Hujan Dalam Kereta
Nama aku Lyra Poetry, tahun ini usiaku memasuki angka 28 tahun. Usia yang hampir membuat was-was orang tua, tapi sampai sekarang aku belum kepikiran untuk menikah.
Profesi aku sekarang pengangguran yang banyak kerjaan. Aku suka nulis curhatan hati, isi perasaan yang aku tuangkan kedalam puisi, sajak dan syair.
Tapi itu dulu, sekarang aku hanya mengelola sebuah kafe. Nama kafe aku, Rain Cafe and Function Hall. Selain berfungsi kafe, juga berfungsi sebagai hall buat acara. Di keluarga, aku ini anak tunggal dan sekarang aku cuman tinggal sama Papa aja, karena mama sudah tidak ada sejak lama.
·"Mbak.. Mbak, keasikan nulis ya, sampe engga tau kalo tas saya keduduk." Tiba tiba ada suara laki laki mendatangiku.
Aku pun terkejut karena tidak mengetahuinya, ya ampun rasanya sangat malu.
"Maaf ya Mas, saya engga tau." Kataku.
"Iya engga apa-apa Mbak. Mbak nya suka buku itu ya?" Tanya laki-laki itu kepadaku.
Sebenarnya aku tidak nyaman kalau ada yang penasaran. Dari tampangnya sepertinya ia tidak ada maksud yang jahat.
"Iya Mas." Jawabku kepada laki-laki itu.
"Wahh, sama ya, boleh minta IG nya engga?. Biar bisa gabung ke grup diskusi nya." Pinta laki-laki itu kepadaku, yang bahkan aku belum mengenalnya.
Tapi tadi laki-laki itu bilang ada grup diskusinya. Mungkin akan menjadi seru jika aku gabung ke dalam grup juga.
"Emang ada grup diskusinya Mas?" Tanyaku kepada laki-laki itu.
"Iya ada, soalnya setiap tulisan di buku ini selalu memberikan persepsi yang beda beda di setiap orang." Ungkap laki-laki itu kepadaku.
Rasanya menyenangkan, ketemu orang yang suka buku aku secara tidak sengaja. Aku sebaiknya jujur atau tidak ya, tapi mau jujur sekarang atau nanti, hasilnya pun sama aja.
"Ini IG saya Mas." Ujarku sambil menunjukan IG kepunyaanku kepada laki-laki itu.
"Lho kok saya udah follow Mbak nya ya?" Ungkap laki-laki itu terheran karena sudah mengikuti IG aku.
"Oiya?" Ujarku menegaskan dengan pertanyaan.
"Lhoo, Mbak penulis nyaa, Lyra Poetry. Eh seriusan?. Saya kira itu penulisnya bule." Jawab laki-laki itu sambil tertawa melihat layar Hpnya.
"Saya Airlangga Wibowo Mbak Lyra, kita seumuran kok." Kata laki-laki itu sambil tersenyum memperkenalkan dirinya.
"Jadi Airlangga Wibowo, manggilnya siapa dong?" Tanyaku untuk memperjelas.
"Angga aja. Lanjutnya di IG ya entar, gue engga mau kasih tau anak forum kalo gue ketemu Lyra haha, gue turun duluan ya." Ucap laki-laki yang bernama Angga sambil berjalan keluar dari kereta.
"Oke Angga." Jawabku.
Setelah kenal, kenapa laki-laki itu menjadi sok deket. Jujur saja, aku hanya menulis apa yang ingin aku tulis. Aku bahkan tidak tau kalo ada grup tulisan aku.
Mungkin sudah saat nya aku peduli sama orang yang menghargai tulisanku. Sambil memerhatikan jalur kereta, aku tersadarkan bahwa sebentar lagi aku harus turun dari kereta.
Sampai di kafe. Aku langsung berbenah, aku harus merapikan ruangan, mengelap meja kerja, membereskan berkas laporan, merapikan lemari dan menyapu. Setelah itu, aku harus cek bahan bahan buat memasak, membantu berberes sambil menunggu yang lain.
"Pagi Mbak Lyra." Sapa Dita, asistenku di kafe.
"Hay, semua nya udah pada dateng kan, udah pada absen, jadi sekarang mulai ke tempatnya masing-masing, karena bentar lagi kita bakal buka." Ucapku saat breafing pagi hari.
Aku pun masuk ke ruangan. Biasa nya di pagi hari, aku minum coklat panas dan makan roti strawberry sambil menulis lagi.
Tiba-tiba ada DM IG masuk, setelah aku buka ternyata dari Angga, laki-laki yang mengaku penggemarku tadi di kereta. Jadi akupun membuka profile Angga. Di setiap postingan di IG nya biasa aja, cuman berisikan foto estetik dan quotes.
Hari ini di kafe lumayan ramai, sampai akupun ikut turun tangan. Karyawan kafe cuman ada 20 orang, yang dibagi menjadi 2 shift.
Shift pertama dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore dan shift kedua dari jam 5 sore sampe jam 10 malam. Kerja aku keseringannya full time, terkadang Papa juga ke kafe. Tapi suka aku melarang, soalnya kasian Papa udah berumur.
Sekarang sudah menunjukan jam 10.15 malam. Aku selalu pergi dan pulang naik kereta. Karena aku tidak bisa mengendarai motor ataupun mobil. Tapi memang ada perasaan lain kenapa aku suka banget naik kereta.
"Hai Lyra" tiba-tiba ada yang memanggilku.
Aku kaget, karena si Angga muncul. Jangan-jangan karma karena aku tadi stalking IG nya dia, sekarang dia yang jadi stalker aku.
"Lo selalu naik kereta jam segini ya Lyr?" Tanya Angga.
"Kenapa emang?" Ujarku kembali menanyakan kepada Angga.
"Iya bareng lah maksudnya, biar ada temen ngobrol." Timpa Angga
"Repot banget nyari temen ngobrol, hp kan ada." Balasku kepada Angga.
"Lo tau ga, ini mata gue udah seharian ngeliatin berbagai macam kejadian dunia, ditambah polusi udara lagi, terus mau ditambah lagi sama hp." Ujar Angga yang mencoba menjelaskan.
"Lebay amat. Oiya lu kerja apa ? Kalo boleh gue tau nih ya." Tanyaku yang penasaran soal pekerjaan Angga.
"Gue dokter. Dokter cinta," ucap Angga yang sedikit berlebihan.
"Ya Tuhan, geli banget." Ucapku yang merasa geli dengan penjelasan Angga.
"Gue dokter Lyr, kapan kapan lu sakit ya, biar gue periksa. Dah bye ya gue udah harus turun." Kata Angga sambil melambaikan tangan dan berjalan mundur.
"Kalo lo dokter cinta, gue minta resep pelet dong!" Teriakku sambil ketawa.
"Pelet ikan?. Gue dokter Lyr bukan dukun." Kata Angga sambil berteriak kecil karena sudah agak jauh dari kereta.
Dasar orang tidak jelas, dia teriak sampai orang lain di stasiun memerhatikan. Dan orang-orang dalam kereta pada memerhatikan aku karena aku yang duluan teriak.
Semenjak hari itu, aku selalu ketemu sama Angga. Dan terkadang Angga dateng ke kafe juga. Tapi akhir-akhir ini, hampir setiap hari dia datang ke kafe.
Sekarang aku dan Angga menjadi sahabat. Entah bagaimana kronologisnya, tapi aku dan Angga sering menghabiskan waktu bersama. Berdiskusi dan bertukar pikiran.
Walaupun aku sekarang tidak pernah menulis lagi. Tapi karena tulisanku yang membuat aku mengenal Angga. Pada akhirnya, forum yang dibicarakan Angga waktu itu, sekarang menjadi forum yang bebas berargumen. Bukan hanya membahas tentang buku yang pernah aku tulis, tetapi juga buku-buku yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Muhammad Iskandar Zulkarnain😎
Done ya Author
2021-03-12
0
𝓢𝓐𝓓🌷 •ʂʍ♏°amaliyaᶠᵃᵐN∅L☂
semangat ka
2021-02-22
0
SuKa_PaRiS (Ig: suka_paris)
like 👍👍👍
2021-01-15
0