APAKAH MASIH ADA KESEMPATAN, UNTUKKU?

"Apa kau lupa, kau tidak boleh sembarang masuk ke kamar pribadi Saya !!" desis suara bariton itu yang dapat membuat Naraya merinding,"

Seketika rasa amarah yang wanita itu bawa berubah menjadi rasa takut, tapi dengan cekatan dia dapat menyembunyikan tanpa di ketahui oleh sang Mafia.

Walaupun dalam kondisi membelakangi Naraya, aura sang Mafia terasa begitu menyeramkan, apalagi kini pria tersebut hanya terdiam di posisinya.

Mereka berdua memang sudah lama menikah, namun bukan berarti membuat mereka mengenal sangat baik, apalagi Naraya dia seakan-akan tidak mengenal pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

Dengan gerakan maskulin, Darren membalikan badannya menghadap Naraya yang sedang terpaku di tengah-tengah ruangan.

Seperti biasa Naraya selalu terlihat sangat rapuh di depan Darren.  Dengan menggunakan piama katun  yang melihatkan tubuh indah dan juga belahan buah melon nya yang begitu sexy, namun tak dapat sedikit pun memancing gairah sang Mafia bangkit.

"Apa yang kau lakukan dikamar Saya," tanya Dareen dengan tatapan tajam yang seakan akan ingin membunuh Naraya.

Ketika mendapatkan aura yang sangat menakutkan dari pria tersebut, Naraya merasa kakinya lemas.

Ya lemas, namun sekuat tenaga ia menopang tubuh nya agar tidak terjatuh.

"Apa yang kau mau," tanya Dareen sekali lagi dengan sedikit menaikkan oktaf suaranya.

Naraya menelan salvina nya dengan keras, pertanyaan Dareen kembali membuat nyalinya menciut.

Tak mendapat respon dari sang istri, Dareen melatakan segelas wine itu diatas meja .

Tuhan menciptakan Dareen dengan begitu tampan dan tanpa ragu. Rambut pirang yang sedang kusut, kulit putih, tinggi semapai, hidung mancung, saat ini pria itu menggulung kemaja hitamnya hingga siku yang menampilkan urat-urat tangannya yang begitu intens, serta kedua kancing atas yang sengaja ia buka yang sedikit menampilkan dada bidang nya, semakin memancarkan ke tampanan sang Mafia.

Dengan malas Darren melangkahkan kaki panjangnya menuju sang istri yang masih terdiam di tengah-tengah ruangan kamar pribadinya.

Tepat di depan hadapan sang istri, Dareen hanya menanti jawaban dari Naraya.

"Dareen, Aa-aku aku," ucap Naraya tergagap karena bergidik ngeri.

Saat ini bibirnya terasa sangat kelu untuk mengutarakan semua kekesalannya yang ingin dia utarakan sebelum datang ke kamar Dareen.

Namun, hanya karena mendapatkan respon yang mengerikan membuat pikirannya kosong seketika.

"Jika tidak ada yang ingin kau katakan maka keluarlah dari sini!" Ucap Dareen tepat didepan wajah mulus Naraya, namun dengan nada memerintah.

Karena tidak mendapatkan jawaban Dareen menarik pergelangan tangan Naraya menuju pintu.

Karena merasakan sakit di lengannya Naraya tersadar dari lamunannya, kini posisinya sudah berada di luar ruangan.

Ketika Darren hendak menutup pintu besar itu ,

"DAREEN!!"

"DAREEN!!"

Panggil Naraya sambil menyeimbangkan badan yang  di sempat di hempaskan Dareen.

"Ada apa lagi !!" tanya Darren dingin, dengan tangan yang bersidekap didada bidangnya.

"Aku tidak setuju !! Bagaimana bisa aku merawat anak dari wanita lain," Protes Naraya yang hanya mendapatkan senyuman miring dari sang suami.

"Jika kau tidak setuju, maka segeralah hamil," To the point Dareen tanpa memperdulikan perasaan Naraya.

Wanita itu diam seribu bahasa, dia sangat marah didalam hati selalu saja menyumpahi pria yang ada dihadapannya. Suaminya begitu egois, hanya mengambil keputusan sepihak.

