Bermimpi - Hujan Dalam Kereta Episode 3

"Lyra Lyra, bangun ! Tidur terus kamu"

Terdengar suara laki laki membangunku. Perlahan lahan mataku pun mulai membuka. Terlihat seorang laki-laki yang sedang berada di hadapanku sekarang.

"Bang Erick, kenapa Bang ngebangunin aku?" Tanyaku kepada Bang Erick, abang sepupu aku.

"Ayo keluar, hari ini sangat cerah dan indah," kata Bang Erick sambil berjalan ke arah pintu kamarku.

Aku masih setengah sadar, mengucek ngucek mata bahkan aku masih menguap. Tapi aku melihat jam yang menempel di dinding, sekarang masih jam 9.00am. Mau apa Bang Erick ngebangunin jam 9 pagi di hari weekend ini.

Kring..kring

Ada bunyi sepeda, aku langsung berlari ke arah jendela untuk mengintip. Bang Erick tersenyum sambil membunyikan lonceng sepeda. Aku langsung ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan sikat gigi lalu ke kamar untuk mengganti pakaian.

Setelah rapih aku pun keluar dari rumah, karena Bang Erick telah menungguku. Aku sangat menyukai momen ketika aku di bonceng sepeda sama Bang Erick. Terasa angin yang sepoy sepoy, melayangkan rambut panjangku.

Bang Erick adalah abang sepupuku. Bang Erick tinggal duluan disini, dari umur 3 tahun Bang Erick sudah tinggal di Amerika. Sedangkan aku baru pindah kesini sebelum masuk SMP.

Bang Erick banyak memberikan saran dan peringatan tentang kehidupan disini. Aku senang karena rasanya aku dijaga dengan aman.

"Ayo kita sarapan dulu," ujar Bang Erick.

Bang Erick pergi ke area food court, sedangkan aku menunggu di kursi taman Brownvill. Aku tidak tau apa yang akan di beli Bang Erick.

"Ini," kata Bang Erick sambil memberikan makanan.

"Burger?," Tanyaku.

"Iya lah, emang maunya apa lagi," Balas Bang Erick.

"Nasi goreng," pintaku memelaskan wajah.

"Berenti merengek, makan aja yang ada, dan syukuri," kata Bang Erick sambil mengetak kepalaku.

Di taman ini, ada playgroundnya. Jadi banyak anak anak bersama keluarganya bermain di sini. Karena itu juga jadi banyak jualan disini.

"Bang main ini yuk," pintaku sambil menunjukkan jungkat jungkit.

Tanpa menjawab, Bang Erick langsung mengikuti kemauan aku. Jungkat jungkit, aku dan Bang Erick seperti anak TK, tapi juga seperti orang dewasa, terkadang seperti anak TK yang dewasa.

"Kamu masih sering nulis Lyr?" Tanya Bang Erick.

"Lumayan," jawabku.

"Terus lah menulis karena aku sangat menyukai tulisan kamu. Terus lah menulis hingga tulisan kamu bisa membuat kamu bahagia. Aku akan terus melihat tulisan kamu, walau di suatu engga ada, aku kan melihatnya dari tubuh orang lain," ucap Bang Erick.

Aku langsung turun, dan otomatis menjatuhkan Bang Erick karena ini jungkat jungkit. Setelah itu kami berjalan berkeliling taman sambil jogging kecil. Saat kami berjalan, ada sebuah bola yang menggelinding sampe ke kaki Bang Erick. Bola itu akhir nya ditendang oleh Bang Erick dan di tangkap sama anak kecil berambut pirang.

Tetapi oleh anak kecil berambut pirang itu bola nya malah di tendang balik ke arah kami. Mereka pun sambik tendang menendang bola. Tidak sabaran, akhirnya Bang Erick ikut bermain bola dengan anak kecil berambut pirang itu. Aku cuman berdiri di pinggir lapangan sambil tersenyum melihat mereka bermain bola.

"Jhonny, let's go home," kata ayah anak kecil itu.

Anak kecil itu menggangguk lalu melambaikan tangan pada kami. Kami pun membalas lambaian tangan kepadanya. Sepertinya seru ya kalo punya adik kecil lagi terus di ajak bermain di taman ini.

Aku dan Bang Erick melanjutkan jogging kecil kami. Terus ada orang yang jualan bubble tiup. Akupun menghampiri orang yang berjualan itu, lalu membelinya.

Aku mulai meniup balon bubble yang aku beli tadi. Banyak bubble yang keluar di sekali tiup. Banyak anak kecil yang dateng juga. Mereka senang memecahkan bubble yang terbang.

Tiba tiba anak kecil berambut coklat mundur mundur dan menginjak sepatu seseorang. Dia laki laki yang terlihat seumuran dengan Bang Erick. Anak kecil itu meminta maaf karena telah menginjak kaki nya. Laki-laki itu malah tersenyum tapi bukan kepada anak kecil itu, melainkan kepadaku.

Melihat laki-laki itu tersenyum kepadaku. Bang Erick pun langsung menarikku sambil tersenyum ke arah laki-laki itu.

"Ayo kita pergi dari sini," kata Bang Erick yang terdengar kesal.

Bang Erick menarik aku tanpa berpamitan dengan anak anak kecil yang tadi bermain dengan kami. Sekarang kami berjalan cepat ke arah sepeda kami terparkir.

"Lyra, dengar kamu tidak usah punya hubungan semacam pacaran dengan bule, oke !" Ujar Bang Erick tegas memperingatiku.

"Kenapa Bang?" Tanya ku penasaran.

"Ribet, kita kan berdarah timur, walaupun kita ikut tinggal disini, kita di besarkan dengan pola asuh dan pola pikir orang timur. Kita berbeda sama mereka, berteman boleh, tapi jangan lebih dari teman. Aku tidak mau kamu mengalami hal yang udah pernah aku alami," Kata Bang Erick.

"Iya Bang," balasku.

"Kita keluar cari es krim yaa," ajak Bang Erick sambil menarikku kembali.

Kami pun kembali naik sepeda. Bang Erick menginjak pedal sepedanya. Angin yang ramah ini kembali menyapaku. Serasa burungpun ikut bernyanyi menikmsti hari yang indah ini.

"Hari ini terasa damai ya Lyr," kata Bang Erick.

"Iya bang."

Bang Erick berhenti di seberang salah satu outlet es krim terkenal di daerah ini. Kali ini biar aku yang pergi membelinya dan Bang Erick menunggu di sepeda.

Es krim ini emang terkenal enak dan lembut, jadi wajar kalo banyak orang yang mengantri untuk membelinya. Sekitar 20 menit aku berhasil membeli es krimnya. Saat aku berjalan kembali ke tempat Bang Erick. Aku terkejut, karena banyak orang yang mengerubungi tempat Bang Erick.

"Call 911 please," teriak seorang bapak bapak.

Aku spontan menjatuhkan es krim yang aku beli dan berlari ke tempat itu. Aku mendorong orang yang menghalangiku melihat Bang Erick. Aku harus memastikan, dan berharap semoga saja bukan, semoga saja bukan Bang Erick.

Saat terlihat, itu Bang Erick. Ada seorang pengendara mobil menabrak Bang Erick tapi berhasil kabur. Aku duduk terdiam di depan kepala Bang Erick. Banyak darah yang keluar, dari mata, hidung dan telinga, semuanya mengeluarkan darah.

"Miss.."

"He is my brother," balasku sambil menangis.

He is my brother, aku terus meneriakan itu sambil berjalan mundur. Semua orang menatapku dengan tatapan sedih. Aku berlari sambil menangis. Aku terus berlari, berlari tanpa tentu arah. Dan

Brak..

Aku menabrak seseorang. Saat aku melihatnya itu laki-laki yang tadi tersenyum pada ku. Aku takut dan aku ingin berlari. Tapi laki-laki itu menarikku dan mendorongku ke arah dinding. Aku semakin takut, aku sangat takut. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya kepada wajahku. Spontan aku melemparkan ludah ke arah mata laki-laki itu dan dia kesakitan.

Kesempatanku untuk berlari menjauh. Aku terus berlari sampe kehabisan tenaga. Aku kehausan, aku capek san aku takut.

Tiba tiba..

Mata ku berbuka. Aku celingak celinguk dan baru sadar aku masih di kasur. Jadi ternyata itu cuman mimpi. Iya juga si karena kejadian Bang Erick dulu itu bukan seperti itu.

Tutt.. Tittt..

Ponsel aku berbunyi tanda masuk telepon dari seseorang. Ada telpon dari Angga, ada apa emangnya tengah malam. Akhirnya aku menerima telpon itu.

Ternyata Angga mau minta temenin ke pesta pernikahan sepupunya di weekend ini. Aku iya iya in saja, karena masih mengantuk. Aku mau melanjutkan berlayar di pulau kapuk tercintah dulu.

Terpopuler

Comments

♛•ㄚЄȴȴọẄ ĊẳT࿐

♛•ㄚЄȴȴọẄ ĊẳT࿐

Hadirrr😍

2020-10-02

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

like lagiii

2020-09-29

2

My sister...

