Dewa Petir Kehancuran 2
Kebangkitan dan Kedatangan yang Mengerikan
Di dalam gua yang kini sunyi, hanya suara gemuruh petir dari luar yang terdengar samar. Bau darah masih menguar di udara, bercampur dengan hawa panas yang ditinggalkan oleh api emas Lei Nan. Tubuh Yao Bai masih terguncang hebat setelah serangan barusan, tetapi kesadarannya belum sepenuhnya padam.
Pria tampan berjubah hitam masih berdiri di depan segel, tangannya terulur ke arahnya. Kilatan cahaya dari segel itu mulai melemah, bergetar seperti lilin yang hampir padam. Udara di sekitar pria itu terasa begitu berat, seakan-akan ruang di sekelilingnya tertekan oleh kehadirannya.
Namun sebelum ia sempat merusak segel itu sepenuhnya, ada sesuatu yang berubah.
FWOOSH!
Sebuah nyala api emas yang sebelumnya meredup tiba-tiba menyala kembali. Lebih terang. Lebih kuat.
Pria itu, yang sejak tadi tenang tanpa ekspresi, akhirnya mengalihkan pandangannya. Matanya yang berwarna abu-abu dingin menatap tubuh Lei Nan yang masih terbaring di tanah. Lambang teratai emas di dahi Lei Nan mulai bersinar, mengeluarkan gelombang energi yang membuat seluruh ruangan berguncang.
Saat itu, untuk pertama kalinya, pria berjubah hitam itu tersenyum.
Senyum yang samar. Hampir tak terlihat.
Namun, itu bukanlah senyum ramah. Ada sesuatu yang lain tersembunyi di baliknya. Entah itu ketertarikan, rasa ingin tahu, atau mungkin... sesuatu yang lebih dalam dari itu.
Langkahnya bergerak perlahan mendekati tubuh Lei Nan yang masih terbaring. Setiap langkah yang ia ambil terasa seperti dentuman guntur di telinga Yao Bai yang masih setengah sadar.
'Siapa orang ini…?'
Meskipun penglihatannya buram, Yao Bai masih bisa melihat bayangan pria itu semakin dekat dengan Lei Nan. Namun sebelum pria berjubah hitam itu bisa melakukan sesuatu—
SWOOSH!
Sebuah bayangan hitam melesat dari kegelapan, muncul di belakang Lei Nan dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata biasa.
DUAK!
Suara pukulan keras bergema di dalam gua.
Dalam sekejap, tubuh Lei Nan yang hampir bangkit kembali terjatuh. Kepalanya terkulai, dan api emas yang semula bersinar terang perlahan meredup.
Yao Bai terkejut, matanya melebar meskipun penglihatannya masih buram. Sosok yang baru saja muncul itu berdiri tegak di belakang Lei Nan, menjulang tinggi seperti bayangan gelap yang menelan cahaya di sekitarnya.
"Siapa… dia…?" gumam Yao Bai dalam hati, mencoba fokus.
Pria yang baru datang itu tidak kurus, tetapi juga tidak terlalu berotot. Posturnya tegap, kokoh, dengan aura yang lebih mengerikan daripada pria berjubah hitam sebelumnya. Pakaian hitam panjangnya berkibar pelan meskipun tidak ada angin.
Namun, yang paling menarik perhatian Yao Bai adalah tulisan di jubah pria itu.
Hanya ada satu kata yang tertera di sana.
LEI.
Darah di tubuh Yao Bai terasa membeku.
'Lei...? Apa dia bagian dari keluarga Lei Nan?'
Pria berjubah hitam yang lebih dulu datang kini berdiri diam. Ia tidak bereaksi saat melihat pria yang baru datang memukul Lei Nan hingga pingsan kembali. Sebaliknya, ia hanya menatapnya dengan tatapan tenang, seolah-olah sudah menduga hal ini akan terjadi.
Sesaat, keheningan menyelimuti gua.
Lalu, pria berjubah hitam itu akhirnya berbicara.
"Menarik,aku tak menyangka sosok sepertimu akan muncul kembali."ucap pria itu tersenyum.
Namun senyumnya itu terasa seperti pedang tajam yang menembus kesunyian.
Pria dengan tulisan Lei di jubahnya tidak menanggapi. Ia hanya berdiri di tempatnya, matanya menatap tubuh Lei Nan yang kembali tak sadarkan diri. Tatapannya kosong, tanpa emosi.
"Kau datang lebih cepat dari yang kuduga," lanjut pria berjubah hitam itu, suaranya tenang, nyaris datar. "Jadi, kau datang untuk menyelamatkanya?"
Pria berjubah bertulisan Lei itu tetap diam.
Namun dalam sepersekian detik—
SWOOSH!
Sebuah tekanan dahsyat muncul dari tubuhnya.
Tekanan yang jauh lebih mengerikan daripada yang sebelumnya dilepaskan oleh pria berjubah hitam.
Yao Bai bahkan tidak bisa bergerak. Seluruh tubuhnya terasa tertindih oleh kekuatan tak kasat mata, membuatnya kesulitan bernapas.
Bahkan pria berjubah hitam itu, yang selama ini terlihat tak tergoyahkan, kini menunjukkan sedikit perubahan di wajahnya.
Untuk pertama kalinya, ia mengangkat sebelah alisnya.
"Hm…"
Ekspresi pria berjubah hitam itu masih tenang, tetapi ada sedikit ketertarikan di matanya.
"Aku mengerti, tapi aku akan memberikan waktu kepada boah ini hanya satu tahun, dan kau sendiri tahu jika kau mengunakan kekuatan, hukum dunia ini akan menghapuskanmu meskipun kau dahulu merupakan dewa."ucap pria tampan itu.
Dengan santai, ia menurunkan tangannya dari segel dan melangkah mundur.
"Kalau begitu, aku tidak akan ikut campur untuk saat ini."ucap pria tampan itu.
Ia mengayunkan tangannya ke udara, menciptakan celah hitam yang sama seperti yang digunakannya untuk masuk.
"Sampai bertemu lagi… bocah."ucap pria itu tersenyum.
Dengan kata-kata terakhir itu, tubuhnya perlahan menghilang ke dalam celah, meninggalkan gua yang kini hanya diisi oleh Lei Nan yang masih pingsan, pria berjubah bertulisan Lei, dan Yao Bai yang hampir tak bisa bergerak.
Angin dingin kembali berhembus.
Yao Bai mencoba mengangkat kepalanya, berusaha untuk tetap sadar.
Namun sebelum ia bisa melakukan apa pun, pria berjubah bertulisan Lei itu bergerak.
Dalam satu langkah, ia sudah berada tepat di depan Lei Nan.
Ia menunduk, menatap wajah Lei Nan yang masih tak sadarkan diri.
Tatapannya tetap kosong.
Namun, di saat yang sama, ada sesuatu yang aneh dalam sorot matanya.
Seolah-olah… ia memberikan pandangan kasih sayang kepadanya.
Yao Bai, yang masih berjuang untuk tetap sadar, mencoba membuka mulutnya, saat melihat Lei Nan akan dibawa pergi.
Namun sebelum satu kata pun bisa keluar—
GELAP.
Kesadarannya menghilang.
Dan gua itu kembali sunyi.
Ditempat lain di sebuah gubuk, terlihat lubang dimensi yang terrbentuk dan perlahan sosok muncul dari lubang itu dan tepat saat orang itu muncul sebuah tekanan yang kuat datang dengan cepat mengarah tempat itu.
Setelah orang itu keluar terlihat jelas di belakang jubahnya tertulis kata Lei, dan di bahunya terlihat Lei Nan yang pingsan, tak lama kemudian tiba-tiba muncul sosok bertopeng yang sebelumnya membantu Yao Bai datang ke tempat itu.
Orang dengan jubah Lei itu hanya diam saat orang bertopeng itu datang,sampai akhirnya dia berbalik melihat pria bertopeng itu.
Dan saat melihat wajah pria itu, pria bertopeng itu segera berlutut,"Tuan sesuai perintah tuan, hamba sudah melindungi perguruan itu,"
"Hmmm"ucap pria itu dan mengibaskan tanganya untuk memerintahkan pria bertopeng itu untuk pergi.
"Hamba ijin tuan,"ucap pria bertopeng itu pergi meningalkan tempat itu.
Tempat itu kemudian hening, dan pria itu perlahan berjalan menuju kasur yang berada di tempat itu dan dengan perlahan meletakan Lei Nan yang pingsan ke tempat tidur itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Pasti Itu leluhur Lai Nan
2025-05-03
0
Degar Garnika
baru.... lanjuuuttt
2025-05-03
0
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
2025-04-18
0