Tetapi imbasnya selalu dia yang menerima semuanya.

Dareen berdiri tegap, dia begitu jengah dengan wanita yang berstatus istri ini.

"Harusnya kau bersyukur! Saya tidak menuntut cerai kepada mu. Bisa saja Saya menikah lagi untuk mendapatkan keturunan, setiap detik yang kau habiskan berdampak buruk bagi perusahaan keluarga Ryzadrd dan bisnis senjata Saya," Ucap Dareen datar. Namun, begitu menakutkan.

Berhasil membuat Naraya kembali merinding tapi berusah ia tutupi, Naraya tak ingin selalu nampak lemah dihadapan Darren.

Sekuat tenaga ia mengepal kedua tangannya untuk meredam amarah yang sudah mulai menguasai tubuh wanita itu.

"Setidaknya beri aku satu kali kesempatan," Ujar Naraya, ia membanting harga dirinya kembali di depan Darren, setelah berhasil menahan amarahnya.

Di hatinya sendiri, wanita itu terkejut memiliki amarah yang sangat besar hingga hampir tak bisa ia kendalikan.

Sebelum menikah dengan Seorang Dareen Arshad Ryzadrd, ia dikenal sebagai seorang gadis yang lemah lembut nan ramah.

Namun, setelah menikah dan menghadapi sikap Darren yang egois membuat Naraya menemukan sisi lain dalam dirinya.

"Kesempatan satu kali ?" Ucap Dareen mengulang permintaan Naraya.

"Sudah delapan tahun aku menunggu, selama itu aku memberimu kesempatan! Tapi apa? Nihil!" Sambung Darren dengan menekan kata terakhir.

"Kau menikah dengan Saya, karena kerja sama perusahaan, namun satu hal yang harus terus kau ingat, perusahaan mana yang paling membutuhkan?" pekik Daren dengan senyum licik.

"Jika kamu tidak setuju maka ada kesempatan lain nyaitu bercerai, tapi apakah kau masih ingat dengan ucapan Saya barusan? "

"Jika kau pintar maka pilih lah opsi pertama dan setuju," Desis Darren di telinga milik Naraya.

Dareen melangkah memasuki kamar pribadinya dan membanting pintu besar itu dengan sangat kuat.

Dentuman keras tersebut sangat kers sehingga membuat Naraya terkejut.

Setelah kembali kekamar Darren dengan kesal mengumpati perilaku Naraya tersebut, hal ini lah yang membuatnya malas berurusan dengan istrinya itu.

Baginya istrinya itu amatlah mengganggu, dalam pemikiran Darren tugas seorang istri hanyalah melahirkan katurunannya, jika tidak sanggup maka tak cocok menyadang senambagai Nyonya Ryzadrd.

🥀🥀🥀

Jam 2 dini hari Ziya baru menyelesaikan pekerjaannya .di club.

Menyusuri gang sempit di  dinginnya dini hari, serta keadaan yang gelap karena lampu jalan yang kebanyakan padam, untuk menuju pulang ke kontrakan.

Seperti biasa tubuh gadis itu terasa begitu lelah, namun Ziya selalu bersyukur. Setidaknya, satu hari dilalui dengan begitu baik. Walaupun ada kejadian yang membuat gaji nya di potong setengah.

...

Setibanya di rumah kontrakan.

"Kenapa begitu gelap? Tumben ayah mematikan seluruh lampu," Ucap Ziya penasaran.

Padahal biasanya ayahnya tersebut selalu menghidupkan lampu yang ada dirumah kontrakan tersebut.

Gadis itu melangkah kedalam sambil menghidupkan lampu ruangan.

"Ayah,"

"Yah," Panggil nya sedikit berteriak.

Tak mendapatkan respon dari sang ayah, Ziya sedikit berlari kekamar ayah nya, tidak didapatinya sang ayah membuat perasaannya tak tenang.

Seluruh ruangan sudah diperiksa oleh Ziya, yang terakhir adalah kamar mandi, dengan cepat Ziya berlari ke arah kamar mandi dan membuka pintu kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi benar saja ayahnya telah tak sadarkan diri .

