Taman

Pukul 7 malam Amira pulang kerja, saat ini ia sedang berada disebuah taman kota.

Malam ini taman bagitu rame pengunjung kebanyakan para pemuda pemudi sedang malam mingguan.

Ada beberapa pasangan keluarga yang sedang menemani anak anak mereka bermain ditaman.

Amira melihat anak anak sedang bermain dengan kedua orang tuanya.

" bahagianya mereka... aku juga ingin merasakan memiliki keluarga yang utuh memiliki anak anak yang lucu seperti mereka.

Tapi masalahnya aku jomblo enggak punya pasangan, boro boro pasangan kekasih aja enggak punya hadeh nasib nasib jadi jomblo " gerutu Amira yang sedang menikmati duduknya dengan ditemani segelas kopi panas.

" mangkanya cari pacar mbak .." celetuk seseorang.

Amira mencari sumber suara barusan saat ia sedang sibuk mencari seseorang tiba tiba ada seorang pemuda tampan yang berdiri tepat didepan Amira.

Saat Amira tidak menemukan orang tersebut, Amira kembali menatap kedepan dan " astaghfirullah ya Allah kaget aku mas , kamu muncul tiba-tiba kayak hantu aja mas mas.." Amira terkejut tiba tiba ada seorang pria tampan tepat didepannya.

Bryan terkekeh pelan melihat Amira terkejut karenanya.

" maaf aku enggak berniat mengagetkan kamu sekali lagi aku minta maaf mbak... " ucap Bryan merasa bersalah.

" Amira panggil Amira , iya enggak apa-apa mas... " jawab Amira dengan senyuman kecil.

" Bryan perkenalkan namaku Bryan.." ucap Bryan dengan mengulurkan tangan mengajak berkenalan.

Amira mengangguk sebagai jawaban.

" Boleh saya duduk Mira.." ucap Bryan sebelum duduk disamping Amira.

" Oh boleh mas silahkan duduk" jawab Amira dengan mempersilahkan Bryan duduk disampingnya.

" Kamu disini dengan siapa mir .."tanya Bryan untuk menghilangkan kecanggungan.

" Awalnya sendirian mas, tapi sekarang berdua bersama kamu jadi enggak sendirian lagi" jawab Amira pelan.

" ngomong apa mir, maaf enggak terlalu kedengaran suaramu "

Tanya Bryan lagi.

" Iya mas sendirian kesini" jawab Amira mulai canggung.

Saat Bryan ingin berbicara lagi tiba tiba terdengar suara cempreng ponakannya memanggil.

" Om biyan, Caca udah beli balonnya" suara riang seorang gadis kecil yang suaranya tidak asing ditelinga Amira.

" Alisha kamu disini juga ?"

tanya Amira kaget.

" Tante cantik.. Alisha kangen sama tante " ucap alisha berlari memeluk erat tubuh Amira.

" Tante juga kangen sama alisha, gimana kamarmu sayang..?" tanya Amira tanpa melepas pelukan alisha.

" kabar Caca baik , Tante gimana kabarnya ?

Tante boleh tidak Caca minta nomor Tante biar Caca bisa ketemu lagi sama Tante "

ucap Alisha setelah melepas pelukannya.

" Hem boleh apa tidak ya...?" ucap Amira memegang dagunya dengan berpura pura berfikir.

" enggak boleh ya ..?" ucap alisha sambil menundukkan kepalanya sedih.

" Boleh ..." jawab Amira sambil mengusap lembut kepala alisha.

" Horee...om Biyan, Caca pinjam ponsel om dong mau nyimpan nomor Tante cantik diponsel om. Nanti sampai rumah baru Caca simpan diponsel Caca sendiri " alisha mendekati omnya ingin meminjam ponsel Bryan.

" Ini ponselnya ca "

Bryan memberikan ponselnya kepada keponakan cantiknya.

" Tante bisa tolong catat nomor Tante disini " sambil memberikan ponsel milik Bryan.

Amira langsung mencatat nomor diponsel Bryan.

" Ini sayang ponselnya Tante udah catat nomor Tante didalam" menyerahkan ponselnya kembali ke tangan Caca.

" terimakasih Tante cantik" ucapnya sambil menerima ponsel milik omnya kembali.

" Alisha Tante pamit pulang dulu ya sayang, mas Bryan saya pamit pulang duluan assalamualaikum..."

Pamit Amira melangkah pergi menuju parkiran.

" iya selamat malam, kamu hati hati dijalan" ucap Bryan.

Amira yang mendengar hanya mengangguk kepalanya pelan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***