kenyataan

“kenapa kamu menangis wanita udik “ ucap mama mertua alena

“aku tidak ingin di madu mas “

“maafkan mas sayank tapi bagaimana pun risa sedang hamil dan kami sudah menikah secara sah “

“tapi aku juga istri sah mu mas ,bukan kah pernikahan kedua mu tidak akan sah jika kamu tidak meminta izin dengan ku mas”

“hal itu berlaku jika kamu menikah secara sah alena bukan kah kamu hanya isti siri ha “ ucap bu sari mengingatkan posisi alena

Di situ Alena hanya bisa diam dia benar benar merasa menjadi wanita bodoh mudah termakan rayuan laki laki sehingga dia menyerahkan dirinya dengn begitu mudah sedangkan risa hanya diam dan mengamati alena

“kamu jahat mas jahat “ucap Alena

Romi pun berusaha menenangkan alena dia pun berusaha memeluk tubuh alena tetapi tanpa di sengaja romi pun kena pukulan tangan alena dan menyebabkan hidung Romi mengeluarkan darah

“aww” ringis romi sambil memegangi hidungnya yang mengeluarkan darah

melihat hal itu Bu sari pun tidak tinggal diam dia pun segera berdiri dari tempat duduknya dan memukuli alena sedangkan risa segera membantu mengobati romi

“dasar wanita kampungan udik bisa bisanya kamu melukai putra ku ha “ucap Bu sari

“maafkan aku ma aku tidak sengaja “

“maaf enak saja kamu setelah melukai anak ku kau hanya bilang maaf “

Kini sari pun menjambak rambut alena menendang sampai sampai alena mengeluarkan darah di sudut bibirnya dan tubuhnya penuh memar papa mertua Alena yang tidak tega pun berusaha menghentikan sang istri

“ma udah ma papa tidak akan mau membantu mama jika sampai mama di laporkan di polisi ingat itu”

“lebih baik papa diam saja ,wanita udik seperti ini tidak akan berani berbuat macam macam dengan ku apalagi sampai melaporkan mama ke kantor polisi dasar menantu Tidak tahu diri apa kamu tidak ingat jika aku ini sangat berjasa dengan mu ha ,jika tidak ada bantuan uang dari aku maka aku pastikan kamu sudah mati saat melahirkan saka"

“ma udah ma “ucap papa mertua Alena

“papa diam pa ,alena setelah melihat kelakuan mu yang sangat kurang ajar dan tidak sopan itu aku memutuskan agar kamu mengembalikan semua biaya persalinan dan biaya hidup mu selam nikah dengan romi selama satu tahun ini semuanya seratus lima puluh juta ingat itu ,lalu kapan kamu akan mengembalikan “ucap Bu sari

Di situ alena hanya diam saja dia tidak bis berfikir dengan jernih dia hanya bisa menangis dan menangis melihat tubuhnya yang penuh dengan memar dan penghianatan atas dirinya pantas saja satu buan ini Romi tidak memberikan dia uang

ternyata semua uang gaji romi masuk kedalam rekening milik risa karena dia yang terdaftar sebagai istri sah dari romi dunia alena benar bear hancur bagiamana bisa orang yang selama ini dia anggap sebagai rumah ternyata dia juga yang mendorongnya sampai di dasar jurang papa mertua alena tidak bisa berbuat banyak karena dia sangat takut dengan sang istri

“ma jiak urusan mu sudah selesai ayo kita pulang “ajak papa mertua alanen itu cara satu satunya Alena bisa segera terbebas dari amukan sang istri

“iya pa aku juga tidak ingin berlama lama di rumah ini rasanya seluruh tubuhku gatal dengan wanita miskin udik dan berpendidikan rendah ini,oh ya Alena setelah resepsi pernikahan romi dan risa kamu ikut tinggal dengan mama Karena risa sedang hamil jadi dia butuh tempat yang membuatnya tenang jadi mama memutuskan untuk mereka berdua tinggal di rumah ini sedangkan kamu tinggal di rumah mama paham kamu “

“iya aku paham ma"

Di situ semua keluarga Romi pergi meninggalkan Alena,romi sama sekali tidak bis mendekat ke arah Alena kerena dia terus di pegang oleh risa,setelah kepergian keluarga romi Alena menangis se jadi jadinya

“tuhan ini kah jawab dari semua musibah yang aku alami ,ternyata kamu mengambil saka dari ku agar dia tidak menderita dengan perlakukan keluarga papanya “

Disitu alena pun berusaha bangkit dari duduknya dia membersihkan lukanya sendiri sambil menangis meratapi nasibnya yang sangat miris dan bodoh ini setelah itu dia meminum obat yang di berikan dokter Johan setelah meminum obat itu Alena yang merasakan kantuk yang sangat luar biasa dia pun memilih untuk masuk kedalam kamarnya kini di rumah sakit bastian sedang mengunjungi sang putra

“hai sayank anak deddy bagaimana kabar mu nak,cepat lah keluar dari inkubator nak agar deddy bisa menggendong mu ,deddy merindukan mu nak “

Tiba tiba suster pun menghampiri inkubator milik anak bastian

“permisi tuan bastian saya mau memberikan susu dulu untuk anak tuan”

“susu”

“ya tuan “

“bukan kah putra ku tidak bisa meminum susu formula”

“oh maaf tuan saya lupa menyampaikan kepada tuan"

“ada apa”

“ini bukan susu formula tuan tapi ini asi tadi ada seorang wanita mendonorkan asi untuk putra anda dan dokter Johan sudah memeriksanya semua aman dan bis di konsumsi “

“benarkah “

“benar tuan asi yang di berikan kepada anak anda sangat banyak bisa buat empat hari kedepan “

“apa suster memilik nomer yang bisa di hubungi sus “

“maaf tuan saya tidak memintanya “

“tolong jika lain kali ibu susu anak saya datang kesini mintakan saya nomer ponselnya ya sus”

“baik tuan akan saya sampaikan “

Kini Bastian pun memandang sang putra yang sedang sibuk untuk menyusu di sana terlihat sang putra meminum asi itu dengan sangat cepat

“wahh perkembangan yang sangat bagus cepat sekali minum susunya “ ucap suster

yang memberikan susu sedangkan suster yang mengobrol dengan Bastian tadi hanya tersenyum tak lama jhon pun datang

“bagaimana susu nya sus”

“sudah habis dok"

“bagus Jangan luap dua jam sekali di berikan asi itu ya masih banyak kan “

“iya dok”

Jhon menepuk pundak bastian dia sangat prihatin dengan sahabat nya itu

“apa kamu tahu siapa yang memberi kan asi itu”

“aku tidak tahu Bastian jika aku tahu akan pasti akan memberi tahukan mu “

“aku berharap semoga wanita itu bisa memberikan asi nya untuk putra ku “

“ya kamu berdoa saja “

“benar kata orang ya jho”

“apa “

“di dunia ini tidak semuanya bisa di beli dengan uang buktinya aku ,uang aku banyak tetapi aku Tidak bisa memberikan asi yang di butuhkan oleh putra ku “

“udah jangan kamu pikirkan hal itu ya “

“iya jho”

Kini mereka berdua pun keluar dari ruangan bayi sebelum meninggalkan sang putra bastian pun berpamitan terlebih dahulu dengan sang putra

“hai sayank deddy pergi dulu ya nanti akan ada oma yan akan mengunjungi mu “

Semua suster mengidolakan bastian bagiamana tidak laki laki yang sangat tampan dan berkarisma tetapi dia begitu menyayangi sang putra

“sus titip putra ku ya “

“ya tuan “

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***