My Dad Is Billionaire
Asalam mualaikum.
Tak kenal, maka tak sayang. Begitulah kata papatah, jadi author akan memperkenalkan nama-nama Tokoh terlebih dahulu.
Luffi, pria berusia tiga puluh tahun, berbadan kekar dan berparas tampan kaya author. Ibu Luffi telah lama meninggal disaat Luffi sudah berkuliah, sedangkan ayah Luffi merupakan pengusaha terkaya di Negara I. Namun Luffi telah lama di asingkan oleh ayahnya karena kehadiran orang keempat dalam keluarganya.
Luffi, mempunyai seorang istri bernama Alice. Alice merupakan gadis berusia dua puluh lima tahun, berparas cantik dan mempunyai tubuh seksi seperti gitar Spanyol.
Dulu Luffi mengenal Alice, saat mereka kuliah bersama di salah satu Universitas di Serang, yang bernama UNSERA (Universitas Serang Raya). Awalnya mereka hanya berteman dekat, hingga pada akhirnya mereka menikah dan memiliki seorang anak gadis cantik bernama Clara.
Sebenarnya Orang tua Alice tidak menyetujui pernikahan antara mereka berdua, karena dia menganggap Luffi sebagai orang miskin dan tidak jelas asal-usulnya.
Laras (Ibu Alice) menginginkan seorang menantu yang kaya tidak miskin seperti Luffi, sedangkan Damar (Bapak Alice) ingin punya seorang menantu yang mempunyai usaha milik sendiri.
Luffi memang seorang pemuda miskin yang hidup sebatang kara, tapi dia merupakan pemuda yang pintar dan ahli beladiri, hanya saja nasib dia kurang beruntung.
Walaupun demikian, Alice tetap menerima Luffi apa adanya. Karena ia sudah sangat mencintai pemuda itu, dan menurut dia harta dapat di cari, sehingga ia sangat bersikeras untuk menikah dengannya.
Pada akhirnya, Laras dan Damar hanya bisa merestui pernikahan antara mereka berdua. Meskipun sebenarnya mereka tidak pernah suka terhadap Luffi, bahkan menganggapnya sebagai benalu di dalam keluarga mereka.
Setelah menikah dan di karuniai seorang anak perempuan, pada akhirnya Luffi memilih untuk hidup mandiri bersama istri dan anaknya. Dia tidak ingin bergantung lagi dengan mertuanya yang selalu menganggap rendah dia.
Luffi mengambil sebuah perumahan kecil di Kota Cilegon. Alasan dia mengambil sebuah perumahan di Kota Cilegon, pertama karena uang muka yang murah dan cicilannya ringan. Kedua, karena lokasinya dekat dengan tempat kerja mereka, sehingga mereka dapat berbagi waktu dengan anaknya.
Setelah hidup mandiri, akhirnya mereka dapat merasakan kebahagiaan bersama keluarga kecilnya. Namun semua itu tidak berlangsung lama, karena terjadi gejolak di antara keluarga kecil mereka.
Semua berawal dari putri kecil mereka yang sakit keras, dan ditambah lagi oleh si mertua yang selalu membesar-besarkan masalahnya.
Clara mengalami penyakit yang serius, di usia balitanya. Sehingga harus di rawat di Rumah Sakit, untuk mendapatkan perawatan intensip.
Sudah selama tiga minggu Clara berada di dalam ruang inap. Luffi dan Alice yang selalu berjaga secara bergilir, terkadang Laras dan Anissa (adik, Alice) juga ikut menjaganya.
°°°°
Luffi sedang berjalan di tengah ramainya kota, sambil membawa sekotak kue bolu coklat kesukaan Clara, anaknya.
"Akhirnya Aku bisa membelikan kue bolu kesukaan putriku," gumam Luffi dalam hati sambil tersenyum puas, melihat kotak kue di tangan kanannya.
Kemudian di tengah perjalanannya, tiba-tiba Luffi di hadang oleh sekelompok orang asing berbadan kekar dan berotot. Mereka semua memakai pakaian serba hitam, kacamata hitam dan berkulit hitam. Di bagian belakang kelompok pria serba hitam itu, ada seorang pria paruh baya dengan penampilan elegan berjalan menghampiri kearah mereka.
Pria paruh baya tersebut merupakan seorang Bos dari kelompok pria yang menghadang Luffi.
Setelah berjarak setengah meter, pria paruh baya itu membungkukan badannya memberi hormat kepada Luffi.
