Gosip di kantor baru

Alea beneran menjemput Mikayla dan teman temannya di kediaman masing masing.

"Masih bau baru, nih, cin," tawa Nala.

"Iya jelas, dong," sahut Alea senang

"Plastiknya udah dirobek, ya," ledek Rumi.

"Sih eneng, norak kalo masih ada plastiknya," balas Alea cepat.

Mereka pun tergelak.

Mikayla ikut senang menatap wajah temannya.

"Berapa tahun kreditnya?" tanyanya.

"Dua tahun."

"Ngga lama itu, tau tau udah lunas aja."

"Si Deka udah tau kalo kamu ambil mobil?" tanya Nala kepo pada calon suami Alea.

"Sudah. Malah senang dianya. Katanya nanti dia ikut bantu nyicil."

"Asyiikk..... Udah mulai ada harta gono gini, nih," sela Rumi dalam deraian tawanya.

"Kalo rumah, Deka juga udah ngajuin kreditnya."

"Katanya kalo kpr bisa besar banget bunganya," tukas Mikayla memberitau. Dia cukup aktif mendengar berita kehebohan bunga kpr akhir akhir ini.

"Deka ambil yang dp nol."

"Jangan di daerah banjir," saran Nala.

"Iya, udah disurvey sama Deka. Di tengah tengahlah. Jadi aku dan Deka ngga kejauhan kalo berangkat kerja."

"Siiip..." Rumi memberikan jempolnya. Walaupun Alea sudah memberikan warna positif tentang calon suaminya, dia tetap masih belum berani membuka hati.

Bayangan perselingkuhan kakak iparnya terlalu kuat membuat dia ngga terlalu yakin dengan pernikahan.

"Kalo aku sama Tito masih nabung dulu, lah. Tahun depan mungkin. Tito mau ngambil rumah subsidi aja, murah cicilannya. Katanya sesuai gajinya yang nakes," cerita Nala.

Dia bertemu Tito juga karena rutinnya papanya cuci darah di rumah sakit tenpat Tito bekerja. Akhirnya mereka dekat dan memutuskan untuk meniti hari depan bersama.

"Tito tau kamu sudah pindah ke sini?" tanya Alea ingin tau. Dulu aja waktu masih di perusahaan lama, gaji mereka sudah jomplang. Apalagi sekarang.

Beda dengan dia dan Deka. Dulu gaji Deka lebih besar karena Deka bekerja di offshore. Tapi sekarang, dia sudah bisa mengimbangi.

"Tau. Ya, ngga apa apalah. Tito tau keperluanku juga gede, malah bagus, kan, aku ngga bakal ganggu gaji dia," jelas Nala.

"Tito, kan, pns. Dia sudah digaji tetap sama pemerintah seumur hidup. Malah dapat pensiun. Kalo kita, kan, kerjanya tanpa jaminan sampai kapan dipecat," sambung Mikayla membesarkan hati Nala. Tapi memang itu kenyataannya. Mereka hanya mengandalkan asuransi yang hanya bisa ditebus sekali saja kalo masa kerja berakhir.

"Betul, itu, aku juga ingin dapat yang tetap seperti Nala," imbuh Rumi.

"Asal kalian jangan goyah aja. Katanya staf laki laki di sana keren keren abis," tukas Alea anteng.

Pasti kerenlah, mereka bergaji dua digit yang sangat besar. Pasti mereka akan sering berhadapan dengan laki laki perlente yang keren keren nanti. Belum lagi klien kliennya yang sudah ngga diragukan lagi kekayaannya, pikir Mikayla.

"Tito juga pesan begitu, dia agak insecure. Tapi aku, kan, sudah lama kenal Tito. Lebih baik sama dia ajalah yang ngga neko neko dari pada sama orang baru. Apalagi kalo sama yang terlalu tampan dan kaya, bisa bisa aku dijadiin yang kedua," pungkas Nala dengan keyakinan yang prima.

"Belum tentu juga, Nal. Kadang kalo kita menemani laki laki yang susah dari awal, dia naek jabatan dikit aja, belum tentu dia ingat masa masa susahnya dulu sama kita. Standarnya jadi beda," sambar Rumi skeptis.

Contohnya sudah jelas, kakak iparnya.

"RUMI!" sentak Alea dan Nala berbarengan. Ngga terima dengan pendapat temannya.

"Sorry sorry," tawa Rumi saat mendapati tatapan penuh kemarahan kedua temannya

Mikayla tertawa lepas melihatnya. Rumi dan dia sama, akan memandang negatif soal pasangan hidup, walau trauma mereka berbeda.

*

*

*

Mereka berempat ditempati di dalam satu ruang kerja yang sama, bergabung dengan beberapa staf yang dipisahkan lewat kubikel kubikel agar fokus bekerja.

Walau satu ruangan, keberadaan teman temannya cukup jauh darinya.

Ternyata untuk mendapat gaji hampir lima puluh juta ngga segampang gaji mereka dulu yang lima belas jutaan.

Data yang harus diperiksa sangat banyak.

