itu dengan baik. Mungkin paketnya tidak akan rusak." kilah Ameena sebelum Dera semakin curiga. Ameena belum siap membagi rahasia kelamnya pada siapapun, termasuk Dera.

"Sudahlah Ameena, ini bukan salahmu. Aku yakin kau tidak sengaja melakukannya." Dera mencoba menenangkan sang sahabat.

"Terima kasih Der." ucap Ameena lirih.

"Tapi kita tidak boleh menyerah, kita harus bisa mendapatkan bukti lain. Agar kita bisa segera menjebloskan kepala sekolah biadab itu ke dalam penjara. Sebelum pria itu di penjara, anak-anak berkebutuhan khusus yang sekolah di sana tidak akan bisa belajar dengan tenang. Aku yakin korbannya bukan hanya satu dan akan ada korban lain lagi selama pria itu masih hidup bebas." ujar Ameena.

"Hem, kau benar. Selama kita bekerja sama, aku yakin tidak akan ada satu penjahat pun yang bisa lolos dari hukuman." balas Dera.

***

Usai berpamitan pada Dera serta rekannya yang lain. Bergegas Ameena meninggalkan kantor HAM karna sakit kepalanya semakin menjadi.

"Tunggu!"

Teriak Ameena saat pintu lift hampir saja tertutup.

Melihat Ameena akan masuk ke dalam lift, seorang pria di dalam lift tersebut menahan pintu lift agar Ameena bisa masuk.

"Terima kasih." ucap Ameena seraya menatap wajah pria yang telah menahan pintu lift untuknya hingga Ameena bisa ikut naik ke dalam lift.

"Kau!" wajah ramah Ameena berubah menjadi masam kala menyadari kalau pria yang menjadi lawan bicaranya adalah kurir yang pernah menjadi partner ranjangnya.

"Oe!"

Ameena tiba-tiba merasa mual saat melihat wajah pria tersebut.

"Kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanya pria itu dengan cemas.

"Jangan sentuh aku!" tepis Ameena saat pria itu akan menyentuh dirinya.

"Dasar wanita angkuh! Dengan disentuh olehku tidak akan membuatmu tertular jadi miskin!" pria itu merasa tersinggung dengan sikap Ameena.

"Aku tidak bermaksud begitu. Aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba merasa mual saat melihat wajahmu." kilah Ameena.

"Terserah apa katamu saja!" sinis pria itu.

"Kau membuntuti aku ya?!" tuduh Ameena tanpa basa-basi.

"Cih, memangnya kau sepenting itu sampai harus aku buntuti segala?!" balas pria itu dengan ketus.

"Sudah tertangkap basah mengikuti aku, tapi masih berani mengelak. Kalau bukan membuntuti, kenapa seorang kurir sepertimu bisa ada di dalam gedung ini? Tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam gedung ini tahu!' cecar Ameena.

"Lihat ini! Aku datang ke sini untuk mengantar paket!" pria itu menunjukan bukti tanda terima paket dari pelanggannya pada Ameena.

"Oh!" respon Ameena tanpa rasa bersalah.

"Oe!" Ameena kembali merasa mual saat tanpa sengaja kembali melihat wajah pria tersebut.

"Ck, apa aku sebegitu menjijikannya di matamu? Sampai-sampai kau akan merasa mual tiap melihat wajahku?" tanya pria itu dengan sinis.

"Gak kok, aku gak bermaksud begitu." kilah Ameena lagi.

"Atau jangan-jangan..." pria itu menggantung ucapannya di udara.

"Jangan-jangan apa?" tanya Ameena penasaran.

"Istri dari temanku selalu merasa mual ketika melihat wajah suaminya saat sedang hamil. Jangan-jangan kau sedang hamil juga?" tebak pria itu.

"Tidak mungkin! Kau jangan bicara sembarangan ya!" kesal Ameena.

"Ikut aku!" pria itu menarik lengan Ameena setelah pintu lift terbuka.

"Eh, kau mau membawa aku kemana? Aku ini orang penting tahu! Kau akan mendapat masalah besar jika berani macam-macam denganku!" peringati Ameena.

Tuing!

Ameena baru berhenti bicara saat pria itu menyentil bibirnya.

"Kita akan periksa ke dokter kandungan, dengan begitu kita akan tahu kau sedang hamil atau tidak?" beritahu pria itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Kanza Nia

Kanza Nia

up yg banyak dong Thor nanggung baca y

2025-04-04

1

Cantika

Cantika

pasti hamil

2025-04-24

1

Ayesha Almira

Ayesha Almira

ameena positif hamil ..

2025-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Kelam
2 Tidak Mau Berurusan lagi
3 Terasa Mual
4 Tidak Ada Apa-Apanya
5 Ini Semua Salahku
6 Aku Harus Pergi
7 Kau Tidak Sendirian
8 Jangan Salahkan Aku
9 Apa Kau Serius?
10 Restu
11 Pernikahan Kilat
12 Jangan Cium Aku
13 Apa Kau Cemburu?
14 Kenapa Cepat Sekali?
15 Hidup Baru
16 Semakin Bangga
17 Aku Milikmu
18 Jangan Merindukan Aku
19 Bersiap Untuk Kembali
20 Memberi Kesempatan
21 Ini Bukan Tempatmu
22 Itu Aku
23 Di Luar Kendali
24 Apa Masih Keluarga?
25 Jaga Dia Baik-Baik
26 Selamatkan Dia Lebih Dulu
27 Panggil Aku Mama
28 Mirip Denganku
29 Sahabat
30 Apa Kau Menghindariku?
31 Tawaran Yang Menarik
32 Aku Setuju
33 Terasa Damai
34 Kebohongan
35 Rasa bersalah
36 Aku Ikuti Permainanmu
37 Tidak Pantas DiSebut Laki-Laki
38 Hanya Kau Yang Layak
39 Ayah kandung
40 Tidak Ada Cara Lain
41 Kau Akan Jadi Milikku
42 Tidak Mungkin
43 Tidak Layak Dibandingkan
44 Adik Laknat
45 KDRT
46 Pergi Dari Rumah
47 Tidak Mungkin Terulang
48 Layu Sebelum Berkembang
49 Dosa Besar
50 Fakta Tak Semudah kata
51 Jangan Sentuh Istriku
52 Dia Milikku
53 Mama Baik-Baik Saja
54 Menyesal
55 Apa yang kalian lakukan?
56 Bisa Rugi
57 Mengundurkan diri
58 Skandal
59 Penyesalan
60 Jaga jarak
61 Pertengkaran ibu dan anak
62 Mengingat masa lalu
63 Akan punya adik
64 Keluarga Bahagia
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Malam Kelam
2
Tidak Mau Berurusan lagi
3
Terasa Mual
4
Tidak Ada Apa-Apanya
5
Ini Semua Salahku
6
Aku Harus Pergi
7
Kau Tidak Sendirian
8
Jangan Salahkan Aku
9
Apa Kau Serius?
10
Restu
11
Pernikahan Kilat
12
Jangan Cium Aku
13
Apa Kau Cemburu?
14
Kenapa Cepat Sekali?
15
Hidup Baru
16
Semakin Bangga
17
Aku Milikmu
18
Jangan Merindukan Aku
19
Bersiap Untuk Kembali
20
Memberi Kesempatan
21
Ini Bukan Tempatmu
22
Itu Aku
23
Di Luar Kendali
24
Apa Masih Keluarga?
25
Jaga Dia Baik-Baik
26
Selamatkan Dia Lebih Dulu
27
Panggil Aku Mama
28
Mirip Denganku
29
Sahabat
30
Apa Kau Menghindariku?
31
Tawaran Yang Menarik
32
Aku Setuju
33
Terasa Damai
34
Kebohongan
35
Rasa bersalah
36
Aku Ikuti Permainanmu
37
Tidak Pantas DiSebut Laki-Laki
38
Hanya Kau Yang Layak
39
Ayah kandung
40
Tidak Ada Cara Lain
41
Kau Akan Jadi Milikku
42
Tidak Mungkin
43
Tidak Layak Dibandingkan
44
Adik Laknat
45
KDRT
46
Pergi Dari Rumah
47
Tidak Mungkin Terulang
48
Layu Sebelum Berkembang
49
Dosa Besar
50
Fakta Tak Semudah kata
51
Jangan Sentuh Istriku
52
Dia Milikku
53
Mama Baik-Baik Saja
54
Menyesal
55
Apa yang kalian lakukan?
56
Bisa Rugi
57
Mengundurkan diri
58
Skandal
59
Penyesalan
60
Jaga jarak
61
Pertengkaran ibu dan anak
62
Mengingat masa lalu
63
Akan punya adik
64
Keluarga Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!