"Tuan muda Luffi, sudah lama kita tidak bertemu," ucap pria itu sopan dan berdiri tegak kembali.
Luffi mengerutkan keningnya, dia mengenal sosok pria paruh baya di hadapannya.
"Paman Candra! Kenapa Paman ada disini? Lalu untuk apa Paman menghalangi jalan, Ku?" Luffi bertanya dengan nada tinggi, karena merasa tidak senang akan tindakan yang di lakukan oleh pria paruh baya itu.
Pak Candra adalah Asisten pribadi ayah Luffi, dan dia merupakan orang kepercayaannya.
"Aku sudah lama mencari keberadaan Tuan Luffi, kebetulan Aku mendapatkan informasi bahwa Tuan Luffi berada di Kota ini," ucap pak Candra sopan.
"Mencari, Ku? Untuk apa Paman mencariku?!" Luffi merasa penasaran, kenapa tiba-tiba pak Candra sampai mencari dia setelah sekian tahun lamanya.
"Apakah Dia, ingin Aku kembali ke rumah?!" Tanya Luffi sambil menaikan alis sebelah kiri.
"Benar Tuan! Sekarang keadaan Tuan Ricky sedang sakit, Beliau sangat ingin bertemu dengan Anda. Bahkan, Beliau sendirilah yang meminta Aku untuk mencari keberadaan Tuan muda Luffi, dan mengajak Tuan muda kembali pulang ke rumah," ucap pak Candra dengan nada serius menjelaskan pada Luffi.
Luffi terdiam sejenak, dia merasa kasihan saat mendengar kabar tidak baik tentang keadaan ayahnya. Namun dia merasa kesal dan benci, saat teringat dengan tragedi yang menimpa dia dan ibunya dulu.
"Untuk apa orang tua itu mencariku? Bukan dia sudah membuangku dan Ibuku!" Luffi emosi mengingat bahwa ayahnya sendirilah, yang menelantarkan dia dan ibunya hanya demi wanita lain.
"Paman pasti tahu jawabanku! Jadi pergilah dan jangan ganggu kehidupanku lagi-!" lanjut Luffi sambil berjalan meninggalkan pak Candra dan pengawalnya.
Pak Candra tidak menahan kepergian Luffi, karena dia tahu seperti apa kelakuan Tuan Ricky terhadap Luffi dan ibunya dimasa lalu.
"Tuan Ricky menginginkan anda meneruskan semua perusahaan Beliau, dan wanita ****** yang di maksud Tuan, dia telah lama pergi," teriak pak Candra, menjelaskan alasan Tuan Ricky, untuk mencarinya.
Luffi berhenti dan membalikan badan setelah mendengar teriakan pak Candra, yang sangat membuat dia tertarik adalah wanita simpanan yang telah merebut ayahnya telah tiada.
"Aku tidak peduli, dan tidak butuh harta atau kekuasaan dari Ayah. Karena Aku sudah hidup bahagia dengan keluarga baruku, jadi tolong jangan ganggu kehidupanku lagi," ucap Luffi lalu berbalik badan melanjutkan langkahnya.
"Jika Tuan Luffi berubah pikiran, datanglah ke perusahaan Candra Asri," ucap pak Candra dari kejauhan.
"Candra Asri! Apa itu juga perusahaan milik Ayah? Tapi, kenapa namanya mirip dengan Paman Candra?" Luffi bergumam pelan tanpa menoleh kebelakang.
Luffi berjalan lurus kedepan, hingga berhenti di sebuah Halte Bus untuk menunggu Bus jurusan RS Husada Utama.
Sepanjang perjalanan, Luffi memikirkan semua ucapan pak Candra. Hingga tidak terasa Bus berhenti di Rumah Sakit terbesar di Kota Cilegon, "RS. Husada Utama."
Bersambung ...
°°°°°
Ketika kamu membaca cerita ini janganlah hanya membaca beberapa lembar saja, tapi bacalah sampai lembar terakhir. Karena kamu nanti akan tahu alur dan makna dari cerita ini, jika kamu membacanya hingga akhir.
Jika ada saran bisa di tulis dalam kolam komentar dibawah ini, " Terima Kasih "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Wahyudi Wahyudi Amtowinoto
terus
2022-02-28
0
Gibran
aq jadi rindu kota cilegon sudah hampir 15 th gak ke sana
2022-01-08
0
mr. Lucifer
nice
2021-12-31
2