Direkrut empat orang pun menurut Mikayla masih dirasa kurang.

Bisa lebih larut kalo gini pulangnya

Mikayla menghembuskan nafas panjang

Mendadak dia mendengar bisik bisik dari kubikel sebelah. Staf lama.

"Psssttt.... anak bos yang dari Paris yang bakal gantiin di sini..... pssstttt...."

"Yang ada fotonya di ruang pak bos, ya..... psssttt.... Tampan banget."

"Percuma tampan kalo sudah sudah punya calon istri....."

"Calon istrinya kan jauh di Paris.... Psssttt.... Bisa aja, kan, mereka pisah.....psstttt."

"Ya, ya.... Pssttt.... Tapi pak bos kasian, ya, kena stroke gara gara Pak Rama korupsi. Jahat banget Pak Rama....."

"Padahal gajinya udah lebih seratus, masih aja kurang..... psssttt...."

"Dipinjam seratus juga, sih...." Terdengar tawa tertahan dari para staf perempuan itu

Oohh.... begitu ceritanya, batin Mikayla kepo.

Memang kalo orang ngga bersyukur pasti gampanglah melakukan korupsi, apalagi uang di depan matanya sangat banyak, analisa Mikayla dalam hati.

Tapi Pak Rama jadi apa, ya, di kantor ini? Bisa mudah korupsi yang buat bos besar sampai stroke, benak Mikayla jadi bertanya tanya.

Oooh... jadi besok besok mereka akan dipimpin anak pak bos yang udah punya calon istri.

Whateverlah... Mikayla bodoh amat aja. Dia hanya fokus mengumpulkan rupiah. Dia juga ngga yakin kalo tubuhnya masih bjsa kuat kerja lembur begini sampai dua puluh tahun ke depan.

Lagi pula perusahaan pasti akan memilih memecat mereka yang sudah berumur dan menggantikan dengan yang lebih muda. Selain efisien umur juga gaji.

*

*

*

"Gilaak.... Mereka tampan tampan dan wangi wangi....," puji Nala saat mereka kini sudah berada di kantin perusahaan.

Kantinnya mewah, di desain seperti kafe. Sangat nyaman.

"Konsep perkataanmu sangat berlebihan, Nala," koreksi Rumi sambil mengaduk bubur ayamnya.

Ususnya langsung keplintir ketika melihat beragamnya data yang harus dia kerjakan. Dia ngga sanggup mengunyah makanannya, hanya ingin menelan saja tanpa banyak proses di dalam mulutnya.

"Kamu udah mulai oleng, ya, Nala?" tuduh Alea dengan senyum lebarnya.

Kekerenan para staf pria jauh di luar ekspetasinya. Mereka sangat sangat sangat mempesona

Aura staf excelent dan pekerja offshore memang beda.

Nala hanya berhaha hihi pelan saja . Di kiri kanan mereka banyak staf staf laki laki dan perempuan yang juga makan di kantin.

"Katanya anak pak bos, besok atau lusa akan memimpin perusahaan," ucap Alea mulai bergosip.

"Yang katanya punya perusahaan juga di Paris?" sambung Rumi. Dia juga sempat mendengar bisik bisik staf lama yang berada di dekat kubikelnya.

"Iya, katanya dia terpaksa meninggalkan perusahaannya. Mungkin perusahaannya bakal dijual sama kompetitornya," sambung Alea lagi menebak.

"Orang kaya maennya jual beli perusahaan, ya," komen Nala sambil menggelengkan kepalanya.

"Mereka banyak uang, tinggal invest saja, trus kalo ada kepentingan lain, dananya tinggal ditarik saja," lanjut Alea sok benar.

"Uang mereka pasti T an, ya. Beda ma kita," balas Nala lagi.

"Uang T gitu masalahnya juga banyak. Mending kitalah. Pulang kerja bisa tidur. Mungkin mereka jarang tidur karena khawatir harga saham jatuh," tukas Mikayla ngga terlalu respect.

Ngga bisa dibayangin kalo punya uang segitu banyak. Keluarga besarnya pasti akan bersujud di kakinya tiap detik.

Dulu aja waktu papanya masih ada mereka sudah bersujud hampir tiap hari, padahal uang mereka ngga nyanpe T. (T\=Trilyunan😄)

"Aku penasarn dengan tuan mudanya. Katanya sangat tampan," komen Rumi mengalihkan topik pembicaraan.

"Kata para staf perempuan tadi, mereka mau coba adu untung, mumpung calon istrinya ngga ikut balik. Mungkin aja anak pak bos oleng," tambah Rumi lagi.

"Mau jadi ani ani?" sarkas Mikayla yang langsung mendapat timpukan tisu dari Rumi.

"Ya, ngga gitu juga, dodoool," umpat Rumi membuat tawa Alea dan Nala meledak.

Mikayla hanya tersenyum miring saja.

