Di bangku depan perpustakaan ada Violla, Vionna, Kinnara, dan Lolita yang sedang ngobrol.
"Lolita, telinga lu masih sakit nggak?", tanya Kinnara. "Oh, udah mendingan kok. Nggak papa lah yang penting kan dilempar ama bebep Dennis ehehehe".
"Iddih Lolita, Dennis tuh pasti sukanya sama Arra. Ya secara kan Arra itu cewek paling cantik se sekolahan, ya kan". Sambung Violla sambil memegangi rambutnya yang indah.
"Iya tuh bener kata Violla, lu harusnya nerima si Jino ajah dehh. Dia juga ganteng kok, tinggi lagi. Sama Dennis ajah lebih tinggi Jino" Sambung Vionna saudara kembar Violla.
Lolita hanya diam memikirkan apa yang dikatakan oleh Vionna. "Ehh tapi ada benernya juga yah, gue kalo ada di deketnya Jino itu nyaman banget, tapi kalo di deketnya Dennis tuh biasa ajah" ucap Lolita.
"Nahh jangan-jangan lu suka juga tuh ama Jino, Ta", ucap Kinnara sambil tertawa. Tiba-tiba lewat Arra sambil menyanyi. Dia awalnya akan lurus saja, namun dia juga ingin ngobrol. Akhirnya dia mundur kembali dan duduk di dekat Kinnara.
"Eh kalian pada ngomongin gue yaa, ngaku kalian", tanya Arra sambil mengacungkan jarinya ke sahabat-sahabatnya.
"Ihh, enak ajah nggak kalii. Kita tuhh lagi nasihatin Lolita, buat nerima cintanya Jino, ya kan Na" Jawab Violla yang masih mengelus-elus rambutnya.
Vionna hanya mengangguk. "Ooh, kirain kalian lagi ghibahin gue hehehe maapin yak", ucap Arra sambil tersenyum. Mereka pun meninggalkan tempat itu dan pergi ke kelas.
Namun, di perjalanan menuju ke kelas, mereka berempat dihadang oleh Dona, Meyka, dan Chika. "Minggir nggak kalian, kalo nggak kalian gue aduin ke guru BK.", ancam Vionna.
Mereka bertiga pun minggir, tapiii, saat Arra lewat di depan Dona, Dona memasangkan kakinya agar Arra terjatuh.
Arra terjatuh, tapi untungnya Dennis datang dan menolong Arra. Semua siswa langsung mengerumuni Arra. "Heh Dona, lu nggak punya otak banget yah", ucap Aris dengan emosi yang memuncak.
"Heh Aris, lu nggak usah ikut campur lah yaah. Ini itu urusan cewek", balas Dona. "Mau ini urusan cewek kek, cowok kek, sampe bahkan waria pun. Ini tetep urusan gua, karna Arra tuh sodara gua, lu nggak usah macem-macem, gua laporin lu ke BK baru tau rasa lu", ancam Aris.
"Ra, lu nggak papa kan?", tanya Dennis. Arra hanya menggelengkan kepala tanda tidak. "Udah bubar bubar semuanya, nggak ada yang masih ngumpul!", perintah Aris, yang selaku ketua OSIS Putra.
Di tempat itu hanya tersisa Dona, Meyka, dan Chika. Chika hendak pergi namun dihentikan oleh Meyka. "Chik, lu mau kemana??", tanya Meyka.
"Eee gue mau pergi, kan udah disuruh bubar sama Aris", jawab Chika. "Kita mah nggak usah, kita disini ajah dulu", ucap Dona.
Bel masuk pun berbunyi, semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Tak terkecuali mereka bertiga.
Setelah 2jam pelajaran selesai, bel pulang berbunyi. Mereka semua keluar dari sekolah dan menuju ke rumah masing-masing.
"Ra, lu mau nggak pulang bareng gua?", tanya Rifky. Arra menoleh ke Violla. Violla terlihat kecewa, karena Rifky ternyata hanya mengajak Arra bukan dirinya.
"Emm, maaf yah Ki, lu pulang bareng Violla sama Vionna ajah, soalnya gue mau barengan sama Dennis dan Aris juga, maaf yah", jawab Arra sambil pergi ke arah Dennis, dia tak ingin sahabatnya itu terluka.
"Ehh kebetulan gue ada janji sama Reva buat pulang bareng, Violla lu bareng sama Rifky ajah yah oke dahhh", ucap Vionna sambil berlari meninggalkan mereka berdua.
"Emm, lu mau kan pulang bareng Vi?", tanya Rifky. "Iyah kok, gue mau, yok", jawab Violla. Mereka pun pulang bersama-sama
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote ya❤
Udah dulu oke, besok disambung lagi😉
Ooh iya, Author up nya jam 20.00😁
Jangan lupa like dan komen nya ya🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments