London

Rania baru saja menjejakkan kakinya di Bandara Heathrow (LHR). Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 14,5 jam. Akhirnya ia berada di kota besar yang klasik dengan segala keromantisan di setiap sudutnya. Saat landing waktu di London sudah menunjukkan pukul 17.40 waktu setempat. Artinya di Indonesia tepatnya Jakarta pukul 12.40 WIB dini hari.

Udara dingin langsung menerpa wajahnya ketika pintu terminal 3 Bandara Heathrow di dekat tempat pengambilan bagasi terbuka.

"Welcome London" Rania membalutkan jaket menutupi tubuhnya yang hampir membeku karena udara saat ini mencapai 7 derajat celcius. Karena London waktu itu sedang musim dingin.

"Ayo kak" Vanessa menggandeng tangan Rania menuju tempat pengambilan bagasi untuk mengambil barang-barang mereka. Rania menggeret kopernya yang sudah diambilkan oleh Rico suami Vanessa. Mereka semua langsung menuju lobi dan menaiki taxi yang berada di depan Bandara.

Rania naik taxi bersama Paman Reynand, sedangkan Vanessa menaiki taxi yang lain bersama suaminya. Saat sampai di kediamannya, Reynand langsung turun diikuti oleh Rania dan supir taxi segera menurunkan barang-barang mereka. Reynand langsung membuka pintu rumahnya dan segera masuk ke dalam.

"Thank you sir" Rania mengucapkan terimakasih kepada supir taxi dan menyusul Paman Reynand ke dalam rumah.

"Rania, kamu tempati kamar tamu ya" Paman Reynand menunjukkan kamar yang akan di tempati keponakannya.

"Baiklah Paman, Rania ke kamar dulu" ia langsung menuju ke kamar yang dimaksud Paman Reynand yang letaknya di sebelah kanan dekat ruang keluarga.

Tak lama, Vanessa sampai di rumah bersama suaminya. Ia tadi sempat tertinggal jauh dari taxi yang ditumpangi Ayahnya.

"Kenapa lama sekali? " tanya Paman Reynand saat melihat anak dan menantunya baru muncul dari balik pintu.

"Tadi di depan kita ada kecelakan Ayah, sehingga mobil yang kita tumpangi terjebak sebentar"

Paman Reynand kaget "Apa kalian baik-baik saja? "

"Iya Ayah, kita baik-baik saja. Untung saja mobilnya tidak meledak, sehingga mudah di evakusi" Vanessa menenangkan Ayahnya.

"Syukurlah kalian baik-baik saja. Istirahatlah, kalian pasti lelah setelah perjalanan jauh"

"Baik Ayah, kita ke kamar dulu" Vanessa dan Rico segera memasuki kamar mereka yang letaknya di sebelah kiri dekat taman samping.

Karena semuanya sudah lelah setelah perjalanan jauh, tidak ada satu pun yang keluar kamar malam itu. Termasuk untuk makan malam.

Dinginnya udara pagi membuat Rania enggan untuk membuka mata. Ia kembali menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya. Rasa penat yang semalam ia rasakan, sudah mulai hilang. Perlahan tapi pasti, ia membuka matanya dan segera bangkit dari tempat tidur. Ia segera membasuh mukanya dan segera keluar dari kamar untuk membantu Paman Reynand masak sarapan. Setelah semua masakannya jadi, ia membangunkan semua orang. Mereka menikmati sarapan hanya berempat saja, karena istri Paman Reynand sudah meninggal satu Tahun yang lalu.

"Kamu jadi melamar pekerjaan hari ini nak? " tanya Paman Reynand tiba-tiba.

"Iya Paman, nanti aku coba masukkan lamaran di beberapa perusahaan dan tempat lainnya" Rania menjawab setelah menelan makanan dalam mulutnya.

"Baiklah, nanti kamu hati-hati ya. Terkadang kalau sore ada badai salju, kalau diawal musim dingin" Paman Reynand mengingatkan keponakannya.

"Baiklah Paman" Rania segera menghabiskan makanannya dan setelah membersihkan meja makan, ia segera bersiap-siap.

"Paman, aku pergi dulu" pamit Rania dan langsung meninggalkan rumah. Ia menyusuri jalanan kota London dengan menggunakan angkutan umum. Sesekali ia memilih berjalan kaki. Ia memasukkan banyak surat lamaran kerja yang sudah ia buat sebelumnya. Setelah hampir setengah hari dia berada di luar, ia kemudian masuk ke sebuah restoran untuk makan siang.

"Permisi Nona, silahkan sebutkan pesanannya?" seorang pelayan menghampiri dirinya.

"Saya pesan french fries, sandwich, and orange juice " Rania menyebutkan pesanannya.

"Baiklah Nona, mohon menunggu sebentar" pelayan itu segera pergi meninggalkan mejanya menuju ke belakang. Tak lama semua pesanannya sudah datang dan pelayan meletakkannya diatas meja.

