Lei Nan hampir tersentak saat suara itu menyusup ke dalam kesadarannya, menggetarkan pikirannya lebih dalam daripada mantra apa pun yang pernah ia dengar.
Dirinya segera mencari suara yang dia kenal itu, tepat saat itu suara itu muncul kembali di telinganya.
"Nak... cepatlah masuk ke dalam cincin..."ucap suara dalam cincinya.
Suara itu berat, dalam, dan membawa gema yang menggigilkan tulang. Lei Nan membeku sejenak. Matanya terbuka perlahan, lalu ia menatap cincin hitam kusam di jari tengah tangan kanannya—cincin yang selama ini dianggapnya hanya sebagai peninggalan sentimental.
Ia hampir saja melupakan keberadaannya.
“Suara itu… bagaimana bisa aku melupakannya?” gumam Lei Nan lirih, sedikit malu pada dirinya sendiri.
Tanpa membuang waktu lagi, ia menarik napas dalam-dalam dan memejamkan mata. Energinya dikumpulkan di tengah aliran qi-nya, membentuk pola sinkronisasi yang dulu diajarkan oleh suara itu. Kesadarannya mulai bergeser, ditarik perlahan ke dalam ruang dimensi cincin.
Tepat saat itu kamar Lei Nan bersinar sangat terang sampai-sampai kegelapan malam menjadi terang.
Gelombang cahaya samar menyelimuti tubuhnya, dan perlahan tubuhnya menjadi kepingan cahaya dan masuk kedalam cincin itu.
—
Di Dalam Ruang Cincin
Tempat itu sangat jauh sekali berbeda dengan ingatanya dahulu masih padang tandus berwarna kelabu, langit merah yang membeku dalam senja abadi, dan sebuah kuil batu di tengah hamparan luas yang tak berujung. Di ujung pandangan, pilar-pilar batu menjulang seperti penjaga bisu, dan di tengahnya berdiri sesosok bayangan berkerudung, dengan rambut panjang seperti asap perak dan mata yang bersinar seperti petir malam.
“Sudah lama, Lei Nan.” Suara itu terdengar jauh lebih nyata di sini. Ia tidak hanya mendengar, tetapi merasakan gema kekuatannya di dalam dadanya.
Lei Nan membungkuk hormat. “Maafkan aku, senior. Aku terlalu lama mengabaikanmu.”
Sosok itu—roh tua yang menghuni cincin tersebut—tersenyum samar. “Tidak perlu menyesal. Dunia luar memang penuh gangguan. Tapi sekarang… waktumu semakin menipis. Aku bisa merasakannya—dimensi tempatmu berada bukan tempat biasa.”
Lei Nan mengangguk. “Namanya Dimensi Hutan Langit. Katanya, ini dunia yang diciptakan oleh seorang ahli kuno sebagai tempat pelatihan… tapi sekarang, dunia itu sudah mandiri.”
Roh tua itu menatap langit merah. “Jika memang benar itu tempatnya… maka mungkin… pecahan itu benar-benar ada di sana.”
Lei Nan mengernyit. “Pecahan?”
Sosok itu perlahan berjalan, langkahnya tak meninggalkan jejak di tanah, dan tiap jejak ucapannya seolah menorehkan getaran petir di udara.
“Dengar baik-baik, Lei Nan,seperti janjiku aku akan menceritakanya saat dirimu sudah berada di ranah inti emas. Di dunia ini… ada sepuluh warisan kuno yang pernah mengguncang alam semesta. Salah satunya adalah milik Dewa Petir Kehancuran. Ia dikenal dengan banyak nama: ‘Penggetar Langit’, ‘Penghancur Sepuluh Gerbang’, dan oleh musuh-musuhnya—‘Pemangsa Dunia’.”
“Dahulu kala, ia adalah sosok terkuat di antara para ahli. Dengan satu hentakan tinju, ia bisa memecah daratan menjadi celah yang membara. Dengan satu helaan napas, badai bisa menghancurkan kerajaan dalam hitungan detik.”
