eps 18

Waktu begitu cepat berlalu Rangga sibuk dengan kehidupannya dan baby Ana yang masih di rahasiakan dan Bi Ami dan pak Andi menjalani kehidupan dengan penuh bahagia bersama baby Andin

Hari ini Rangga mendapatkan telfon bahwa mamanya jatuh pingsan di rumah dan sedang di tangani dokter keluarga mereka mendengar itu Rangga bergegas pulang

" ma bagaimana keadaan mama mengapa bisa sampai pingsan?" tanya Rangga dengan khawatir

" mama baik' saja nak cuma kelelahan maklumlah mama sudah tua " ucap Tiara dengan sedikit bercanda agar anaknya tak khawatir

" bagaimana hubungan kamu sama Celsi mengapa sekarang celsi jarang ke rumah nak?" tanya Tiara

" seminggu ini celsi sedang pemotretan di Australia ma besok balik ke jakarta tadi Celsi Sudah mengabari aku " jawab Rangga

" baiklah mama merasa sepi di rumah ini andai kamu sudah menikah dan memiliki anak mama pasti senang punya cucu yang temani mama di rumah ini" ucap Tiara dengan sedih menatap putranya yang belum menikah juga

Andai mama tau kalau Aku sudah memiliki anak yang begitu cantik tapi kurasa saat ini belum tepat untuk memberitahu

Hari ini Rangga menuju ke apartemen celsi kemarin karena urusan pekerjaan Rangga tak sempat bertemu celsi setibanya di lobi apartemen Rangga menuju kamar kekasihnya memasukan sandi apartemen Rangga membawa makanan dan buket bunga untuk celsi

Rangga tertegun melihat sepatu cowo karena menurutnya celsi tak perna punya teman cowo yang berkunjung ke apartemennya perasaan Rangga tiba' cemas dan melangkah menuju kamar semakin Rangga mendekati kamar terdengar suara d***** di dalam kamar

Badan rangga gemetar berusaha melangkah dan membuang pikiran buruknya dan saat melihat pintu sedikit terbuka rangga membukanya perlahan Dann air mata Rangga mengalir bersama makanan dan buket terlepas dari tangannya Celsi kekasihnya sedang tidur dengan pria lain dan yang lebih mengejutkan Rangga pria itu adalah Daren Prince mantan sahabatnya saat Kuliah

Rangga menepuk tangannya membuat kedua orang yang sedang b***** itu melepaskan diri dan menatap ke arah Rangga Celsi panik dan berusaha memakai pakaiannya sementara Daren tersenyum kemenangan ke arah Rangga tatapan daren seakan mengatakan Selamat menikmati kehancuranmu Rangga kamu kalah dariku

" Jadi begini kelakuanmu di belakangku celsi" ucap Rangga kecewa bercampur marah

" sayang ini tidak seperti yang kamu lihat aku bisa jelaskan Rangga " ucap celsi berharap Rangga tak marah dan mau memaafkannya

" sudah tidak ada yang perlu di jelaskan semuanya sudah jelas Mulai detik ini kita tak memiliki hubungan lagi Celsi Winata dan jangan perna muncul di hadapanku lagi" ucap Rangga lalu pergi dari apartemen celsi

Rangga melajukan mobil dengan kecepatan tinggi dan menepi di dekat pantai Rangga teriak sekencangnya meluapkan semua yang ia rasakan akhirnya Rangga menangisi kebodohannya selama ini yang begitu percaya terhadap celsi

" hahaha bodoh kamu bodoh Rangga terlalu mencintai wanita itu sampai menyakiti gadis yang tak bersalah yang telah memberimu anak" ucap Rangga menangis dan mengacak-acak rambutnya wajahnya terlihat sangat menyedihkan

" maafkan aku wulan mungkin ini karma bagiku tolong maafkan aku setelah ini aku berjanji hanya ada Ana dan keluargaku yang menjadi prioritasku aku akan menganti waktu yang telah ku siakan selama ini hiks hikss maafkan aku Wulan" Ucap Rangga seakan sedang berbicara dengan wulan

" Celsi Winata aku akan membuatmu membayar semua rasa sakit yang kamu torehkan padaku jalang" ucap Rangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!