Setelah selesai makan, mereka masuk ke kamar masing-masing. Aris sedang berjalan menuju kamarnya di lantai 3, tiba-tiba dicegat oleh Arra.
"Ris, gue mau ngomong bentar", panggil Arra dengan nada ketus. Arra memang masih marah kepada Aris karena telah membongkar aibnya.
"Paan siih, gua mau tidur, kenapa?", jawab Aris. "Lu nggak usah ngomong juga ama Mamah and Papah lahh, untung ajah mereka berdua tuh nggak marah. Kalo marah coba gawattt dongg, gue bisa nggak dikasih duit jajan lho".
Aris justru malah tertawa, "Ihhh kok lu malah ketawa siihhh, dasar yah lu ama adek gitu banget. Awas ajah luu, gue bakalan.....", belum selesai Arra berbicara, tiba-tiba hape Aris berbunyi.
"Ehh bebep Violla telfon, angkat dulu lahh", ucap Aris meninggalkan Arra di tangga. "Hih dasar Fuckboy, tadi di sekolah ngomong sayang sama Lolita, giliran Violla nelfon dibilang bebep dasar luu", teriak Arra.
Di rumah Dennis
"Kak, Teteh Arra itu cantik yah huh", ucap Dina adik Dennis. "Ya cantik lah, dia kan idaman gua banget" gumam dalam hati Dennis sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Kak, hihh ko senyum-senyum sendiri siih kayak orang gila tau nggak siihh", ucap Dina membuat Dennis berhenti melamun.
"Din, Teh Arra cocok nggak kalo sama Kakak?", Dina langsung tertawa. "Ihh kok malahan ketawa siih, serius nihh", Dennis agak sedikit marah.
"Iyah iyah, Kakak cocok banget kok, kakak suka yaa sama Teteh Arra?hahaha", Dina tertawa sehingga membuat Bunda datang menghampiri.
"Ehh ada apa siih ini, Dina ihh ketawanya dehh", tanya Bunda. "Nih bun, masa kakak suka sama Teteh Arra coba, kan mereka itu kan tetanggaan ya Bun", Dina masih tertawa membuat Dennis malu.
"Beneran kamu suka sama Arra Den?. Nggak papa kok, justru Bunda dukung sama hubungan kalian, soalnya Tante Erika (mamahnya Arra) itu pernah ngomong sama Bunda begini...."
Flashback tiga minggu yang lalu waktu arisan ibu-ibu.
"Bu Meina, saya lihat kayaknya Dennis sama Arra itu deket banget yah", ucap Bu Erika. "Iyah yah Bu, apa kita jodohin ajah mereka berdua hahahaha", jawab bu Meina (bundanya Dennis).
balik lagi ke yang tadi
"Gitu ceritanya Den", Dennis mengangguk pelan. "Yes kalo gitu, berarti gua bisa dong deketin Arra dengan mudah hahahah", gumam dalam hati Dennis.
Berpindah ke rumahnya Rifky
Rifky sedang menatap bintang malam di teras atas. Dia memikirkan Arra. "Gimana ya, gua mau ngomong perasaan gua sama Arra. kayaknya Arra lebih suka sama Dennis deh. Hahh pusing gua", gumam dalam hati Rifky sambil mengacak-acak rambut nya.
"Bulannn, kasih tau ama gua dong, sebenernya Arra tuh suka ama gua nggak siihh?", teriak Rifky. "Ehh tapi gua lihat di mata Violla, kayaknya dia suka dehh ama gua hahahha. Lah tapi kalo gua suka sama Violla, kasihan Aris", ucap Rifky.
setelah lama dia berada di teras, dia pun masuk ke kamar untuk tidur.
...........
Hari sudah pagi, burung-burung berkicauan, ayam pun sudah berkokok. Nico, sahabat Dennis yang paling nyeleneh, dia baru bangun. Dia mematikan alarm dengan sangat keras.
"Nico, bangun heh udah pagii lhoo", ucap Ibu Nico. "Iyah, iyah mahh, aku mandi dulu.", Nico pun mandi, berpakaian dan langsung berangkat.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote nya oke😍❤
Udah dulu oke, besok disambung lagi🤗😁
Jangan lupa juga untuk Like dan komen😉
Cerita pertama nya author soalnya nih😁😜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments