Bab 4

“Dad, kamu berani menamparku hanya untuk membela perempuan buta itu?" Gabriel menatap Ayahnya tidak percaya.

“Jaga ucapanmu Gabriel, perempuan yang kamu anggap tidak berguna itu adalah istrimu, dia buta juga karena ulahmu!" Jawab Gerald penuh dengan penekanan di akhir kalimatnya.

Mata Gabriel menyipit apa maksud dari ucapan Ayahnya, apakah dugaannya benar? jika perempuan yang di tabrak itu adalah Valerie? tetapi tidak mungkin karena Asisten nya mengatakan perempuan itu sudah meninggal. Sementara Celine dia memejamkan matanya.

Valerie sendiri terkejut mendengar ucapan Ayah mertuanya yang mengatakan Gabriel adalah penyebab kebutaannya. ingin marah? memangnya siapa dirinya berani marah. Valerie hanya menundukkan kepala, perempuan lemah sepertinya tidak akan bisa melakukan apapun.

Gabriel tertawa pelan. “Sandiwara apa lagi ini pria tua, kamu ingin membodohiku? perempuan itu sudah mati, tidak mungkin dia hidup kembali"

“Cukup Gabriel, kamu pikir Mommy melakukan perjodohan ini tanpa sebab? Mom sengaja datang pada Ares dan meminta putrinya yang bernama May, tetapi seperti yang Mom duga, Ares menolak dan menggantinya dengan Valerie, Mommy sangat senang dan langsung setuju, Mom juga menganggap hutang pada perusahaan kita lunas, tetapi siapa sangka Ares yang serakah itu meminta Mom membeli Valerie" Jelas Celine.

Nafas Celine memburu dia harus mengatakan semuanya pada Gabriel, agar putranya itu tersadar akan kesalahannya.

“Mommy langsung menyetujui harga yang di berikan Ares, Mom ingin menebus kesalahanmu yang tidak bertanggung jawab, setelah menabraknya kamu tinggalkan dia begitu saja, untung Zian datang tepat waktu dan membawanya ke rumah sakit." Lanjut Celine menceritakan semuanya.

Gabriel terdiam dia melirik istrinya yang menundukkan kepala dengan punggung bergetar, Gabriel yakin Valerie tengah menangis.

“Sudahlah tidak perlu di jelaskan, putra kesayanganmu tidak akan paham dan merasa bersalah, lagi pula tadi dia mengatakan tidak menyukai wanita, ya sudah nikahkan saja dia dengan laki-laki, bereskan, kita bawa Valerie pulang, siapa tau Noah... "

“Jangan coba-coba berani mengambil lagi barang yang sudah kamu berikan padaku Pria tua!!" Sela Gabriel, dia tidak ingin apa yang sudah berada di tangannya menjadi milik Noah.

Gerald menaikkan sebelah alisnya. “Barang? Dia manusia Tuan Gabriel, bukan barang, lagi pula kamu tidak menyukai wanita kan? Dan sungguh malang sekali nasib Valerie yang harus tinggal di tengah hutan seperti ini, aku dan Mommy mu masih sanggup untuk memberikan tempat yang layak dan makanan yang bergizi" Jawab Gerald sengaja membuat putranya kesal.

“Apapun itu terserah, jangan membawa yang sudah ada di rumahku, mulai malam ini dia akan tinggal di rumah utama dan tidur di kamarku, apa Anda puas Tuan Gerald dan Nyonya Celine?" Kesal Gabriel, sekejam apapun dirinya tidak akan tetap menjadi anak kecil di hadapan kedua orang tuanya.

Gerald melirik istrinya. “Hmm, kami akan melihat bagaimana sikapmu pada Valerie, jika berani menyakitinya lagi, Noah akan mengambil alih peranmu sebagai suami"

Gabriel memutar bola matanya malas, ibunya selalu mengancam dirinya, Celine sangat tau jika Gabriel tidak menyukai apa yang sudah di miliki menjadi milik adiknya.

**

Pada malam harinya Gabriel benar-benar membawa Valerie ke rumah utama dan sekamar dengannya. tetapi sejak tadi Gabriel terus menggerutu menahan kekesalannya, lantaran Valerie selalu tersandung.

“Tu-Tuan.. "

“Aku bukan Tuan-mu Valerie, seperti yang pria tua itu katakan, panggil namaku dengan benar, jangan membuatku semakin kesal" Sela Gabriel menatap tajam Valerie, tetapi detik kemudian dia menggeleng, percuma juga menatap tajam, Vale tidak bisa melihatnya.

“Maaf, Aku tidur di mana?" Tanya Vale dengan suara bergetar menahan ketakutan, karena sedari tadi dia mendengar gerutuan pria kejam itu, kakinya juga sudah pegal sejak memasuki kamar Gabriel, pria itu tidak menunjukkan di mana dia harus tidur.

“Atap" Jawabnya asal

“Hah?" Benarkah Valerie tidak salah dengar? atau memang Vale mengalami gangguan pada pendengarannya.

“Kamu tidak tuli kan Val?" Vale masih tidak bergeming dia masih mencerna ucapan suaminya.

“Bagaimana caranya aku naik ke atap?" Gumamnya pelan tetapi masih bisa di dengar oleh Gabriel.

Gabriel mengusap wajahnya dengan kasar, inilah alasannya kenapa dia tidak ada menyukai wanita dan membencinya, karena menurutnya benar-benar merepotkan.

“Sialan, kamu tidur di lantai atau di sofa, yang penting jangan di ranjang yang sama denganku" Ujar Gabriel kesal.

Valerie mengangguk pelan. “Kalau di lantai alasnya mana Gabriel, dan kalau di sofa? bisakah kamu menunjukkan disebelah mana?"

Astaga, kenapa Valerie cerewet sekali. “Tidak ada alasan dan cari sendiri di mana letak sofanya, sekali lagi kamu bertanya akan aku lempar kamu keluar" Ancamnya, tanpa perduli lagi Gabriel segera merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lelah.

Valerie yang merasa takut dengan ancaman suaminya, dia tidak lagi bertanya dan hendak meraba-raba bagian permukaan lantai tetapi kesialan sedang berpihak kepadanya, tiba-tiba saja tangannya meraba bagian ranjang dan.

Grep.

Baik Gabriel maupun Valerie keduanya sama-sama menegang, mata Gabriel seperti ingin keluar dari kelopaknya, sementara Valerie dia menegang seperti tengah memegang sesuatu yang aneh.

Tangannya terus bergerak sampai Gabriel menyentaknya. “Jauhkan tanganmu Valerie!!!"

Dengan cepat perempuan cantik itu mengangkat kedua tangannya. “Gabriel, hati-hati, sepertinya ada bintang di ranjangmu?" Ucapnya dengan takut.

Gabriel mengeraskan rahangnya, apa yang di maksud Valerie adalah adik kecilnya. “Sialan, bintang apa maksudmu?"

“Aku seperti memegang sesuatu yang aneh, semakin lama semakin sebesar ini" Jawabnya sembari menunjukkan jari kelingkingnya.

Mata Gabriel melebar lalu dia melihat kearah adik kecilnya dan kembali kearah jari kelingking Vale, sebuah penghinaan yang membuat harga dirinya berantakan.

“Sialan!!" Kesalnya lalu bangkit dan turun dari ranjangnya, Gabriel menatap kesal Vale, dia melangkah keluar membanting pintu dengan cukup keras, membuat Vale tersentak kaget.

***

Gabriel melangkah menuju ruang kerjanya dia memanggil Daniel sahabat ketika di Kamp pelatihan dulu, dan sekarang menjadi asistennya.

“Ada apa? apakah ada pekerjaan yang harus aku lakukan?" Tanya Daniel.

Gabriel melirik sekilas. “Hmm, kamu selidiki kembali siapa sebenarnya Valerie, benarkah dia perempuan yang kita tabrak malam itu?" Ucapnya.

Daniel mengerutkan keningnya, dia melihat sendiri jika perempuan yang tidak sengaja mereka tabrak mati di tempat. “Aku melihat sendiri, perempuan itu mati di tempat, jadi tidak mungkin jika hidup kembali" Jawab Daniel

Gabriel menggeleng. “Kamu hanya melihat tetapi tidak memastikan, karena malam itu kita langsung pergi, Om Zian yang menolongnya dan membawa kerumah sakit, Mommyku yang mengatakannya" Ujar Gabriel, meskipun sang Mommy tidak mungkin membohonginya tetapi Gabriel perlu memastikan kembali.

“Baiklah, aku akan menyelidiki kembali, Valerie zionathan. " Gumamnya pelan, dia segera mengutak-atik laptopnya dan jari-jari langsung menari di atas keyboard.

Bersambung..

Episodes
1 Bab 1.
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85 (Bonus)
86 Bab 86 [Bonus]
87 Bab 87 [Bonus]
88 Bab 88 [Bonus]
89 Bab 89 [Bonus]
90 Bab 90 [Bonus]
91 Bab 91 [Bonus]
92 Bab 92 [Bonus]
93 Bab 93 [Bonus Tamat]
94 Bab 94 [Bonus]
95 Bab 95 [Bonus]
96 Bab 96 (Bonus)
97 Bab 97 [Bonus]
98 Bab 98 [Bonus]
99 Bab 99 [Bonus]
100 Bab 100 [Bonus]
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1.
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85 (Bonus)
86
Bab 86 [Bonus]
87
Bab 87 [Bonus]
88
Bab 88 [Bonus]
89
Bab 89 [Bonus]
90
Bab 90 [Bonus]
91
Bab 91 [Bonus]
92
Bab 92 [Bonus]
93
Bab 93 [Bonus Tamat]
94
Bab 94 [Bonus]
95
Bab 95 [Bonus]
96
Bab 96 (Bonus)
97
Bab 97 [Bonus]
98
Bab 98 [Bonus]
99
Bab 99 [Bonus]
100
Bab 100 [Bonus]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!