Hal pertama yang dilakukan Ziya adalah mengangkat tubuh kurus ayahnya, dan gendongnya di punggung.

Walaupun tubuh Ziya sama kurus dan mungilnya tetapi gadis itu  memiliki tenaga yang sangat besar. Karena setiap harinya dia habiskan dengan bekerja fisik yang berat.

Ziya menelusuri gang sempit dan gelap tersebut menuju jalan raya yang berada di depan.

Syukurlah masih ada taksi yang beroperasi Ziya tanpa berpikir panjang langsung membuka pintu taksi dan memasukkan tubuh sang ayah bersamanya.

"Hei apakah ayahmu, sudah mati," tanya sopir taksi itu sedikit kesal kepada tindakan Ziya.

"Tidak!! Tapi jika bapak tidak membawa taksinya ke rumah sakit sekarang mungkin saja hal itu akan terjadi," Jawab Ziya dengan nafas yang memburu.

"CK, SIAL" umpat sopir itu yang tengah kesal mendapatkan pelanggan seperti Ziya.

Dipanjang perjalan Ziya selalu berdo'a agar sang ayah tidak kenapa-kenapa , karena didunia ini tinggal sang ayah lah yang dia miliki.

Raut wajah Ziya memang lesu namun tak ada setetes pun air mata yang jatuh, bukan tak merasa sedih atau pun tak berperasaan.

Namun, baginya menangis hanyalah hal yang konyol dan tak berguna, mungkin karna telah terbiasa mengalami hal yang buruk, sehingga membuat hatinya kuat, terakhir kali gadis itu menangis saat sang ibu meninggal dunia.

Taksi sampai di depan pintu rumah sakit, Ziya langsung turun dan memanggil suster untuk membawa brankar dorong.

Setelah mendapati suster yang membawa brankar, .Ziya berlari dan menggendong kembali ayah ..nya itu dan meletakkannya diatas brankar tak lupa gadis itu membayar taksi tersebut.

"Apa yang sebenarnya terjadi, nona?" tanya seorang perawat sambil mendorong brankar.

"Ii-ini buku riwayat perawatan ayah ku. Ayah ku di tangani oleh salah satu dokter spesialis ginjal di rumah sakit ini, ayahku memiliki gangguan ginjal," jelas Ziya sambil menyodorkan buku riwayat pasien.

" Seharusnya nona menelpon pihak rumah sakit atau dokter yang menangani, agar sang dokter dapat  segera datang" ucap perawatan tersebut, sambil berlari ke meja resepsionis, agar sang dokter segera di hubungi.

Ziya mengganggap bahwa dia tidak perlu sebuah ponsel, karna keadaan yang pas-pasan dan lebih cenderung kekurangan membuatnya  memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu.

.

Sesampainya di ruangan UGD, para perawat seluruh menarik tirai yang berada di ruangan tersebut. Gadis itu hanya berdiri membeku sambil memandangi para perawat yang berlari berhamburan, kesana kemari.

Episodes
1 PENERUS RYZARDR
2 NASIB MALANG
3 TAWARAN
4 APAKAH MASIH ADA KESEMPATAN, UNTUKKU?
5 PEMERIKSAAN
6 PERJANJIAN KONTRAK
7 SEPAKAT
8 MANSION
9 SANG MAFIA
10 MAFIA YANG BEGITU GAGAH
11 MERONA
12 ISTAL
13 AKU ISTRIMU
14 HUTAN MENJADI SAKSI
15 MEJA MAKAN
16 PELARIAN
17 NARAYA BERULAH
18 ZIYA
19 INGIN MEMBUATNYA BAHAGIA
20 HELIKOPTER
21 POSITIF??
22 HAWATIR
23 INSAN YANG BARU
24 PELUKAN HANGAT
25 RENCANA LICIK NARAYA
26 BERHASILNYA RENCANA NARAYA
27 TUBUH YANG DIRINDUKAN
28 ABORSI
29 "KEMBALIKAN ANAKKU!!"
30 KEMBALI SEPERTI SEMULA
31 Devan Arlon Ryzadrd & Devira Caroline Ryzadrd
32 BERKABUNG
33 ALASAN UNTUK HIDUP
34 BERTEMU DENGAN DEVAN
35 KESENGSARAAN DEVAN
36 IBU TIRI YANG KEJAM
37 RASA YANG SAMA
38 BERTEMU PRIA ITU LAGI
39 TINGGAL DI VILA
40 SYARAT UNTUK TETAP TINGGAL
41 KECURIGAAN
42 RACUN!!
43 KAMU MOMMY NYA DEVAN?
44 HADIAH PERNIKAHAN
45 HADIAH PERNIKAHAN
46 RENCANA
47 KEGILAAN
48 DEVAN ATAU DEVIRA !!
49 PERBAIKI YANG PERLU DIPERBAIKI
50 HAPPY ENDING
51 SEASON 2 (DICULIK)
52 SEASON 2 (MASA LALU)
53 SEASON 2 (BIARKAN AKU PERGI)
54 SEASON 2 (BAGAIKAN SAMPAH)
55 SEASON 2 (TERLANJUR MEMBENCI)
56 SEASON 2 (BERSAMA MANTAN)
57 SEASON 2 (APA URUSANMU)
58 SEASON 2 (SALING MENGKHIANATI)
59 SEASON 2 (PANTAI)
60 SEASON 2 (PANTAI 2)
61 SEASON 2 (KAU TERLALU NAIF)
62 SEASON 2 ( LOIS )
Episodes

Updated 62 Episodes

1
PENERUS RYZARDR
2
NASIB MALANG
3
TAWARAN
4
APAKAH MASIH ADA KESEMPATAN, UNTUKKU?
5
PEMERIKSAAN
6
PERJANJIAN KONTRAK
7
SEPAKAT
8
MANSION
9
SANG MAFIA
10
MAFIA YANG BEGITU GAGAH
11
MERONA
12
ISTAL
13
AKU ISTRIMU
14
HUTAN MENJADI SAKSI
15
MEJA MAKAN
16
PELARIAN
17
NARAYA BERULAH
18
ZIYA
19
INGIN MEMBUATNYA BAHAGIA
20
HELIKOPTER
21
POSITIF??
22
HAWATIR
23
INSAN YANG BARU
24
PELUKAN HANGAT
25
RENCANA LICIK NARAYA
26
BERHASILNYA RENCANA NARAYA
27
TUBUH YANG DIRINDUKAN
28
ABORSI
29
"KEMBALIKAN ANAKKU!!"
30
KEMBALI SEPERTI SEMULA
31
Devan Arlon Ryzadrd & Devira Caroline Ryzadrd
32
BERKABUNG
33
ALASAN UNTUK HIDUP
34
BERTEMU DENGAN DEVAN
35
KESENGSARAAN DEVAN
36
IBU TIRI YANG KEJAM
37
RASA YANG SAMA
38
BERTEMU PRIA ITU LAGI
39
TINGGAL DI VILA
40
SYARAT UNTUK TETAP TINGGAL
41
KECURIGAAN
42
RACUN!!
43
KAMU MOMMY NYA DEVAN?
44
HADIAH PERNIKAHAN
45
HADIAH PERNIKAHAN
46
RENCANA
47
KEGILAAN
48
DEVAN ATAU DEVIRA !!
49
PERBAIKI YANG PERLU DIPERBAIKI
50
HAPPY ENDING
51
SEASON 2 (DICULIK)
52
SEASON 2 (MASA LALU)
53
SEASON 2 (BIARKAN AKU PERGI)
54
SEASON 2 (BAGAIKAN SAMPAH)
55
SEASON 2 (TERLANJUR MEMBENCI)
56
SEASON 2 (BERSAMA MANTAN)
57
SEASON 2 (APA URUSANMU)
58
SEASON 2 (SALING MENGKHIANATI)
59
SEASON 2 (PANTAI)
60
SEASON 2 (PANTAI 2)
61
SEASON 2 (KAU TERLALU NAIF)
62
SEASON 2 ( LOIS )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!