My sister...

hadir kak...

like dan rate untuk mu..

salam dari CINTA KU dan 15 MENIT YANG LALU

2020-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awalan - Hujan Dalam Kereta Episode 1
2 Permintaan Papa - Hujan Dalam Kereta Episode 2
3 Bermimpi - Hujan Dalam Kereta Episode 3
4 Keluarga Angga - Hujan Dalam Kereta Episode 4
5 Berita Tiba Tiba - Hujan Dalam Kereta Episode 5
6 Vellin - Hujan Dalam Kereta Episode 6
7 Hari Ke Tiga - Hujan Dalam Kereta Episode 7
8 Papa Sadar - Hujan Dalam Kereta Episode 8
9 Aku suka?
10 Keributan - Hujan Dalam Kereta Episode 10
11 Mbak Arimbi - Hujan Dalam Kereta Episode 11
12 Konsekuensi - Hujan Dalam Kereta Episode 12
13 Reunian - Hujan Dalam Kereta Episode 13
14 Senyum - Hujan Dalam Kereta Episode 14
15 Permintaan Angga - Hujan Dalam Kereta Episode 15
16 Jujur - Hujan Dalam Kereta Episode 16
17 Rasa bersalah - Hujan Dalam Kereta Episode 17
18 Positif - Hujan Dalam Kereta Episode 18
19 Membereskan perasaan - Hujan Dalam Kereta Episode 19
20 Ngemall - Hujan Dalam Kereta Episode 20
21 Bukan salah liat - Hujan Dalam Kereta Episode 21
22 Pengumuman
23 Awal refreshing - Hujan Dalam Kereta Episode 22
24 Tenggelam - Hujan Dalam Kereta Episode 23
25 Panik - Hujan Dalam Kereta Episode 24
26 Sial - Hujan Dalam Kereta Episode 25
27 Sakit - Hujan Dalam Kereta Episode 26
28 Nomor - Hujan Dalam Kereta Episode 27
29 Pelangi - Hujan Dalam Kereta Episode 28
30 Terimakasih Angga - Hujan Dalam Kereta Episode 29
31 Pesta Kecil - Hujan Dalam Kereta Episode 30
32 Terjadi Lagi - Hujan Dalam Kereta Episode 31
33 Tersentuh - Hujan Dalam Kereta Episode 32
34 Lucu - Hujan Dalam Kereta Episode 33
35 Mengenal - Hujan Dalam Kereta Episode 34
36 Menyukaimu - Hujan Dalam Kereta Episode 35
37 Hujan - Hujan Dalam Kereta Ep 36
38 Maafkan aku - Hujan Dalam Kereta Ep 37
39 Iya Aku Mau - Hujam Dalam Kereta Episod 38
40 Semangat dan Hancur - Hujan Dalam Kereta Ep 39
41 Rencana - Hujan Dalam Kereta Ep 40
42 Pertemuan Keluarga - Hujan Dalam Kereta Ep 41
43 Pilihanku - Hujan Dalam Kereta Ep 42
44 Hari Kejutan - Hujan Dalam Kereta Ep. 43
45 Bahagia dan Duka - Hujan Dalam Kereta Ep 44
46 Selamat Jalan Papa - Hujan Dalam Kereta Ep. 45
47 Kembali - Hujan Dalam Kereta Ep. 46
48 Apa Maksudnya Ini? - Hujan Dalam Kereta Ep 47
49 Pertemuan - Hujan Dalam Kereta Ep. 48
50 Masalalu - Hujan Dalam Kereta Ep. 49
51 Mama - Hujan Dalam Kereta Ep. 50
52 Duka Lyra - Hujan Dalam Kereta Ep. 51
53 Punya Adik - Hujan Dalam Kereta Ep. 52
54 The Trouble Maker Sister - Hujan Dalam Kereta Ep. 53
55 Adikku - Hujan Dalam Kereta Ep. 54
56 Dave! - Hujan Dalam Kereta Ep. 55
57 Jangan Sentuh Adikku - Hujan Dalam Kereta Ep. 56
58 Kekhawatiran Rey - Hujan Dalam Kereta Ep. 57
59 Jewel - Hujan Dalam Kereta Ep.58
60 Kemarahan Bang Erick - Hujan Dalam Kereta Ep. 59
61 Perubahan - Hujan Dalam Kereta Ep. 60
62 Sudah biasa - Hujan Dalam Kereta Ep 61
63 Suasana Baru - Hujan Dalam Kereta Ep. 62
64 Apartemen Rey - Hujan Dalam Kereta Ep.64
65 Bubur - Hujan Dalam Kereta Ep. 64
66 Karena Aku Kakak - Hujan Dalam Kereta Ep. 65
67 Festival Dimulai - Hujan Dalam Kereta Ep. 66
68 Pembina Asia - Hujan Dalam Kereta Ep. 67
69 Aneh - Hujan Dalam Kereta Ep. 68
