eps 14

" nona jangan bicara seperti itu nona pasti sembuh dan kita akan merawat si kembar bersama '" ucap bi Ami

" yang di bilang bibi benar nona jika nona menyerah kasian si kembar mereka butuh kasih sayang nona " ucap pak Andi

" Hikss hikss wulan mohon bapak sama bibi berjanjilah untuk menjaga anak wulan cuma bibi dan bapak orang yang bisa wulan percaya saat ini" ucap wulan memohon

" baiklah kami berjanjilah akan menjaga si kembar dan menyayangi mereka sepenuh hati kami " ucap bi Ami dan pak Andi mendengar itu wulan tersenyum setidaknya saat ia pergi anaknya berada di orang yang tepat

" apakah nona sudah menyiapkan nama untuk si kembar?" tanya bi Ami

" sudah bi aku memberi nama si Kakak Ana dan adiknya Andin untuk nama belakang mereka aku percayakan kepada bibi dan bapak terimakasih sudah berjanji menjaga anakku sampaikan sayangku untuk anakku bi beritahu mereka kelak jika sudah dewasa bahwa aku sangat mencintai Ana dan Andin

Setelah mengatakan itu wulan tersenyum dan perlahan menutup matanya bibi Ami dan pak Andi terkejut mereka memanggil dokter tak lama dokter maya dan para suster masuk setelah mengecek keadaan Wulan mereka menyatakan bahwa wulan telah meninggal dunia

Bi Ami menangis memeluk jenasah Wulan bi Ami dan pak Andi telah berencana akan membawa wulan dan si kembar kabur dari kota ini tapi takdir berkata lain sementara itu di Jakarta perasaan Rangga tiba' cemas dan dadanya terasa sesak melihat itu asisten rangga Bisma meminta Rangga untuk beristirahat

Saat ini suasa duka meliputi hati bi Ami dan pak Andi beberapa jam lalu jenazah wulan di makamkan mereka telah berusaha menghubungi Rangga tetapi tidak di angkat sama sekali

" sudahlah bu jangan bersedih sekarang nona tidak merasakan sakit lagi kita masih punya Ana dan Andin yang harus kita jaga"ucap pak Andi

Setelah itu mereka memutuskan ke rumah sakit saat melihat si kembar bi Ami memakaikan kalung itu seharusnya Wulan yang memakaikan kalung itu tapi Wulan telah pergi

bintang untuk Ana dan bulan untuk andin kalung itu begitu cantik bi Ami tersenyum menatap bayi itu

" Nona lihatlah Ana dan Andin begitu mengemaskan semoga nona bahagia disana kelak jika mereka dewasa akan bibi cerita tentang perjuangan ibu mereka yang begitu baik dan mencintai mereka" ucap bi Ami

Bi Ami dan pak Andi langsung jatuh hati kepada dua bayi mengemaskan itu rasanya mereka tak ingin meninggalkan bayi itu terlalu lama rasa sayang begitu besar di hati mereka untuk si kembar tak lama hp pak Andi berbunyi sebuah panggilan dari Rangga pak andi menatap bi Ami sebelum mengangkat telfonnya

" halo pak andi mengapa lama mengangkat telfonnya?" tanya Rangga

" maaf tuan saya tadi sedang di toilet "ucap pa Andi seraya berbohong

" bagaimana keadaan di vila apakah wulan tak membuat masalah atau merepotkan bibi sama bapak?" tanya Rangga

" tidak tuan " jawab pak Andi

" kemana wulan kenapa aku tak mendengar suaranya dan juga bi Ami?" tanya Rangga

" itu tuan kami sedang di rumah sakit kemarin nona sudah melahirkan bayi perempuan " ucap pak Andi

Mendengar itu Rangga terkejut

" kenapa bapak tidak memberitahuku?" tanya Rangga

" sudah tuan dari kemarin saya sudah berusaha menghubungi tuan tapi tuan tidak mengangkatnya " jawab pak Andi

" huff kirimkan lokasi rumah sakitnya saya akan kesana " ucap rangga

" baik Tuan " jawab pak Andi setelah sabungan telfon di matikan pak andi mengirim lokasinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!