"Hah! Diskon 50% yang benar saja!" Sambil mengusap kaca pintu kafe, Tabita menggerutu. Gadis itu rekan kerja Viola. Penjualan mereka turun drastis, bahkan nyaris tidak ada pemasukan. Semenjak kafe di sebrang jalan dibuka. "Yang benar saja! apa aku harus mencari pekerjaan baru."
Viola yang sedari tadi duduk termenung di belakang meja kasir tidak menanggapi. Kafe di sebrang jalan membuat promo grand opening dengan diskon 50%. Kafe dengan konsep modern dan sangat ramah untuk update sosial media, diskon gila-gilaan, tentu saja membuat pelanggan kafenya kabur semua.
"Vio, apa ini awal kehancuran kafe kita. Hiks, padahal aku senang bekerja di sini. Bu Manager baik, dan ada kamu." Tabita menatap kejauhan lagi. "Apa kita melamar pekerjaan di sana saja yuk?"
Viola tergelak getir, bukan hanya pelanggan yang kabut. Mereka pun ingin ikut kabur. mengkhianati kafe mereka.
Tapi sepertinya penutupan kafe tidak bisa dihindarkan. Karena mereka tidak punya pendapatan.
Keduanya terduduk sedih, menatap keramaian kafe di kejauhan.
Tiba-tiba pintu terbuka, dan satu-satunya pelanggan yang masih tersisa datang. Laki-laki yang selalu memesan menu yang sama setiap hari.
Viola langsung bangun dari duduk.
"Apa seperti biasa Tuan? pineapple tropical dan americano?"
Laki-laki itu mengangguk. Dia tidak beranjak dari tempatnya berdiri, karena memang cuma hanya ada satu pelanggan.
Setelah pesanan selesai, Viola menganggukkan kepala dan mengucapkan terimakasih. Sambil menyodorkan minuman, gadis itu menoleh ke pintu masuk. Ada yang masuk lagi. Sudah senang, karena dia pikir ada pelanggan lain, ternyata laki-laki aneh yang mengajaknya menikah datang lagi.
Senyum gadis itu yang baru mau merekah, dia telan lagi.
Laki-laki aneh itu sudah berdiri di depan Viola.
"Sepertinya tidak ada pelanggan, Viola, kau tidak sibuk kan? apa kita bisa meneruskan pembicaraan kita yang tertunda waktu itu."
Deg..
Apa-apaan ini! Dan kenapa kau mendelik padaku, Viola kaget saat pelanggan tetap menatapnya tajam sambil mempersilahkan Viola untuk duduk di kursi pelanggan.
"Silahkan duduk Nona, Tuan Bastian ingin bicara dengan Anda."
Tabita bingung, Viola apalagi.
"Aku.."
"Bukankah tidak ada pelanggan lain yang Anda layani," ujar laki-laki itu. Viola sama sekali tidak bisa menolak.
Akhirnya, duduklah dia di depan laki-laki aneh itu.
"Lama tidak bertemu Viola, apa kau sudah memikirkan tawaranku waktu itu?"
Tidak ada jawaban, Viola masih diam sambil meremas tangan di pangkuan. Bingung, sekaligus takut. Apa sebenarnya yang diinginkan orang dari Hexana Group ini.
"Kenapa tidak menjawab?" tanyanya lagi.
"Maaf Tuan." Viola melihat laki-laki yang berdiri di belakang laki-laki aneh itu. Siapa tadi namanya ya kata dia? Ah, ia, Tuan Bastian. "Sebenarnya kenapa? Apa Anda sangat menyukai jus buatan saya dan ingin meminumnya setiap hari? Karena itu Anda ingin menikah dengan saya?"
Kenapa harus menikah! hanya itu alasan yang terpikirkan kepala Viola.
"Bisa jadi, aku ingin kau hanya membuat jus itu untuk ku." jawaban laki-laki aneh itu, dengan senyum tipis misterius.
Tengkuk Viola langsung merinding. Jawaban itu sama anehnya dengan senyumnya.
"Tu.. an, Anda tahu yang Anda katakan itu sangat aneh?"
"Menurut ku biasa saja, tidak ada yang aneh."
Dia aneh, dia gila, dan laki-laki yang mendelik di belakang Anda juga terlihat sama gilanya.
"Kita baru pertama kali bertemu waktu Anda melamar saya, apa Anda jatuh cinta pada pandangan pertama kepada saya?"
Walaupun itu aneh sekali, di zaman sekarang, memang masih ada cinta yang seperti itu. Tapi, kalau bukan karena jus nanas, cinta pada pandangan pertama ini satu-satunya yang biasa Viola pikirkan
Tubuh Tuan Bastian condong ke depan, saat tangannya meraih pipi Viola, gadis itu gelagapan mundur karena takut. Namun dia tidak bisa kabur, karena satu tangannya dipegangi.
Sa.. kit, dia kuat sekali memegang tanganku.
"Tu..Tuan.."
"Anggap saja begitu kalau itu membuatmu senang. Saat pertama kali kita bertemu dan aku melihat wajahmu, aku jatuh cinta padamu dan ingin memiliki mu. Apa itu cukup membuatmu mau menikah denganku, Viola."
"Sa.. kit.."
Viola menggoyangkan tangannya, laki-laki di depan Viola sepertinya baru tersadar, kalau cengkeram tangannya sangat kuat. Dia kembali duduk dan melepaskan tangannya.