70 Meleraikan - Hujan Dalam Kereta Ep. 69
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Awalan - Hujan Dalam Kereta Episode 1
2
Permintaan Papa - Hujan Dalam Kereta Episode 2
3
Bermimpi - Hujan Dalam Kereta Episode 3
4
Keluarga Angga - Hujan Dalam Kereta Episode 4
5
Berita Tiba Tiba - Hujan Dalam Kereta Episode 5
6
Vellin - Hujan Dalam Kereta Episode 6
7
Hari Ke Tiga - Hujan Dalam Kereta Episode 7
8
Papa Sadar - Hujan Dalam Kereta Episode 8
9
Aku suka?
10
Keributan - Hujan Dalam Kereta Episode 10
11
Mbak Arimbi - Hujan Dalam Kereta Episode 11
12
Konsekuensi - Hujan Dalam Kereta Episode 12
13
Reunian - Hujan Dalam Kereta Episode 13
14
Senyum - Hujan Dalam Kereta Episode 14
15
Permintaan Angga - Hujan Dalam Kereta Episode 15
16
Jujur - Hujan Dalam Kereta Episode 16
17
Rasa bersalah - Hujan Dalam Kereta Episode 17
18
Positif - Hujan Dalam Kereta Episode 18
19
Membereskan perasaan - Hujan Dalam Kereta Episode 19
20
Ngemall - Hujan Dalam Kereta Episode 20
21
Bukan salah liat - Hujan Dalam Kereta Episode 21
22
Pengumuman
23
Awal refreshing - Hujan Dalam Kereta Episode 22
24
Tenggelam - Hujan Dalam Kereta Episode 23
25
Panik - Hujan Dalam Kereta Episode 24
26
Sial - Hujan Dalam Kereta Episode 25
27
Sakit - Hujan Dalam Kereta Episode 26
28
Nomor - Hujan Dalam Kereta Episode 27
29
Pelangi - Hujan Dalam Kereta Episode 28
30
Terimakasih Angga - Hujan Dalam Kereta Episode 29
31
Pesta Kecil - Hujan Dalam Kereta Episode 30
32
Terjadi Lagi - Hujan Dalam Kereta Episode 31
33
Tersentuh - Hujan Dalam Kereta Episode 32
34
Lucu - Hujan Dalam Kereta Episode 33
35
Mengenal - Hujan Dalam Kereta Episode 34
36
Menyukaimu - Hujan Dalam Kereta Episode 35
37
Hujan - Hujan Dalam Kereta Ep 36
38
Maafkan aku - Hujan Dalam Kereta Ep 37
39
Iya Aku Mau - Hujam Dalam Kereta Episod 38
40
Semangat dan Hancur - Hujan Dalam Kereta Ep 39
41
Rencana - Hujan Dalam Kereta Ep 40
42
Pertemuan Keluarga - Hujan Dalam Kereta Ep 41
43
Pilihanku - Hujan Dalam Kereta Ep 42
44
Hari Kejutan - Hujan Dalam Kereta Ep. 43
45
Bahagia dan Duka - Hujan Dalam Kereta Ep 44
46
Selamat Jalan Papa - Hujan Dalam Kereta Ep. 45
47
Kembali - Hujan Dalam Kereta Ep. 46
48
Apa Maksudnya Ini? - Hujan Dalam Kereta Ep 47
49
Pertemuan - Hujan Dalam Kereta Ep. 48
50
Masalalu - Hujan Dalam Kereta Ep. 49
51
Mama - Hujan Dalam Kereta Ep. 50
52
Duka Lyra - Hujan Dalam Kereta Ep. 51
53
Punya Adik - Hujan Dalam Kereta Ep. 52
54
The Trouble Maker Sister - Hujan Dalam Kereta Ep. 53
55
Adikku - Hujan Dalam Kereta Ep. 54
56
Dave! - Hujan Dalam Kereta Ep. 55
57
Jangan Sentuh Adikku - Hujan Dalam Kereta Ep. 56
58
Kekhawatiran Rey - Hujan Dalam Kereta Ep. 57
59
Jewel - Hujan Dalam Kereta Ep.58
60
Kemarahan Bang Erick - Hujan Dalam Kereta Ep. 59
61
Perubahan - Hujan Dalam Kereta Ep. 60
62
Sudah biasa - Hujan Dalam Kereta Ep 61
63
Suasana Baru - Hujan Dalam Kereta Ep. 62
64
Apartemen Rey - Hujan Dalam Kereta Ep.64
65
Bubur - Hujan Dalam Kereta Ep. 64
66
Karena Aku Kakak - Hujan Dalam Kereta Ep. 65
67
Festival Dimulai - Hujan Dalam Kereta Ep. 66
68
Pembina Asia - Hujan Dalam Kereta Ep. 67
69
Aneh - Hujan Dalam Kereta Ep. 68
70
Meleraikan - Hujan Dalam Kereta Ep. 69

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!