Apa coba namanya kalo bukan ani ani, yang suka merebut pasangan orang lain, decaknya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Bunda Ochie

Bunda Ochie

siap2 mikayla...anak pak bos ganteng coming..tar siapa nih yg oleng kira2 klo ketemu🤔

2025-04-06

3

Saadah Rangkuti

Saadah Rangkuti

siap2 aja mika dapat kejutan...😀😀

2025-04-06

1

Rahmawati

Rahmawati

anak bos itu mantanmu mik

2025-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Generasi Sandwich
2 Part Nicholas
3 Masih part Nicholas
4 Move on?
5 Gosip di kantor baru
6 Pulang juga
7 Sang mantan
8 Jadi khawatir
9 Kenangan buruk delapan tahun yang lalu
10 Terbuka jelas
11 Melihatnya secara utuh walau dari jauh
12 Alasan Mikayla pergi
13 Tidak bisa menghindar
14 Menunjukkan kekuasaan
15 Menemui bos
16 Kekuasan Nicholas
17 Menjadi Villain
18 Tingkah positif vilain
19 Diinterogasi
20 Interogasi part 2
21 Villain nanggung
22 Hal yang menyebalkan
23 Jadi stalker
24 Masih kepo
25 Masih jadi stalker
26 Pertemuan yang ngga diharapkan
27 Mulai terbuka
28 Laki laki prospek yang lain
29 Laki laki prospek yang lain part 2
30 Liza sudah kembali
31 Lunch bareng calon suami orang lain
32 Tujuan hidup Mika sekarang
33 Misi yang aneh
34 Rencana Oma Suci
35 Galau
36 Rusuh
37 Rusuh part 2
38 Tindakan Nastiti
39 Siapa Mikayla?
40 Bikin ilfeel
41 Masih diungkit
42 Menyesal
43 Coklat dari mantan
44 Rahasia mama dan oma
45 Sibuk
46 Ringgo dan Nicholas
47 Otw Reuni
48 Rahasia delapan tahun yang lalu
49 Rahasia delapan tahun yang lalu part dua
50 Tekat Nicholas
51 Pantang menyerah
52 Mami yang mengerikan
53 Gara gara mabok
54 Diancam?
55 Makan siang yang ribet
56 Hubungan yang harus diakhiri
57 Perjanjian yang batal
58 Ketahuan
59 Belum berakhir?
60 Niat nikung
61 Tindakan Nicholas
62 Mendapat restu
63 Si pemaksa
64 Ditolak
65 Keluarga besar yang culas
66 Adik yang tengil
67 Aib yang dibuka
68 Ancaman Nicholas
69 Dijemput Nicholas
70 Balikan?
71 Salting
72 Dari hati ke hati
73 Kita tetap menikah
74 Restu Oma Suci
75 Otewe dilamar
76 Pembalasan di awal
77 Lamaran
78 Tuduhan kejam
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Generasi Sandwich
2
Part Nicholas
3
Masih part Nicholas
4
Move on?
5
Gosip di kantor baru
6
Pulang juga
7
Sang mantan
8
Jadi khawatir
9
Kenangan buruk delapan tahun yang lalu
10
Terbuka jelas
11
Melihatnya secara utuh walau dari jauh
12
Alasan Mikayla pergi
13
Tidak bisa menghindar
14
Menunjukkan kekuasaan
15
Menemui bos
16
Kekuasan Nicholas
17
Menjadi Villain
18
Tingkah positif vilain
19
Diinterogasi
20
Interogasi part 2
21
Villain nanggung
22
Hal yang menyebalkan
23
Jadi stalker
24
Masih kepo
25
Masih jadi stalker
26
Pertemuan yang ngga diharapkan
27
Mulai terbuka
28
Laki laki prospek yang lain
29
Laki laki prospek yang lain part 2
30
Liza sudah kembali
31
Lunch bareng calon suami orang lain
32
Tujuan hidup Mika sekarang
33
Misi yang aneh
34
Rencana Oma Suci
35
Galau
36
Rusuh
37
Rusuh part 2
38
Tindakan Nastiti
39
Siapa Mikayla?
40
Bikin ilfeel
41
Masih diungkit
42
Menyesal
43
Coklat dari mantan
44
Rahasia mama dan oma
45
Sibuk
46
Ringgo dan Nicholas
47
Otw Reuni
48
Rahasia delapan tahun yang lalu
49
Rahasia delapan tahun yang lalu part dua
50
Tekat Nicholas
51
Pantang menyerah
52
Mami yang mengerikan
53
Gara gara mabok
54
Diancam?
55
Makan siang yang ribet
56
Hubungan yang harus diakhiri
57
Perjanjian yang batal
58
Ketahuan
59
Belum berakhir?
60
Niat nikung
61
Tindakan Nicholas
62
Mendapat restu
63
Si pemaksa
64
Ditolak
65
Keluarga besar yang culas
66
Adik yang tengil
67
Aib yang dibuka
68
Ancaman Nicholas
69
Dijemput Nicholas
70
Balikan?
71
Salting
72
Dari hati ke hati
73
Kita tetap menikah
74
Restu Oma Suci
75
Otewe dilamar
76
Pembalasan di awal
77
Lamaran
78
Tuduhan kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!