"Terimakasih" ucap Rania ramah.

"Selamat menikmati Nona" pelayan itu segera kembali ke tempatnya.

Rania segera menyantap makanannya dengan lahap, karena ia sudah sangat kelaparan. Setelah selesai makan, ia segera membayar makananya dan melanjutkan perjalanannya. Hari itu sudah lebih dari 10 perusahaan yang ia datangi. Namun belum ada yang mau menerimanya, karena mereka tidak sedang membuka posisi yang ia cari. Ia hampir putus asa, kemudian ia mengunjungi perusahaan terakhir dari list perusahaan yang ia datangi. Perusahaan itu terletak di pinggiran kota London, jadi letaknya lumayan jauh dari pusat kota.

"Ini adalah perusahaan terakhir yang aku datangi, apa akan berhasil kali ini? " Rania sudah mulai khawatir, Ia kemudian memantapkan hatinya untuk melangkahkan kakinya masuk ke dalam perusahaan tersebut. Setelah melakukan wawancara, Rania diminta menunggu sebentar oleh seorang staff yang ada disana. Akhirnya Rania menunggu dengan perasaan harap-harap cemas. Ia segera menoleh saat seseorang memanggilnya.

"Nona Rania, silahkan ikuti saya" seorang wanita menghampiri Rania.

"Baiklah" Rania mengikuti wanita tersebut, ia diarahkan ke ruangan kepala HRD.

Saat berada di dalam ruangan, ia berhadapan dengan seorang laki-laki dengan perawakan tinggi sedang tersenyum kepada dirinya.

"Perkenalkan saya Patrick kepala HRD di perusahaan ini. Selamat bergabung dengan perusahaan kami Nona Rania" ucap laki-laki tersebut.

"Saya diterima bekerja Tuan? " tanya Rania tak percaya. Ia sungguh kaget dengan apa yang baru saja di ucapkan laki-laki itu.

"Iya, posisi yang sedang kami butuhkan sangat cocok dengan latar belakang pendidikan Nona. Apalagi kami lihat di berkas yang Nona berikan, Nona memiliki pengalaman di bidang tersebut. Jadi mulai besok, Nona akan menjadi konsultan international di perusahaan ini" Terang laki-laki tersebut.

"Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi dulu" Rania segera berdiri dan menjabat tangan laki-laki itu lalu beranjak meninggalkan ruangan tersebut.

Saat keluar dari perusaan itu, ia lihat langit sudah mulai mendung dan salju turun dengan lebatnya. Membuat Rania merasakan dingin yang teramat sangat. Rania menunggu taxi di depan perusahaan itu, namun tidak ada yang lewat sama sekali.

"Kenapa tidak ada taxi yang lewat? Apa karena ini di pinggir kota? Bagaimana aku akan pulang, kalau tidak ada kendaraan begini? " Rania mulai gusar. Ia memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke jalan yang sedikit ramai oleh orang berlalu lalang di tengah hujan salju. Akhirnya ia baru mendapatkan taxi setelah cukup jauh berjalan.

Sampai di rumah, ia langsung masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Kemudian langsung keluar menemui Reynand yang sedang duduk di ruang tengah sedang memegang ponsel.

"Paman sedang apa? " tanyanya dan duduk dihadapan Pamannya.

"Paman sedang membaca berita hari ini" Reynand segera menoleh ke arah ponakannya. "Bagaimana hasilnya hari ini?"

"Aku di terima bekerja Paman, di sebuah perusahaan konsultan di pinggir kota. Besok aku sudah mulai bekerja"

"Pinggir kota ya, jaraknya lumayan jauh kalau dari sini. Kamu harus berangkat pagi-pagi sekali"

"Iya Paman, makanya Rania akan menyewa apartment saja. Saat weekend, Rania akan pulang ke sini"

"Kamu serius nak? Apa tidak masalah kamu tinggal sendiri? "

"Iya Paman, tidak masalah" Rania menganggukkan kepalanya.

"Baiklah jika itu keputusanmu, apa kamu sudah menghubungi Ibumu? "

"Belum Paman, semalam aku langsung tidur jadi belum sempat menghubungi Bunda. Setelah ini akan Rania hubungi" Rania segera bangkit dari duduknya dan menuju ke kamar untuk mengambil ponsel. Ia mencari nama Bundanya, kemudian langsung menghubunginya.

Tut...Tut..

Telphon sudah tersambung, namun belum ada jawaban. Dia menepuk keningnya sendiri "Astaga aku lupa, Bunda pasti sudah tidur sekarang. Pantas saja, telphonku tidak di jawab. Aku hubungi besok pagi saja" Rania meletakkan ponselnya di atas nakas dan memasukkan barang-barang yang sempat ia keluarkan. Karena besok dia akan membawa barangnya sekalian.