Lei Nan merasa tenggorokannya mengering.
“Dan aku… adalah salah satu dari sepuluh penjaga warisannya.”
Mata Lei Nan melebar.
“Jadi... Senior kristal itu merupakan warisan kuno dan senior...?”
“Benar. Aku adalah Syao Xun, Penjaga Ketujuh. Tugasku adalah menjaga warisan kuno Kristal Petir Kehancuran. Setiap kristal membawa sebagian kekuatan asli sang Dewa. Tapi setelah ribuan tahun, semuanya tersebar, hilang... atau tersembunyi.”
Lei Nan melangkah lebih dekat. “Lalu… apakah salah satunya ada di Dimensi ini?”
Syao Xun menatapnya dalam-dalam. “Ada tanda-tanda… tapi untuk memastikan, kau harus mencarinya sendiri. Namun hati-hati, pecahan kristal itu bukan hanya menarik perhatianmu. Mereka yang memiliki warisan roh tinggi… akan merasakannya juga. Dan mereka pasti akan datang.”
Lei Nan mengepalkan tinjunya.
“Aku harus mendapatkannya.”batin Lei Nan
Syao Xun mengangguk perlahan. “Namun harus aku ingatkan nak, perjalananmu kemungkin akan sangat berat mulai sekarang, namun semenjak kau memasuki ranah inti emas kau sudah memenuhi persyaratanya.”
Ia mengangkat tangan, dan dari udara, muncul serpihan-serpihan kristal petir kecil yang berkilau di udara seperti serpihan kaca biru.
“Latih tubuhmu. Perkuat nadimu. Bangun jantung petirmu.”ucap sosok Syao Xun.
Lei Nan menatap kristal itu.
“Bagaimana aku bisa melakukannya?”
Syao Xun mengangkat satu jari, menunjuk ke dadanya. “Dengan rasa sakit, dan untuk cara melakukanya kau akan mengetahuinya nanti.”
Lei Nan membuka matanya. Napasnya tercekat, tubuhnya sedikit berkeringat. Percakapan itu… suara itu… semua terasa seperti mimpi buruk dan pencerahan sekaligus.
Ia menatap kitab Tinju Sembilan Petir yang masih terbuka di pangkuannya.
"Aku harus mencari pecahan kristal... aku harus menjadi pewaris. Dan untuk itu... aku harus membuat tubuhku mampu menahan energi petir."
Langit di luar mulai meredup, menandakan waktu malam di Dimensi Hutan Langit. Angin dingin menerpa dari celah-celah dinding kayu rumah Han Guang.
Lei Nan perlahan bangkit, lalu berdiri di halaman depan rumah kecil itu.
Langkahnya berat, tapi matanya tajam.
Ia menatap jauh ke dalam hutan yang tampak seperti lautan hitam yang berkedip karena kilat sesekali muncul dari awan tak beraturan.
“Jika pecahan itu ada di sana, maka aku akan menemukannya. Aku akan bertahan. Aku tidak akan mati.”
Di belakangnya, suara tungku kayu masih berbunyi lembut.
Lei Nan menutup matanya sekali lagi, membentuk formasi lotus. Ia menarik napas dalam-dalam dan mulai menyerap energi dari udara di sekitarnya. Kali ini, ia tidak lagi hanya menyerap qi untuk pulih, tapi memaksakan sirkulasi qi menuju jalur petir yang baru—yang disarankan oleh Syao Xun.
Tiap denyut membawa rasa nyeri. Tapi Lei Nan menggertakkan giginya.
Rasa sakit itu… adalah awal kekuatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Xead Xunter
up tor jgn bobo
2025-05-04
0
Degar Garnika
nyeri biasa.... lanjuuuttt
2025-05-03
0
Peri Harianto
lanjutkan thorr lanjutkan thorr lanjutkan thorr lanjutkan thorr lanjutkan thorr lanjutkan thorr
2025-04-19
0