"Ayo kita menikah Viola, aku akan memberikan apapun yang kau inginkan. Kalau kau mau, aku akan berinvestasi pada kafe ini dan membuatmu menjadi pemiliknya. Ah, sebenarnya kau tidak perlu bekerja, kau cukup membuatkan jus nanas untukku."
Apa dia yang membuat kafe di depan, hanya supaya aku tidak punya pekerjaan dan bicara dengannya. Hal ini masih hanya tebakan Viola. Sejauh apa dia bisa bertindak, kalau aku menolaknya? Viola merasa takut dengan rasa penasaran yang muncul dalam dirinya.
"Saya belum ingin menikah Tuan, masih banyak yang harus saya lakukan untuk keluarga saya."
"Keluarga? atau kau sebenarnya sudah punya pacar?"
"Tidak! Saya tidak punya pacar. Karena ayah saya sudah meninggal dunia, sekarang saya membiayai dan merawat ibu saya. Saya juga punya kakak laki-laki, saya tidak mau menikah..."
"Viola..."
Deg.. suara rendah seperti orang yang mulai kehilangan kesabaran terdengar.
"Aku akan memberikan apapun yang kau inginkan, apa itu tidak cukup? aku tidak perduli kau akan memberikan uang pada ibu atau kakakmu, yang aku inginkan hanya dirimu, menikahlah denganku Viola, maka kau bisa menggunakan uangku untuk keluargamu."
Deg.. deg..
Bagi Viola itu tawaran menggiurkan sekaligus menakutkan. Tuan Bastian menyentuh tangan Viola yang bergetar, beberapa saat laki-laki itu menatap lekat Viola, sambil bergumam sesuatu, dan tersenyum. Viola tidak tahu apa yang digumamkan olehnya, tapi dia terlihat senang.
Setelah Tuan Bastian dan sekretaris laki-laki yang selalu memesan jus nanas dan americano itu pergi, Tabita langsung menarik tangan Viola untuk duduk di kursi pelanggan.
"Kau sungguh mau menikah dengan beliau?"
"Beliau? kau kenal dengan laki-laki aneh itu?"
"Tadinya aku tidak percaya kalau itu benar-benar beliau, tapi setelah aku cari di internet dia memang beliau dari Hexana Group kan?"
Viola mengangguk, laki-laki aneh itu pernah menunjukkan kartu nama Hexana Group.
"Beliau CEO Hexana Group."
"Apa!"
"Kau mau jadi simpanannya?"
"Apa! Tabita, kau sudah gila ya! Kenapa aku mau jadi simpanannya?"
Tabita terlihat bingung, kalau bukan simpanan terus apa, pacar laki-laki yang sudah bersuami disebut apa kalau bukan simpanan gumamnya.
"Dia memintaku jadi istrinya, aku juga kaget dan bingung, kenapa dia mengajakku menikah, sedangkan kami baru bertemu dua kali. Tapi, aku bukan mau jadi wanita simpanannya."
"Tapi, beliau sudah menikah Vi. Lihatlah, pernikahan mereka diumumkan secara resmi oleh perusahaan. Istrinya cantik sekali, salah satu putri konglomerat."
Saat melihat foto dilayar hp, dunia Viola rasanya runtuh seketika.
Cinta pada pandangan pertama? Istri kedua? Viola mengusap pipinya yang terasa panas, yang beberapa kali diusap Tuan Bastian tadi. Dia merasa jijik sekarang.
"Vi, Viola..."
"Aku mau pulang, kita bicara nanti ya."
"Eh, tapi kita belum waktunya pulang."
"Toh tidak ada pelanggan."
Viola benar-benar pergi dari kafe, walaupun belum tutup jam kafe.
Tidak, aku tidak boleh datang ke kafe lagi. Aku harus menghilang. Aku tidak mau menikah dan jadi wanita simpanan, orang aneh sepertinya. Mengajak menikah padahal baru pertama kali bertemu saja sudah aneh, ditambah lagi menikah untuk jadi istri kedua.
Viola naik ke dalam taxi online, dan menghilang ditelan keramaian jalanan. Dia melarikan diri selagi dia bisa.
Setelah dia memastikan, segila apa Tuan Bastian itu. Kafe yang ada di depan, memang kafe miliknya. Dia membukanya hanya supaya Viola tidak punya pekerjaan dan bisa bicara dengannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
sum mia
emang segila itu tuan Bastian si calon suamimu Viola , tapi kamu gak akan bisa lari darinya Vi.... sejauh apapun kamu lari pasti akan ditemukan . dan aku yakin kamu gak akan dilepaskan begitu saja .
jalan satu-satunya ya harus pasrah dengan jalan hidupmu yang sudah diatur oleh kak othor .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
2025-04-06
5
Ainal Fitri
ya ampun semakin aneh aj in orang... ceo tp kelakuan nya hampir sama dengan orang stres 😬
kabur viola selagi kamu bs jgn sampe kamu terpenjara obsesi nya 😓
2025-04-05
2
BirVie💖🇵🇸
super aneh yaaa tuan CEO kau membuat Viola ketakutan setengah mati apalagi setelah tahu akan d jadikan istri kedua....
gimana yaaa bisa menemukan Viola yang sedang kabur hehe
makasih kak Sheira up nya 🙏🏻❤️
2025-04-07
1