.

.

.

.

bersambung

Terpopuler

Comments

Shakira Keyyila Zahra

Shakira Keyyila Zahra

like

2021-03-15

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍👍👍

2020-11-19

1

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

semoga pekerjaan yg didapatkan bagus juga menyenangkangkan😇😇😇😇😇😇😇😇😇

2020-11-18

6

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Berangkat
3 London
4 Mengunjungi
5 Bertemu
6 Dunia ini sempit
7 Pencuri
8 Kamu Calon Istriku
9 Manusia Arrogant
10 Kenapa Aku Harus Melihatnya?
11 Insiden Kamar Mandi
12 Terungkap Kebenaran
13 Terimakasih Sudah Mengajakku
14 Tolong Urut Kaki Saya
15 Rania Masuk Rumah Sakit
16 Aku Akan Menjaganya
17 Saya Takut
18 Dasar Mesum
19 Tidak Bisa Menahan Diri
20 Menghilangnya Rania
21 Bertemu Kembali
22 Istri Cantik Aldrich
23 Macan Tutul Jadi Kucing Anggora
24 Kemarahan Mommy Agneta
25 Aldrich Kabur
26 Terimakasih Sudah Kembali
27 Pangeran Kodok
28 Kunjungan Keluarga Aldrich
29 Fitting
30 Kejutan
31 Pernikahan
32 Goal Jugaaa
33 Pertemuan Kita Penuh Drama
34 Back to London
35 Kotak Makanan
36 Firasat
37 Kehilangan yang Mendalam
38 Rencana Memberi Kejutan
39 Masuk Angin Or....
40 Gado-Gado
41 Aku Benci Pengkhianat
42 Salah Paham Berakibat Fatal
43 Koma
44 Kabar Baik dan Kabar Buruk
45 Bangunlah Sayang
46 Penyamaran
47 Rania Bangun
48 Welcome Home Baby
49 Kedatangan Ibu Mertua
50 Bantuan Si Kembar
51 Ngidam Ala Rania
52 Kedatangan Tamu
53 Pria Menyebalkan
54 Kepulangan ke Indonesia
55 Panggilan Baru
56 Penerimaan Karyawan Baru
57 Aldrich Marah
58 Aku Bisa dan Aku Mampu
59 General Manager
60 Keinginan Rania
61 Ternyata Mereka Merindukan Daddy
62 Bertemu dan Mengikhlaskan Kembali
63 Mood Swing
64 Sebuah Pengakuan
65 Baby Twin
66 Pertemuan dan Perpisahan End
67 Extra Part 1
68 Extra Part 2
69 Extra Part 3
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prologue
2
Berangkat
3
London
4
Mengunjungi
5
Bertemu
6
Dunia ini sempit
7
Pencuri
8
Kamu Calon Istriku
9
Manusia Arrogant
10
Kenapa Aku Harus Melihatnya?
11
Insiden Kamar Mandi
12
Terungkap Kebenaran
13
Terimakasih Sudah Mengajakku
14
Tolong Urut Kaki Saya
15
Rania Masuk Rumah Sakit
16
Aku Akan Menjaganya
17
Saya Takut
18
Dasar Mesum
19
Tidak Bisa Menahan Diri
20
Menghilangnya Rania
21
Bertemu Kembali
22
Istri Cantik Aldrich
23
Macan Tutul Jadi Kucing Anggora
24
Kemarahan Mommy Agneta
25
Aldrich Kabur
26
Terimakasih Sudah Kembali
27
Pangeran Kodok
28
Kunjungan Keluarga Aldrich
29
Fitting
30
Kejutan
31
Pernikahan
32
Goal Jugaaa
33
Pertemuan Kita Penuh Drama
34
Back to London
35
Kotak Makanan
36
Firasat
37
Kehilangan yang Mendalam
38
Rencana Memberi Kejutan
39
Masuk Angin Or....
40
Gado-Gado
41
Aku Benci Pengkhianat
42
Salah Paham Berakibat Fatal
43
Koma
44
Kabar Baik dan Kabar Buruk
45
Bangunlah Sayang
46
Penyamaran
47
Rania Bangun
48
Welcome Home Baby
49
Kedatangan Ibu Mertua
50
Bantuan Si Kembar
51
Ngidam Ala Rania
52
Kedatangan Tamu
53
Pria Menyebalkan
54
Kepulangan ke Indonesia
55
Panggilan Baru
56
Penerimaan Karyawan Baru
57
Aldrich Marah
58
Aku Bisa dan Aku Mampu
59
General Manager
60
Keinginan Rania
61
Ternyata Mereka Merindukan Daddy
62
Bertemu dan Mengikhlaskan Kembali
63
Mood Swing
64
Sebuah Pengakuan
65
Baby Twin
66
Pertemuan dan Perpisahan End
67
Extra Part 1
68
Extra Part 2
69
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!