Belum hilang keterkejutan Vale dengan apa yang dilakukan oleh Gabriel, saat ini dia dibuat terkejut lagi ketika bibir pria itu mulai melumat bibirnya.
Mata Vale terbuka lebar, badannya seketika menegang dan dia tidak tahu harus berbuat apa, membalas lumatan suaminya atau hanya diam menikmati saja, sampai tangan sebelah Gabriel menutup mata Vale dan menekan tengkuknya semakin ditekan.
“Buka mulutmu Vale" Bisik Gabriel, dia benar-benar ingin memakan istrinya sekarang juga. tubuh seksi Vale membuatnya kehilangan akal sehat.
“Gabriel, ini salah" lirih Vale, Gabriel saat ini tengah menggebu-gebu, dia takut jika nanti Gabriel akan menyesal telah menidurinya.
“Apa yang salah? kamu adalah istri sah ku Vale, apa kamu tidak melakukan tugasmu sebagai seorang istri?" Suara Gabriel terdengar serak.
Bagaikan menemukan sesuatu yang pas dengan bibirnya, Gabriel semakin melahap, melumat bibir tipis Vale sesekali dia menyesap bibir yang penuh kenikmatan itu.
Entah apa yang terjadi dengan Gabriel, saat ini dia bagaikan orang yang tengah kelaparan dan ingin segera memangsa habis tubuh sang istri. Tangan yang lebar mengusap dengan posesif leher jenjang yang sensitif. Sebelah tangannya turun ke pinggang, menarik pinggang ramping Vale.
“Eunghh.. Gabriel.. " Vale melenguh nikmat sembari menjambak keras rambut Gabriel, kepalanya mendongak di iringi desahan-desahan kecil, menekan kepala Gabriel seakan meminta pria itu melahap kedua gundukan ramun milik nya.
Vale merasa tidak nyaman dengan nama tubuhnya yang tanpa busana yang mungkin Gabriel tengah menatapnya, rasa percaya dirinya hilang begitu saja, semenjak mengalami kebutuhan dia jarang melakukan yang namanya perawatan, bahkan sebelum buta pun hanya satu tahun sekali, karena keterbatasan keuangan.
“Aaghh!!.. " Dada Vale seketika membusung dengan tubuh yang meliuk-liuk, merasakan sentuhan lembut dari telapak tangan suaminya.
“Bersiaplah Val" Bisik Gabriel, sampai beberapa menit kemudian Vale menjerit kesakitan merasakan tubuhnya seakan terbelah menjadi dua, ketika milik Gabriel yang memiliki ukuran sangat besar itu masuk dengan hentakan kuat.
Gabriel memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang baru pertama kali dia rasakan, meskipun di kelilingi banyak wanita Seksi, Gabriel tidak pernah melakukan celap celup dengan perempuan mana pun, dia takut tertular penyakit.
Setelah beberapa saat Gabriel membuka matanya, menatap wajah cantik istrinya. “Val, bolehkah aku bergerak?" Vale mengigit bibirnya mendengar pertanyaan Gabriel, detik kemudian dia mengangguk pelan.
“Jangan menggigit bibirmu sendiri, itu akan melukaimu Val" Ujar Gabriel mulai menggerakkan tubuhnya secara perlahan, yang awalnya pelan-pelan semakin lama semakin kencang. Sampai tubuh Vale terguncang hebat.
Rasa perih itu tergantikan dengan rasa nikmat tiada tara, hingga ruangan itu hanya di penuhi dengan suara desahan yang saling menyaut. Entah sampai betapa kali Gabriel menumpahkan benihnya ke dalam rahim Vale, yang jelas mereka menyudahi kegiatan panas itu di pukul tiga dini hari.
***
Langit yang gelap sudah berganti cerah, semua orang sudah melakukan aktivitas masing-masing, tetapi tidak dengan dua anak manusia yang masih terlelap setelah melakukan pertempuran panas tadi malam.
keduanya masih sama-sama memejamkan mata dengan saling menghangatkan berpelukan di bawah selimut tebal, Gabriel yang memeluk erat tubuh istrinya, sementara Vale melingkarkan tangannya di leher sang suami dengan kepala yang sedikit mendongak.
***
Vale yang lebih dulu terbangun, dengan perlahan dia melepaskan pelukan suaminya, Vale meringis karena di bagian intinya terasa sakit. Tapi dengan perlahan dia berhasil turun dan berjalan ke arah kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Vale berharap jika Gabriel bangun nanti, pria itu tidak akan kembali ke sifat aslinya dan tetap lembut kepadanya, anggap saja Vale tidak tau diri menganggap lebih perlakuan Gabriel.
Tetapi dugaannya salah, setelah selesai mandi, ternyata Gabriel sudah tidak ada di kamarnya dan sudah ada Kimmy yang sekarang membantunya berpakaian.
“Dimana Gabriel?" Tanya nya lembut.
“Tuan, sudah kembali di kamarnya, kamu harus berdandan cantik, aku dengar sahabat Tuan akan datang dari Rusia" Jawab Kimmy.
Vale mengerutkan keningnya. “Perempuan?"
Kimmy mengangguk pelan. “Hmm, mereka dulunya pernah berlatih bersama di perbatasan, sahabat Tuan juga sahabat Tuan Daniel" Jelasnya memberitahu apa yang dia ketahui. Perempuan ini satu-satunya yang bisa dekat dengan Gabriel tanpa laki-laki itu misuh-misuh.
Kimmy juga menceritakan sahabat Gabriel yang tangguh itu pada Vale, mendengar betapa kuat dan mandirinya sahabat perempuan Gabriel, membuat Vale insecure, Dia tidak bisa melakukan apapun dan merepotkan. Bahkan Kimmy keceplosan dengan mengatakan perempuan yang menjadi sahabat Tuannya, sangat cocok dengan Gabriel.
Kimmy menuntun Vale keluar sampai ke lantai satu dan berjalan ke arah ruang tamu, Vale mendengar gelak tawa suara laki-laki dan perempuan, yang dia tebak mungkin perempuan itu adalah sahabat Gabriel.
Tawa mereka bertiga terhenti ketika melihat kedatangan Vale, Gabriel berdiri berjalan menghampiri istrinya, dia memberi kode pada Kimmy untuk pergi, Gabriel meraih tangan Vale sembari tersenyum.
“Gabriel, dia siapa?" Tanya perempuan yang duduk di dekat Daniel. Vale mendengar suara perempuan yang menanyakan dirinya.
Gabriel mendongak lalu tersenyum, sementara Vale dia penasaran jawaban apa yang akan Gabriel berikan, sangat mustahil jika laki-laki tampan itu akan mengakui dirinya sebagai istri.
“Vale, Valerie namanya, dia istriku yang di pilihkan oleh Mommy dan si tua bangka itu" Jawabannya dengan ketus di akhir kalimatnya.
Daniel hampir menyemburkan tawanya melihat wajah kesal sahabat sekaligus Tuannya, sementara Vale dia terkejut mendengar jawaban suaminya, Vale pikir akan di anggap pelayan.
Perempuan itu tersenyum manis. “Hy, kakak ipar, perkenalkan namaku Liana, aku bawahan Tuan Gabriel sekaligus sahabatnya" ujar perempuan yang memiliki nama Liana itu mengulurkan tangannya kearah Vale.
Vale tersenyum sembari mengangguk pelan. “Istriku tidak bisa melihat debu sepertimu Lian, dia hanya bisa melihatku saja" timpal Gabriel meraih tangan istrinya dan mengarahkan kehadapan Liana agar bisa berjabat tangan.
Liana benar-benar tidak tau jika Vale tidak bisa melihat, “Kakak ipar, aku minta maaf, sungguh aku tidak tau kalau.. "
“Tidak apa-apa" Sela Vale kembali tersenyum.
Gabriel menarik kursi untuk istrinya, setelah Vale duduk dengan nyaman dia juga kembali duduk. “Val, aku akan sering melakukan perjalanan bisnis, aku akan sering meninggalkanmu, dan aku sengaja meminta Liana untuk datang kemari untuk menemani mu, apakah tidak masalah?" ucap Gabriel suara benar-benar lembut.
Daniel tercengang bahkan Liana pun tidak kalah terkejutnya, ini pertama kalinya mereka melihat Gabriel bicara lembut dengan perempuan selain dengan Nyonya Celine.
“Hmm" gumam Vale.
Gabriel mengalihkan pandangannya kearah Liana. “Jaga istriku dengan baik, nyawaku ada pada dirinya, dia adalah berliannya si Tua bangka itu dan Mommy ku" ucap Gabriel dengan tegas, nada bicaranya berbeda ketika sedang berbicara dengan Vale.
“Siap, Tuan" jawab Liana tidak kalah tegasnya, Gabriel akan merasa tenang meninggalkan istrinya bersama dengan Liana yang kemampuannya tidak diragukan lagi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments